Anda di halaman 1dari 20

PENGERTIAN

Kata “budaya” (culture) pertama kali dikemukakan oleh


seorang antropologi bernama Edward B. Tylor pada
tahun 1871. Budaya adalah “the complex whole which
includes knowledge, belief, art, morals, law, custom, and
any other capability and habits acquired by man as a
member of society.” sekumpulan pengetahuan,
keyakinan, seni, moral, hokum, adat, kapabilitas, dan
kebiasaan yang diperoleh oleh seseorang sebagai
anggota sebuah perkumpulan atau komunitas
tertentu.” Dalam sosiologi budaya diterjemahkan
sebagai kumpulan symbol, mitos, dan ritual yang penting
dalam memahami sebuah realitas social.

01/31/21 1
PENGERTIAN
Schein (1992) mendefinisikan budaya organisasi
sebagai suatu pola dari asumsi-asumsi dasar yang
ditemukan, diciptakan atau dikembangkan oleh
suatu kelompok tertentu dengan maksud agar
organisasi belajar mengatasi atau menanggulangi
masalah-masalah yang timbul sebagai akibat
adaptasi eksternal dan integrasi internal yang
sudah berjalan cukup baik. Sehingga perlu
diajarkan kepada anggota-anggota baru sebagai
cara yang benar untuk memahami, memikirkan dan
merasakan berkenaan dengan masalah-masalah
tersebut.

01/31/21 2
PENGERTIAN
Empat fungsi penting budaya organisasional disampaikan
oleh Smircich (1983; dalam Kurnianti Tjahjono, 2003), yaitu
:
1). Memberikan suatu identitas organisasional kepada
anggota para organisasi
2). Memfasilitasi atau memudahkan komitmen kolektif
3). Meningkatkan stabilitas system social
4). Membentuk perilaku dengan membantu anggota
organisasi memilih “sense” terhadap sekitarnya.
Uraian tersebut dapat diambil kesimpulan, bahwa budaya
organisasi adalah suatu sikap, norma, nilai-nilai dan
perilaku yang dimanifestasikan ke dalam visi - misi sebagai
nafas sebuah organisasi untuk mewujudkan tujuan
organisasi itu sendiri.
01/31/21 3
UNSUR-UNSUR BUDAYA ORAGANISASI
• Pertama, artifacts (suatu yang dimodifikasi oleh
manusia untuk tujuan tertentu). Artifacts dapat langsung
dilihat dari struktur sebuah organisasi dan proses yang
dilakukan di dalamnya. artifacts merupakan hal yang paling
mudah dilihat dan ditangkap saat kita memasuki sebuah
organisasi karena berhubungan erat dengan apa yang kita
lihat, kita dengar, dan kita rasakan saat berada di dalamya,
arsitektur, teknologi, tata letak kantor, cara berpakaian, pola
perilaku yang dapat dilihat atau didengar, serta dokumen-
dokumen publik seperti anggaran dasar

01/31/21 4
UNSUR-UNSUR BUDAYA ORAGANISASI
 Kedua adalah (nilai-nilai yang didukung oleh
perusahaan) yang mencakup strategi, tujuan, dan filosofi
dasar yang dimiliki oleh organisasi. Nilai-nilai ini dapat
dipahami jika kita sudah mulai menyalami perusahaan
tersebut dengan tinggal lebih lama dengannya. Unsur
budaya organisasi jenis ini biasanya dinyatakan secara
tertulis dan menjadi aturan bagi setiap gerak dan
langkah anggota organisasi. Pernyataan tertulis disusun
berdasarkan kesepakatan bersama dan seiring sangat
dipengaruhi oleh cita-cita, tujuan, dan persepsi yang
dimiliki oleh pendiri organisasi (founding fathers).

