Anda di halaman 1dari 26

DASAR-DASAR

PEMERIKSAAN
NEUROOPTHALMOLOGY
Dasar-Dasar Pemeriksaan
NO

• Pemeriksaan Pupil
• Tes Pergerakan Bola Mata
• Tes Lapangan Pandangan
• Tes Penglihatan Warna
• Tes Sensivitas Kontras
• Pemeriksaan Funduskopi
• Neuroimaging
Pemeriksaan Pupil
Fungsi Pupil :
1. Optimalisasi iluminasi
retina
2. Meningkatkan kualitas
gambar pada retina
3. Meningkatkan ketajaman
fokus dari sistem optik
mata

• Step pertama: Periksa apakah pupil resepon terhadap cahaya


• Step kedua: Bandingkan ukuran pupil keduanya
• Step ketiga: Lakukan swinging flash light test
• Step keempat: Memeriksa adanya kelainan
• Normal pupils range from 3 to 5mm in
ambient light conditions
• Miotic pupils are less than 3mm
• Mydriatic pupils are greater than 7mm
Relative Afferent
Pupillary Defect
(RAPD)
Terjadi oleh karena adanya defek unilateral pada
jalur aferen pupil

Syarat pemeriksaan RAPD :


• dilakukan pada ruangan yang gelap
• the swing time, atau transfer cahaya dari satu mata ke mata
lain harus secepat mungkin
• the pause time, atau waktu iluminasi pada setiap mata harus
sama, biasanya 2-3 detik
• Dilakukan 4-5 kali
TES PERGERAKAN
BOLA MATA

INTERPRETASI:
Normal : 0
Hambatan : -1 sampai -4
TES LAPANGAN
PANDANG
NORMAL LIMITS OF
VISUAL FIELD
Batas Lapangan Pandang :
 Superior : 60°
 Inferior : 75°
 Temporal : 100°
 Nasal : 60°
TES KONFRONTASI
AMSLER GRID
PERIMETER
KINETIK STATIK
(GOLDMANN) (HUMPHREY)
• Mengukur batas terluar dari lapang • Menentukan adanya kelainan lapang
pandangan serta melihat adanya defek pandangan.

• Menggunakan target dengan ukuran dan • Menentukan derajat kelainan lapang


intensitas yang telah ditetapkan untuk pandangan.
menentukan batas dan ambang lapang
pandangan. • Melihat adanya defek karena penyakit
glaukoma yang masih ringan (Early
• Stimulus digerakkan dari area tak glaucomatous defect) dan
terlihat(infratreshold) ke area yang progresifitasnya.
terlihat (supratreshold) kemudian
dihubungkan dengan garis disebut
isopter.
PERIMETRI
HUMPHREY
1. Is this the correct test?
 A. Patient name and identification
number
 B. Date of test
 C. Left or right eye?
 D. Test performed
  degree of visual angle tested
  test protocol: threshold or screening
2. Can I rely on this test?
 A. False-positive errors
 B. False-negative errors
 C. Fixation-loss index
 D. Gaze-tracking graph
3. Is the test normal?
 A. Visual sensitivity map
 B. Total deviation map
 C. Pattern deviation map
TES PENGLIHATAN
WARNA

• WARNA : pengalaman indera penglihatan sebagai sifat


cahaya yang dipancarkan.
• PENGLIHATAN WARNA : kemampuan mata untuk
mendiskriminasikan antara warna yang berbeda yang
dieksitasi oleh cahaya dengan panjang gelombang yang
berbeda.
• PERSEPSI WARNA : suatu respon terhadap energi
elektromagnetik pada panjang gelombang 400-700 nm
yang diabsorbsi oleh segmen luar pigmen visual cone.
PSEUDOISOCHROMATIC

ISHIHARA HARDY RAND RITTLER


INTERPRETASI

Plate 1:
semua orang dapat melihat

Plate 2 – 9 :
gangguan merah dan hijau ->
berbeda

Plate 10 – 17 :
gangguan merah dan hijau ->
tidak ada

Plate 18 – 21 :
Ada gangguan merah dan
hijau -> angka

Plate 22 - 25:
pemeriksa -> nomor
nopia -> strong
nomali -> mild
FANSWORTH-
MUNSELL
TES SENSITIVITAS
KONTRAS

• Kemampuan untuk membedakan antara


cahaya yang lembut dengan gelap /
mendeteksi objek pada kontras yang rendah.
• Kertas primer yang putih (100% reflecting),
dengan tinta hitam (100% non reflecting) =
contrast 100%
PELLI – ROBSON TEST
PEMERIKSAAN
FUNDUSKOPI
Penilaian funduskopi NO diutamakan pada pemeriksaan papil N. II :
 Ukuran
 Warna
 Batas
 Bentuk
 Optic Cup
 Neuroretinal Rim
PEMERIKSAAN
NEURO IMAGING
INDIKASI

Penurunan Proptosis
Penglihatan Oscilopsia Thyroid Eye
Anisokoria atau Drusen nervus Disease
Amaurosis Fugax
Neuropati Optik Ptosis optik Tumor Orbita
Sindrom Horner
Diplopia atau Parese N. III Choroidal folds Pseudotumor Orbita
Oftalmoplegia Papiledema Carotid – cavernous
fistula
Perbandingan antara MRI dengan CT Scan
  Kelebihan Kekurangan Kontraindikasi
MRI • Visualisasi yang baik untuk patologi fossa • Reaksi terhadap kontras (lokal
• Cochlear implant
posterior maupun sistemik)
Jaringan lunak Nephrogenic fibrosis • Ferromagnetic implant
• •
• Resolusi yang baik untuk nervus optik dan • Biaya mahal • Hamil
apex orbita • Pacemaker
• Tanpa radiasi ion
• Claustrophobia
 

CT scan • Menilai daerah orbita dan abnormalitas • Keterpaparan tulang terhadap


tulang serta abnormalitas intrakranial radiasi ion (CT head radiation dose =
• Mendeteksi kalsifikasi lesi 150 millirem)
• Evaluasi trauma orbita / globus (resolusi • Kurang baik pada gambaran sagital
tinggi) • Resolusi yang terbatas pada fossa
posterior
• Resolusi buruk pada apex orbita
 
Designed with by

www.PresentationGO.com

The free PowerPoint and Google Slides


template library

Anda mungkin juga menyukai