Anda di halaman 1dari 17

FORMAT DOKUMENTASI

TIMBANG TERIMA
Kelompok 3

1. Akhmad Mulyadi
2. Herlina Rahmi
3. Ghina Asyifa
4. Nana Martini
5. Norlaili Indah Sari
6. Rini Dwi Setiyawati
7. Rizka Indah Utami
8. Zuhaina Santiya
PENGERTIAN
Timbang terima pasien (operan) merupakan teknik atau cara untuk

menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan

dengan keadaan pasien. Timbang terima pasien harus dilakukan

seefektif mungkin dengan menjelaskan secara singkat, jelas dan

lengkap tentang tindakan mandiri perawat, tindakan kkolaboratif

yang sudah dilakukan / belum dan perkembangan pasien saat itu.

Informasi yang disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan

asuhan keperawatan dapat berjalan dengan sempurna.


TUJUAN
Tujuan umum
Mengomunikasikan keadaan pasien dan menyampaikan
informasi yang penting.
Tujuan khusus
Menyampaikan kondisi dan keadaan pasien (data fokus)
Menyampaikan hal yang sudah / belum dilakukan dalam
asuhan keperawatan kepada pasien.
Menyampaikan hal yang penting yang harus
ditindaklanjuti oleh perawat dinas berikutnya.
Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.
MANFAAT
Bagi perawat
Meningkatkan kemampuan komunikasi antarperawat
 Menjalin hubungan kerja sama dan bertanggung jawab
antar perawat.
Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap pasien yang
berkinambungan.
Perawat dapat mengikuti perkembangan pasien secara
paripurna.
Bagi pasien
Klien dapat menyampaikan masalah secara langsung bila
ada yang belum terungkap.
Timbang terima /operan jaga memiliki
beberapa bentuk pelaksanaan
diantaranya:
1. Menggunakan tape recorder. Melakukan perekaman data
tentang pasien kemudian diperdengarkan kembali saat
perawat jaga selanjutnya telah datang. Metode itu berupa
one way communication
2. Menggunakan komunikasi Oral atau spoken. Melakukan
pertukaran informasi dengan berdiskusi.
3. Menggunakan komunikasi tertulis-written. Melakukan
pertukaran informasi dengan melihat pada medical record
saja atau media tertulis lain.
PELAKSANAAN TIMBANG TERIMA KONDISI
PASIEN DAN TINDAKAN KEPERAWATAN
PRA TIMBANG TERIMA (Di Ruang Perawat)
1. Kedua kelompok dinas sudah siap.
2. Masalah keperawatan dan intervensi keperawatan
semua pasien telah dilaksanakan dan
didokumentasikan oleh perawat pada dinas
sebelumnya dan siap untuk ditimbang terimakan.
3. Hal-hal yang khusus dicatat, untuk diserahterimakan
kepada perawat (PP dan PA) yang berdinas
berikutnya.
Cont..
TIMBANG TERIMA (Di Ruang Perawat)
1. Karu atau penanggung jawab membuka acara timbang
terima.
2. PP (Perawat Primer) menyampaikan timbang terima :
 Identitas pasien dan diagnosa medis
 Masalah keperawatan yang muncul
 Tindakan keperawatan yang sudah dilakukan
 Tindakan keperawatan yang belum dilakukan
 Rencana dan persiapan yang perlu dilakukan (persiapan operasi,
pemeriksaan penunjang, konsultasi atau prosedur tidak rutin).
3. PP penerima timbang terima melakukan klarifikasi.
Cont..
TIMBANG TERIMA (Di Ruang Pasien)
1. PP (Perawat Primer) dan PA (Perawat Asosiat) penerima timbang
terima melakukan klarifikasi, tanya jawab atau melakukan validasi
terhadap hal-hal yang telah ditimbang terimakan.
2. Sedapatnya mengupayakan penyampaian yang jelas, singkat dan
padat.
3. Lamanya timbang terima tiap pasien tidak lebih dari 5 menit, kecuali
dalam kondisi khusus dan memerlukan keterangan yang lebih rinci.

