DISUSUN OLEH:
1. dr. Riris Putri Marito Sinaga (04022722125001)
2. dr. Lisaberti Amaliah (04022722125002)
3. dr. Riyantono Putra (04022722125003)
4. dr. Winda Haryati Pratama (04022722125004)
5. dr. Isnalisa (04022722125005)
Pembimbing:
Prof. dr. Chairil Anwar, DAP&E, Sp. ParK, PhD
PENDAHULUAN
Dokter adalah suatu profesi, maka layaknya seorang profesional seorang dokter harus mematuhi
norma-norma etika, disiplin keilmuan dan hukum. Untuk norma etika diperlukan suatu kode etik
yang mengaturnya.
Panduan etika dan perilaku profesi merupakan pedoman dasar yang didesain untuk membantu
profesional bekerja di bidangnya secara jujur dan berintegritas.
DOKTER SPESIALIS ANAK
Dokter Spesialis Anak adalah dokter yang terdidik hingga lulus dan dipercaya memberikan
pelayanan kesehatan anak secara komprehensif
Dokter Spesialis Anak juga harus mematuhi Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI) dan
Panduan Etika dan Perilaku Profesi Dokter Spesialis Anak Indonesia (PEP-DSAI).
DOKTER SPESIALIS ANAK
Dalam melaksanakan kegiatan profesinya seorang dokter spesialis anak harus bersiakp
rasional,artinya:
Bertindak sesuai indikasi
Biaya yang wajar sesuai dengan manfaat
Berbasis bukti
Aman
Mematuhi tatalaksana (standar prosedur operasional yang berlaku)
Memberi informasi yang memadai
Pasal 4
Dalam menangani pasien anak, dokter spesialis anak wajib memperlakukannya sebagai
anak sendiri.
Pasal 5
Penelitian pada anak harus mengikuti prinsip dasar etika penelitian yang dianut secara
internasional
Prinsip dasar etika penelitian adalah :
Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity)
Menghormati privasi dan kerahasiaan subyek penelitian (respect for privacy and
confidentiality)
Keadilan dan inklusivitas (respect for justice and inclusiveness)
Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditumbulkan (balancing harms and
benefits)
Pasal 6
Pasal 7
Dana penelitian dapat diperoleh dari donasi mitra IDAI, dengan ketentuan bahwa hasil
penelitian dipublikasi sesuai dengan hasil yang diperoleh tanpa sensor dari pihak
sponsor
BAB II
PANDANGAN TERHADAP ANAK
Pasal 8
Area kompetensi dokter spesialis anak terbatas pada seseorang sejak lahir hingga
sebelum berusia 18 (delapan belas) tahun
Batasan anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun (kecuali bila
sudah menikah dini).
Bagi anak/remaja yang telah menikah, bila status formal telah bersuami, dianggap
sebagai orang dewasa.
Apakah anak dari 18 tahun namun masih bisa berobat ke dokter spesialis anak?
Jawabannya : IYA
Dengan ketentuan :
jika dokter yang sesuai kompetensi tidak bersedia atau tidak tersedia.
Membuat surat permintaan tertulis
Pasal 9
Seorang dokter spesilais anak wajib memberlakukan anak remaja sesuai dengan masa
pertumbuhan dan perkembangannya.
Anak usia remaja (sejak usia 10 tahun) mengalami pertumbuhan dan perkembangan organ
reproduksinya
Terjadi perubahan pada alat kelamin primer dan alat kelamin sekunder, tertarik pada lawan
jenisnya, ingin memperlihatkan identitas diri, ingin tahu proses yang sedang berlangsung
pada dirinya.
Karena secara psikologis remaja tidak mau lagi disamakan dengan anak kecil, diperlukan
tempat pemeriksaan yang menjamin privatisasinya, baik pada pelayanan rawat jalan maupun
pelayanan rawat inap.
