Anda di halaman 1dari 39

* Askep perioperatif

HERNIA INGUINALIS
LATERALIS
By : Maratus Sholihah
Galuh Kresnawati
Nisdani Alfaj
*HERNIA INGUINALIS
LATERALIS
PENGERTIAN
* Hernia adalah keluarnya isi tubuh (biasanya abdomen) melalui
defek atau bagian terlemah dari dinding rongga yang
bersangkutan
KLASIFIKASI
Berdasarkan terjadinya dibagi menjadi:
* Hernia congenital /bawaan.
* Hernia akuisita
Berdasarkan sifatnya hernia terbagi menjadi:
* Hernia reponible
* Hernia ireponible
* Tanda dan gejala
Hernia reponible tanda dan gejalanya:
Pasien merasa tidak enak di tempat penonjolan
Ada penonjolan di salah satu lokasi abdomen misalnya
inguinal, femoralis dan lain-lain. Benjolan timbul saat
mengejan BAB, mengangkat beban berat ataupun saat
aktivitas berat dan hilang pada waktu istirahat baring.
Kadang-kadang perut kembung.
Apabila terjadi perlengketan pada kantung hernia dan isi
hernia maka tidak dapat dimasukkan lagi (ireponibel).
* Hernia inkarserata, tanda dan gejalanya :
*Adanya gambaran obstruksi usus dimana pasien
mengalami obstipasi, muntah, tidak flatus, perut
kembung dan dehidrasi.
*Terjadi gangguan keseimbangan cairan, elektrolit dan
asam basa.
*Bila lelah terjadi strangulasi.
*Pasien mengalami nyeri hebat di daerah hernia, dimana
nyeri menetap karena rangsangan peritoneum. Pada
pemeriksaan local ditemukan benjolan yang tidak dapat
dimasukkan lagi diserta nyeri tekan dan tergantung
keadaan isi hernia.
*Dapat dijumpai tanda peritonitis atau terjadi abses local,
keadaan ini merupakan keadaan gawat darurat dan
memerlukan pertolongan segera.
* Pemeriksaan penunjang

* Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada pasien


hernia adalah :
* Lab darah : hematology rutin, BUN, kreatinin dan elektrolit
darah.
* Radiologi, foto abdomen dengan kontras barium, flouroskopi.
*MANAJEMEN TERAPI
Terapi Konservatif
* Pada hernia reponibel dilakukan tekanan secara terus-menerus pada
benjolan seperti dengan bantal pasir, pasien tidur pada posisi supine
antitrendernburg atau memakai korset.
Terapi Pembedahan
* Dapat dilakukan herniotomi dan herniografi (menjahit kantong hernia).
* Tindakan pembedahan lebih efektif pada hernia reponibel karena
dikawatirkan terjadi komplikasi. Kondisi usus harus diperhatikan pada
hernia inkarserata atau strangulata, bila terjadi nekrisis harus
direseksi.
* Metode pembedahan antara lain :
* Perbaikan bassini
Kantung indirect dibuka, diperiksa dan diligasi. Bagian dasar inguinalis
diperkuat dengan menjahit fascia transversalis pada ligamentum
inguinalis di belakang funikulus.
Ligasi tinggi kantong hernia
* Merupakan tindakan pada hernia inguinalis pada bayi dan anak.
Perbaikan shoudice
* Fascia transversal dibagi secara longitudinal dan kedua
lembaran diimbrikasi pada ligamentum inguinal. Perbaikan
diperkuat dengan menjahit musculus obligus internus dan
conjoined tendon pada opneurosisi obligustrenus, untuk hernia
direk dan indirek.
*Tinjauan kasus
*Pengkajian Keperawatan
*Hari / tanggal: Rabu16 Juni 2010
*Waktu : 08.30 WIB
*Metode : wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan studi dokumen
*Sumber data : Klien, tenaga kesehatan lain, status kesehatan pasien
*Tempat : Ruang OK RSUD wates
*Identitas
*Klien
*Nama : Bapak “M”
*Umur : 43 tahun
*Jenis kelamin : laki - laki
*Agama : islam
*Suku / bangsa: Jawa/ Indonesia
*Pendidikan : SMA
*Pekerjaan: Wiraswasta
*Alamat : Tayuban, Panjatan, Kulon Progo
*Status perkawinan : Kawin
*No. CM. : 360230
*Tanggal masuk RS : 13 Jani 2010
*Diagnosa medis : Hernia Inguinal Lateralis
* Penanggung Jawab
* Nama : Ny. “H”
* Umur : 40 tahun
* Jenis kelamin : perempuan
* Pekerjaan : ibu rumah tangga
* Alamat : Tayuban, Panjatan, Kulon Progo
* Hubungan dg Klien : istri
Riwayat Kesehatan
*Riwayat Kesehatan Klien
* Keluhan utama
*Klien mengatakan perut terasa sebah dan selangkangan terasa kemeng
pada bagian benjolannya. Klien mengatakan agak pusing, tidak merasa
mual, dan tidak muntah.
Riwayat kesehatan sekarang
*Klien datang ke poliklinik bedah pada hari Senin 11 Januari 2010 dan
direncanakan operasi pada hari rabu 13 Januari 2010. Untuk
mempersiapkan operasi klien dirawat di Rumah Sakit ruang penyakit
bedah bangsal Anggrek RSUD Wates tanggal 12 Januari 2010. Saat di
ruang persiapan operasi, klien menyatakan sedikit takut dan klien
nampak tegang. Klien juga mengajukan beberapa pertanyaan tentang
bagaimana proses operasi yang akan dijalaninya. Saat dilaksanakan
operasi, klien dibius dengan bius spinal yang merupakan anastesi lokal
sehingga klien dalam keadaan sadar yang mengakibatkan terjadinya
penurunan kekuatan ekstremitas bawah. Saat selesai dilakukan operasi,
klien keluar dalam keadaan sadar dan tidak nampak takut. Namun ada
sedikit rasa tidak nyaman pada bagian bekas luka operasi.
* Riwayat kesehatan dahulu
*Klien tidak memiliki riwayat penyakit DM, klien tidak
menderita hipertensi dan asma.
*Riwayat Kesehatan Keluarga
* Riwayat kesehatan keluarga
*Anggota keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit
serupa dan tidak ada yang menderita penyakit hipertensi,
asma dll.
Pola Kebiasaan
* Aspek Fisik-Biologis
* Pola nutrisi
* Sebelum sakit
* Pasien makan tiga kali sehari,dengan nasi, sayur dan lauk. Pasien minum air putih
5 – 6 gelas setiap hari.
* Selama sakit
* Klien makan 3 kali sehari dengan nasi, sayur dan lauk. Klien minum 4 – 5 kali
setiap hari. Selama di rawat di bangsal bedah sejak tanggal 12 Januari 2010 klien
belum makan atau minum, klien puasa untuk menghadapi operasi yang akan
dilakukan.
* Pola eliminasi
* Sebelum sakit
* Klien BAB 1 kali sehari, tidak ada keluhan, dengan konsistensi lunak, warna kuning
kecoklatan dan berbau khas feces. Klien BAK 6 – 10 kali sekitar 1200 cc setiap
hari, warna kuning jernih, dan tidak ada keluhan.
* Selama sakit
* Klien BAB 1 kali sehari, tidak ada keluhan, dengan konsistensi lunak, warna kuning
kecoklatan dan berbau khas feces. Klien BAK 6- 10 kali sekitar 1200 cc setiap hari,
warna kuning jernih, dan tidak ada keluhan. Selama di rawat di rumah sakit klien
belum BAB.
Pola aktivitas, istirahat dan tidur
* Sebelum sakit
* Klien setiap hari bekerja sebagai wiraswasta untuk memenuhi kebutuhan
keluarga. Klien mengatakan biasa tidur selama 7 – 8 jam. Klien mengatakan
tidak pernah tidur siang dan biasa memulai tidurnya mulai pukul 22.00 WIB –
05.00 WIB. Klien mengatakan biasa beristirahat di sela – sela pekerjaannya.
* Selama sakit
* Klien mengatakan tidak dapat bekerja sebagai wiraswasta semenjak sakit
karena harus dirawat di Rumah Sakit dan akan dilakukan operasi. Pola
aktivitas klien terganggu dan klien harus beristirahat di tempat tidur selama
dirawat dan BAK di tempat tidur karena telah terpasang kateter. Klien
mengatakan biasa tidur selama 4 – 5 jam saat dirawat karena tidak familier
dengan keadaan sekitarnya.
Pola kebersihan diri
* Sebelum dirawat
* Pasien mandi dan mengosok gigi 2x setiap hari,pasien keramas 2 hari sekali.
* Selama dirawat
* Pasien mandi dan menggosok gigi 2x setiap hari, selama dirawat (sehari)
pasien belum pernah keramas.
Aspek Mental-Intelektual, Sosial dan Spiritual
* Konsep diri
* Gambaran diri
* Pasien memandang dirinya sebagai orang yang sakit dan selalu didampingi keluarganya
* Identitas diri
* Pasien menyadari dirinya sebagai laki – laki dan bertingkah laku layaknya laki – laki.
* Harga diri
* Klien tidak malu dengan keadaannya saat ini karena klien menerima keadaannya saat ini karena sudah merupakan
kehendak Tuhan.
* Peran diri
* Selama dirawat di rumah sakit klien tidak dapat menjalankan perannya sebagai pekerja wiraswasta dan kepala
keluarga bagi anak dan istri.
* Ideal diri
* Klien ingin cepat pulang dan klien ingin segera sembuh sehingga bisa bekerja kembali seperti biasa.
* Intelektual
* Klien dan keluarga mengatakan tidak mengerti tentang penyebab penyakit yang diderita dan bagaimana proses
penyembuhannya dan cara perawatan di rumah.
* Hubungan interpersonal
* Hubungan klien dengan keluarga baik, harmonis, dimana istri dan saudara- saudaranya secara bergantian
menunggui klien dan membantu klien dalam memenuhi kebutuhannya. Saat berinteraksi dengan perawat, klien
kontak mata terus dan sangat memperhatikan apa yang dijelaskan.
* Support System
* Klien mendapat dukungan dari keluarganya
* Spiritual
* Klien beragama islam. Klien taat dalam menjalankan agamanya dan klien selalu berdoa kepada Tuhan agar segera
diberi kesembuhan
Pemeriksaan Fisik
* Keadaan umum
* Kesadaran : Compos mentis
* Status gizi : baik
* TB : 153 cm
* BB : 46 kg
* IMT: 19,65
* Tanda-tanda vital :
* Tekanan Darah : 120/70 mmHg
* Nadi : 80x/ menit
* Respirasi : 20x/ menit
* Suhu : 36,7°C
* Pemeriksaan Cepalo Caudal
* Kepala
* Bentuk
* Bentuk kepala bulat, tidak ada luka atau cedera kepala,kulit kepala kotor dan berminyak.
* Mata
* Kedua mata terlihat sayu, konjungtiva pucat.
* Telinga
* Ketajaman pendengaran baik, bentuk normal: simetris kiri dan kanan.tidak ada kelainan.
* Mulut dan gigi
* Bentuk bibir normal tidak ada perdarahan dan peradangan pada mulut.gigi masih lengkap, tidak ada
karang gigi dan karies,tidak ada benda asing atau gigi palsu. Fungsi pengecapan baik, bentuk dan
ukuran tonsil normal serta tidak ada peradangan pada faring.
Leher
* Kelenjar getah bening, dan tekanan vena jugularis tak ada
kelainan (tidak mengalami pembesaran ) tidak ada kaku kuduk
Dada
* Simetris, pengembangan dada optimal, frekuensi pernafasan 20
x/menit. ekspansi paru pada inspirasi dan ekspirasi maksimal.
Abdomen
* Tidak ada massa, abdomen simetris, tidak ada jaringan parut,
dilatasi vena ataupun kemerahan. tidak ada nyeri tekan.
* Ekstremitas
* Atas : anggota gerak lengkap, tidak ada kelainan.Tidak ada
luka pada tangan kanan dan kiri, kekuatan cukup, dimana dapat
membolak- balikan tangan.
* Bawah : anggota gerak lengkap. Bagian selangkangan terdapat
benjolan sehingga saat digerakkan terasa sakit dan kemeng.
*Pemeriksaan Penunjang
* Hasil pemeriksaan laboratorium
*GDS : 62 (70 – 125 mg/dL)
*Ureun : 31 (20 – 40 mg%)
*Creat : 1,23 (0,6 – 1,1 mg%)
*Terapi
*Injeksi cefotaxim 1 gr/12 jam
*Ciprofloksasin 2 x 500 mg
*Injeksi ketorolak 30 gr/8 jam
*Asam mefenamat 3 x 500 gr
No Data Masalah Penyebab

