Anda di halaman 1dari 90

KEPERAWATAN KELUARGA

1. Pengertian dan Tujuan Keperawatan di

Rumah

2. Fase Hubungan Perawat-Klien dengan

Keluarga

3. Standar Pelayanan Keperawatan Dirumah

4. Tanggung Jawab Perawat yang Melakukan

Pelayanan Keperawatan di Rumah


1. Pengertian dan Tujuan Keperawatan Di Rumah

Pelayanan keperawatan di rumah adalah interaksi yang


dilakukan di tempat tinggal keluarga yang bertujuan
untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan
keluarga dan anggotanya. Dari pengertian tersebut
digaris bawahi bahwa tenaga kesehatanlah yang
bergerak dalam hal ini mengunjungi klien, bukan klien
yang datang ke tenaga kesehatan.
Hampir semua pelayanan kesehatan dapat diberikan

melalui keperawatan di rumah, kecuali dalam keadaan

gawat darurat. Diasumsikan bahwa klien dan keluarga

yang tidak dalam kondisi gawat darurat cukup sehat

untuk tetap tinggal di masyarakatnya dan melakukan

perawatan sendiri setelah di tinggal oleh perawat.


Pelayanan Keperawatan di rumah memiliki lima tujuan
dasar (Smith, 1995), yaitu:

1.
Meningkatkan ’’Support system’’ yang adekuat dan efektif

serta mendorong digunakannya pelayanan kesehatan.

2.
Meningkatkan keadekuatan dan keefektifan perawatan pada

anggota keluarga dengan masalah kesehatan dan kecatatan.


3.Mendorong pertumbuhan dan perkembangan yang normal

dari seluruh anggota dan keluarga serta memberikan

pendidikan kesehatan pada keluarga tentang peningkatan

kesehatan dan pencegahan.

4.Menguatkan fungsi keluarga dan kedekatan antar anggota

keluarga.

5.Meningkatkan kesehatan lingkungan.


Kelima tujuan dasar dari pelayanan keperawatan di rumah pada
hakekatnya bertujuan untuk membantu keluarga menyelesaikan
masalah-masalahnya yang oleh Simmons (1980) dikategorikan
menjadi :
1. Sikap hidup dan sumber-sumber pelayanan kesehatan.
2. Penyimpangan status kesehatan.
3. Pola dan pengetahuan tentang pemeliharaan kesehatan.
4. Dinamika dan struktur keluarga
Kepmenkes No. 908 tahun 2010, mendefinisikan pelayanan
keperawatan keluarga (Yanwatga); merupakan pelayanan holistik
yang menempatkan keluarga dan komponennya sebagai fokus
pelayanan dan melibatkan anggota keluarga dalam tahap
pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi tindakan
keperawatan dengan memobilisasi di keluarga dan sumber-sumber
pelayanan kesehatan yang tersedia di keluarga dan sumber-sumber
dari profesi lain termasuk pemberi pelayanan kesehatan dan sektor
lain dari komunitas. Pelayanan keperawatan keluarga dapat
diberikan di berbagai tatan, seperti rumah, rumah sakit, tempat

praktik perawat, dan unit pemulihan kesehatan.


Hubungan Perawat-Klien dengan Keluarga

Perawat-perawat yang berkunjung kerumah memiliki perhatian


terhadap seluruh masalah kesehatan yang terindentifikasi dari
keluarga tertentu atau sekelompok keluarga. Perawat tersebut
memiliki kemampuan klinik yang general dan dapat bekerja
dengan klien dari seluruh kelompok usia.
 
Prinsip Perawat-Klien dengan Keluarga :

- Fokus intervensi perawat adalah keluarga.


- Intervensi yang diberikan dapat berfokus pada seluruh
kebutuhan kesehatan meliputi tiga level
pencegahan.
- Keluarga tetap memiliki otonomi untuk mengambil
keputusan terhadap kesehatannya.
- Perawat adalah tamu di rumah keluarga.
2. Fase Hubungan Perawat-Klien dengan Keluarga

1. Fase Preinisiasi atau Persiapan


2. Fase Inisiasi atau Perkenalan
3. Fase Implementasi
4. Fase Terminasi
5. Fase Pasca Kunjungan
3. Standar Pelayanan Keperawatan Dirumah
Standar 1 : Organisasi pelayanan kesehatan dirumah
Standar 2 : Teori
Standar 3 : Pengumpulan data
Standar 4 : Diagnosis
Standar 5 : Perencanaan
Standar 6 : Intervensi
Standar 7 : Evaluasi
Standar 8 : Kesinambungan Perawat
Standar 9 : Kolaborasi interdisiplin
Standar 10 : Pengembangan profesional
Standar 11 : Riset
Standar 12 : Etik
4. Tanggung Jawab Perawat yang Melakukan Pelayanan
Keperawatan di Rumah yang Meliputi:

1. Pemberian pelayanan secara langsung


2. Dokumentasi
3. Koordinasi antara pelayanan dan manajemen kasus
4. Menentukan lamanya frekuensi dan lama perawatan
5. Advocacy
PEMBERDAYAAN KELUARGA
(EMPOWERING)
Pemberdayaan merupakan upaya memobilisasi keluarga
agar mampu berperan dalam pengambilan keputusan dan
tindakan strategis, juga merupakan upaya fasilitasi agar
keluarga mengenal masalah yang dihadapi,
merencanankan dan melakukan pemecahan masalah
dengan memanfaatkan potensi keluarga sesuai
kebutuhannya (Hitchock, Schubert dan Thomas, 1999)
Pemberdayaan ditujukan untuk meningkatkan partisipasi
keluarga untuk menuju kualitas kehidupan yang lebih
baik serta meningkatkan potensi keluarga dalam bidang
kesehatan, membantu keluarga agar mampu membantu
dirinya sendiri, mandiri, berswadaya dan mampu
nmengadopsi inovasi.
Fokus peningkatan keluarga melalui kegiatan promosi
kesehatan, membutuhkan partisipasi aktif dan hubungan
kerjasama. Pemberdayaan dilakukan untuk membantu
keluarga dalam kegiatan promosi kesehatan, preventif,
pemulihan kesehatan sehingga berfungsi secara optimal.
Perawat komunitas perlu mengetahui karakteristik
keluarga setempat yang akan diberdayakan, termasuk
perbedaan karakteristik, dengan cara mengumpulkan
pengetahuan yang menyangkut informasi seperti nilai,
norma dan sikap, pengambilan keputusan keluarga,
kepemimpinan dan sebagainya
Keberhasilan pemberdayaan keluarga dapat dipengaruhi oleh
lingkungan, termasuk kelompok yang diajak kerjasama, situasi
sosial politik yang mendukung dan pengalaman keluarga. Adanya
hubungan saling percaya, saling menghormati, ketertarikan
anggota terhadap manfaat dan kemampuan mengambil langkah
kompromi dari keluarga. Ketersediaan sumber daya manusia
yang trampil, adanya ketersediaan sumber dana, memiliki tujuan
yang jelas dengan peran masing-masing anggota keluarga serta
adanya keterlibatan pengambilan kebijakan
Strategi yang dapat dilakukan dalam upaya pemberdayaan
keluarga antara lain menumbuhkembangkan potensi yang
ada di keluarga seoptimal mungkin untuk mengatasi
masalah keluarga dan meningkatkan status kesehatan
keluarga, berprinsip meningkatkan kontribusi baik secara
fisik maupun non fisik, mengembangkan kegiatan keluarga
memlalui fasilitas dan memotivasi dengan memperkuat
sumber daya keluarga sehingga nantinya agar terjadi alih
peran antara petugas kesehatan kepada keluarga,
memanfaatkan potensi yang dimiliki keluarga.
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN
KESEHATAN KELUARGA
KESEHATAN KELUARGA
(HEALTH EDUCATION)
(HEALTH EDUCATION)
Pendidikan kesehatan merupakan upaya persuasi atau
pembelajaran kepada masyarakat agar masyarakat mau
melakukan tindakan memelihara dan meningkatkan
kesehatannya. Perubahan pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan yang terjadi, seharusnya didasarkan pengetahuan dan
kesadaran melalui proses pembelajaran yang dihasilkan akibat
pendidikan kesehatan.
Pendidikan kesehatan merupakan strategi penting
dalam asuhan keperawatan komunitas, karena
pendidikan kesehatan merupakan upaya
transformasi pengetahuan tertentu dari perawat
kepada masyarakat. Pendidikan kesehatan
diberikan agar masyarakat menjadi tahu, mau dan
mampu dalam menyelesaikan masalah.
Pendidikan kesehatan ini dilakukan dalam berbagai upaya
pelayanan kesehatan, yaitu upaya promotif, preventif,
kuratif, dan rehabilitatif. Pendidikan kesehatan merupakan
proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam
memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Untuk
mencapai derajat kesehatan yang sempurna baik fisik,
mental dan sosial, maka masyarakat harus mampu mengenal
dan mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya dan mampu
mengubah dan mengatasi lingkungannya baik lingkungan
fisik, sosial maupun budaya (Notoatmodjo, 2005).
Pendidikan kesehatan (health education), merupakan
salah satu bentuk kegiatan promosi kesehatan (health
promotion) yang dapat dilakukan kepada keluarga.
Promosi kesehatan merupakan pendidikan kesehatan
plus atau promosi kesehatan adalah lebih dari kegiatan
pendidikan kesehatan (Notoatmodjo, 2005).
Promosi kesehatan salah satunya dapat dilakukan
dengan melakukan pendidikan kesehatan, selain itu
dapat juga dilakukan dengan menggunakan media
kesehatan keluarga seperti menggunakan spanduk,
VCD, penyebaran leaftet dan sebagainya.
Promosi kesehatan merupakan program kesehatan yang
dirancang untuk membawa perubahan, baik perubahan
yang terjadi di keluarga juga perubahan yang terjadi di
lingkungannya (lingkungan fisik, sosial dan budaya).
Pendidikan kesehatan diperlukan pada lima tingkat

pencegahan yaitu pada health promotion, dalam upaya

peningkatan gizi, perilaku hidup bersih dan sehat

(PHBS), hygiene dan perbaikan sanitasi lingkungan


Specific protection (pencegahan spesifik), dalam program
imunisasi. Early diagnosis and prompt teratmen, ditujukan pada
keluarga yang sulit mendeteksi penyakit yang terjadi di keluarga.
Disability limitation, ditujukan pada keluarga yang tidak
melakukan pemeriksaan dan pengobatan yang lengkap terhadap
penyakitnya. Rehabilitation diperlukan pendidikan kesehatan pada
pemulihan cacat dengan latihan atau ditujukan pada masyarakat
untuk kembali diterima sebagai anggota keluarga dan masyarakat
setelah sembuh dari penyakit.
TEORI DAN MODEL
KONSEP
KEPERAWATAN
KELUARGA
1. MODEL CALGARY

The Calgary Family Assesment Model (CFAM)


merupakan pengkajian yang meneyeluruh, sistem
kerangka kerja multidimensial, sibernetika,
komunikatif dan merubah teori dasar. CFAM sebagai
kerangka pengkajian keluarga yang dikembangkan oleh
Wright & Leahey.
Adapun 3 kategori mayor CFAM meliputi structural,
developmental, fungsional,
Pengkajian keluarga model Calgary merupakan
konsep yang menggunakan 3 kategori pengkajian
(structural, developmental, fungsional) dan dari tiap
cabang diagram mempunyai banyak subkategori.
1. Pengkajian Struktural

a. Internal

- Komposisi Keluarga
Adalah anggota dan tipe keluarga, kepemilikan keluarga tentang
anggotanya, perubahan dalam komposisi keluarga.

Ada 5 hal penting dalam konsep keluarga, antara lain ;


1. Pengkajian Struktural

1. Keluarga adalah sistem atau unit


2. Anggotanya bisa saling berhubungan atau tidak, dan bisa tinggal
bersama-sama atau tidak.
3. Terdapat kehadiran anak atau tidak.
4. Memiliki komitmen dan ikatan antara anggota keluarga untuk
pencapain tujuan masa depan.
5. Fungsi dari unit care-giving meliputi proteksi, pemenuhan kebutuhan
makanan dan sosialisasi dari anggotanya.
- Jenis Kelamin

Merupakan suatu kepercayaan atau harapan


mengenal perilaku dan pengalaman pria dan wanita.
Kepercayaan tersebut berkembang karena agama,
dan pengaruh keluarga.

- Urutan Posisi Anak

Adalah posisi anak-anak dalam keluarga sesuai


usia dan jenis kelamin.
- Subsistem
Digunakan untuk melabeli atau menandai
tingkat sistem diferensiasi keluarga. Keluarga
menjalankan fungsinya melalui sub sistem yang
dimiliki.