01/31/21 5
UNSUR-UNSUR BUDAYA ORAGANISASI
 Ketiga, asumsi-asumsi tersirat yang dipegang
bersama (shared tacit assumptions) dan menjadi
dasar pijakan(basic underlying assumptions).
Asumsi-asumsi tersirat ini dapat kita jumpai
dengan menelusuri sejarah organisasinya. Nilai-
nilai, keyakinan, dan asumsi-asumsi yang
dipegang oleh para pendiri dianggap penting bagi
kesuksesan organisasi. Demikian pula hal-hal
yang bersifat sesuatu yang sudah dianggap
normal atau sudah menjadi kebiasaan atau
menerima apa adanya yang dipegang bersama
oleh seluruh anggota organisasi.
01/31/21 6
DIMENSI
• 1. Hakekat Keterkaitan lingkungan organisasi. Aspek ini mengamati
asumsi yang lebih mendasar tentang hubungan manusia dengan
alam dan lingkungan. Dapat dinilai dengan bagaimana anggota-
anggota kunci organisasi memandang hubungan tersebut. Terdapat
tiga aspek
• Pertama, tentang bagaimana merekamemandang peran organisasi
dalam masyarakat yang mana hal ini dapat dilihatmelalui jenis
produk yang dihasilkan atau cara pelayanan yang diberikan, atau
dimana pasar utamanya, atau segmentasi pelanggan yang dibidik.
Kedua, tentang apa pandangan mereka terhadap lingkungan yang
relevan dengan organisasi, apakah lingkungan ekonomi, politik,
teknologi, sosial-budaya, atau yang lainnya.
• Ketiga, bagaimana pandangan mereka tentang posisi organisasi
terhadap lingkungan, apakah organisasi mendominasi, atau
didominasi oleh, atau seimbang dengan lingkungannya tersebut.

01/31/21 7
DIMENSI
2.Hakikat realitas dan kebenaran. Aspek ini menyangkut
pandangan anggota-anggota organisasi tentang kaidah-kaidah
linguistik dan keperilakuan yang menetapkan mana yang riil
dan mana yang tidak, mana yang fakta, bagaimana kebenaran
akhirnya ditentukan, dan apakah kebenaran diungkapkan atau
ditemukan.
3.Hakikat sifat manusia. Aspek ini menyangkut pandangan
segenap anggota organisasi tentang apa yang dimaksud
dengan manusia dan apa atribut-atribut yang dianggap
intrinsik atau puncak.
4.Hakikat kegiatan manusia. Aspek ini menyangkut pandangan
semua anggota organisasi tentang hal-hal benar apa yang
perlu dikerjakan oleh manusia atas dasar asumsi mengenai
realitas, lingkungan, dan sifat manusia diatas, apakah ia harus
aktif,pasif, pengembangan pribadi, fatalistik, atau yang lainnya
8
DIMENSI
• 5.Hakikat hubungan antar manusia. Aspek ini
menyangkut pandangan manusia tentang apa yang
dipandang sebagai cara yang benar bagi manusia untuk
saling berhubungan, untuk mendistribusikan kekuasaan
atau cinta.
• 6.Hakikat waktu. Aspek ini berkaitan dengan pandangan
anggota organisasi tentang orientasi dasar waktu.
Hakikat Ruang. Aspek ini berkaitan dengan pandangan
anggota organisasi mengenai konsep ruang.

01/31/21 9
KARAKTERISTIK BUDAYA ORGANISASI
Karakteristik budaya organisasi yang perlu mendapatkan
perhatian dari perusahaan, antara lain:
1. Kepemimpinan
Pengertian kepemimpinan yaitu sebagai proses
mempengaruhi segala aktivitas ke arah pencapaian
suatu tujuan organisasi. Kepemimpinan seorang
pemimpin diharapkan dapat menjadikan perubahan ke
arah yang lebih baik yaitu perubahan pada budaya kerja
sebuah organisasional. Perubahan budaya kerja yang
slow down diharapkan dapat diubah dengan budaya
produktif karena pengaruh kepemimpinan atasan yang
lebih mengutamakan pada otonomi atau kemandirian
para anggota.

01/31/21 10
KARAKTERISTIK BUDAYA ORGANISASI
2. Inovasi
Dalam mengerjakan tugas-tugas, organisasi lebih
berorientasi pada pola pendekatan ”pakai tradisi yang
ada” dan memakai metode-metode yang teruji atau
pemberian keleluasaan kepada anggotanya untuk
menerapakan cara-cara baru melalui eksperimen.
3. Inisiatif individu
Inisiatif individu meliputi tanggung jawab, kebebasan,
dan independensi dari masing-masing anggota
organisasi, yaitu kewenangan dalam menjalankan tugas
dan seberapa besar kebebasan dalam mengambil
keputusan.

