Asesmen

Nasional dan
PISA
Programme for International
Student Assessment (PISA)
Programme for International Student
Assessment
(PISA) 2018 diikuti oleh 79 negara dan Indonesia
merupakan salah satu negara peserta.
PISA 2018 di Indonesia dilaksanakan di 399 satuan
pendidikan dengan melibatkan 12.098 peserta didik
yang dipilih dengan metode sampling yang sahih.
Sampel tersebut merepresentasikan 3.768.508
siswa atau 85% penduduk usia 15 tahun. PISA
2018 juga menjadi titik awal bagi Indonesia untuk
beralih dari penilaian PISA berbasis kertas menjadi
berbasis komputer.
Hal ini sesuai dengan semangat mengintegrasikan
teknologi dalam pembelajaran.
Programme for International
Student Assessment
(PISA)
PISA merupakan survei internasional
tiga tahunan yang bertujuan
mengevaluasi sistem pendidikan di
seluruh dunia dengan menguji
kemampuan dan pengetahuan siswa
usia 15 tahun

Penilaian PISA menitikberatkan bidang

studi inti yang diajarkan di sekolah yaitu
membaca, matematika, dan sains. PISA
juga menilai kemahiran inovasi siswa,
yang pada PISA 2018 disebut
kompetensi global.
 Reading literacy

Indikator Literasi membaca didefinisikan sebagai kapasitas individu dalam

memahami, menggunakan, merenungkan, dan tercurah secara
penuh pada teks tertulis untuk mencapai cita- cita,
mengembangkan pengetahuan dan potensi, serta berpartisipasi di
yang dalam masyarakat

Mathematics literacy
diukur
Literasi matematika didefinisikan sebagai kapasitas individu untuk
merumuskan, menggunakan, dan menafsirkan ilmu matematika
dalam pada berbagai macam konteks. Literasi matematika meliputi logika
matematika dan pengunaan konsep, prosedur, fakta, dan
perangkat matematika untuk menggambarkan, menguraikan, dan
PISA memperkirakan sebuah fenomena

Science literacy
Literasi sains didefinisikan sebagai kemampuan individu
untuk mencurahkan perhatian pada topik-topik yang terkait
sains dan gagasan-gagasan sains sebagai wujud refleksi
individu, untuk menjelaskan sebuah fenomena secara
ilmiah, mengevaluasi, dan merancang pertanyaan-
pertanyaan ilmiah, serta menafsirkan data dan bukti secara
And students’ well-being
ilmiah pula
Kebijakan

Model penilaian menjadi faktor

penting yang menentukan
orientasi pembelajaran. PISA
menjadi salah satu sumber
belajar khususnya mengenai
model penilaian kecakapan
hidup abad 21.

Capaian PISA Indonesia, hal 35. LapNas

PISA
Know your audience
Presentations are communication tools that can be
used as demonstrations, reports, and more.

Research the venue

Presentations are communication tools that can be
used as demonstrations, reports, and more.

Work on the time limit

Presentations are communication tools that can be
used as demonstrations, reports, and more.
 Start with a
blank piece of
paper and make
an outline.
Presentations are communication
tools that can be used as
demonstrations, and more.
The best preparation
for good work
tomorrow is to do good
work today.

Elbert Hubbard
Be inspired by
other presenters

Presentations are tools that

can be used as lectures,
speeches, reports, and more.
Research relevant
information
Presentations are communication tools that can
be used as demonstrations, lectures and more.

Getting Started with a Presentation

Presentations are communication tools that can be used as
demonstrations, lectures, speeches, reports, and more.
Presentations are communication tools that can be used as
demonstrations, lectures, speeches, reports, and more.
Kebijakan
Penilaian
Model penilaian menjadi faktor
penting yang menentukan
orientasi pembelajaran. PISA
menjadi salah satu sumber
belajar khususnya mengenai
model penilaian kecakapan
hidup abad 21.
 Pokok-pokok Kebijakan Merdeka
Belajar

1 2 3 4
Ujian Ujian Rencana Peraturan
Sekolah Nasio Pelaksana Penerimaan
Berstandar nal an Peserta Didik
Nasional (UN) Pembelaja Baru
(USBN) ran (PPDB)
(RPP) Zonasi

Rapat Koordinasi dengan Kepala Dinas Pendidikan Seluruh Kementerian Pendidikan dan
Indonesia Kebudayaan
 1 Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN)

Situasi saat ini Arahan kebijakan baru

Tahun 2020, USBN akan diganti dengan ujian (asesmen)

yang diselenggarakan hanya oleh sekolah

Semangat UU Sisdiknas adalah memberikan

keleluasaan bagi sekolah untuk menentukan kelulusan, Ujian untuk menilai kompetensi siswa dapat dilakukan
namun USBN membatasi penerapan hal ini dalam bentuk tes tertulis dan/atau bentuk penilaian lain
yang lebih komprehensif, seperti portofolio dan
penugasan (tugas kelompok, karya tulis, dsb.)

Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang berbasis

kompetensi, perlu asesmen yang lebih holistik untuk Guru dan sekolah lebih merdeka
mengukur kompetensi anak dalam menilai hasil belajar siswa

Anggaran USBN dapat dialihkan untuk mengembangkan kapasitas

guru dan sekolah guna meningkatkan kualitas pembelajaran

Rapat Koordinasi dengan Kepala Dinas Pendidikan Seluruh Kementerian Pendidikan dan
Indonesia Kebudayaan
 2 Ujian Nasional (UN)

Situasi saat ini Arahan kebijakan baru

Tahun 2020, UN akan dilaksanakan untuk terakhir kalinya

Materi UN terlalu padat sehingga siswa dan guru
Tahun 2021, UN akan diubah menjadi Asesmen Kompetensi
cenderung menguji penguasaan konten, bukan Minimum dan Survei Karakter
kompetensi penalaran

Literasi Numerasi Karakter

UN menjadi beban bagi siswa, guru, dan orangtua
karena menjadi indikator keberhasilan siswa Kemampuan bernalar Kemampuan Misalnya pembelajar,
sebagai individu tentang dan bernalar gotong royong,
menggunakan menggunakan kebhinnekaan, dan
UN seharusnya berfungsi untuk pemetaan mutu bahasa matematika perundungan
sistem pendidikan nasional, bukan penilaian siswa

Dilakukan pada siswa yang berada di tengah jenjang sekolah

(misalnya kelas 4, 8, 11) sehingga mendorong guru dan sekolah
UN hanya menilai aspek kognitif dari hasil belajar, untuk memperbaiki mutu pembelajaran dan tidak bisa
belum menyentuh karakter siswa secara menyeluruh digunakan untuk basis seleksi siswa ke jenjangselanjutnya
Mengacu pada praktik baik pada level internasional seperti PISA
dan TIMSS

Rapat Koordinasi dengan Kepala Dinas Pendidikan Seluruh Kementerian Pendidikan dan
Indonesia Kebudayaan
Rekomendasi Hasil
PISA
Terima Kasih