- Batasan
Berhubungan dengan peraturan
“mendifinisikan siapa yang terlibat atau termasuk
dan berapa banyak”. Sistem dan sub sistem
keluarga memiliki batasan, yang fungsinya untuk
melindungi proses deferensiasi dari sistem atau
sub sistem.
b. Eksternal

- Keluarga Besar
Adalah keluarga asli dan keluarga prokreasi
generasi sekarang. Pengkajian dalam sub kategori ini
termasuk pentingnya keluarga inti dan pengaruhnya.
- Sistem Luas
Seperti sistem yang umum secara luas meliputi, sistem kerja, dan untuk
beberapa keluarga mencakup keselamatan atau kesejahteraan umum, keselamatan
anak, perawatan perkembangan, dan klinik pengobatan untuk klien yang rawat
jalan. Sistem secara luas juga didesain untuk populasi khusus. Dalam pengawasan
klinik yang perlu diperhatikan adalah makna sistem luas bagi keluarga.
C. Konteks

- Etnis
Etnis menjelaskan secara umum dari kesadaran dan ketidaksadaran proses
yang dipancarkan oleh keseluruhan dan selalu dikuatkan oleh komunitas yang
ada disekelilingnya.
Suku adalah faktor penting yang mempengaruhi interaksi keluarga.
Perbedaan etnis dalam keluarga dan pengaruhnya terhadap keluarga perlu
dikaji.
- Ras
Dipengaruhi oleh diri individu dan identifikasi
kelompok. Hal ini merupakan perluasan yang terdiri
dari berbagai variabel seperti kelas, agama dan etnis.
Tingkah laku rasisme, stereotype dan diskriminasi
berpengaruh terhadap interaksi dalam keluarga, dan
bila hal tersebut tidak dapat dikenali maka akan
berdampak negatif terhadap keleluasaan hubungan
antara keluarga dan perawat.
- Kelas Sosial
Terbentuk dari pendidikan yang dicapai, penghasilan, dan
pekerjaan. Pengelompokkan kelas sosial berdasarkan nilai, gaya
hidup, dan perilaku yang berpengaruh pada interaksi keluarga. Kelas
sosial juga berhubungan dengan sistem nilai dan kepercayaan.
- Agama/kepercayaan
Mempengaruhi nilai, ukuran keluarga, pelayanan
kesehatan dan praktek sosial. Sedangkan spritualitas
adalah kepercayaan konvensional yang berpikir linier
yang menyebabkan dan mempengaruhi pikiran.
Pengkajiannya meliputi pengaruh agama, dan aspek
spritual serta pengaruhnya terhadap perilaku kesehatan.
- Lingkungan
Meliputi aspek komunitas yang lebih luas, tetangga dan lingkungan rumah. faktor lingkungan seperti
area yang edukuat dan bersifat pribadi serta akses menuju sekolah, pelayanan kesehatan , reaksi dan
transport umum yang mempengaruhi fungsi keluarga. Hal yang perlu dikaji adalah layanan masyarakat
serta penggunaannya oleh keluarga dan pengaruhnya oleh keluarga.
Struktur Alat Pengkajian

1. Genogram

Bagan genogram menggambarkan hubungan

genetik. Menggambarkan kurang lebihnya 3

generasi. Anggota keluarga digambarkan dengan

garis horizontal. Anak digambarkan dengan garis

vertikal. Lalu urutan posisi anak digambarkan dari

kiri ke kanan dimulai dari yang paling tua


Lalu setiap individu diberi simbol

sesuai jenis kelamin. Dalam bentuk

siklus harus dicantumkan nama dan

usia. Jika dalam keluarga ada yang

meninggal (dia pria/wanita)

disimbolkan garis pada sudut simbol.


2. Ecomap

Adalah diagram kontak keluarga dengan

lingkungan. Tujuannya adalah untuk menunjukkan

hubungan anggota keluarga dengan sistem yang

lebih besar. Ecomap menunjukkan sebuah gambaran

dari keluarga dalam situasinya. Menggambarkan

perhatian penting atau konflik hubungan antara

keluarga dan lingkungan.


Pengkajian Develompental

A. Tahapan Siklus Kehidupan Keluarga

Tahap 1 : Dimulainya Kehidupan Dewasa Muda

Tugas :

- Perbedaan diri sendiri dalam hubungan keluarga .

- Perkembangan hubungan intim dengan teman sebaya.

- Perkembangan dirinya sendiri dalam hubungan untuk


bekerja dan kebebasan finansial.
Pengkajian Develompental

 Kasih Sayang

Tidak ada kasih sayang yang benar maupun yang


salah dalam tahap ini. Pengkajian yang penting bagi
perawat adalah kepercayaan keluarga terhadap kasih
sayang antar anggota dan penghormatan terhadap kasih
sayang tersebut.
Pengkajian Develompental

 Tahap 2 : Pernikahan : Menjadi Anggota


Keluarga

Tugas :

- Membangun identitas pasangan.

- Memantapkan hubungan dengan keluarga besar


dari suami dan istri.

- Merencanakan menjadi orang tua.


Pengkajian Develompental

Kasih Sayang

Kasih sayang dalam tahap ini biasanya

menggambarkan ikatan antara suami dan isteri

atau suami/isteri dengan keluarganya.


Pengkajian Develompental

Tahap 3 : Keluarga dengan Anak Muda

Tugas :

- Sistem pengaturan hubungan untuk membuat ruang


gerak pada anak.

- Ikut serta dalam memandirikan anak, tugas financial


dan rumah tangga.

- Memantapkan hubungan dengan keluarga besar.


Pengkajian Develompental

Kasih Sayang

Orang tua perlu mengatur ikatan pernikahan,

komunikasi tambahan dengan anak, waktu untuk pribadi

dan waktu bersama. Anak memerlukan keamanan dan

kasih sayang yang hangat dari orang dewasa, seperti

mengembangkan hubungan persaudaraan yang positif.


Pengkajian Develompental

Tahap 4 : Keluarga dengan Anak Remaja


Tugas :

- Perubahan dari hubungan orang tua-anak


mengijinkan remaja untuk diam dirumah atau keluar.

- Memfokuskan kembali kepada isu keluarga dan


karir.

- Memulai perubahan kedepan dengan ikut terlibat


dalam perawatan generasi tua.
Pengkajian Develompental

Kasih Sayang

Semua anggota keluarga melanjutkan untuk memiliki

hubungan dalam kuluarga, atau lebih meningkat lagi,

remaja lebih suka menjadi anggota dalam pertemanan dari

pada menjadi anggota keluarga. Suami dan isteri perlu

meninjau kembali hubungan dalam pernikahan mereka.


Pengkajian Develompental

Tahap 5 : Melepas Anak-Anak dan Membiarkannya Bergerak

Tugas :

- Merundingkan kembali mengenai susunan pernikahan.

- Perkembangan hubungan yang lebih dewasa atara anak remaja


dan orang tuanya.

- Meluruskan kembali keputusan untuk tinggal bersama-sama


mertua dan anak-anak.

- Mengurus keterbatasan dan kematian kakek/nenek.


Pengkajian Develompental

Kasih Sayang

Setiap anggota keluarga melanjutkan untuk

memiliki keterkaitan diluar dan membangun

peran baru yang sesuai dengan tahap ini.


Pengkajian Develompental

Tahap 6 : Keluarga disaat Hidup Terkahir

Tugas :

- Mempertahankan fungsi diri dari pasangan yang mulai


mengalami kemunduran fisiologis.

- Membuat ruangan yang menyenangkan.

- Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan,


saudara dan mempersiapkan kematian.
Pengkajian Develompental

Kasih Sayang

Pasangan akan membangun kembali dan memodifikasi

hubungan sesuai tingkatan fungsi dari keduanya. Terdapat

penyediaan interdependensi terhadap generasi selanjutnya.

Orang tua sama-sama membantu dan menyuport anaknya,

terutama anak perempuan. Hubungan intergenerasi

cenderung lebih kuat dengan anak perempuan.


B. Tahapan Silus Kehidupan Keluarga yang Bercerai
dan Pasca Bercerai

Perceraian :

Memutuskan bercerai menerima ketidakmampuan


untuk memecahkan masalah perkawinan demi
kelanjutan hubungan. Menerima pasangan sebagai
bagian dari diri sendiri pada kegagalan berumah tangga.
Rencana perubahan mendukung biaya bagi seluruh
sistem yang meliputi; bekerja sama dalam maslah
penjagaan, kunjungan, finacial, dan menghadapi
perpecahan keluarga akibat perceraian.
Perpisahan :
- Secara sukarela melanjutkan hubungan suami isteri
secara kooperatif dan ikut mendukung financial anak.
- Membangun kasih sayang terhadap pasangan yang
berduka cita atas hilangnya inuclear family.
- Membangun kembali kedudukan pasangan dan
hubungan antara anak dan orang tua serta financial;
beradaptasi untuk hidup terpisah.

- Mendapatkan kembali harapan, impian dan keinginan


tentang perkawinan.
 
Setelah Perceraian

Single Family (yang sudah menikah lagi secara


hukum) keinginan untuk memberikan tanggung jawab
finacial, melanjutkan kontak orang tua dengan pasangan
dan mendukung kontak anak dengan mantan pasangan
dan keluarganya.

- Memudahkan kunjungan dengan mantan pasangan dan


keluarganya.

- Membangun sumber keuangan sendiri.

- Membangun hubungan sosial.


Setelah Perceraian

Single Family (yang sudah menikah lagi secara


hukum) keinginan untuk memberikan tanggung jawab
finacial, melanjutkan kontak orang tua dengan pasangan
dan mendukung kontak anak dengan mantan pasangan
dan keluarganya.

- Memudahkan kunjungan dengan mantan pasangan dan


keluarganya.

- Membangun sumber keuangan sendiri.

- Membangun hubungan sosial.


Single Family (belum berkeluarga lagi)

Keinginan untuk mengatur kontak orang tua dengan


mantan pasangan dan mendukung pemeliharaan
hubungan dengan anak.

Menemukan jalan untuk melanjutkan hubungan


orang tua yang efektif dengan anak.

Mengatur tanggung jawab keuangan terhadap


pasangan dan anak.

Membangun jaringan sosial.


Perceraian dapat terjadi di berbagai tahapan siklus
kehidupan keluarga, maka dampaknya dapat
berbeda-beda.

Queen & Haberstein (1994) menyebutkan dalam


studinya dari 30 keluarga yang single parent
mengalami kesulitan dalam mengatur waktu, uang
dan energinya.
Para perempuan merasa mereka harus
memperhatikan tingkah laku yang bertentangan
dengan tingkah laku yang mereka asumsikan.
Mereka harus memperlihatkan bahwa mereka harus
menikah lagi. Mereka merasa terus menerus dalam
tekanan keluarga, teman atau tetangga untuk
menikah lagi untuk memberikan kehidupan
berkeluarga secara normal.
Para perempuan tersebut dilaporkan terjebak dalam
dua jepitan, mencoba menunjukkan sikap yang
mungkin mereka dan suami baru, disisi lain
mencoba menggunakan sikap yang seakan-akan
bertentangan yang memperbolehkan mereka untuk
mengatur kehidupan mereka secara sukses.
Upaya perawat dengan keluarga single parent untuk
mengeksplorasikan mereka tentang harapan yang
bertentangan ini adalah cara untuk menolong
perempuan untuk merencanakan respon mereka
dalam beberapa situasi yang bertentangan.
B. Tahapan Siklus Kehidupan Keluarga dengan
Pasangan Baru

Proses emosional keluarga dari transisi kepernikahan


kembali berisi perjuangan yang penuh dengan
ketakutan menjalin hubungan yang baru. Pernikahan
kembali mengandung banyak permusuhan atau reaksi
kurang baik (marah) dari anak, keluarga kedua belah
pihak, dan dari mantan pasangan.
Pengkajian Fungsional

Pengkajian fungsional lebih diutamakan dan berfokus

terhadap bagaimana individu menjalani hubungan satu dengan

individu yang lainnya.

Pengkajian fungsional ini meliputi:

- Fungsional Instrumental

Aspek instrumental keluarga dalam subkategori ini

mengenai aktifitas rutin seperti makan, tidur, memasak,

malakukan pengobatan, mengganti pakaian, dan sebagainya.


Pengkajian Fungsional

- Fungsional Ekspresif

Kebanyakan keluarga telah menghadapi sebuah


kombinasi antara masalah instrumental dan ekspresif.

Contohnya, seorang wanita tua mengalami luka bakar.