01/31/21 11
KARAKTERISTIK BUDAYA ORGANISASI
4. Toleransi terhadap resiko
Dalam budaya organisasi manusia didorong untuk lebih agresif,
inovatif, dan mampu dalam menghadapi resiko di dalam
pekerjaannya.
5. Pengarahan
yaitu kejelasan organisasi dalam menentukan sasaran dan harapan
terhadap sumber daya manusia atas hasil kerjanya. Harapan dapat
dituangkan dalam bentuk kuantitas, kualitas, dan waktu penyelesaian.
6. Integrasi
Integrasi di sini adalah bagaimana unit-unit di dalam organisasi
didorong untuk menjalankan kegiatannya dalam satu koordinasi yang
baik, yaitu seberapa jauh keterkaitan dan kerja sama di tekankan dan
seberapa dalam rasa saling ketergantungan antar sumber daya
manusia ditanamkan.
7. Dukungan manajemen
Seberapa baik manajer memberikan komunikasi yang jelas, bantuan,
dan dukungan terhadap bawahannya dalam melaksanakan tugas.

01/31/21 12
KARAKTERISTIK BUDAYA ORGANISASI
8. Pengawasan
Meliputi peraturan-peraturan dan supervise langsung yang
digunakan oleh manajeman untuk melihat secara
keseluruhan perilaku anggota organisasi.
9. Identitas
Identitas adalah pemahaman anggota organisasi yang
memihak kepada organisasinya secara penuh. Misalnya,
seseorang anggota organisasi yang dibangunkan dari
tidurnya dan ditanya siapa dirinya? Maka jika dia menjawab
“saya adalah anggota organisasi X,” berarti dia telah
menjadikan organisasi tersebut sebagai bagian dari
identitas dirinya.
10. Sistem penghargaan
Sistem penghargaan berbicara tentang alokasi
“reward”(biasanya dikaitkan dengan kenaikan gaji dan
01/31/21 promosi) sesuai kinerja karyawan. 13
KARAKTERISTIK BUDAYA ORGANISASI
11. Toleransi terhadap konflik
Adanya usaha mendorong karyawan untuk kritis terhadap
konflik yang terjadi. Jika toleransinya tinggi, maka perdebatan
dalam pertemuan adalah wajar. Tetapi jika perusahaan
toleransi konfliknya rendah, maka karyawan akan menghindari
perdebatan dan akan menggerutu di belakang.
12. Pola komunikasi
Maksud dari pola komunikasi di sini adalah komunkasi yang
terbatas pada hirarki formal dari setiap organisasi.
Kedua belas karakteristik di atas dapat menjadi ukuran bagi
setiap perusahaan untuk mencapai sasarannya dan menjadi
ukuran bagi karyawan dalam manilai perusahaan tempat
mereka bekerja. Misalnya, dukungan manajeman merupakan
ukuran penilaian terhadap perilaku kepemimpinan dari setiap
manajer.
01/31/21 14
TEORI & IMPLEMENTASI
Budaya merujuk kepada nilai-nilai yang dianut
bersama oleh orang dalam kelompok dan cenderung
bertahan sepanjang waktu bahkan meskipun anggota
kelompok sudah berubah. Pengertian-pengertian ini
mencakup tentang apa yang penting dalam
kehidupan dan dapat sangat bervariasi dalam
perusahaan yang berbeda : dalam beberapa hal
orang sangat mempedulikan uang, dalam hal yang
lain orang sangat mempedulikan inovasi teknologi
atau kesejahteraan karyawan. Pada tingkatan ini
budaya sangat sukar berubah, sebagian karena
anggota kelompok sering tidak sadar akan banyaknya
nilai yang mengikat mereka bersama.

01/31/21 15
TEORI & IMPLEMENTASI
• Budaya perusahaan yang kuat memberikan pengertian
yang jelas kepada karyawan bahwa “sesuatu sedang
terjadi disekitar kita”. Budaya dapat menyebabkan
kestabilan perusahaan, tetapi dapat juga menjadi
rintangan. Setiap perusahaan mempunyai budaya,
tergantung dari kekuatannya, budaya dapat memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap perilaku dari anggota
organisasi.
• Budaya perusahaan begitu kuat mempengaruhi kinerja
ekonomi perusahaan, entah kearah yang membaik atau
kearah yang memburuk. Nilai yang dianut bersama dan
aturan tidak tertulis dapat secara mendalam meningkatkan
keberhasilan ekonomi perusahaan, atau sebaliknya,
mengarah ke kegagalan untuk beradaptasi dengan pasar
01/31/21 dan lingkungan yang berubah. 16
BUDAYA PERUSAHAAN
Beberapa tahun belakangan ini topik yang hangat
dibicarakan dalam menganalisis keberhasilan
perusahaan besar adalah corporate culture atau budaya
perusahaan. Budaya perusahaan atau budaya korporasi
berkaitan erat dengan strategi manajemen perusahaan.
Strategi ini dirumuskan oleh para pimpinan puncak
dengan mengaitkan kedudukan perusahaan dalam
lingkungannya. Dengan membentuk budaya yang pas
diantara orang-orang di dalam perusahaan, perusahaan
akan dapat lebih mudah bersaing meraih keberhasilan.
Jika lingkungan sangat kompleks, misalnya, perusahaan
perlu didesain fleksibel dan responsif terhadap
perubahan lingkungan.

01/31/21 17
BUDAYA PERUSAHAAN
• Budaya perusahaan bisa dikatakan sebagai motor penggerak
mau dibawa kemana perusahaan tersebut. Budaya dapat
mempunyai konsekuensi yang sangat berpengaruh terhadap
perusahaan, terutama apabila budaya tersebut kuat. Mereka
dapat menggiring perusahaan ke arah tujuan yang diinginkan,
namun bisa juga membawa perusahaan ke arah kehancuran.
Itu semua tergantung dari penerapan budaya oleh perusahaan.
• Mengubah budaya perusahaan bukanlah tugas ringan. Ia
memerlukan bertahun-tahun upaya yang ulet dan terkoordinasi.
Untuk dapat berhasil, proses perubahan tersebut haruslah
mencakup strategi dan taktik. Pertimbangan-pertimbangan
strategi mencakup rumusan budaya yang sekarang sedang
berlaku dan rumusan budaya masa mendatang yang
diinginkan. Sehingga budaya dapat menggambarkan pola atau
gaya perilaku suatu organisasi yang mana karyawan baru
secara otomatis terdorong untuk mengikuti perilaku sejawatnya.
01/31/21 18
BUDAYA PERUSAHAAN
Penggalian gagasan-gagasan, jalan keluar atau ide yang
muncul dan tertanam dalam suatu budaya dapat berasal dari
manapun : dari perorangan atau kelompok, dari tingkat
bawah atau puncak organisasi. Tetapi dalam perusahaan
dengan budaya perusahaan yang kuat, gagasan-gagasan ini
tampaknya sering dihubungkan dengan pendiri atau
pemimpin awal. Lebih lanjut lagi dalam proses perumusan
budaya tidak bisa dilimpahkan hanya pada satu pihak saja.
Perumusan tersebut melibatkan berbagai pihak, karena
implikasi dari budaya yang akan diterapkan akan berimbas
kepada seluruh anggota organisasi. Perumusan budaya
harus memandang jiwa dari perusahaan, jiwa tersebut tidak
lain adalah insan-insan yang menjalankan mekanisme
organisasi/perusahaan. Sehingga penerapan budaya dalam
perusahaan menjadi tanggung jawab semua pihak.
01/31/21 19
BUDAYA PERUSAHAAN
• Suatu perusahaan akan memerlukan proses waktu, pikiran dan
upaya yang cukup lama untuk menerapkan arti dari peranan
budaya perusahaan atau budaya korporasi (corporate culture)
untuk membangun prestasi, dan produktivitas tinggi, baik bagi
perusahaan maupun pekerjanya.
• Sudah menjadi tugas setiap perusahaan untuk mengkaji
budayanya bukan hanya demi kepentingan posisi kompetitif-
nya, tetapi juga karena budaya perusahaan bisnis kitalah yang
akan menentukan kekayaan bangsa kita di masa mendatang.
• Setiap perusahaan memiliki budaya yang berbeda, tergantung
dari ideologi serta falsafah yang diterapkan oleh perusahaan.
Namun, setiap budaya yang diterapkan oleh perusahaan
mempunyai tujuan yang sama, yaitu membawa perusahaan
kearah kemajuan.

01/31/21 20

Anda mungkin juga menyukai