1 Do : Nyeri akut Benjolan di


a) Klien Nampak melindungi inguinal
bagian inguinal
b) klien Nampak kesulitan
mengangkat kaki kirinya
c) Klien Nampak menyeringai
menahan sakit dan pusing
Ds :
a) Klien mengatakan perut
terasa mbeseseg
b) selangkangan terasa kemeng
pada bagian benjolannya
c)Klien mengatakan agak
*c
pusing
d)Klien mengatakan takut
untuk miring ke kiri
Do :
2. a. Klien Nampak tegang Cemas Prosedur
b. Klien Nampak cemas pembedahan
Ds :
c. Klien mengatakan sedikit takut akan
dilakukan operasi
d. Klien menanyakan kapan dilakukan operasi
dan bagaimana prosesnya
3. Do : Kurang Kurang terpapar
Klien Nampak tegang dan takut pengetahuan infprmasi
Ds :
Klien menanyakan kapan dilakukan
operasi dan bagaimana prosedurnya
 
4.
No Data Masalah Penyebab
1 Do : Resiko jatuh Anastesi narkotik
a. klien di bius dengan anastesi spinal
b. klien mengalami penurunan kekuatan
ekstremitas bagian bawah
c. mobilitas terbatas
Ds :

2 Do : Resiko perdarahan Proses pembedahan


a. Klien menjalani pembedahan pada
inguinalis lateralis
b. Klien dalam keadaan tidak sadar
karena pengaruh anastesi
 
Pasca operasi
No Data Masalah Penyebab

1 Do : Nyeri akut Agen injuri fisik


Klien tampak menyerinagi menahan sakit pada bekas
operasi
Ds :
klien mengatakan sedikit nyeri pada bekas operasi

2 Do : Resiko infeksi Prosedur invasive


a. Klien terpasang infuse RL
b. Terdapat luka insisi bedah
Ds :
*Diagnosa

*Nyeri akut berhubungan dengan benjolan di inguinal ditandai dengan
*Do :
*a. Klien Nampak melindungi bagian inguinal
*b. klien Nampak kesulitan mengangkat kaki kirinya
*c. Klien Nampak menyeringai menahan sakit dan pusing
*Ds :
*a. Klien mengatakan perut terasa mbeseseg
*b. selangkangan terasa kemeng pada bagian benjolannya
*c. Klien mengatakan agak pusing
*d. Klien mengatakan takut untuk miring ke kiri
*Cemas berhubungan dengan prosedur pembedahan ditandai dengan
*Do :
*a. Klien Nampak tegang
*b. Klien Nampak cemas
*Ds :
*a. Klien mengatakan sedikit takut akan dilakukan operasi
*b. Klien menanyakan kapan dilakukan operasi dan bagaimana prosesnya
*Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi ditandai dengan
*Do :
*Klien Nampak tegang dan takut
*Ds :
*Ds : -

*Klien menanyakan kapan dilakukan operasi dan bagaimana prosedurnya
*Resiko jatuh berhubungan dengan anastesi narkotik ditandai dengan
*Do :
*klien di bius dengan anastesi spinal
*klien mengalami penurunan kekuatan ekstremitas bagian bawah
*mobilitas terbatas
* Ds : -
*Resiko perdarahan berhubungan dengan proses pembedahan ditandai dengan
*Do :
* Klien menjalani pembedahan pada inguinalis lateralis
* Klien dalam keadaan tidak sadar karena pengaruh anastesi

*Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik ditandai dengan


*Do :
*Klien tampak menyeringai menahan sakit
*Ds :
*Klien mengatakan sedikit nyeri pada bekas operasi
*Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasive ditandai dengan
*Do :
*a. Klien terpasang infuse RL
*b. Terdapat luka insisi bedah
* Rencana Asuhan Keperawatan
No Diagnosa Tujuan intervensi Rasional
1 Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan • Kaji membantu
menentukan pilihan
dengan benjolan di inguinal tindakan tingkatnyeri ,
intervensi dan
ditandai dengan keperawatan durasi ,lokasi
memberikan dasar
Do : selama 5 menit dan insentitas untuk perbandingan
a. Klien Nampak melindungi klien dapat • Observasi dan evaluasi terhadap
bagian inguinal mengontrol nyeri ketidaknyaman terapi
b. klien Nampak kesulitan dengan criteria an non verbal perilaku non verbal
mengangkat kaki kirinya hasil : • Gunakan menunjukkan
ketidaknyamanan
c. Klien Nampak menyeringai Klien strategi klien terhadap nyeri
menahan sakit dan pusing mengatakan komunikasi  
Ds : nyeri terapetik komunikasi terapetik
a. Klien mengatakan perut berkurang • Gunakan teknik dapat menenangkan
terasa sebah Klien distraksi klien
b. selangkangan terasa kemeng mengatakan • ciptakan memfokuskan
perhatian klien
pada bagian benjolannya perut sudah suasana membantu
c. Klien mengatakan agak tidak sebah lingkungan menurunkan tegangan
pusing Wajah klien tenang yang tenang otot
d. Klien mengatakan takut tidak nampak • kolaborasi lingkungan tenang
untuk miring ke kiri menahan sakit dengan dokter dapat mengurangi
factor-faktor stress
untuk
selama nyeri
pemberian analgetik dapat
analgetik mengurangi rasa nyeri
yang dirasakan klien
No Diagnosa Tujuan intervensi Rasional
2 Cemas berhubungan dengan
prosedur pembedahan ditandai
Setelah dilakukan
tindakan
a.Jelaskan prosedur,
termasuk sensasi
a.Kecemasan klien
akan berkurang
dengan keperawatan selama seperti keadaan dengan informasi
Do : 5 menit kecemasan selama prosedur. yang diberikan
a. Klien Nampak tegang klien berkurang b.Temani klien untuk perawat
b. Klien Nampak cemas dengan _actor_ meningkatkan dengan ditemani
Ds : a klien Nampak keamanan dan perawat kecemasan
a. Klien mengatakan sedikit tenang menurunkan klien akan sedikit
takut akan dilakukan operasi kecemasan berkurang
b. Klien menanyakan kapan b.klien mengatakan c.Dengarkan keluhan b.membantu
dilakukan operasi dan rasa takutnya klien menentukan jenis
bagaimana prosesnya berkurang dIdentifikasi intervensi yang akan
perubahan level dilakukan
c. klien menyatakan kecemasan c.mengetahui
siap untuk dilakukan d.Dorong klien untuk perkembangan
operasi mengungkapkan keadaan klien
secara verbal tentang d.membuat perasaan
perasaan, persepsi terbuka dan bekerja
dan ketakutan sama dalam
e.pertahankan memberikan
kontak mata informasi yang akan
f.turunkan stimulus membantu
pembuat cemas identifikasi masalah
g.tunjukkan kontak mata
penerimaan menumbuhkan
 h.jaga ketenangan hubungan salinh
percaya antara
perawat klien
menurunkan stimulus
cemas dapat
mencegah cemas
yang berkelanjutan
sikap penerimaan
perawat dapat
meningkatkan
3. Kurang pengetahuan
berhubungan dengan kurang
Setelah dilakukan
tindakan perawatan
• Identifikasi factor • Pengetahuan dasar
yang memadai
internal dan
terpapar informasi ditandai selama 5 menit dapat
eksternal yang
dengan pengetahuan klien meningkatkan
dapat
Do : bertambah dengan kerjasama pasien
meningkatkan
Klien Nampak tegang dan takut _actor_a mengenai program
motivasi orang tua
Ds : Klien tenang pengobatan dan
dan
Klien menanyakan kapan Klien Nampak siap mendapatkan
keluarga.Jelaskan
dilakukan operasi dan bagaimana menjalani operasi penyembuhan yang
pengertian, tanda
prosedurnya optimal
gejala, komplikasi,
• Pengetahuan
rencana tindakan
mengenai lokasi
yang akan
operasi dapat
dilakukan.
mningkatkan
• Jelaskan mengenai
tindakan
jadwal, dan lokasi
kooperatif klien
operasi 
• Durasi tindakan
• Jelaskan durasi
operasi dapat
tindakan operasi
menenangkan klien
• Identifikasi
• Tingkat kecemasan
kecemasan klien
klien untuk
• Gambarkan
mengetahui
tindakan
kesiapan klien
preoperasi rutin
operasi
(anestesi, diet,
• Gambaran tidakan
test laboratorium,
preoperatife dapat
IV terapi, ruang
meningkatkan
tunggu keluarga).
kesipan
*Evaluasi pre operasi
* Diagnosa
Nyeri akut berhubungan dengan benjolan di inguinal ditandai dengan
Do :
a. Klien Nampak melindungi bagian inguinal
b. klien Nampak kesulitan mengangkat kaki kirinya
c. Klien Nampak menyeringai menahan sakit dan pusing
Ds :
a. Klien mengatakan perut terasa sebah
b. selangkangan terasa kemeng pada bagian benjolannya
c. Klien mengatakan agak pusing
d. Klien mengatakan takut untuk miring ke kiri

Cemas berhubungan dengan prosedur pembedahan ditandai dengan


Do :
a. Klien Nampak tegang
b. Klien Nampak cemas
Ds :
a. Klien mengatakan sedikit takut akan dilakukan operasi
b. Klien menanyakan kapan dilakukan operasi dan bagaimana prosesnya

Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi ditandai dengan


Do :
Klien Nampak tegang dan takut
Ds :
Klien menanyakan kapan dilakukan operasi dan bagaimana prosedurnya
* Implementasi
13 Januari 2010
Pukul 08.45
Mengkaji tingkat nyeri
  
13 Januari 2010
Pukul 08.50
Mengajarkan klien untuk nafas dalam 

13 Januari 2010
Pukul 08.55
a. menjelaskan prosedur operasi
b. menemani klien untuk menurunkan kecemasan
c. mendengarkan keluhan klien
d. mendorong klien untuk mengungkapkan rasa takutnya

13 Januari 2010
Pukul 08.55
a. menjelaskan jadwal dan lokasi operasi
b. menjelaskan durasi operasi
c. menggambarkan jalannya operasi rutin (anastesi, diit, dll)
Evaluasi

13 Januari 2010
Pukul 08.45
S : klien mengatakan nyeri diatas selangkangan bagian kiri
O : klien terlihat menyeringai menahan sakit
A : nyeri akut
P : hentikan intervensi
 
13 Januari 2010
Pukul 08.55
S : klien mengatakan nyeri berkurang
O : wajah klien tenang
A : tujuan tercapai sebagian
P : lanjutkan intervensi
Ajarkan nafas dalam

13 Januari 2010
Pukul 08.55
S : klien mengatkan takut dan cemas
O : wajah klien tegang, klien tampak membaca doa
A : cemas teratasi
P : hentikan intervensi

13 Januari 2010
Pukul 08.55
S : klien menanyakan prosedur operasi
O : klien terligat tegang
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi
* Intra operasi
Diagnosa
Resiko jatuh berhubungan dengan anastesi narkotik ditandai dengan
Do :
a. klien di bius dengan anastesi spinal
b. klien mengalami penurunan kekuatan ekstremitas bagian bawah
c. mobilitas terbatas
Ds : -
* Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ± 45 menit resiko jatuh dapat
diminimalisir dengan kriteria klien tidak jatuh

Intervensi
• Berikan petunjuk sederhana dan singkat pada pasien tentang posisi saat operasi
• Siapkan peralatan dan bantalan untuk posisi yang dibutuhkan sesuai prosedur
operasi dan kebutuhan spesifik klien
• Letakkan eletroda penetral (bantalan elektrokauter) yang meliputi seluruh
massa otot-otot yang paling besar dan yakinkan bahwa bantalan berada pada
posisi yang baik
• Stabilkan baik kereta pasien maupun meja operasi pada waktu memindahkan
pasien ke dan dari meja operasi