BAB III
TUMBUH KEMBANG
Pasal 10
“Setiap Dokter
Penjelasan:
spesialis anak • Setiap bayi berhak
wajib berupaya mendapatkan air susu ibu
memanfaatkan eksklusif sejak dilahirkan
Air Susu Ibu (ASI) selama 6 (enam) bulan,
kecuali atas indikasi medis.
secara dini dan • Pelaksanaan pemberian ASI
optimal untuk eksklusif telah diatur pada
tumbuh peraturan pemerintah
kembang anak”
Pasal 12
“Dalam melakukan
pelayanan kesehatan Penjelasan:
• Proses tumbuh kembang dimulai sejak bertemunya
anak, setiap dokter sperma dengan sel telur di kandungan seorang ibu,
spesialis anak melalui masa dalam kandungan, persalinan,
neonatus, masa bayi, balita, usia sekolah, masa
mempunyai tanggung remaja dan memasuki usia dewasa setelah
melampaui umur 18 (delapan belas) tahun.
jawab untuk • Yang dimaksud dengan berkualitas optimal adalah
tidak hanya bebas dari penyakit namun juga
mengawal anak untuk berkembang sesuai dengan potensi yang dimiliki.
• Berbagai keadaan misalnya malnutrisi, berbagai
mencapai kualitas penyakit infeksi, penyakit menahun, pengaruh
lingkungan, keganasan atau gangguan dalam proses
hidup optimal sesuai pembentukan organ, menyebabkan seorang anak
dengan kondisi dan berada dalam keadaan tidak ideal, sehingga tidak
memungkinkan mencapai kualitas seperti anak yang
tumbuh kembang tidak memiliki masalah.
anak”
BAB IV
PRINSIP TATA LAKSANA
KASUS
Pasal 13
“Dalam memberikan
pelayanan kesehatan Penjelasan:
• Dengan kemajuan teknologi pemahaman terhadap
anak, seorang dokter penyakit/gangguan kesehatan dan penanganan penyakit
berkembang dengan pesat
spesialis anak dapat • Fertilsasi in vitro dapat dibenarkan dalam batasan
pasangan perkawinan.
memanfaatkan • Skrining genetika dilakukan sebagai upaya menegakkan
teknologi kedokteran diagnosis dan pencegahan karena ditemukannya keluhan
dan gejala klinis.
baru yang telah • Untuk beberapa penyakit, misalnya thalassemia dan
sindrom Down malah harus dilakukan lebih dini.
terbukti secara ilmiah • Donor organ oleh anak dimungkinkan sepanjang telah
dikaji secara mendalam: (1). Memberi keuntungan baik
dan melalui kajian bagi donor dan penerima, (2). Risiko bedah untuk donor
sangat minimal, (3). Semua kematian dan donor hidup
IDAI, dengan tujuan telah dipelajari dengan seksama, (4). Tidak ada paksaan
kepada donor minor, (5).Risiko dampak emosi dan
untuk kepentingan psikologis pada donor diupayakan seminimal mungkin
terbaik anak”
Pasal 15
“Setiap dokter
spesialis anak wajib Penjelasan:
melakukan sendiri • Dokter yang memiliki Surat Ijin Praktik
pemeriksaan anak (SIP) mempunyai wewenang antara lain
mewancarai pasien, memeriksa fisik
dan dicatat pada dan mental, menentukan pemeriksaan
penunjang, menegakkan diagnosis,
berkas rekam medis menentukan pelaksanaan dan
(rawat jalan/rawat pengobatan, menulis resep obat dan
alat kesehatan.
inap) yang • Khusus di institusi pendidikan,
disediakan serta pemeriksaan dilakukan sesuai dengan
mengikuti prosedur di tempat tersebut sesuai SIP
yang dimiliki. Kewenangan klinis
ketentuan- (Clinical Previledge) dokter spesialis
anak terkait dengan tempat praktiknya
ketentuan yang
berlaku”
Pasal 16
“Seorang dokter
spesialis anak dalam
Penjelasan:
memilih terapi • Terapi medikamentosa diberikan secara
medikamentosa wajib rasional, artinya sesuai dengan
mengikuti diagnosis diagnosis, dosis dan cara pemberian
yang benar, terjangkau, sesuai dengan
yang ditegakkan kondisi dan situasi setempat dan
sesuai panduan disetujui oleh orangtua pasien.
• Resistensi antimikroba adalah salah
pemakaian obat satu masalah kesehatan masyarakat di
secara rasional di seluruh dunia
institusi pelayanan • Perlu diupayakan menegakkan diagnosis
etiologis, yang dapat dengan cara
setempat demi empiris maupun pemeriksaan biakan
kepentingan terbaik dan uji kepekaan.
anak dan keselamatan
pasien”
“Dalam
memberikan Pasal 17
pelayanan pasien,
setiap dokter Penjelasan:
spesialis anak • Hak pasien adalah memperoleh pelayanan
kesehatan yang berkualitas dan aman.
wajib • Rencana penanganan kesehatan anak,
wajib dibicarakan terlebih dahulu dengan
memperhatikan orangtua pasien. Didengar bagaimana
hak pasien, hak pendapat orangtua, diperhatikan
kepercayaan terhadap sistim pengobatan
anak, hak yang telah dipercaya oleh orangtua
pasien, dicatat pengobatan
orangtua/wali dan komplementer dan alternatif yang telah
dilakukan.
hak masyarakat • Keputusan akhir diserahkan kepada
dalam rangka orangtua pasien.
mewujudkan
prinsip
keselamatan
Pasal 18
“Dalam menetapkan
kebijakan medis (obat dan Penjelasan:
tindakan), setiap dokter • Setiap institusi pelayanan kesehatan
spesialis anak wajib harus memiliki standar pelayanan
mempertimbangkan yang disesuaikan dengan jenis dan
kemampuan strata sarana pelayanan kesehatan.
pasien/orangtuanya, • Pilihan diserahkan kepada orangtua
fasiltas yang tersedia pada pasien.
institusi pelayanan dengan • Dalam hal adanya ketidakmampuan
institusi pelayanan dalam menangani
mengutamakan pasien, dengan pertimbangan
keselematan pasien keberhasilan yang lebih baik, perlu
(patient safety) dan dirujuk ke fasilitas pelayanan yang
prognosis terhadap sesuai dengan kebutuhan pasien.
kualitas hidup anak pasca
Tindakan”
Pasal 19
“Setiap dokter
speialis anak
melakukan tindakan Penjelasan:
medis invasif setelah • Sebelum melakukan tindakan
melalui pertimbangan medis, dokter wajib minta
medis berdasarkan uji persetujuan secara tertulis
ilmiah serta sumber dari pasien/ orangtua/wali.
daya yang tersedia di • Institusi pelayanan harus
sudah dilengkapi dengan
institusi pelayanan di
sumber daya dan fasilitas
tempat pasien memadai untuk menghadapi
berada, sesuai pilihan komplikasi dan risiko.
orangtua, dan
terjaminnya kualitas
hidup anak”
Pasal 20
“Seorang dokter
spesialis anak Penjelasan:
dalam melakukan • Setiap tindakan kedokteran harus
mendapat persetujuan pasien dan/atau
tindakan medis orangtua/wali.
wajib meminta • Meskipun anak berhak untuk
memberikan persetujuan bila telah
persetujuan mampu memahami dan menimbang
pilihan-pilihan yang ada, namun dari
orangtua aspek perlindungan terhadap anak,
keputusan orang tua tetap diperlukan.
(informed • Anak remaja perlu dimintai pendapatnya
consent) dan dan didengar serta dipertimbangkan.