Masalah instrumen seputar perubahan balutan dan
program latihan. Masalah ekspresif atau efektif mungkin
berpusat pada peran atau penyelesaian masalah.
Pengkajian Fungsional

Jika sebuah keluarga tidak menanggulangi masalah


instrumental dengan baik, kemudian masalaah ekspresif
juga hampir selalu ada, bagaimanapun sebuah keluarga
dapat menghadapi dengan baik masalah instrumental dan
masih memiliki masalah ekspresif atau emosional. Ini
sangat berguna bagi perawat untuk menggambarkan
instrumental dari masalah ekspresif. Keduanya
memerlukan penyelidikan dalam pengkajian keluarga
dengan cermat dan teliti.
Pengkajian Fungsional

Bentuk interaksi adalah tujuan utama dari kategori


pengkajian fungsional. Keluarga secara jelas
tersusun atas individu-individu, tetapi fokus dari
pengkajian keluarga tidak hanya pada individu
tetapi lebih pada interaksi suluruh anggota
keluarga. Oleh karena itu, keluarga dilihat sebagai
sebuah sistem interaksi anggota keluarga.
Pengkajian Fungsional

Oleh karena itu, keluarga dilihat sebagai sebuah


sistem interaksi anggota keluarga. Dalam
memimpin pengkajian keluarga, perawat
menjalankan asumsi bahwa individu memiliki
pemahaman terbaik dalam konteks sosial dengan
komunikasi dengan sekitar mereka.
Pengkajian Fungsional

1. Komunikasi Emosi

Subkategori ini menunjukkan rentang dan tipe emosi atau


perasaan yang diekspresikan atau ditunjukkan atau keduanya.

2. Komunikasi Verbal

Fokus subkategori terutama pada hubungan yang


diekspresikan oleh isi verbal, dan hanya secara tidak langsung
dari makna kata.
 
 
3. Komunikasi Non Verbal

Sub kategori ini memfokuskan pada variasi pesan


nonverbal dan paraverbal pada saat anggota keluarga
berkomunikasi. Pesan nonverbal meliputi posisi tubuh,
kontak mata, sentuhan, gestur dan seterusnya. Kedekatan
atau jarak diantara anggota keluarga merupakan sebuah
komunikasi nonverbal yang penting. Paraverbal meliputi
gaya bahasa, nada bahasa, menagis, gagap, dan lain-lain.
Pengkajian perawat seharusnya menyertakan timing
komunikasi nonverbal yang digunakan.

 
4. Komunikasi Sirkular

Subkategori ini meliputi komunikasi timbal balik antar orang. Ini

merupakan pola untuk isu hubungan. Komunikasi sirkular bersifat

adaptif.

5. Pecahan Masalah

Subkategori ini menunjuk pada kemajuan keluarga untuk

memecahkan masalahnya sendiri dengan efektif. Hal yang penting

dikaji adalah siapa yang mengidentifikasi permasalahan pertama kali

dan apakah dia berasal dari dalam atau luar keluarga, pola

penyelesaian masalah keluarga.


6. Peran

Peran adalah perilaku yang konsisten pada sebuah


situasi tertentu. Peran sifat tidak statis tetapi berkembang
melalui interaksi individu dengan orang lain. Peran itu
dipengaruhi orang lain, sanksi dan norma. Peran yang
formal adalah peran yang disetujui secara luas oleh
masyarakat ada pada norma. Misalnya peran ibu, suami
dan anak. Peran yang informal berhubungan dengan pola
pembentukan perilaku yang isiosinkratik pada sebagian
individu, pada situasi tertentu.
 
 

7. Pengaruh

Subkategori ini merupakan metode dalam mempengaruhi

kebiasaan orang lain. Pengaruh atau kontrol instrumental adalah

penggunaan objek atau hak sebagai imbalan (seperti uang, nonton

TV, menggunakan komputer atau telepon, permen, rekreasi, dll)

pengaruh psikologis adalah penggunaan komunikasi dan perasaan

untuk mempengaruhi perilaku. Sedangkan kontrol badaniah

adalah hubungan badan secara nyata misalnya pelukan, tamparan,

dan lain-lain. Pengaruh positif maupun negatif terhadap keluarga

sangat penting untuk dikaji.


Pengkajian Fungsional

8. Kepercayaan

Adalah susatu yang mendasari ide, pendapat,


dan asumsi yang dimiliki individu dan keluarga.
Kepercayaan dan perilaku memiliki hubungan
yang sangat dekat.
 
