Anda di halaman 1dari 14

MODUL 1 : TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SD

Kelompok 7
 Fitri Harahap
 Nurmilawati Harahap
 Rohimah Ritonga
 Salmah Daulay
Teori Pieget dan Penerapannya dalam
Pembelajaran IPA di SD
 Piaget merupakan salah satu pioner konstruktivis, ia berpendapat
bahwa anak membangun sendiri pengetahuannya dari
pengalamannya sendiri dengan lingkungan. Dalam pandangan
Piaget, pengetahuan datang dari tindakan, perkembangan  kognitif
sebagian besar bergantung kepada seberapa jauh anak anak aktif
memanipulasi dan aktif berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam
hal ini peran guru adalah sebagai fasilitator dan buku sebagai
pemberi informasi.  Kecenderungan anak anak SD beranjak dari
hal-hal yang konkrit, memandang sesuatu kebutuhan secara
terpadu. Berdasarkan keceenderungan diatas maka, belajara adalah
suatu proses yang aktif, konstruktif, berorientasi pada tujuan,
semuannya bergantung pada aktifitas mental peserta didik.
Tahap-Tahap
Tahap-Tahap Perkembangan
Perkembangan Menurut
Menurut Piaget
Piaget

Tahap
Tahap Sensori
Sensori Motor
Motor
(Usia 0-2 Tahun)
(Usia 0-2 Tahun)

Tahap
Tahap Pre
Pre Operasional
Operasional
(Usia
(Usia 2-7
2-7 Tahun
Tahun

Tahap
Tahap Konkret
Konkret Operasional
Operasional
(Usia
(Usia 7-11 atau 7-12
7-11 atau 7-12 Tahun)
Tahun)

Tahap
Tahap Formal
Formal Operasional
Operasional
(Usia
(Usia 7-11 atau 12
7-11 atau 12 Tahun
Tahun 14
14
Tahun
Tahun atau
atau 15
15 Tahun)
Tahun)
Penerapan Teori Piaget Dalam Pembelajaran IPA di SD

Penerapan Teori Pembelajaran IPA di SD Menurut Piaget :


1. Anak bukan merupakan suatu botol kosong yang siap untuk diisi
melainkan anak secara aktif akan membangun pengetahuan dunianya.
2. Guru harus selalu ingat bahwa anak menangkap dan menerjemahkan
sesuatu secara berbeda. Sehingga walaupun anak mempunyai umur
yang sama tetapi mereka mempunyai pengertian yang berbeda.
3. Kegiatan fisik yang diterima anak tidak cukup menjamin perkembangan
Intelektual anak yang bersangkutan
Model Brunner dan Penerapannya
dalam Pembelajaran IPA di SD

Bruner adalah seorang ahli psikologi perkembangan, sebagaimana


nampak dalam
pandangannya tentang perkembangan kognitif anak dan ahli
psikologi belajar
kognitif. Yang penting baginya ialah cara – cara bagaimana orang
memilih, mempertahankan dan mentranspormasi informasi secara
aktif dan inilah menurut Bruner inti dari belajar. Bruner
memusatkan perhatiannya pada masalah apa yang dilakukan oleh
manusia dengan informasi yang diterimanya dan apa yang
dilakukannya sesudah memperoleh informasi untuk mencapai
pemahaman
Penerapan Model Belajar Brunner Dalam
Pembelajaran IPA di SD

1. Brunner Mengemukakan model pembelajaran


penemuan (discovery)
2. Proses pembelajaran Brunner siswa secara
aktif mencari sendiri pengetahuan yang di
inginkan.
3. Guru adalah sebagai seorang penunjuk
(guide) dan pengarah bagi siswanya yang
mencari informasi.
4. Dalam pembelajaran digunakan barang-
barang nyata.
Cara penerapan pembelajaran penemuan
1. Dalam pembelajaran siswa dibagi menjadi beberapa grup terdiri empat
sampai enam siswa;
2. Memberikan tugas kepada setiap anggota grup, dan tunjuk tanggung
jawab
setiap anggota grup;
3. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan aturan-
aturan yang akan digunakan di dalam grupnya;
4. Berikan arahan terhadap aktivitas yang akan dilakukan;
5. Hanya penanggung jawab material yang diperbolehkan
mengambil dan mengembalikan material yang dipakai
6. Guru berkeliling mendekati setiap grup secara bergantian
Teori Belajar Gagne dan Penerapannya dalam Pembelajaran IPA di SD

Teori belajar Pembelajaran IPA di SD menurut Gagne :


1.      Belajar itu merupakan suatu proses yang dapat
dilakukan manusia.
2.      Belajar menyangkut interaksi antara pembelajar (orang
yang belajar) dan lingkungannya.
3.      Belajar telah berlangsung bila terjadi perubahan tingkah
laku yang bertahap cukup lama selama kehidupan orang itu.
Level Belajar Menurut Robert M. Gagne
Contoh Keterampilan yang
Level Belajar
dipersyaratkan
Level 1 : Tanda-tanda belajar (tanpa ada bantuan tindakan Respons yang diberikan bersifat
terhadap emosi, ketakutan, kesenangan, dan lain-lain) emosional dan tidak dapat
didefenisikan
Level 2 : Stimulus-Response (S-R) (bantuan belajar) Mengulang kata-kata yang diucapkan
oleh guru
Level 3 : Merangkai (chaining) (menggabungkan bersama Meggunakan pensil menyalin kata-
tingkah laku S-R sederhana untuk membentuk tahap- kata, menulis angka-angka secara
tahap tindakan individu) berurutan
Contoh Keterampilan yang dipersyaratkan
Level Belajar
Level 4 : Verbal Chaining (menamai benda, Mengenal nama variabel-variabel menuliskan
menggunakan sifat untuk menamai benda angka sampai angka 100-an dan 500-an
Level 5 : Beragam Perbedaan Belajar (menempatkan Membedakan garis untuk kemiriingan yang
objek dan kejadian dengan satu atau lebih sifat- berbeda
sifat umum dalam satu set)
Level 6 : Konsep Belajar (mengidentifikasi objek dan Menghubungkan kemiriangan dengan
kejadian yang kelihatannya berbeda) perubahan variabel
Level 7 : Prinsip Belajar (mengkombinasikan konsep- Keterampilan untuk menginterpolasikan dan
konsep yang telah dimiliki mengekstrapolasikan data
Level 8 : Problem Solving Menginterpretasikan grafik (aplikasi dari
prinsip belajar)
Hasil-Hasil Belajar Menurut Gagne

Informasi
Informasi Verval
Verval Sikap-sikap
Sikap-sikap (attitudes)
(attitudes)
Informasi
Informasi verval
verval ialah
ialah informasi
informasi yang
yang diperoleh
diperoleh dari
dari Sikap
Sikap merupakan
merupakan pembawaan
pembawaan yang
yang dapat
dapat dipelajari
dipelajari dan
dan
kata
kata yang diucapkan orang, membaca, radio, televisi
yang diucapkan orang, membaca, radio, televisi dan
dan dapat mempengaruhi tingkah laku
dapat mempengaruhi tingkah laku
lain sebagainya
lain sebagainya

Keterampilan-keterampilan Keterampilan-keterampilan
Keterampilan-keterampilan (motor
(motor skills)
Keterampilan-keterampilan Intelektual
Intelektual skills)
(intelectial skills)
(intelectial skills)
Keterampilan
Keterampilan motorik
motorik tidak
tidak hanya
hanya mencakup
mencakup kegiatan-
kegiatan-
Keterampilan kegiatan
kegiatan fisik tetapi juga kegiatan motorik
fisik tetapi juga kegiatan motorik yang
Keterampilan intelektual
intelektual terungkap
terungkap dari
dari pernyataan
pernyataan yang
yang yang
dimulai dengan istilah bagaimana digabungkan dengan keterampilan intelektual
digabungkan dengan keterampilan intelektual
dimulai dengan istilah bagaimana

Strategi-strategi
Strategi-strategi kongnitif
kongnitif (cognitives
(cognitives strategies)
strategies)

Strategi-strategi
Strategi-strategi kognitif
kognitif adalah
adalah kemampuan-
kemampuan-
kemampuan internal yang terorganisasi
kemampuan internal yang terorganisasi
Teori Belajar Ausubel dalam Pembelajaran IPA di SD

1. Belajar Bermakna :
Belajar bermakna merupakan suatu proses dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep relevan
yang terdapat pada struktur kognitif seseorang.

2. Pengajaran Secara Verbal :


Pengajaran yang lebih efisien dari segi waktu yang diperlukan
untuk menyajikan bahwa pebelajar dapat mempelajari materi
pelajaran dalam jumlah lebih banyak.
Diferensiasi Progresif dan
Rekonsiliasi
Prinsip Diferensiasi Progresif :
Pada prinsip diferensiasi progresif siswa
diperkenalkan terlebih dahulu pada
konsep-konsep yang paling umum
sesudah itu materi pembelajaran disusuh
secara berangsur-angsur

Prinsip Rekonsiliasi Integratif :


Dalam mengajarkan konsep-konsep,
atau gagasan-gagasan perlu
diintegrasikan dan disesuaikan dengan
konsep-konsep yang telah dipelajari
sebelumnya
TERI MA KASI
H

Anda mungkin juga menyukai