Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN KASUS (CBD)

OLEH : KELOMPOK 15.B


(KOAS)
 Sirosis Hepatis (SH)  Peradangan pada hepar

- Sirosis : peradangan  TIS / IS


- Hepatis : organ yang terkena  hepar

 Dunia : SH  penyebab kematian no.7 (>45th)


 Negara maju : SH  penyebab kematian no.3

Ex : amerika serikat  360 kasus /


100rb jumlah penduduk
Oleh gaya hidup 
alkoholisme

 Indonesia  tinggi angka kematian  oleh hepatitis  utama


B dan C
Idientitas pasien :

 Nama : AQ. SHP


 Umur : 40 Tahun
 Jenis Kelamin : LK
 Agama : Islam
 Alamat : Labuan Haji
 Tanggal MRS : 20 Oktober 2020
 No RM : 503481
 Ruangan : Interna.1
ANAMNESIS

Keluhan utama : bengkak pada seluruh tubuh

RPS : Pasien datang dengan keluhan bengkak seluruh tubuh sejak 4 bulan yang lalu
dengan bengkak yang semakin lama semakin membesar. Pasien merasakan adanya
nyeri perut jika ditekan (+), menyangkal adanya rasa mual (-), tidak ada muntah (-),
sesak nafas (+), batuk, nyeri dada dan demam disangkal (-)

RPD  Tidak ada  HT, DM, ISK, Asma, Penyakit jantung dll.
RPK  Tidak ada
RPSosial  Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK (PF)

Keadaan Umum : Baik


Kesadaran : Compos mentis
GCS : 15
Tekanan darah : 130/100
Nadi : 80x/menit

Respirasi : 22x/menit

Suhu aksila : 36,6


SPO2 : 90%
Pupil : Isokor
 Status general

Kepala Normachepali, rambut hitam, distribusi merata.

Mata Pupil bulat isokor (+)dengan diameter3mm/3mm, ko


kojungtiva tidak anemis (-/-), ikterik (-/-).

Hidung Discharge (-), deviasi septum (-), deformitas (-).

Telinga Simetris, discharge (-), serumen (-)

Gilut Bibir sianosis (-), mukosa normal, tonsil (-/-), uvula (-/-)
 Thorax

Pulmo
Inspeksi : normal  tidak ada kelainan bentuk dada
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, vocal fremitus simetris
Perkusi : sonor kedua lapang thorax
Auskultasi : bronkovaskuler  tidak ada suara tambahan

Cor
Inspeksi : normal
Palpasi : Iktus kordis kuat angkat, tidak ada nyeri tekan pada lapang thorax
(dada).
Perkusi : sonor  batas jantung normal
Auskultasi : S1 dan S2 tunggal reguler, murmur (-)

 Abdomen

Inspeksi : Adanya edema pada lapang abdomen


Auskultasi : Sulit diidentifikasi
Palpasi dan perkusi : tidak ada data
 Pemeriksaan Kimia Klinik (20 Oktober 2020).
 Pemeriksaan Imunologi dan Serologi (22 Oktober
2020).
 Pemeriksaan Urine dan Cairan Tubuh (20 Oktober 2020).
Pemeriksaan Darah Lengkap (20 Oktober 2020)
 Pemeriksaan Kimia Darah (20 Oktober 2020)
 Pemeriksaan Darah (20 Oktober 2020)
 Diagnosis kerja

1. Edema anasarka , 2.Sirosis Hepatis

1. IVFD NS
2. Furosemide injeksi 20mg -20mg- 0
3. Ranitidin injeksi 2x50 mg
4. Simvastatin Tablet 0-0-20mg
5. Metilprednisolon injeksi 2x1
6. Spirolaktone Tablet 100mg-0-0
7. Captorpil Tablet 2x25mg
FOLLOW UP PASIEN
TINJAUAN PUSTAKA
EDEMA ANASARKA

 Edema yang bersifat umum, dan menimbulkan


pembengkakan berat jaringan di bawah kulit.

Penurunan
Edema mengacu -Hipoalbumin cairan
kepada edema -Penurunan tekana interstitial
generalisata osmotic kembali ke
kapiler
 Etiologi : penyakit  CHF, SH.
 Manifestasi klinis : edema seluruh tubuh (merata).

Pada saat palpasi  akan cekung : pitting edema

 Tatalaksana : perbaiki keadaan umum penyebab

Diuretik  mengurangi edema


SIROSIS HEPATIS

Sirosis
Radang pada hepar  gangguan fungsi  perubahan
struktur hepar.
Hepatis

-Alkohol
-Infeksi  hepatitis B dan C
-Imunokompermise

 Etiologi : intrahepatik & ekstrahepatik


 Etiologi : intrahepatik dan ekstrahepatik
 Manifestasi klinis
 Asimtomatis
 Gejala intrahepatik
 Ekstrahepatik

Diagnosis sirosis hepatis

-Anamnesis  gejala SH
-PF
-PP  USG, Lab (darah lengkap,
kimia darah, imunoserologi).
Tabel. Tanda-tanda Klinis Sirosis Hepatis dan penyebabnya
Tanda Penyebab
 Spider angioma atau spider nevi Estradiol meningkat
 Palmar erytema Gangguan metabolisme hormone seks

 Perubahan kuku:
 Hipoalbuminemia
 Muehrche’s lines
 Hipoalbuminemia
 Terry’s nails
 Hipertensi portopulmunal
 Clubbing
 Osteoartopati hipertrofi  Chronic proliferative periostitis
 Kontraktur Dupuytren  Proliferasi fibroplastik
 Ginekomastia  Estradiol meningkat
 Hipogonadisme  Perlukaan gonad primer atau supresi fungsi hipofise atau
hipotalamus

 Ukuran hepar: besar, normal, mengecil  Hipertensi portal

 Splenomegali  Hipertensi portal


 Asites  Hipertensi portal
 Caput Medusae  Hipertensi portal
 Murmur Cruveihier-Baungarten (bising daerah epigastrium)  Hipertensi portal

 Fetor hepaticus  Diamethyl sulphide meningkat


 Ikterus  Bilirubin meningkat (sekurang-kurangnya 2-3 mg/dl)
 Tatalaksana

-Tatalaksana causa
-Tatalaksana gejala pasien

-Interferon  injeksi atau oral

 Komplikasi

Komplikasi sirosis hepatis yang utama adalah hipertensi portal,


asites, peritonitis bacterial spontan, perdarahan varises esofagus,
sindroma hepatorenal, ensefalopati hepatikum, dan kanker hepar.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai