Anda di halaman 1dari 101

MENYUSUN

KARYA TULIS ILMIAH


BIDANG KESLING
KENALAN YUK!

IGM Geria Jelantik


Widyaiswara Ahli Utama,
Pembina Utama, IV/e (TMT 1 April 2015)
BAPELKES PROP. NTB
Jl. Gora II - Selagalas Cakranegara Mataram
Telp/fax: (0370)6171361
Email : bptkmataram@gmail.com
Punya gue :
HP: 081 854 5903 (XL) & 081237882585
Email : geria.jelantik@yahoo.com

1/23/21
PENGALAMAN KERJA
• Thn 1976-1976 : Puskesmas Pagesangan
• Thn 1976-1985 : Puskesmas Narmada
• Thn 1985-1990 : Dinas Kesehatan Kab.Lobar
• Thn 1990-1992 : Tubel Pasca Sarjana (UNAIR)
• Thn 1992-1996 : Dikes Lobar
• Thn 1997- sekarang : Bapelkes Provinsi NTB
• Lain-lain :
• Thn 2000- kini : DTT FKM UNTB & Poltekkes Kemenkes RI - Mtr.
• Thn 2006-2010 : DTT FK UNRAM

1/23/21
Karya Tulis Ilmiah

10 JP X 45 menit
Teori = 4 JP – hari ini
Penulisan & Seminar Proposal = 6 JP
Pada hari terakhir
Kinerja bangsa dalam KTI

Tahun 2004, jumlah publikasi ilmiah internasional


para peneliti Indonesia sebanyak 522 paper, jauh
dibawah Singapura (5781), Thailand (2397), atau
Malaysia (1438)
(Nature, 21-7-2005)
Kinerja bangsa dalam KTI

Tahun 2018 (April), jumlah publikasi ilmiah


internasional/ASEAN para peneliti Indonesia
sebanyak 5.125 paper, mengalahkan Singapura
(4.948), Thailand (3741), Vietnam (2.185) , tetapi
masih di bawah Malaysia (5.999),
(Kemenristek Dikti - 2018)
Ide Sebagai Benih Tulisan
 I think, therefore I am (Cogito ergo sum)–Rene Descartes.
 Ideas are like rabbits. You get a couple and learn how to
handle them, and pretty soon you have a dozen (John
Steinbeck, 1902 -1968).
 Setialah pada Ide Pertama (genuine, unique, rahmatIlahi)
Jgn peduli dengan ide orang lain yg lbh pinter & terkenal;
segera catat & elaborasi! – Agus.D.
Manfaat Menulis
 Konstruksi sejarah masa depan, rekonstruksi sejarah masa silam ------
Catatan2 harian Ernesto Guevara (El Che), Tan Malaka, dll.
 Romantisme & aktualisasi diri… (bacalah karya anda 10 thn silam,
lalu perhatikan apa yg terjadi!)
 Senjata yg paling hebat:
o Napoleon Bonaparte:“Saya lebih takut pada sebuah pena dari pada
100 meriam”
o Winston Churchill & Edward Bulwer-Lytton: The pen is mightier
than the sword.
Mengapa Tradisi Menulis
Lemah
 AspekHistoris
o Tradisi lisan jauh lebih maju krn telah ada sejak adanya manusia ------ Generasi 1.
o Perkembangan tradisi tulis tidak langsung berupa huruf/ aksara, namun berupa
simbol (gambar) ------- Generasi 2.
o Masa Pra-sejarah atau Nirleka di Indonesia berakhir setelah masyarakat di Kutai
menerbitkan prasasti batu (yupa) bertuliskan aksara Pallawa abad ke-4 atau ke-5.
 Aspek Politis
o Penganjur demokrasi yg terbui krn tulisan & idenya: Soe HokGie, Pramudya A. Toer,
dll.
o Pembreidelan media massa, pelarangan buku, pemberangusan berpikir di era Orba.
Apa tujuan pembelajaran
kita hari ini?
Tujuan
Pembelajaran Mampu membuat KTI Bid.Kesling
Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
1 Mampu menjelaskan pengertian KTI dan jenis-jenisnya

