Anda di halaman 1dari 18

Pendekatan Regulatoris Untuk Perumusan Teori

Akuntansi
Kelompok 2 :
•Nadya Ramadhani Endrasti (19080694004)
•Yuni Khoirotul Abdiyah (19080694030)
•Aldhi Rio Sumarto Pongilatan (19080694038)

•Muhammad Rizal Leovani (19080694045)


•Nadia Amir (19080694102)
•Theresia Mina Rumsowek (19080694115)
Standar akuntansi biasanya terdiri atas tiga bagian:

• 1. Deskripsi masalah yang harus dipecahkan;


• 2. Diskusi dengan pertimbangan yang sehat (kemungkinan dengan melihat
teori-teori fundamental) atau cara-cara untuk menyelesaikan masalah;
• 3. Selanjutnya, sejalan dengan keputusan atau teori yang ada, solusi yang
disarankan.
Seluruh tipe standar di atas akan terus dikembangkan.
Beberapa alasan tepat tentang mengapa standar harus
dibuat adalah:

• 1. Standar memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja, dan


penyelenggaraan sebuah perusahaan kepada para pengguna informasi
akuntansi.
• 2. Standar memberikan pedoman dan aturan tindakan bagi para akuntan
publik yang memungkinkan mereka untuk menerapkan kehati-hatian dan
kebebasan
• 3. Standar memberikan database kepada pemerintah mengenai berbagai
variabel yang dianggap sangat penting
• 4. Standar menumbuhkan minat dalam prinsip-prinsip dan teori-teori bagi
mereka yang memiliki perhatian dalam disiplin ilmu akuntansi
Tujuan Pendekatan standar mungkin memberikan keuntungan dan
kerugian bagi beberapa pihak. Ada dua pendekatan yang dapat
dilakukan:

• 1.Pendekatan ketepatan penyajian.


• 2.Pendekatan konsekuensi ekonomi.
Persyaratan standar menjadi empat tipe utama:

• Tipe 1 menyatakan bahwa para akuntan harus memberitahukan kepada


masyarakat
• Tipe 2 ditujukan pada tercapainya suatu keseragaman
• Tipe 3 meminta adanya pengungkapan atas masalah-masalah spesifik
• Tipe 4 mensyaratkan dibuatnya keputusan implisit atau eksplisit mengenai
valuasi
Tujuan Penetapan Standar

• Pembuatan suatu standar mungkin dapat bermanfaat bagi suatu pihak, namun
dapat juga merugikan pihak lain. Hal ini merupakan suatu bentuk pilihan
sosial. Pilihan ini mendorong penyusun suatu standar mengadopsi proses
politisi dalam rangka memperoleh akomodasi.
Saat ini terdapat dua pendekatan yang dapat
dilakukan:
• Pendekatan Ketetapan Penyajian
Pendekatan ini mendukung pelaporan secara netral dan pencarian ketepatan penyajian melalui
proses penetapan standar.
• Pendekatan Konsekuensi Ekonomi
Pendekatan ini mendukung pengadopsian standar yang akan memberikan konsekuensi ekonomi
yang baik dan yang buruk
• Pendekatan Kritikal Interpretatif
Pendekatan ini berpendapat bahwa pelaporan keuangan hendaknya digunakan sebagai suatu
instrumen perubahan sosial dan bahkan suatu perubahan yang radikal.
Pelaporan Keuangan
Diregulasi
Terdapat 2 alasan yang mendukung regulasi.

1. Kegagalan pasar (Market Failure)


•Perusahaan sebagai supplier informasi yang memonopoli
•Kegagalan pelaporan keuangan dan auditing.
•Akuntansi sebagai public good.

2. Tujuan sosial
•Regulasi akan meningkatkan comparability. 
•Regulasi digunakan untuk mengurangi asimetri
Tidak Diregulasi
Alasan yang mendukung tanpa regulasi:

1. Teori Keagenan (Agency Theory)


•Teori keagenan itu menunjukkan hubungan antara principal dengan agent. Dalam
perusahaan, principalnya adalah pemilik, kalau perusahaan yang go public maka
principalnya adalah pemegang saham, sedangkan agennya adalah
pimpinan/direksi/manajemen perusahaan.
•Bahwa teori keagenan ini alasan yang menunjukkan ada dorongan kepada
manajemen untuk bekerja demi kepentingan pemilik tanpa perlu regulasi.
•Kesimpulannya, tidak perlu adanya regulasi, manajemen sudah bekerja sesuai
keinginan principal karena pasar tenaga kerja manajemennya juga bersaing.
2. Competitive Capital Market and Signaling Incentive
•Intinya kalau mau jualan harus mengexpose apa yang mau dijual
•Tanpa regulasi, informasi akuntansi sudah akan diberikan kepada yang
berkepentingan, karena kalau tidak diberikan akan tidak laku karena ada
perusahaan lain yang menjual saham yang memberi informasi, akan terjadi
persaingan
•Kalau informasinya itu negative, tetap diterbitkan
3. Arguments in Favor of Private Contracting Opportunities
•Perusahaan harus menyediakan informasi untuk analis. Hal ini juga tidak
memerlukan regulasi karena jika informasinya tidak diberikan kepada analis,
analis tidak bisa memberikan rekomendasi sehingga tidak ada orang yang mau
membeli sahamnya dan jadinya sahamnya menjadi saham yang tidak aktif.
Terlihat dari 3 alasan tersebut yang menunjukkan tidak perlunya regulasi karena
pasar yang bersaing. Dan juga adanya Laissez faire : Pemerintah tidak ikut
campur dalam perekonomian (Persaingan Pasar)

• Alasan tentang regulasi dan tanpa regulasi ini kedua-duanya kuat. Yang
terjadi di dunia saat ini adalah regulasi. Dimana-mana pakai regulasi.
Akibatnya kita tidak bisa membandingkan kalau tidak menggunakan
regulasi
Proses Regulasi

• Secara esensi merupakan aktivitas politik


• Proses pelaksanaannya merupakan hal yang penting
•Tradisi kembali ke Interstate Commerce Commission (ICC), salah satu agen
federal pertama
•Mencoba melibatkan seluruh pihak yang berpengaruh dalam penyusunan
standar
•Menjaga legitimasi proses regulasi
Sifat Regulator

•Capture theory
•Grup yang diatur akhirnya datang ke proses pengaturan untuk mempromosikan
kepentingannya sendiri
•Hasilnya adalah proses pengaturan dianggap tertangkap
 
• Life-cycle theory
•Berargumen bahwa proses regulasi akan jalan melalui beberapa fase berbeda
•Diawali dari kepentingan publik, selanjutnya menjadi seperangkat instrumen untuk
‘melindungi’ kelompok yang diregulasi
Konsekuensi Ekonomi dari Standar Akuntansi
• Konsekuensi ekonomi (economic consequences) adalah konsep, yang
menyatakan bahwa walaupun bertentangan dengan implikasi teori pasar
modal efisien, pilihan kebijakan akuntansi dapat mempengaruhi nilai
perusahaan.
• Konsekuensi ekonomi adalah konsep yang menegaskan bahwa pilihan
kebijakan akuntansi akan mempengaruhi nilai ekonomi perusahaan dan
berdampak pada perilaku bisnis,pemerintah,dan kreditur dalam membuat
keputusan.
Berikut ini beberapa contoh historis yang bisa menjadi bukti bahwa
konsekuensi ekonomi dalam penyusunan standar akuntansi yaitu:

• Ketika AIA (sekarang AICPA) (tahun 1941) yang didukung oleh konggres, menerapkan akuntansi persediaan LIFO
dalam laporan keuangan, menetapkan nilai pasar wajar (the fair market value) digunakan untuk mencatat pengeluaran
deviden saham. (ARB 11 tentang Corporate Accounting for Ordinary Stock Devidends)
• Ketika CAP (tahun 1948) menetapkan historical cost accounting untuk depresiasi, sementara beberapa perusahaan telah
menggunakan replacement cost depreciation (ARB 33)
• Ketika tiga cabang dari American Electric Power Company menuntut di pengadilan federal (tahun 1958), agar AICPA dan
juga CAP tidak mengeluarkan surat yang menyatakan bahwa the Deffered Tax Credit account seharusnya diklasifikasikan
sebagai kewajiban. (ARB 44 -Revised)
• Ketika SEC (tahun 1965) meminta product line diclousure dalam laporan keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan
(segmental reporting), sebagai hasil tekanan dari Sub-komisi Senat untuk Anti Trust dan Monopoli

Ketika APB, SEC, dan the bank regulatory agency (tahun 1968-1971) menyepakati digunakannya GAAP untuk bank,
setelah usaha perbankan mengajukan keberatan atas pencantuman bad-debt provisions and losses on the sales of
securities dalam laba bersih bank komersial
Sumber Referensi
• https://docplayer.info/35192716-Teori-akuntansi-bab-4-ekonomi-regulasi-pelaporan-keuangan-dhyah-setyorini-m-
si-ak.html
• https://annisafithria.tumblr.com/post/130932126412/chapter-4-the-economics-of-financial-reporting
• https://www.academia.edu/35157605/Konsekuensi_Ekonomis_Standar_Akuntansi_SAP_6
• http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=115880&val=5274&title=KONSEKUENSI
%20EKONOMI%20DAN%20PROSES%20POLITIK%20DALAM%20PENYUSUNAN%20STANDAR
%20AKUNTANSI
• https://msa15.blogspot.com/2012/02/konsekuensi-ekonomi.html
• Ahmed Riahi – Belkaoui,Accounting Theory, Salemba Empat,Jakarta 2006.
• https://www.coursehero.com/file/52180852/pendekatan-regulatoris-untuk-perumusan-teori-akuntansidocx/
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai