Anda di halaman 1dari 30

Medical Prescription and Latin

Abreviations that Usual Used


in a Medical Prescription
Mata Kuliah : Pengkajian Resep dan Dispensing
Kelas :A
Kelompok : 11
 Haura Nabila Salsabilah 1811013001
 Silvy Wahyudy 1811013003
 Nurul Zuhanna Fachri 1811013005
 Hana Maghfyra 1811013007
 Hafifah Hardini 1811013009
Resep (Prescriptions)
 Seni penulisan resep sudah ada sejak lama. Misalnya pada zaman Mesir
kuno, mereka menuliskan doa-doa dalam melakukan upaya penyembuhan
terhadap pasien. Demikian puka formula-formula ramuan banyak yang
ditemukan dalam bentuk tulisan dipotongan-potongan batu dan ataupun
kulit hewan, daun lontar

Definisi Resep :
 Pengertian resep berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia nomor 1027/MENKES/SK/IX/2004, resep adalah
permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dokter hewan kepada apoteker
untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi pasien sesuai peraturan
perundangan yang berlaku.

 Resep adalah suatu permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, atau dokter
hewan kepada apoteker untuk membuatkan obat dalam bentuk sediaan
tertentu dan menyerahkannya pada penderita (Joenoes, 2007)
 Secara definisi dan teknis , resep artinya pemberian obat secara
tidak langsung, ditulis jelas dengan tinta, tulisan tanganpada
kop resmi kepada pasien, format dan kaidah penulisan sesuai
dengan peraturan perundang -undangan yang berlaku yang
mana permintaan tersebut disampaikan kepada farmasi
atauapoteker di apotek agar diberikan obat dalam bentuk
sediaan dan jumlah tertentu sesuai permintaan kepada
pasienyang berhak
Abreviasi di Dalam Resep
A
a, aa = tiap-tiap
accur. = seksama
add. = tambahkan
ad. us. ext. (ad usum externum) = dalam pemakaian luar
ad.us int. (ad usum internum) = dalam pemakaian dalam
ad. us prop. (ad usum propium) = untuk dipakai sendiri
adh. (adhibere) = gunakan
applic. (applicatur) = digunakan
alt.hor. (alternis horis) = tiap jam
apt. (aptus) = cocok
a.c. (ante coenam) = sebelum makan
aur.dext. (a.d.) (auri dextrae)   = telinga kanan
aur.lev. (a.l.) (aur laevae) = telinga kiri
aut (aut) = atau
aq bisdest (aqua bidestilata) = air suling 2 kali
aq comm (aqua communis) = air biasa
 B
bid. (biduum) = waktu 2 hari
b.d..d (bis de die) = dua kali sehari
b.d.d.c (bis de die cochlear) = dua kali sehari sekian sendok makan
b.in.d (bis in die). = 2 kali sehari

 C
cito = segera
c. (cochlear) = sendok makan (15 ml)
c.th (cochlear thea) = sendok teh (5 ml)
c.p (cochlear parfum/pulvis) = sendok bubur (8 ml)
cochleat (cochleatin) = sendok demi sendok
cc = cc / centimeter kubik
c.l.q.s. = jumlah secukupnya
caps.gel.el. = kapsul gelatin dengan tutup
cav = awas
caut (caute) = hati hati
cer (cera) = malam, lilin
col (cola) = menyari
conc (concentratus) = pekat
consp. (consperge) = taburkan
clysm. (clysma) = enema, lavemen
cois.comm. (communis) = biasa
 D
d (dosi/dies/dexter) = takaran/hari/kanan
d.c. (durante coenam) = pada waktu makan
d.in.dim (da in dimio) = berikan separonya
d.in.2plo (da in duplo) = berikan 2 kalinya
d.in.3plo (da in triplo) = berikan 3 kalinya
d.d (de die) = sehari
4.d.d.c (quarter de die cochlear) = 4 kali sehari sekian sendok makan
5.d.d.c (quinquies de die ccochlear) = 5 kali sehari sekian sendok makan
d.s. (da signa) = berikan dan tulis
d.s.s.ven (de sub signo veneni) = berikan tanda racun
det (detur) = diberikan
dim (dimidio) = separuhnya
dtd (da tales doses) = berikan sekian takaran
dext. (dexter) = kanan
dil (dilutus) = diencerkan
dim. (dimidius) = separuhnya
div.in.p.aeq (divide in partes aequales) = bagilah dalam bagian yang sama

 E
E.D. (expiration date) = tanggal kadaluarsa
e.d (eyes drops) = obat tetes mata
emuls = emulsi
e.m.p = sesuai dengan yang tertulis
ext.ut (externum utendum) = untuk dipakai diluar
F
f (fac, fiat, fiant) = buat. dibuat
filtr. (filtra) = saring
f.l (flores) = bunga
fol (folia) = daun
G
g (gramma) = gram
gtt. (guttae) = tetes
gutt.ad.aur. (guttae ad aures) = tetes telinga
gutta. (guttatim) = tetes demi tetes
H
h. (hora) = jam
h.v (hora vespertina) = malam
h.m (hora matutina) = pagi pagi
haust (haustus) = diminum sekaligus
h.s  (hora somni) = pada waktu mau pergi tidur
I
i.c. (inter cibus) = diantara waktu makan
i.d. (idem) = sama
I.A. (intra arterium) = suntikkan melalui pembuluh
darah arteri
I.C (intra cutan) = suntikkan melalui lapisan kulit luar
I.M. (intra muscular) = suntikkan melalui bagian
punggung (lumbal)
i.m.m. (in manum medici) = diserahkan dokter
I.V. (intra venous) = suntikkan melalui pem.darah vena
in. = dalam
in.d. = dari hari ke hari
inj.subc. = injeksi dibawah kulit/subkutan
instill (instilla) = teteskan
iter (iteratio/iteretur) = diulang
L
liq. (liquid) = cair
lot. (lotus) = dicuci
M
m (mane, misce) = pagi, campur
m.et v. (mane et vaspere) = pagi pagi dan malam
m.f (misce fac) = campur buat
merid (meridiem) = tengah hari
mixt. (mixtura) = campuran
N
ne iter (N.I) (ne iteretur) = jangan diulang
nedet (n.dt.) (ne detur) = tidak diberikan
ne repetatur = ne iter (ne iteretur) = tidak diulang
noct (nocte) = tengah malam
O
o.u = kedua mata
o.s. = mata kiri
o.d = mata kanan
o.h (omni hora) = tiap jam
o.h.c (omni hora cochlear) = tiap jam 1 sendok
o.b.h.c (omni bihorio cochlear) = tiap 2 jam 1 sendok
o.tr.h.c (omni  trihorio cochlear) = tiap 3 jam 1 sendok
makan
o.4.h.c (omnibus quatuor horis cochlear) = tiap 4 jam 1 sendok
makan
o.5.h.c (omnibus quinque horis cochlear) = tiap 5 jam 1 sendok
makan
o.1/4.h (omni quarta hora) = tiap 1/4 jam
o.m. (omni mane) = tiap pagi
o.n (omni nocte) = tiap malam
opt. (optimus) = sangat baik
P
p.d.sing. (pro dosi singulari) = untuk dosis tunggal
P.I.M (periculum in mora) = berbahaya bila ditunda
part.dol (parte dolente) = pada bagian yang sakit
p.r.n. (pro re nata) = kadang kadang jika perlu
p.o. (per os) = secara oral
pil (pilula) = pil
pot. (potio) = minuman/larutan
p.c. (post coenam) = stelah makan 
pulv. (pulvis/pulveratus) = serbuk
Q
q. (quantitas) = banyaknya
q.s. (quantum satis) = secukupnya
R
R., Rp.,Rcp., (recipe) = ambillah
rec. (recens) = baru
reiter = dibuat ulangan baru
repetatur = iteretur = diulang
Rep.s (repetatur semel) = diulang sekali
Rep.bis (repetatur bis) = diulang 2 kali
S
s. (signa) = tanda
ss. (semis) = separuh
s.d.d.c (semel de die cochlear) = satu kali sehari sekian
sendok makan
sol.,solut (solutio) = larutan
solv. (solve) = larut
statim = penting
sum. (sume) = untuk diminum
sup (super) = atas
T
t.d.d (ter de die) =  3 kali sehari
t.d.d.c (ter de die cochlear) = 3 kali sehari sekian sendok
makan
ter in d. (ter in die) = 3 kali sehari
ter. (tere) = gosok
tct., tinct., tra., () tinctura = tingtur
trit (tritus) = gerus
U
urgent = penting
u.c (usus cognitus) = pemakaian diketahui
u.e (usus externus) = dipakai untuk luar
u.i (usus internus) = dipakai untuk dalam
u.v (usus veterinarius) = pemakaian untuk hewan
V
vesp. (vaspere) = malam
vit.ov. (vittelum ovi) = kuning telur
Bagian-Bagian dari Resep
 Inscriptio = identitas dokter penulis resep, SIP,
alamat, kota, tanggal , dan no HP dokter
 Invocatio = tanda R/ singkatan dari resipe yang
artinya “ambilah”
 Praescriptio = Inti resep, terdiri dari nama obat, BSO
(bentuk sediaan obat), Dosis obat dan jumlah obat
 Signatura = tanda yang harus ditulis di etiket da
resep obat. Memuat nama pasien dan petunjuk
pemakaian
 Subscriptio = tanda tangan atau paraf dokter.
Ketentuan Resep narkotika