2 Mampu menerapkan Prinsip-Prinsip & Teknik Penulisan KTI

3 Mampu membuat Karya Tulis Ilmiah dalam bidang Kesehatan Lingkungan


Apa yang dimaksud
Karya Tulis Ilmiah ?
Karya Tulis Ilmiah (KTI)
KTI adalah karya ilmiah dalam bentuk tulisan cetak
atau non cetak, yang disusun secara perorangan atau
kelompok mengenai penelitian/pengkajian suatu pokok
bahasan atau pengembangan gagasan tertentu, dengan
cara melakukan identifikasi, deskripsi, analisis, dan
memberikan konklusi atau rekomendasi.
Karangan atau karya tulis yang menyajikan fakta dan
ditulis dengan menggunakan metode penulisan yang
baku
Suatu tulisan yang membahas permasalahan.
Pembahasan itu dilakukan berdasarkan penyelidikan,
pengamatan, pengumpulan data yang diperoleh melalui
penelitian.
Mana yang merupakan Karya
Tulis Ilmiah (KTI)
Pulau Intan adalah salah satu pulau Di dalam pemilihan teknologi
terluar Indonesia timur termasuk pengolahan air limbah tersebut
dalam wilayah di Kabupaten Tanah beberapa hal yang perlu diperhatikan
Mahal berpenduduk sekitar 9725 jiwa. antara lain yakni jumlah air limbah
Di Pulau ini terdapat Puskesmas yang akan diolah, kualitas air limbah
Tanah Harapan tanpa tenaga dan kualitas air olahan yang
sanitarian karena sudah 2 tahun diharapkan, kemudahan dalam hal
tenaga sanitarian yang ada memasuki pengelolaan dan perawatan,
usia pensiun. Penyakit yang paling ketersediaan lahan dan sumber
menonjol di pulau ini adalah Malaria. energi, serta ketersediaan dana yang
ada
PERBEDAAN TULISAN
FIKSI & NON FIKSI
FIKSI NONFIKSI
• Lebih menonjolkan pada fakta.
• Lebih menonjolkan kekuatan • Contoh :
Esai, opini, kolom.
imajinasi penulis. Hasil reportase & investigasi.
• Menggunakan bahasa klise Lap. hasil penelitian dlm bentuk:
• artikel ilmiah populer di media massa
• Contoh : (koran, majalah, buletin, jurnal ilmiah)
Cerpen. • Lap. hasil penelitian siswa (KIR)
• Lap. tugas akhir di kampus/ PT:
Novel.
skripsi (S1), thesis (S2) & disertasi (S3).
Puisi. • Makalah, kertas kerja, resensi buku.
Buku teks, ensiklopedi dll.
Ciri Khusus Karya Tulis Ilmiah

 tulisan ilmiah harus jujur, akurat berdasarkan


kebenaran tanpa mengingat akibatnya.
 Kebenaran yg obyektif-positif, sesuai dengan data
dan fakta di lapangan.
HAL YANG HARUS ADA DALAM KTI:

• Karya ilmiah memuat gagasan ilmiah


• Kekuatan karya ilmiah terletak pada bangun pikir dengan unsur-unsur yang
menyangganya
• Karya ilmiah terdiri dari unsur-unsur : kata, angka, tabel, dan gambar yang
tersusun mendukung alur pikir yang teratur (konsepsi, teori, fakta dan data)
• Alur pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi
• Karya ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandung
dalam hakikat ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.
• Karya ilmiah terdiri dari serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi
(paparan), deskripsi (lukisan), dan argumentasi (alasan).
JENIS KARYA TULIS ILMIAH

