Kode Etik Akuntan
Kode Etik Akuntan
EKSPEKTASI MASYARAKAT
(PEMAKAI JASA AKUNTAN) ATURAN – ATURAN
(KODE ETIK AKUNTAN)
KODE ETIK AKUNTAN
Pengertian Etika :
Etika Profesi akuntansi adalah yaitu suatu ilmu yang
membahas perilaku perbuatan baik dan buruk manusia sejauh
yang dapat di pahami oleh pikiran manusia terhadap
pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan
terhadap suatu pengetahuan khusus sebagai seorang akuntan.
Arens memberikan definisi etika sebagai serangkaian prinsip
atau nilai moral.
Kode etik ini merupakan kewajiban para akuntan untuk
melaksanakan tanggjungjawab Profesionalnya kepada public,
pemakai jasa akuntan, dan rekan sebagai landasan dasar
perilaku etika dan perilaku profesionalnya.
ILUSTRASI PRINSIP-PRINSIP ETIKA YANG DISARANKAN
Berikut ini adalah enam nilai dasar etika mengenai perilaku etika oleh Josephson
Institute:
Kepercayaan (trustworthiness) mencakup kejujuran, integritas, realibilitas, dan
loyalitas.
Penghargaan (respect) mencakup gagasan seperti kesopanan (civility),
kesopansantunan (courtesy), harga diri, toleransi, dan penerimaan.
Pertanggungjawaban(responsibility) berarti bertanggung jawab atas tindakan
seseorang serta melakukan pengendalian diri.
Kesepadanan (fairness) dan keadilan mencakup isu - isu tentang kesejajaran,
sikap tidak memihak, proposionalitas, keterbukaan, serta perlindungan hukum.
Perhatian (caring) berarti secara sungguh -sungguh memperhatikan
kesejahteraan sesamanya termasuk di dalamnya adalah tindakan yang selalu
memperhatikan kepentingan sesama serta menunjukkan perbuatan baik.
Kewarganegaraan (citizenship) termasuk di dalamnya adalah kepatuhan pada
undang- undang serta melaksanakan kewajiban sebagai warga negara agar
proses dalam masyarakat berjalan dengan baik
Peran Akuntan Profesional
Akuntan adalah penasihat bisnis independen. Akuntan dapat
menawarkan berbagai layanan. Akuntan dapat didaftarkan auditor, dapat
mengatur sistem akuntan klien, bisa menjadi penasihat pada
perencanaan pajak, atau detektor penipuan dan penggelapan, dapat
melakukan penganggaran dan analisis laporan keuangan, menyarankan
klien pada keputusan pembiayaan, memberikan pengetahuan khusus
dan dapat membantu menjaga etika lingkungan.
Perilaku Etika dalam Profesi Akuntansi
Akuntansi sebagai profesi dan peran akuntansi Kepentingan utama profesi
akuntan adalah untuk membuat pemakai jasa akuntan paham bahwa jasa
akuntan dilakukan dengan tingkat prestasi tertinggi sesuai dengan persyaratan
etika yang diperlukan untuk mencapai tingkat prestasi tersebut. Dan semua
anggota mengikat dirinya untuk menghormati kepercayaan publik. Atas
kepercayaan yang diberikan publik kepadanya, anggota harus secara terus
menerus menunjukkan dedikasi mereka untuk mencapai profesionalisme yang
tinggi.
EKSPEKTASI PUBLIK
Masyarakat umumnya mempersepsikan akuntan sebagai orang yang
profesional dibidang akuntansi. Ini berarti bahwa mereka mempunyai
suatu kepandaian yang lebih dibandingkan dengan orang awam
Perilaku Etika dalam Pemberian Jasa Akuntansi Publik
Setiap akuntan publik sebagai bagian anggota Institut Akuntan Indonesia maupun
staff profesional (baik yang anggota IAPI maupun yang bukan anggota IAPI) yang
bekerja pada satu Kantor Akuntan Publik (KAP) harus menerapkan Aturan Etika
Kompartemen Akuntan Publik atau sekarang disebut sebagai Kode Etik Profesi
Akuntan Publik dalam melaksanakan tugasnya sebagai pemberi jasa. Kode Etik Ikatan
Akuntan Indonesia dimaksudkan sebagai panduan dan aturan bagi seluruh anggota,
baik yang berpraktik sebgaai akuntan publik, bekerja di lingkungan dunia usaha, pada
instansi pemerintah, maupun di lingkungan dunia pendidikan dalam pemenuhan
tanggung jawab profesionalnya.
Selanjutnya ada beberapa alasan mengapa kode etik perlu untuk di buat. Beberapa
alasan tersebut adalah( Adams,dkkdalam Ludigo,2007):
a. Kode etik merupakan suatu cara untuk memperbaiki iklim organisasional sehingga
individu –individudapatberperilakusecaraetis.
b.Kontroletis di perlukankarena system legal dan pasar tidak cukup mampu mengarahkan
perilaku oragnisasi untuk mempertimbangkan dampak moral dalam setiap keputusan
bisnis.
c.Perusahaan memerlukan kode etik untuk menentukan status bisnis sebagai sebuah
profesi,dimana kode etik merupakan salah satu penandanya.
d.Kode etik dapat juga di pandang sebagi upaya menginstitusionalisasikan moral dan
nilai-nilai pendiri perusahaan, sehingga kode etik tersebut menjadi bagian dari budaya
perusahaan dan membantu sosialisasi individu baru dalam memasuki budaya tersebut.
e.Kode etik merupakan sebuah pesan.
PRINSIP-PRINSIP ETIKA
Prinsip-prinsip yang membentuk kode perilaku profesi sudah ditentukan dan dipegang teguh oleh
profesi tersebut. Sebagai contoh terdapat prisip-prinsip kode etik menurut lembaga-lembaga yang
mengaturnya, antara lain;
Menurut IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia), seorang profesi dituntut memiliki berbagai sifat seperti :
1.Tanggung Jawab
2.Kepentingan Publik
3.Integritas
4.Objektivitas
5.Kompetensi dan kehati-hatian
6.Kerahasiaan
7.Perilaku Profesional
8.Prinsip Etika Profesi
KODE ETIK AKUNTANSI INDONESIA
Etika profesi akuntan di Indonesia diatur dalam Kode Etik Akuntan Indonesia. Kode etik
ini mengikat para anggota Ikatan Akuntan Indonesia dan dapat dipergunakan oleh
seluruh akuntan di Indonesia.
Penegakkan kode etik di Indonesia diawasi oleh:
• Kantor Akuntan Publik
• Unit Peer-Review Kompartemen Akuntan Publik-IAI
• Badan Pengawas Profesi Kompartemen Akuntan Publik-IAI
• Dewan Pertimbangan Profesi IAI
• Departemen Keuangan RI
• BPKP
• Anggota dan Pimpinan KAP
TERDAPAT
PENYELEWENGAN KODE
ETIK DALAM PROSES
PEMBERIAN JASA AKAN
MENDAPATKAN SANKSI
Akuntan publik bisa dituntut secara hukum oleh klien jika tidak bisa memenuhi kontrak yang
dibuat dengan klien atau tidak hati-hati (lalai) dalam memberikan jasa profesionalnya.
Tuntutan hukum juga bisa terjadi karena business failure, audit failure, dan audit risk.
Business Failure terjadi manakala perusahaan tidak mampu membayar kewajibannya
atau tidak bisa memenuhi harapan investor karena kondisi ekonomi atau bisnis yang
memberatkan.
Audit Failure terjadi manakala akuntan public memberikan opini yang salah karena
gagal mematuhi apa yang diatur dalam standar auditing.
Audit Risk adalah risiko bahwa akuntan public menyimpulkan bahwa laporan
keuangan disajikan secara wajar dan memberikan opini Wajar Tanpa
Pengecualian padahal dalam kenyataannya laporan keuangan mengandung salah saji
material. Tanggung jawab hukum akuntan publik terjadi jika timbul kelalaian atau
akuntan publik tersangkut Fraud.
Tingkat Jenis Pelanggaran
• Ordinary Negligence (kesalahan ringan, manusiawi, tidak sengaja) ini
merupakan pelanggaran ringan.
• Gross Negligence (kesalahan agak berat, harusnya tidak terjadi jika
auditor menerapkan due professional care).
• Constructive Fraud (pelanggaran berat, akuntan public terlibat secara
langsung atau tidak langsung membantu dalam fraud yang dilakukan
manajemen).
• Fraud (pelanggaran sangat berat, akuntan public secara sadar terlibat
bersama manajemen dalam melakukan fraud).
Tuntutan Hukum Di Indonesia bisa berasal dari :
Klien
(Calon) investor
Bapepam –LK
PPAJP-DepartemenKeuangan
Bank Indonesia
Pengguna Laporn Keuangan
TERIMAKASIH