Rasional
Ketidak seimbangan proses pemikiran akan membuat pasien merasa kesulitan
dalam memahami petunjuk yang panjang
b. Bantalan diperlukan untuk melindungi bagian-bagian tubuh yang menonjol untuk
mencegah terjadinya penekanan saraf
Mencegah terjadinya perlukaan akibat alat elektronik
d. Kereta atau meja yang tidak stabil dapat terpisah, menyebabkan pasien
terjatuh
*Pasca operasi
* Diagnosa
Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik ditandai dengan
Do :
Klien tampak menyeringai menahan sakit
Ds :
Klien mengatakan sedikit nyeri pada bekas operasi
 
Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasive ditandai dengan
Do :
a. Klien terpasang infuse RL
b. Terdapat luka insisi bedah
Ds : -
 
* Tujuan

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 10 menit nyeri klien


berkurang dengan kriteria
a. klien nampak tenang
b. klien mengatakan nyeri berkurang

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5 menit infeksi dapat


dikontrol dengan kriteria
a. Tidak ada tanda-tanda ineksi
b. Vital sign dalam batas normal
Intervensi
a. Kaji tingkat nyeri, durasi, lokasi dan intensitas 
 
b.Observasi ketidaknyamanan non verbal
 

c. Gunakan strategi komunikasi terapetik


 
d.Gunakan teknik distraksi
 
 
2. a.ciptakan suasana lingkungan yang tenang
 
b.kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgetik
a. Bersihkan lingkungan sekitar klien
 
 
b. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan perawatan pasien lain
 
c. Jelaskan pada klien tentang tanda-tanda infeksi.
Rasional
a. membantu menentukan pilihan intervensi dan memberikan dasar
untuk perbandingan dan evaluasi terhadap terapi
b. perilaku non verbal menunjukkan ketidaknyamanan klien terhadap
nyeri
c. komunikasi terapetik dapat menenangkan klien
d. memfokuskan perhatian klien membantu menurunkan tegangan otot
e. lingkungan tenang dapat mengurangi factor-faktor stress selama nyeri
f. analgetik dapat mengurangi rasa nyeri yang dirasakan klien

a. lingkungan yang bersih akan terhindar dari kuman-kuman


penyebab infeksi
b. mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan dapat
meminimalkan kotoran-kotoran penyebab infeksi
c. penjelasan tentang tanda-tanda infeksi akan menambah
pengetahuan klien
* Evaluasi pasca operasi
Diagnosa
Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik ditandai dengan
Do :
Klien tampak menyeringai menahan sakit
Ds :
Klien mengatakan sedikit nyeri pada bekas operasi
 

Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasive ditandai dengan


Do :
a. Klien terpasang infuse RL
b. Terdapat luka insisi bedah
Ds : -
Implementasi
13 Januari 2010
Pukul 10.00
mengkaji intensitas, gambaran, dan lokasi atau penyebaran nyeri, tau
adanya perubahan
 
13 Januari 2010
Pukul 10.05
Mengajarkan teknik distraksi; nafas dalam untuk mengurangi nyeri

13 Januari 2010
Pukul 10.10
Menjelaskan pada klien tentang tanda-tanda infeksi.
Evaluasi

13 Januari 2010
Pukul 10.00
S : klien mengatakan tangan kirinya terasa nyeri
O : klien beberapa kali melihat tangannya yang dioperasi
A : intervensi tercapai sebagian
P : lanjutkan intervensi perawatan luka setiap hari
 
13 Januari 2010
Pukul 10.05
S : klien mengatakan nyeri berkurang
O : wajah klien tenang
A : tujuan tercapai sebagian
P : lanjutkan intervensi
Ajrkan teknik nafas dalam

13 Januari 2010
Pukul 10.10
S:-
O : klien terpasang infus, terdapat luka bekas jahitan di inguinal lateralis sinistra
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
Anjurkan klien untuk menjaga kebersihan daerah luka
THANKS

Anda mungkin juga menyukai