• Makalah
Makalah menyajikan masalah dgn melalui proses berpikir
deduktif atau induktif. Makalah biasanya disusun untuk
melengkapi tugas-tugas ujian mata kuliah tertentu atau untuk
memberikan saran pemecahan masalah secara ilmiah, makalah
adalah bentuk yg paling sederhana diantara KTI yg lain
JENIS KARYA TULIS ILMIAH
Kertas Kerja
Analisis dalam kertas kerja lebih serius drpd analisis dalam makalah. Kerta kerja ditulis utk
disajikan dalam suatu seminar atau lokakarya.
Skripsi
- mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain.
- Pendapat yg diajukan harus didukung oleh data dan fakta objektif. Baik berdasarkan penelitian
langsung (observasi lapangan) maupun penelitian tidak langsung (studi kepustakaan).
- utk melengkapi syarat guna memperoleh gelar diploma/sarjana
- Dalam penyusunan dibimbing oleh seorang dosen atau tim yg ditunjuk oleh lembaga
pendidikan tinggi
JENIS KARYA TULIS ILMIAH
• Tesis
- Sifatnya lebih mendalam daripada skripsi
- Mengungkapkan pengetahuan baru yg diperoleh dari penelitian itu sendiri
- Memperbincangkan pengujian thd satu hipotesis atau lebih dan ditulis olh mhs Pascasarjana

Disertasi
- Mengemukakan suatu dalil yg dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data & Fakta yg sahih
dgn analisis yg terinci.
- Dalil yg dikemukakan biasanya dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan-sanggahan senat
guru besar/penguji suatu pendidikan tinggi
- Berisi suatu temuan penulis sendiri, yg berupa temuan orisinal.
- Jika temuan orisinal ini dapat dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan penguji, penulis
berhak menyandang gelar doktor
ETIKA
PENULISAN
KTI
Akurat & Seksama
EXERCISE :
CERMAT
MENGHITUNG
Jujur
Konsisten dng fakta
EXERCISE :
BERAPA UMUR
SANREGO
Tanggung
Jawab
EXERCISE :
MEMILIH YANG
PALING BEDA
MEMILIH YANG PALING BEDA
Dari 12 gambar di bawah ini, menurut Anda pribadi
mana yang PALING BERBEDA dan apa alasannya

1 2 3 4

5 6 7 8

9 10 11 12
Tidak Ambiguitas
BERAPA JUMLAH KAKI YANG DIMILIKI
GAJAH INI?
Tidak Plagiat
Obyektif
EXERCISE
Berikan penjelasan atas persoalan di bawah ini !

Mengapa seekor kambing yang diikat dengan tali


sepanjang 3 meter , tetapi dapat memakan rumput
di sekitarnya yang jaraknya lebih dari 6 meter ?
Jelaskan !
Tidak melanggar Hak Cipta
MODEL MODEL
induktif deduktif
BERPIKIR BERPIKIR
DIMULAI DIMULAI
DARI YANG DARI YANG
BERSIFAT BERPIKIR BERSIFAT
KHUSUS KE UMUM KE
UMUM. ILMIAH KHUSUS
Merumuskan masalah,
mengajukan hipotesis,
verivikasi data
& menarik kesimpulan
Sikap ilmiah
1. Sikap ingin tahu yang diwujudkan dengan selalu bertanya tentang berbagai hal, Apa?
Mengapa ? Bagaimana kalau diganti dengan komponen yang lain?
2. Sikap kritis direalisasikan dengan selalu mencari informasi sebanyak-banyaknya, baik
bertanya pada nara sumber yang kompeten ataupun membaca.
3. Sikap terbuka dinyatakan dengan selalu bersedia mendengarkan pendapat dan
argumentasi orang lain.
4. Sikap obyektif diperlihatkan dengan cara menyatakan apa adanya tanpa dibarengi oleh
perasaan pribadi.
5. Sikap rela menghargai karya orang lain yang diwujudkan dengan mengikuti dan
menyatakan terima kasih atas karangan orang lain dan menganggapnya sebagai karya
orisinal milik pengarang aslinya.
6. Sikap berani mempertahankan kebenaran yang diwujudkan dengan membela fakta atas
hasil penelitiannya.
7. Sikap menjangkau ke depan dibuktikan dengan sikap futuristic yaitu berpandangan jauh,
mampu membuat hipotesis dan membuktikannya, bahkan mampu menyusun suatu teori
baru.
Syarat-syarat karya ilmiah
1. Karangan ini berdasarkan hasil penelitian.
2. Pembahasan masalahnya obyektif sesuai dengan fakta.
3. Karangan itu mengandung masalah yang sedang dicarikan pemecahannya.
4. Baik dalam penyajian maupun dalam pemecahan masalah digunakan
metode tertentu.
5. Bahasa yang digunakan lengkap, terperinci, teratur dan cermat.
6. Bahasa yang digunakan hendaklah benar, jelas, ringkas dan tepat sehingga
tidak terbuka kemungkinan bagi pembaca untuk salah tafsir.
TAHAPAN
Penyusunan Karya Tulis
Ilmiah PENYAJIAN