• Dokter mengikuti pendapat akhir
mengikuti orangtua/ wali dan anak secara tertulis.
ketentuan yang
ada”
BAB V
PANDANGAN TERHADAP PENGOBATAN
KOMPLEMENTER
PASAL 21
--‐
ALTERNATIF
Pasal 10
“Seorang dokter
spesialis anak Penjelasan:
Dalam upaya masyarakat mengatasi dan
memanfaatkan menyembuhkan penyakitnya banyak
mempergunakan jamu tradisional,
pengobatan herbal dari berbagai daerah atau dari
mancanegara.
komplementer- Sudah ada MOU antara PB IDI dengan
alternatif Litbangkes Kementerian Kesehatan
dalam rangka saintifikasi jamu.
terbatas pada hal Dalam penggunaan produk herbal dan
suplemen makanan, harus berpegang
hal yang sudah pada patient safety dengan penekanan
dibuktikan secara diberikan kepada produk yang telah
teruji keamanan dan efikasinya.
ilmiah.”
BAB VI
HUBUNGAN DOKTER‐PASIEN
PASAL 22
--‐
ALTERNATIF
Pasal 10
“Hubungan antara
dokter spesialis Penjelasan:
anak dengan Hubungan antara dokter spesialis anak dengan
orangtua pasien/pasien didasarkan atas
orangtua pasien kepercayaan dengan memperhatikan hak
dan kewajiban masing–masing.
dan pasien adalah Dokter spesialis anak harus dapat
menyakinkan orangtua pasien, bahwa dia
hubungan tidak akan merugikan pasien, akan berbuat
baik, menghargai kepentingan pasien dan
berdasarkan berbuat adil.
Dalam proses komunikasi dokter‐pasien, sikap
landasan moral profesional dokter ‘sambung-rasa’ (empati)
dan mampu menjadi pendengar yang baik,
dan kepercayaan membuat pasien dan keluarganya merasa
aman, nyaman, dan menambah kepercayaan
terhadap pasien kepada dokter.
integritas
dokter.”
Pasal 23
“Setiap Dokter
spesialis anak
Penjelasan:
wajib Pertanggungan jawab medis seorang
membatasi dokter ditentukan oleh moral dokter,
sesuai dengan panduan perilaku dokter
hubungan di bidang medis maupun di bidang
nonmedis.
dengan pasien • Pemeriksaan anak di dalam kamar
periksa perlu mempertimbangkan aspek
dan atau kebiasaan, budaya, agama keluarga
pasien, serta menjaga kerahasiaan
orangtua pasien, pasien.
• Keberhasilan hubungan dokter-pasien
sebatas atau dokter-keluarga bergantung pada
kepentingan adanya kepercayaan kepada dokter
secara paripurna.
pelayanan
medis.”
Pasal 24
“Dalam memenuhi
permintaan pasien Penjelasan:
atau orangtua Kepentingan pasien menjadi pertimbangan utama
(altruism), dibandingkan dengan kepentingan
pasien, dokter dokter dan institusi pelayanan. Meskipun
demikian, profesionalisme menuntut dokter
spesialis anak wajib spesialis anak untuk selalu bisa
mempertanggungjawabkan tindakannya.
tetap mengikuti • Oleh karena itu, perlu ada solusi bagaimana
memadukan antara keinginan pasien atau
bukti ilmiah, nilai- orangtuanya dengan pertimbangan medis ilmiah.
menghormati hak
otonominya”
Pasal 24
“Dalam memenuhi
permintaan pasien Penjelasan:
atau orangtua • Dalam hal keinginan pasien/orangtua
pasien, dokter bisa membahayakan kesehatannya,
maka dokter bisa menolak dan
spesialis anak wajib memutuskan hubungan terapeutik.
tetap mengikuti • Pemutusan hubungan dokter-pasien
bukti ilmiah, nilai- juga dapat dilakukan bila dokter
menilai kepercayaan pasien (trust)
nilai pasien dan terhadap dokter menurun atau tidak
orangtuanya, ada lagi, dan dokter menyarankan
untuk berobat ke dokter lain.
mengutamakan • Sebelum pemutusan, perlu
keselamatan dan dikemukakan pilihan lain yang masih
menghormati hak dalam batas toleransi ilmiah medis.
otonominya”
BAB VII
HUBUNGAN ANTAR SEJAWAT
Pasal 25:
Setiap Dokter Spesialis Anak wajib mengingatkan kepada sejawat lain dengan
dasar kejujuran, kepercayaan dan saling menghormati dalam berinteraksi
melayani pasien sehingga efisiensi dan efektivitas kerja sama dapat tercapai .
Menjaga
Menjawab Kehormatan
rujukan/konsultas Profesi
i dari sejawat lain
Memberi perhatian
sejawat dan tenaga
Menghindari kesehatan lain dan
Moral Hazzard tidak menyalahkan di
didepan umum.
Pasal 26
Setiap dokter spesialis anak wajib memberikan ilmu dan keterampilannya kepada
mitra di lingkungan kerjanya demi peningkatan mutu pelayanan kesehatan dan
keselamatan pasien.
LINGKUNGAN
KERJA
Menjadi contoh dan DSA wajib memberikan
teladan dalam praktek ilmu dan keterampilan
profesional berkualitas sesuai kompetensi mereka.
tinggi
Pasal 27
Konflik intra profesi antar dokter spesialis anak atau antara dokter
spesialis anak dengan dokter lain diselesaikan dengan mengikuti
ketentuan dan peraturan yang berlaku.
Konflik Anggota
IDAI
MKEK
cab. IDI
setempat
Menolak Donasi
Visi dan Misi IDAI dari Sumber yang
merusak kesehatan
Anak
Keluruha
n Sikap Tidak melanggar
KODEKI, PEP-DSAI undang–undang dan
dan peraturan Peraturan
lainnya. Pemerintah
mengenai ASI
eksklusif
Pasal 29
Setiap Dokter spesialis anak dilarang terlibat dalam kegiatan promosi
obat, alat kesehatan, pelayanan kesehatan dan atau kegiatan memuji
diri sendiri.
Penjelasan:
• Penjelasan:
Setiap dokter spesialis • Bila ada disabilitas atau ada keraguan, wajib
anak wajib menjaga
Kesehatan pribadi, dikonsulkan ke MajelisPenguji Kesehatan (MPK)
baik aspek jasmani, pada rumah sakit terdekat.
mental, intelektual, • Untuk dokter yang bekerja di rumah sakit,
sosial, serta bebas kompetensi, kesehatan fisik dan mental, perilaku
dari kemungkinan dan etika profesi anggota staf medis, menjadi tugas
menjadi sumber dan fungsi KomiteMedik Rumah Sakit untuk
penularan penyakit pemeriksaan dan pengkajiannya.
yang dapat • Akan terpuji kalau dokter dapat menilai diri sendiri,
membahayakan apakah dirinya masih mampu mengamalkan
kepentingan pasien profesinya melayani masyarakat atau tidak.
Pasal 31
Setiap dokter
spesialis anak • Penjelasan:
wajib selalu • Visi IDAI menetapkan bahwa pada tahun 2015
meningkatan terbentuk komunitas dokter spesialis anak
pengetahuan dan yang profesional, berkualitas tinggi dengan standar
keterampilan global, selalu memperhatikan etik profesi
profesionalismenya kedokteran, dan mengabdikan dirinya untuk
mengikuti meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan
perkembangan baru • anak Indonesia.
Tanpa dilandasi oleh etika yang baik, kepercayaan
sesuai dengan masyarakat terhadap profesi dokter spesilis akan
kompetensi hilang.
