Keadaan Umum
Kesadaran : TD : tidak
: tampak sakit
compos mentis diukur
sedang
ASA
Persiapan pra • Informed consent keluarga dan persiapan operasi
anestesi
Persiapan • Siapkan PRC 1 x 50 cc
• Siapkan NICU
operasi • Puasa 4 jam sebelum operasi
Laporan Anestesi Pasien Terapi cairan
Airway : ETT
Letak Penderita : Lama Anestesi : 4
Oral no. 2.5 non-
Pronasi jam 30 menit
cuffed
Total keluaran
Lama operasi : 4 Total asupan cairan (perdarahan
jam cairan : 150 cc 30 ml + diuresis
30 cc= 60 cc)
Ruang Pemulihan Intruksi post operasi
• Masuk jam : 15.15 • Observasi keadaan umum,
• Keadaan umum : tampak Tanda-tanda vital dan
sakit sedang perdarahan / 15 menit
• Kesadaran : CM (E4V5M6) • Tidur tanpa bantal 1 x 24 jam
• Nadi : 130 xpm • Terapi lainnya sesuai dr.
• RR : 40 xpm Rhonaz, Sp.BS
• SpO2 : 98%
• Pernafasan : 40 xpm
terpasang O2 via NC 1 lpm
• Scoring Steward : 6
TINJAUAN PUSTAKA DAN
PEMBAHASAN
Anestesi Umum
(General Anesthesia)
• Anestesi umum adalah tindakan menghilangkan rasa nyeri /
sakit secara sentral disertai hilangnya kesadaran dan dapat pulih
kembali (reversible).
• Trias anestesi :
Hipnotik
Analgesi
Relaksasi otot.
Klasifikasi ASA
Klasifikasi American Society of Anaesthesiologist
(ASA) Physical status (PS) • Klasifikasi status fisik
ASA I : Pasien sehat organik, fisiologik, psikiatrik, biokimia.
yang lazim digunakan
untuk menilai kebugaran
ASA II : Pasien dengan penyakit sistemik ringan atau sedang seseorang adalah berasal
dari American Society of
ASA III : Pasien dengan penyakit sistemik berat hingga aktifitas rutin
terbatas. Anesthesiologist (ASA)
ASA IV : Pasien dengan penyakit sistemik berat tak dapat melakukan
untuk menilai keadaan
aktifitas rutin dan penyakitnya merupakan ancaman kehidupannya
setiap saat.
penderita sebelum operasi
ASA V : Pasien sekarat yang diperkirakan dengan atau tanpa
pembedahan hidupnya tidak akan lebih dari 24 jam
Premedikasi dan Tujuannya
• Premedikasi adalah pemberian obat 1-2 jam sebelum induksi anestesi
dilakukan, dengan tujuan melancarkan induksi, rumatan, dan ketika
pasien bangun dari anestesi
Tujuan Premedikasi
Mengurangi Mengurangi
Menciptakan Mengurangi isi
mual dan muntah reflek yang
amnesia cairan lambung
pada pasca bedah membahayakan
Induksi Anestesi
• Induksi anestesia adalah tindakan untuk membuat pasien dari
sadar menjadi tidak sadar, sehingga memungkinkan dimulainya
anestesia dan pembedahan.
Persiapan Alat / STATICS
Riwayat Penyakit
bayi kronis ibu :
Defisiensi
dengan diabetes
asam folat
spina dan
bifida epilepsi
Klasifikasi spina bifida
Spina bifida
Aperta
Okulta
(cystica)
Myelomeni
Meningokel
n-gokel
Diagnosis spina bifida
anamnesis dan pemeriksaan fisis
Spina bifida okulta Meningokel Mielomeningokel
• Sering kali asimtomatik • Tertutupi oleh kulit • Tidak tertutup oleh
• Tidak ada gangguan • Tidak terjadi paralisis kulit, tetapi mungkin
pada neural tissue ditutupi oleh membran
• Regio lumbal dan sakral yang transparan
• Defek berbentuk • Terjadi paralisis
dimpel, seberkas • 75% di lumbosacral
rambut, nevus • Lesi pada sacrum
• Gangguan traktus bawah = inkontinensia
urinarius (mild) dan anestesi perineum
Diagnosis spina bifida
pemeriksaan penunjang
• Saat hamil : tes Triple screen yang terdiri atas pemeriksaan alfa fetoprotein
(AFP), USG tulang belakang janin, dan amniosentesis untuk skrining spina bifida
• Setelah bayi lahir :
Dilaksanakan
Dilakukan setelah Observasi
dalam 48 jam
beberapa hari pertumbuhan anak
setelah lahir
Analisa Kasus
• Telah diperiksa seorang anak perempuan usia 11 hari dengan
benjolan di daerah pinggang bagian tengah berwarna kemerahan
sejak baru lahir.
• Pada pemeriksaan, ditemukan benjolan di region lumbar curiga
suatu spina bifida.
• Dilakukan pemeriksaan MRI spine dan didapatkan hasil adanya
meningomyelocele pada daerah lumbal
• Pasien direncanakan untuk dilakukan operasi reseksi dan repair
defek spina bifida.
Kunjungan pra-Anestesi
• Pasien dikelompokkan menjadi ASA II non emergency
• Hal ini disebabkan pasien memiliki kadar leukosit yang tinggi
(25.400) serta hasil pemeriksaan sediaan hapusan darah tepi
menunjukkan leukositosis dan trombositopenia.
• Teori : ASA II = Pasien dengan penyakit sistemik ringan atau
sedang
Indikasi GA pada pasien dan Posisi Operasi
• Operasi dilakukan dengan posisi Indikasi GA pada pasien
pronasi
Posisi operasi yang sulit dan harus
• Penempatan posisi yang hati-hati dipertahankan dalam waktu lama
sangat penting untuk menghindari
komplikasi yang timbul
Membuat pasien tidak sadar,
mencegah ansietas
diberikan asam
tranexamat