PENYUNTING
A N KONSEP

PENGONSEP
AN
PENGORGAN
ISASIAN

PENGUMPU
LA N DATA
PERSIAPAN
Persiapan
Pemilihan topik

Berada disekitar kita.


Menarik perhatian.
Lingkup yang sempit dan terbatas
Memiliki data dan fakta yang obyektif
Diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya
Memiliki sumber acuan / bahan kepustakaan yang
dijadikan referensi.
Pembatasan topik penentuan judul

pembatasan topik harus dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah.

penentuan judul dapat dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah /


setelah penulisan karya ilmiah selesai.

Penentuan judul karya ilmiah pertanyaan yang mengandung unsur


4 W + 1 H yaitu What (apa), Who (Siapa), Why (mengapa), When
(kapan), Where (di mana) dan How (bagaimana).
Pembuatan Kerangka
Karangan

membimbing penyusun karya ilmiah.

pedoman penulisan karya ilmiah


sehingga tidak terjadi tumpang tindih
dalam penganalisisannya.

pembuatan rencana daftar isi karya


ilmiah.
PENGUMPULAN DATA

Pencarian keterangan dari bahan bacaan / referensi.


Pengumpulan keterangan dari pihak-pihak yang
mengetahui masalah.
Pengamatan langsung (observasi) ke obyek yang akan
diteliti.
Percobaan di laboratorium / pengujian di lapangan.

42
KONSE
PPengelompokan bahan, untuk
mengorgani-sasikan bagian mana yang
didahulukan dan mana yang termasuk
bagian terakhir. Data yang sudah
terkumpul diseleksi dan dikelompokan
sesuai jenis , sifat atau bentuk.

Pengonsepan karya ilmiah dilakukan


sesuai dengan urutan dalam kerangka
karangan yang telah ditetapkan
EDITING
Melengkapi yang kurang.
Membuang yang kurang relevan.

Menghindari penyajian yang berulang-ulang


atau tumpang tindih (overlapping).

Menghindari pemakaian bahasa yang kurang


efektif, misalnya dalam penulisan dan pemilihan
kata, penyusunan kalimat, penyusunan
paragraf, maupun penerapan kaidah ejaan
KTI Jabfung Sanitarian

KTI yang terkait lingkup kesehatan


lingkungan adalah karya ilmiah yang
secara substantif berkenaan dengan
bidang kesehatan lingkungan
terutama untuk pengembangan
spesialisasinya
Ramuan Karya Tulis Ilmiah
TOPIK
TEMA
JUDUL
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN

Penguasaan KARYA keterampilan


Bahasa TULIS ILMIAH menulis

metodologi
GAGASAN

• Topik : pokok pikiran, ide, gagasan,


persoalan
• Tema : topik yang sudah terbatas dan
bertujuan (apanya tentang topik)
• Judul : pencerminan isi gagasan
• Rumusan masalah : “bagaimana” judul
• Tujuan: “untuk mengetahui”
rumusan masalah
TOPIK

 Menarik
 Aktual
 Problematik
 Memiliki pengetahuan dasar
 Bermanfaat
 Data mudah diperoleh
 Terbatas
JUDUL
• Menarik, singkat, padat
• Menggambarkan isi
• Sesuai topik
• Mengandung kata operasional
• Minimal dua variabel (bebas & terikat)
• Tidak bermakna ganda
• Diungkapkan dalam bentuk frasa
Contoh Penuangan Gagasan
• Topik : krisis air
• Tema : penanggulangan krisis air
• Judul : Alternatif Penanggulangan Krisis Air di kota
• Rumusan masalah: Bagaimana alternatif
penanggulangan krisis air di kota; Upaya apa yang
harus dilakukan agar kebutuhan masyarakat kota
akan air (bersih) dapat terpenuhi
• Tujuan: Untuk mengetahui bagaimana Alternatif
Penanggulangan Krisis Air di kota; memperoleh
cara yang tepat untuk menanggulangi krisis air di
kota
Aspek yang akan dikaji dari gagasan tsb?
a. Topografi kota
b. Volume air yang diperlukan
c. Daur hidrologi kota
d. Sistem pendistribusian air
e. Lembaga yang menangani
f. Lahan konservasi
g. Kehidupan ekonomi masyarakat
h. Dll.
BAGAN KARYA ILMIAH
halaman judul latar belakang

kata pengantar rumusan masalah


BAGIAN
PENDAHULUAN daftar isi batasan masalah

abstrak tujuan

hipotesis
Bab Pendahuluan
teori
BAGIAN Bab Pembahasan
ISI pengumpulan data
Bab Penutup

simpulan
BAGIAN daftar pustaka
(saran)
PENUTUP (lampiran)
PETUNJUK UMUM
Judul

Syarat :
1. Menggambarkan isi tulisan
2. Mencakup masalah pokok
3. Dirumuskan secara jelas dan singkat ( max : 20 karakter/kata)
4. Memilih kata-kata kunci
5. Apabila terlalu panjang, dibagi menjadi 2 bagian:
• Bagian pertama pokok persoalan
• Bagian kedua anak judul
PETUNJUK UMUM
Sistematika KTI ( pada publikasi ilmiah)
• Judul
• Abstrak/ Abstract (ingat key word/ kata kunci)
• Pendahuluan ( ltr blk, dst.. Plus landasan teori )
• Metode Penelitian
• Hasil dan Pembahasan
• Simpulan dan Saran
• Dafar Pustaka
PETUNJUK UMUM
Kata Pengantar
Berisi gambaran umum pelaksanaan tugas dan
hasil yang dicapai.

Dalam kata pengantar diuraikan:


• Alasan dan tujuan penyusunan laporan.
• Ucapan terima kasih kepada pembimbing dan pihak yang membantu.
• Tempat, tanggal, bulan, tahun penyusunan laporan.
PETUNJUK UMUM
Daftar Isi
• Menggambarkan isi pokok laporan dengan mencamtumkan secara
jelas urutan bab dan subbab.
• Mencamtumkan lampiran yang ada dengan nomor halaman masing-
masing dimulai dari kata pengantar s.d. lampiran-lampiran.
PETUNJUK UMUM
Daftar Lampiran
• Bila diperlukan lampiran tabel yang menunjang isi laporan, semua
tabel dicantumkan dalam daftar tabel.
• Mencantumkan nomor tabel dan halaman dengan teratur dan jelas.
PETUNJUK UMUM
Halaman Abstrak
• Merupakan miniatur tulisan secara abstrak.
• Berisi tujuan, metode, data, dan simpulan secara ringkas.
• Maksimum terdiri dari tiga halaman.
PETUNJUK UMUM
Latar Belakang
Berisi deskripsi tentang hal-hal berikut:
• Fenomena/informasi yang berhubungan dengan penelitian.
• Hasil telaah pustaka yang relevan dengan penelitian.
• Ulasan tentang manfaat penelitian.
PETUNJUK UMUM
Rumusan Masalah
Dirumuskan dalam bentuk kalimat
tanya atau pernyataan.
PETUNJUK UMUM
Batasan Masalah
Meliputi:
• Penjelasan istilah
• Pembatasan masalah
• Penentuan sudut pandang dalam meninjau masalah
• Penjelasan singkat tentang penjabaran masalah dan cara pemecahan.
PETUNJUK UMUM
Tujuan Penelitian
Meliputi:
• Usaha pokok yang akan dilakukan.
• Tujuan yang ingin dicapai.
• Ungkapan tentang rencana hasil yang akan diperoleh.
• Cara mencapai tujuan penelitian.
PETUNJUK UMUM
Cakupan Pengumpulan Data
Yang harus diperhatikan:
• Kriteria penentuan dan jumlah sumber data.
• Populasi dan sampel penelitian.
• Kriteria mutu data yang diolah.
• Keserasian data dengan tujuan penelitian serta cakupannya.
• Menggunakan metode dan teknik yang tepat.
• Alasan penggunaannya.
• Kriteria dan alat pengumpul data yang tepat.
• Kemungkinan adanya pengaruh variabel lain.
• Variabel yang dibutuhkan, diolah/dianalisis.
PETUNJUK UMUM
Cakupan Pengolahan Data
Yang harus diperhatikan:
• Cara menginventarisasi data.
• Cara mengorganisasi dan menyeleksi data.
• Cara mengkode/menabulasi data.
• Penggunaan teknik pengolahan dan analisis data.
• Tahap-tahap penelaahan dan analisis data.
• Konsistensi penerapan teori.
• Ketepatan analisis dan penafsiran data.
• Ketepatan pembuktian hipotesis.
• Ketepatan menarik simpulan, saran, ataupun rekomendasi.
PETUNJUK UMUM
Bab Pembahasan
• tidak sekadar menarasikan hasil penelitian tetapi menunjukkan
hubungan yang ada di antara fakta
• tonjolkanlah kecendekiaan peneliti, adakah spekulasi / argumentasi
yang berlebihan, perhatikanlah kerapian paragraf
PETUNJUK UMUM
Bab Penutup
• Berisi simpulan dari tiap satuan dan keseluruhan analisis.
• Simpulan ini bukanlah rangkuman atau ikhtisar.
• Simpulan menjawab tujuan penelitian
PETUNJUK UMUM
Daftar Pustaka
• Berisi daftar semua pustaka yang dijadikan landasan penelitian dan
penyusunan laporan.
• Pustaka yang tidak relevan dengan penelitian tidak boleh tercantum.
PETUNJUK UMUM
Lampiran
Sebagai pelengkap, laporan harus
menyertakan Lampiran (yang tidak
dimasukkan dalam teks), seperti:
• Peta
• Instrumen penelitian
• Transkripsi (rekaman dalam kaset)
• Pegangan kerja
• Rancangan penelitian
• Riwayat hidup peneliti
MENYUSUN PARAGRAF

69
Paragraf atau Alinea
seperangkat kalimat yang membahas satu
topik atau hanya mengacu pada satu
gagasan pokok.
Topik dituangkan ke dalam suatu kalimat
yang disebut dengan kalimat topik atau
kalimat utama, sedangkan kalimat yang
menjelaskan kalimat topik disebut kalimat
penjelas.

70
Syarat-syarat Pembentukan
Paragraf
1) Kesatuan
semua kalimat dalam paragraf itu secara
bersama-sama mendukung satu ide atau
gagasan pokok.
Jadi, tidak boleh ada kalimat sumbang atau
menyimpang dari pikiran utamanya.

71
Contoh paragraf berkalimat sumbang
Hari akan hujan. Angin bertiup kencang.
Debu-debu beterbangan. Awan hitam
bergerak dengan cepat. Burung-burung
berkicau riang. Para pedagang kaki lima
sibuk mengemas dagangannya.

72
2) Koherensi
kepaduan atau kekompakan hubungan
antara kalimat satu dengan kalimat lain
dalam paragraf tersebut.
Kepaduan kalimat dalam suatu paragraf
dapat dijalin dengan penanda hubungan,
baik penanda hubungan eksplisit maupun
implisit.