Pasal 31
Setiap dokter
spesialis anak • Oleh karena itu IDAI telah membangun tata nilai
wajib selalu (values): integritas, visioner, unggul (excellence),
meningkatan koordinasi dan transparansi. Di samping mengikuti
pengetahuan dan programContinuing
Professional Development (CPD), juga mengikuti jurnal i
keterampilan lmiah secara pribadi, mempublikasi hasil penelitian yan
profesionalismenya g dibuat, serta aktif dalam
mengikuti diskusi ilmiah di tempat bekerja atau diskusi yang
perkembangan bar diselenggarakan oleh perhimpunan.
u sesuai • Hasil pendidikan dan pelatihan yang diikuti, akan
dengan menjadi prasyarat registrasi ulang ke KKI yang harus
kompetensi diperbaharui setiap 5 (lima) tahun.
Pasal 32
• Penjelasan:
• Tujuan didirikannya IDAI antara lain, sebagai peran
Seorang dokter dalam memberikan pengarahan,
spesialis anak waji pembinaan pengembangan dan pelaksanaan pendidikan
b memajukan ilmu kesehatan anak, serta membina dan
pendidikan dokter meningkatkan kemampuan profesi dokter
spesialis anak.
khususnya dokter • Dengan demikian tujuan ini mengikat semua anggota
IDAI, di manapun mereka berada.
spesialis anak, bai
• Masing‐masing berperan sesuai dengan fungsi dan jabatan,
k
misalnya pada institusi pendidikan, tenaga fungsional
langsung maupun maupun manajemen pada institusi pelayanan kesehatan,
tidak langsung. bahkan mereka yang sudah purna bakti.
Pasal 32
• Penjelasan:
Seorang dokter
• Pendidikan, upaya pembinaan dan peningkatan
spesialis anak wajib
memajukan pendidika profesionalisme tidak terbatas pada masalah medis
n dokter khususnya saja tetapi juga menyangkut aspek tingkah laku dan
dokter spesialis anak, etika. Keteladanan bagi mereka yang lebih senior
baik langsung sangat penting dalam menciptakan dokter spesialis
maupun tidak langsun anak yang berkualitas global dan beretika mulia.
g.
BAB X
SANKSI DAN REHABILITASI
Pasal 33
Penelaahan dan • Penjelasan:
pemberian sanks • Dokter spesialis anak dan IDAI bertanggung jawab atas
i pelaksanaan Panduan Etika dan Perilaku Profesi Dokter
terhadap dugaan Spesialis AnakIndonesia dan berkewajiban
konflik etikoleg mendiseminasikannya kepada rekan sejawat.
al, sengketa med • Pelanggaran adalah perilaku menyimpang atau tidak
melaksanakan Panduan Etika dan Perilaku ProfesiDokter
ik Spesialis Anak
dan pelanggaran Indonesiadan ketentuan perundangan yang berlaku yang
etika kedokteran berkaitan dengan profesi dokter spesialis anak.
• Konflik etikolegal, sengketa medik dan pelangaran etika
dilakukan sesuai kedokteran dapat mempengaruhi keselamatan pasien,
ketentuan yang berpotensi menurunkan citra dan kehormatan profesi dan
berlaku mengganggu kepentingan umum.
Pasal 33
•Penjelasan:
Penelaahan dan
• Oleh karena itu, pelanggaran
pemberian sanksi
tersebut perlu diberikan sanksi setelahditelaah kebenarannya o
leh Dewan Etika IDAI. Sanksi
terhadap dugaan yang diberikan sesuai dengan “Kompendium MKEK IDI”,
konflik etikolega berupa upaya pembinaankepada dokter spesialis anak
l, sengketa medik yang melakukan pelanggaran dengantujuan untuk
menjaga
dan pelanggaran harkat dan martabat profesi dokter spesialis anak.
etika kedokteran • Bila terdapat laporan masuk ke BP2A pusat/cabang
dilakukan sesuai mengenai kemungkinan pelanggaran terhadap PEP‐
ketentuan yang DSAI, untuk mencegah berlanjutnya pelanggaran, Dewan Etika I
berlaku DAI akan melakukan klarifikasi secaralisan (bisa melalui
telpon) dan bimbingan bila diperlukan
sebelum melakukan pemanggilan
dan menelaah kemungkinan pelanggaran etika.