 Tidak boleh ada iterasi (ulangan)


 Nama pasien harus ditulis tidak boleh m.i = mihi ipsi = untuk
dipakai sendiri
 Alamat pasien harus ditulis lengkap
 Aturan pakai signa yang jelas, tidak boleh ditulis sudah tahu pakai
(usus cognitus)
 Alamat tempat tinggal jelas dokter yang menulis resep
 Bila terdapat resep yang tidak memenuhi aturan diatas, maka resep
tersebut tidak dapat dilayani
Ketentuan Etiket

 Nama, alamat, dan Nomor telepon Apotek


 Nama dan Nomor SIK Apoteker Pengelola Apoteker
 Nomor dan tanggal pembuatan resep
 Nama pasien
 Aturan pemakaian
 Aturan lain : obat luar, kocok dahulu, dan lain-lain
Ketentuan Copy resep

 Nama dan alamat apotek


 Nama dan nomor SIK Apoteker Pengelola Apotek
 Tanda tangan atau paraf Apoteker Pengelola
Apotek
 Tanda nedet = obat yang belum diserah dan det =
obat yang sudah diserahkan
SCREENING RESEP
Pengertian Skrining Resep

 Skrining resep atau biasa dikenal pengkajian resep


merupakan kegiatan apoteker dalam mengkaji sebuah
resep yang melipui pengkajian administrasi, farmasetik dan
klinis sebelum resep diracik.
 Menurut Keputusan Mentri Kesehatan No.
1027/MENKES/SK/IX/2004 tentang standard pelayanan
kefarmasian di apotek, apoteker dalam melakukan skrining
resep meliputi :
- Persyaratan administratif
- Inkompatibilitas
- Pertimbangan klinis
1. Persyaratan administratif

Resep memiliki :
1. Nama, SIP, dan alamat dokter
2. Tanggal penulisan resep
3. Tanda tangan/paraf dokter penulis resep
4. Nama, alamat, umur, jenis kelamin, dan berat badan
pasien
5. Nama obat, potensi, dosis, jumlah yang diminta
6. Cara pemakaian yang jelas
7. Informasi lainnya
2. Inkompatibilitas (Tak Tercampurkannya
Obat)

 Fisika : Inkompatibiltas fisika adalah terjadinya


perubahan-perubahan yang tidak  diinginkan pada
pencampuran 2 obat atau lebih tanpa ada
perubahan susunan kimianya.
 Kimia: Inkompatibilitas kimia adalah perubahan-
perubahan yang terjadi karena timbulnya reaksi-
reaksi kimia pada waktu mencampurkan bahan-
bahan obat.
3. Pertimbangan Klinis

1. Adanya alergi, apoteker harus mendapatkan


informasi seluas-luasnya tentang
2. Kondisi pasien, termasuk jika belum ada
keterangan tentang alergi.
3. Efek samping atau interaksi obat.
4. Kesesuaian dosis, durasi, dan jumlah obat yang
diminta dalam pengobatan  perlu dipastikan
bahwa kadar obat selalu berada di atas KEM
(Konsentrasi Efektif Minimum) dan di bawah KTM
(Konsentrasi Toksis Minimum),
CONTOH
RESEP
TABEL SKRINING RESEP

Anda mungkin juga menyukai