73
a. Penanda Hubungan secara Eksplisit
1) pengulangan kata
Contoh:
Semua isi alam ini adalah makhluk,
artinya ciptaan Tuhan. Ciptaan Tuhan
yang paling sempurna dan paling mulia
adalah manusia. Manusia diizinkan oleh
Tuhan memanfaatkan semua isi alam ini
untuk keperluan hidupnya. Akan tetapi,
tidak diizinkan menyakiti, menyiksa, dan
menyia-nyiakan.

74
2) kata ganti
Contoh
Maya anak Pak Karto. Sekarang ia kelas
III SMP. Tiap pagi teman-temannya selalu
menghampirinya. Mereka berangkat dan
pulang bersama-sama.

75
3) kata-kata penghubung
Contoh
Semalam suntuk Darto menonton
pertandingan sepakbola di televisi.
Oleh karena itu, ia bangun kesiangan.
Akibatnya, ia terlambat masuk ke sekolah.

76
b. Penanda Hubungan secara Implisit
Contoh
Matahari belum tinggi benar, baru
sepenggalan. Sinarnya yang keemasan
membuat suasana sangat cerah. Angin
segar bertiup sepoi-sepoi basa menggerak-
gerakkan daun pepohonan. Burung-burung
pun berkicau riang. Tampak segalanya indah.

77
3) Pengembangan
Pengembangan ide atau gagasan dengan
menggunakan kalimat-kalimat pendukung.
4) Efektif
Disusun dengan menggunakan kalimat
efektif sehingga ide bisa tersampaikan
dengan tepat.

78
Macam Paragraf Berdasarkan
Letak Kalimat Utama
1. Paragraf deduktif
Paragraf yang dimulai dengan
mengemukakan persoalan pokok
atau kalimat topik kemudian diikuti
dengan kalimat-kalimat penjelas.

79
Contoh 1
Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat
sebelumnya sudah diputuskan bahwa dana
itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah
menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia
memaksa menggunakannya membuka usaha
baru.

80
Contoh 2
Indonesia dikenal sebagai negara maritim.
Oleh sebab itu, Indonesia kaya akan hasil
laut, antara lain ikan dan mutiara. Selain itu,
Indonesia juga kaya akan objek wisata
maritim.

81
2. Paragraf Induktif
Paragraf yang dimulai dengan
mengemukakan penjelasan-penjelasan
kemudian diakhiri dengan kalimat topik.

82
Contoh 1
Sepanjang hari hujan turun dengan lebatnya.
Air sungai mulai meluap. Di mana-mana
terjadi banjir bahkan banyak pohon yang
roboh dan tumbang. Rupanya musim hujan
sudah mulai tiba.

83
Contoh 2
Semua orang menyadari bahwa bahasa
merupakan sarana pengembangan budaya.
Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan
lemah. Komunikasi tidak lancar. Informasi
tersendat-sendat. Memang bahasa alat
komunikasi yang penting, efektif, dan efisien.

84
3. Paragraf Campuran
Paragraf yang dimulai dengan
mengemukakan persoalan pokok atau
kalimat topik kemudian diikuti kalimat-
kalimat penjelas dan diakhiri dengan
kalimat topik.
Kalimat topik yang ada pada akhir
paragraf merupakan penegasan dari awal
paragraf.

85
Contoh 1
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak
dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan
apa pun yang dilakukan manusia pasti
menggunakan sarana komunikasi, baik sarana
komunikasi yang sederhana maupun yang
modern. Kebudayaan dan peradaban manusia
tidak akan bisa maju seperti sekarang ini
tanpa adanya sarana komunikasi.

86
Contoh 2
Buku merupakan sarana utama dalam
mencari ilmu. Dengan buku orang bisa
mengetahui ilmu dari berbagai belahan
dunia. Dari buku pula kita bisa mendapat
hiburan dan menambah pengalaman.
Jelaslah bahwa buku sangat berpengaruh
dalam kehidupan manusia.

87
4. Paragraf Deskriptif/Naratif/Menyebar
Paragraf yang tidak memiliki kalimat utama.
Pikiran utamanya menyebar pada seluruh
paragraf atau tersirat pada kalimat-kalimat
penjelas.

88
Contoh 1
Di pinggir jalan banyak orang berjualan kue
dan minuman. Harganya murah-murah,
Sayang banyak lalat karena tidak jauh dari
tempat itu ada tumpukan sampah busuk.
Dari sampah, lalat terbang dan hinggap di
kue dan minuman. Orang yang makan
tidak merasa terganggu oleh lalat itu. Enak
saja makan dan minum sambil beristirahat
dan berkelakar.

89
Contoh 2
Matahari belum tinggi benar. Embun masih
tampak berkilauan. Warna bunga menjadi
sangat indah diterpa sinar matahari.
Tampak kupu-kupu dengan berbagai
warna terbang dari bunga yang satu ke
bunga yang lain. Angin pun semilir terasa
menyejukkan hati.

90
MACAM-MACAM POLA
PENGEMBANGAN PARAGRAF

1. Pengembangan Umum-Khusus
Paragraf yang dimulai dengan pikiran
pokok kemudian diikuti oleh pikiran-
pikiran penjelas.

91
Contoh:
Pada waktu menulis surat kita harus tenang.
Kalau sedang sedih, bingung, kesal, atau
marah kita jangan menulis surat. Kesedihan,
kebingungan, kekesalan, dan kemarahan itu
akan tergambar dalam surat kita. Mungkin
akan tertulis kata-kata yang kurang terpikir,
terburu nafsu, dan dapat merusak suasana.

92
2. Pengembangan Khusus-Umum
Paragraf yang dimulai dengan pikiran-
pikiran penjelas kemudian diikuti oleh
pikiran pokok atau kesimpulan.

93
Contoh
Dengan bahasa, manusia dapat menyampaikan
bermacam-macam pikiran dan perasaan kepada
sesama manusia. Dengan bahasa pula, manusia
dapat mewarisi dan mewariskan semua pengalaman
dan pengetahuannya. Seandainya manusia tidak
berbahasa, alangkah sunyinya dunia ini. Memang
bahasa memegang peranan penting dalam
kehidupan manusia.

94
3. Pengembangan dengan Alasan-alasan
atau Sebab Akibat Pada paragraf ini
didahului dengan sebab terjadinya
sesuatu dan diikuti rincian-rincian
sebagai akibatnya atau sebaliknya.
Sebab sebagai pikiran utama dan akibat
sebagai pikiran-pikiran penjelas.

95
Contoh
(1) Itik Indonesia baik sekali untuk
diternakkan.(2) Pemeliharaannya
sederhana sekali. (3) Telurnya banyak. (4)
Tahan terhadap berbagai penyakit. (5) Ia
kuat sekali berjalan jauh.
Kalimat (1) sebagai sebab dan
kalimat (2), (3), (4), (5) sebagai akibat

96
4. pengembangan dengan perbandingan
pengembangan paragraf jenis ini
mengungkapkan persamaan dan
perbedaan dua objek atau lebih.

97
Contoh
(1) Kota Jakarta dan Bandung mempunyai
persamaan dan perbedaan. (2) Keduanya
termasuk kota besar bahkan sebagai ibukota
provinsi. (3) Ditinjau dari suasana, Jakarta
bersuhu panas sedangkan Bandung sejuk. (4)
Di samping itu, Kota Jakarta memiliki peran
lain, yaitu sebagai ibukota negara.

Persamaan ditunjukkan oleh kalimat (2) dan


perbedaan oleh kalimat (3) dan (4).

98
4. Pengembangan dengan Contoh
Pengembangan jenis ini dikemukakan
suatu pernyataan yang diikuti rincian berupa
contoh-contoh.

99
Contoh
Sejalan dengan perkembangan sejarahnya,
perbendaharaan kata Indonesia diperkaya
oleh berbagai bahasa. Ada yang berasal dari
bahasa daerah, ada pula yang berasal dari
bahasa asing. Yang berasal dari bahasa
daerah, misalnya nyeri, babak, beres, dan
sewenang-wenang. Adapun yang berasal dari
bahasa asing lampu, motor, ahli, akhlak, dan
lain-lain.

100

Anda mungkin juga menyukai