PASKA TIMBANG TERIMA (Di Ruang Perawat)


4. Diskusi untuk membahas permasalahan bila ada (dipimpin Karu /
penanggung jawab).
5. Pelaporan untuk timbang terima dituliskan secara langsung pada
format laporan ruangan.
6. Penandatanganan oleh Karu dan PP masing-masing kelompok dinas.
7. Acara timbang terima ditutup oleh Karu / penanggung jawab.
Format Timbang Terima
 
Nama : Kamar :
Umur : Dx. Medis:
Tanggal :

Timbang Terima
Asuhan Keperawatan
Sift Pagi
Masalah Keperawatan  
 
Data Fokus S:
(Subjektif dan Objektif)  
O:
 
A:
 
P:
 
Interverensi yang sudah dilakukan  
 
 
Interverensi yang belum dilakukan  
 
 
 

Hal-hal yang perlu diperhatikan  


(Lab, Obat, Advis Medis)
 
 

Tanda Tangan PP PP Pagi : PP Sore :


 
 
Karu :
LEMBAR TIMBANG TERIMA

Timbang Terima
Asuhan Keperawatan
Shift Pagi Shift Sore Shift Malam
Keadaan Pasien      
 
 
 
Masalah      
Keperawatan
 
 
Interverensi      
Keperawatan yang
telah dilaksanakan
 
Evaluasi      
 
 
Interverensi      
Keperawatan yang
belum dilaksanakan
 
Pesan Khusus      
 
 
Tanda tangan Kepala PP Pagi : PP Sore : PP Malam :
Ruangan      
PP Sore : PP Malam : PP Pagi :
 
FORMAT LAPORAN TIMBANG TERIMA
 
 
Ruangan  :
Shift :
Jumlah Pasien :
Tanggal Identitas Dx Terapi TTV Keluhan Dx Tindakan Intervensi
/Jam Pasien Medis Nadi RR TD Suhu Utama Keperawat Keperawa selanjutnya
an tan

   
   
   
   
   
 
 
 
 
 
 
 
 
 

PJ Shift Pagi PJ Shift Sore Koordinator


Fungsional Perawat
Ruangan
Contoh : FORMAT TIMBANG TERIMA
Nama : Ny. S Tanggal : 19 Desember 2013
Umur : 45 th Dx. Medis:
No. Reg : 22815
Timbang Terima
Asuhan Keperawatan
Sift Malam
Data DS : px menyatakan nyeri pada luka mamae
sinistra, skala : 7
DO : luka ca padaa mamae sinistra diameter 3 cm,
mengeluarkan nanah, berbau tidak enak, px
kelihatan kesakitan

Masalah Keperawatan Nyeri

Interverensi yang sudah dilakukan - Observasi TTV


  - Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi
  - Ganti balutan
  - Injeksi Tramadol 1 ampul
- Injeksi Cefotaxim 500 mg.

Interverensi yang belum dilakukan - Rawat luka


- Observasi tanda – tanda infeksi
Evaluasi S : px mengatakan masih nyeri
O : luka diameter 3 cm, bernanah px kelihatan
kesakitan
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi

Hal-hal yang perlu diperhatikan - Lab DL


(Lab, Obat, Advis Medis) - Tramadol 3x1 amp
- Cefotaxim 2x500 mg
- Infus NaCl 20 tts/mnt

Tanda Tangan PP PP Malam : PP Pagi :


 
Karu :
Kesimpulan
Timbang terima adalah suatu cara dalam
menyampaikan dan menerima suatu laporan yang
berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima
merupakan kegiatan yang harus dilakukan sebelum
pergantian shift. Selain laporan antar shift, dapat
disampaikan juga informasi-informasi yang berkaitan
dengan rencana kegiatan yang telah atau belum
dilaksanakan.
Timbang terima bertujuan untuk kesinambungan
informasi mengenai keadaan klien secara menyeluruh
sehingga tercapai asuhan keperawatan yang optimal.

Anda mungkin juga menyukai