 

9. Persekutuan

Berfokus pada hubungan yang terarah, seimbang dan


intensif antara anggota keluarga atau antara keluarga atau
antara keluarga perawat. Sebagai perawat dengan
mengkaji subkategori fungsional dan persekutuan/koalisi,
perawat akan membantu memahami interkoneksi dengan
kategori struktur dan perkembangan. Batasan subkategori
struktural merupakan suatu bagian penting dari
subkategori persekutuan/koalisi.
 

9. Persekutuan

Berfokus pada hubungan yang terarah, seimbang dan


intensif antara anggota keluarga atau antara keluarga atau
antara keluarga perawat. Sebagai perawat dengan
mengkaji subkategori fungsional dan persekutuan/koalisi,
perawat akan membantu memahami interkoneksi dengan
kategori struktur dan perkembangan. Batasan subkategori
struktural merupakan suatu bagian penting dari
subkategori persekutuan/koalisi.
2. MODEL FRIEDMAN

Model pengkajian keluarga Friedman merupakan


integrasi dari teori sistem, teori perkembangan
keluarga, dan teori struktural fungsional sebagai teori-
teori utama yang merupakan dasar dari teori model dan
alat pengkajian keluarga.
Teori-teori lain yang ikut berperan dalam dimensi
struktural dan fungsional adalah teori komunikasi,
peran dan stress keluarga.

Diagnosa keperawatan keluarga dan strategi


intervensi didasarkan pada identifikasi data, sosial,
Kultural, perkembangan, struktural, fungsional, dan
pengkajian stress serta koping.
Dalam teori sistem, keluarga dipandang sebagai suatu
sistem terbuka dengan batas-batasnya. Sebuah sistem
didefinisikan sebagai suatu unit kesatuan yang
diarahkan pada tujuan, dibentuk dari bagian-bagian
yang berinteraksi dan bergantungan satu dengan yang
lainnya. Teori sistem merupakan suatu cara untuk
menjelaskan sebuah unit keluarga sebagai sebuah
unit yang berkaitan dengan dan berinteraksi dengan
sistem yang lain.
Pendekatan perkembangan keluarga didasarkan pada
observasi bahwa keluarga adalah kelompok berusia
panjang dengan suatu sejarah alamiah, atau siklus
kehidupan, yang perlu dikaji jika dinamika kelompok
diinterpretasikan secara penuh dan akurat (Duvall &
Miller, 1985).
Teori perkembangan keluarga menguraikan
perkembangan keluarga dari waktu ke waktu dengan
membaginya ke dalam satu seri tahap perkembangan
yang diskrit. Konsep tentang taha-tahap siklus
kehidupan keluarga terdapat saling ketergantungan
yang tinggi antara anggota keluarga; keluarga
dipaksa untuk berubah setiap kali ada penambahan
atau pengurangan anggota keluarga.
Sedangkan dalam teori struktural fungsional
keluarga dipandang sebagai sistem sosial, tapi lebih
berorientasi pada hasil dari pada proses, yang lebih
merupakan karakteristik teori sistem.
Perspektif struktural fungsional yang diterapkan
pada keluarga bersifat komprehensif dan mengikuti
pentingnya interaksi antara keluarga dan lingkungan
eksternal dan internal.
Model pengkajian keluarga menurut Friedman
terdiri dari enam kategori yaitu :
- Mengidentifikasi data
- Tahap dan riwayat perkembangan
- Data lingkungan
- Struktur keluarga
- Fungsi keluarga
- Koping keluarga
Setiap keluarga terdiri dari banyak subkategori,
perawat yang mengkaji keluarga harus mampu
memutuskan kategori mana yang relevan dengan
kasus yang dihadapi sehingga dapat digali lebih
dalam pada saat kunjungan dengan demikian
masalah dalam keluarga dapat mudah diidentifikasi.
Tidak semua dari kategori harus dikaji tetapi
tergantung pada tujuan. Masalah dan sumber-sumber
yang dimiliki oleh keluarga. Untuk model pengkajian
keluarga dari Friedman.
Tidak semua dari kategori harus dikaji tetapi
tergantung pada tujuan. Masalah dan sumber-
sumber yang dimiliki oleh keluarga. Untuk model
pengkajian keluarga dari Friedman.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai