CRS PEB + Gemelli
CRS PEB + Gemelli
Session
PEB + Gemelli Letak Oblique & Lintang + Inpartu Hamil
Preterm (35-36 minggu)
Pembimbing:
dr. Hanif M. Noor, Sp. OG
Oleh :
Dora Yolanda E Simanungkalit, S.Ked
KEPANITRAAN KLINIK SENIOR
BAGIAN OBSTETRI DAN GYNEKOLOGI
RUMAH SAKIT UMUM PENDIDIKAN RADEN MATTAHER/FKIK UNJA
2021
Pendahuluan
▹ Kehamilan kembar / ▹ Suatu kehamilan dengan dua janin atau lebih, dimana jika
03
multiple kehamilan ganda (gemelli), triplet (3 janin), kuadriplet (4
janin), quintiplet (5 janin), dan seterusnya.
02
3
NY. E
Umur : 30 tahun Pendidikan : D3 Kebidanan
Suku/bangsa : Melayu Pekerjaan : Bidan
Agama : Islam Alamat : M u k a H i l i r, K e r i n c i
Tn. B
Umur : 35 tahun Pendidikan : S I
Suku/bangsa : Melayu Pekerjaan : PNS
Agama : Islam Alamat : M u k a H i l i r, K e r i n c i
Leopold I
Tidak teraba Teraba satu bagian keras, bundar, melenting (kepala) di kanan ibu
Leopold II
Teraba satu bagian keras, bundar, melenting (kepala) di kiri ibu Teraba bagian terbesar janin, keras, rata, memanjang (punggung) di kanan ibu
Leopold III
Tidak teraba Teraba satu bagian yang lunak dan tidak melenting (bokong)
Leopold IV
Konvergen, kepala belum masuk PAP
Pemeriksaan Laboratorium
Darah Rutin
A : P3A0H1 Post op SC PEB + Gemelli Letak Oblique & Lintang + Hamil Preterm
(35-36 minggu)
P : - PO Ciprofloxacin 2x500 mg
- PO Metronidazole 3x500 mg
- PO Asam mefenamat 3x500 mg
- Observasi KU dan TTV, personal hygiene
- Untuk nutrisi makanan ibu setengah porsi
- Ganti perban pada luka bekas operasi
- Os mobilisasi
- Kateter dan Infus aff
Tanggal Follow Up Ket
BANGSAL S : Nyeri di bekas operasi (+)
Sabtu, 27 Februari
2021 O : KU : Baik, kesadaran compos mentis, E4M6V5
(12.00 WIB) TD : 130/90 mmHg N: 80x/i S: 36.7 C RR: 20x/i
P : - PO Ciprofloxacin 2x500 mg
- PO Metronidazole 3x500 mg
- PO Asam mefenamat 3x500 mg
- Observasi 24 jam KU dan TTV rencana pulang besok
- Personal hygiene
- Untuk nutrisi makanan ibu setengah porsi
- Os mobilisasi
Tanggal Follow Up Ket
BANGSAL S :-
Minggu, 28 Februari
2021 O : KU : Baik, kesadaran compos mentis, E4M6V5
(09.00 WIB) TD : 130/80 mmHg N: 80x/i S: 36.6 C RR: 18x/i
P : - PO Ciprofloxacin 2x500 mg
- PO Metronidazole 3x500 mg
- PO Asam mefenamat 3x500 mg
- Rencana pulang jam 10.00 WIB
▹ LAPORAN OPERASI 26 Februari 2021
■ Stadium narkose dilakukan insisi secara fanestiel,
■ Dinding perut dibuka lapis demi lapis,
■ SBR dibuka, dilebarkan secara tumpul,
■ Kepala janin I diluksir dilahirkan per abdominal, jenis kelamin laki-laki, BB = 2400 gram, A/S =
8/9, dilakukan amniotomi,
■ Kaki janin II dicari ditarik bayi dilahirkan pervaginam, jenis kelamin laki-laki, BB = 2900 gram,
A/S = 8/9, placenta dilahirkan pervaginam placenta dilahirkan per abdominal lengkap, manual
placenta biamnion,
■ Pasang IUD novate,
■ SBR dan dinding perut ditutp lapis demi lapis,
■ Instruksi post operasi :
● Boleh minum bertahap,
● Tidur pakai bantal,
● Ceftriaxone 1x2 gr,
● Alinamin F 1 tab 3x1,
● Ketorolac 2 amp per kolf,
● Kaltopren supp 3x1,
● MgSO4 40% 15 cc/kolf 6 jam, 1 kali.
▹ TINJAUAN
▹ PUSTAKA
DEFENISI Pre-Eklampsia Berat
Pre-Eklampsia
Pre-Eklampsia Berat
Berat merupakan
merupakan kondisi
kondisi spesifik
spesifik dalam
dalam
kehamilan,
kehamilan, ditandai
ditandai dengan
dengan peningkatan
peningkatan tekanan
tekanan darah,
darah,
proteinuria
proteinuria dan
dan edema
edema pada
pada kehamilan
kehamilan setelah
setelah 20
20
minggu
minggu atau
atau segera
segera setelah
setelah kehamilan.
kehamilan.
Epidemiologi
1999-2000 PEB
penyebab
utama PEB
kematian
Indonesia sekitar maternal 52.9%
WHO (2005) Di Negara Maju 3.4-8.5%
berkisar 0.51- berkisar 6-7%
38.4%
Faktor Risiko
• Faktor spesifik
maternal
• Faktor
• Faktor yang spesifik
berhubungan paternal
dengan
kehamilan
KLASIFIKASI PRE-EKLAMPSIA
TD≥160/110 mmHg yang terjadi dua kali dalam waktu paling sedikit 4 jam,
tidak turun walaupun sudah tirah baring & dirawat di RS
Gangguan visus dan serebral: penurunan kesadaran, nyeri kepala, skotoma (daerah pandangan
yang buram pada lapangan pandang yang dikelilingi) dan pandangan kabur.
Sindrom HELLP
Penatalaksanaan PEB
Manajemen aktif
bila umur kehamilan >
37 minggu, tanda-
Antihipertensi tanda impending
Nifedipine 10-20 eklampsia, terapi
mg PO, diulangi konservatif gagal.
Obat antikejang : MgSO4
setelah 30 menit, Manajemen
• Dosis awal : 4 gr larutan
MgSO4 (10 ml larutan maksimum 120 mg konservatif
MgSO4 40%) dan larutkan dalam 24 jam. kehamilan preterm <
Prinsip penatalaksanaan dengan 10 ml akuades 37 minggu, tidak
ialah mencegah secara perlahan IV selama disertai tanda-tanda
timbulnya kejang, 20 menit. Atau 5 gr MgSO4
mengendalikan (12.5 ml larutan MgSO4 impending eklampsia.
hipertensi guna 40%) IM bokong kiri dan
kanan.
mencegah perdarahan • Dosis rumatan : 6 gr
intrakranial, MgSO4 (15 ml larutan
pengelolaan cairan, MgSO4 40%) dan larutkan
serta pelayanan suportif dalam 500 ml larutan
terhadap kerusakan dari RL/Ringer asetat, lalu
organ-organ vital dan berikan secara IV dengan
saat yang tepat untuk kecepatan 28 tpm selama 6
persalinan bayi dengan jam, dan diulang hingga 24
jam setelah persalinan atau
selamat. kejang berakhir.
PROGNOSIS PEB
Tertinggi di
Afrika 10-40
per 1000
kehamilan,
Kembar dizigot
Kembar angka kejadian
sedangkan
terendah di Gemelli
monozigot bervariasi sesuai Asia 3 per 1000
3% dari yaitu 4 dari ras, usia ibu dan
paritasnya. kehamilan.
kehamilan adalah 1000
kehamilan kehamilan
kembar
FAKTOR RISIKO
Herediter
Ras
Faktor gizi
Gonadotropin hipofisis
Terapi infertilitas
Secara
Secara manupulatif
manupulatif // dengan
dengan tindakan/mekanik
tindakan/mekanik
•• Amniotomi
Amniotomi
•• Melepaskan
Melepaskan selaput
selaput ketuban
ketuban dari
dari bagian
bagian bawah
bawah rahim.
rahim.
(stripping
(stripping of
of the
the membrane).
membrane).
•• Kateter
Kateter Transservikal
Transservikal (Kateter
(Kateter Foley)
Foley)
•• Dilator
Dilator Servikal
Servikal Higroskopik
Higroskopik (Batang
(Batang Laminaria)
Laminaria)
•• Pemakaian
Pemakaian rangsangn
rangsangn listrik
listrik
•• Rangsangan
Rangsangan pada pada puting
puting susu
susu
KLASIFIKASI GEMELLI
MONOZIGOT DIZIGOT
Terbentuknya kembar Fetus multipel yang
monozigotik diperkirakan disebabkan oleh
merupakan hasil dari fertilisasi dua ovum yang
keterlambatan terpisah oleh dua sperma
perkembangan normal sehingga menghasilkan 2
pada ovum yang sudah plasenta, 2 korion, 2
dibuahi amnion, terkadang 2
plasenta menjadi satu.
PATOFISIOLOGI GEMELLI
Pertumbuhan
Nidasi Uterus
fetus
Patofisiologi Pembelahan Kembar Monozigot
Anamnesis
• Perbedaan intensitas yang lebih berat dibandingkan dengan kehamilan
tunggal, cth : mual, nyeri pinggang, dll
Fisik
• Banyak bagian kecil yang teraba
• Terdengarnya DJJ yang letaknya berjauhan dengan perbedaan kecepatan
paling tidak 8 dpm
• Palpasi satu atau lebih fetus pada fundus setelah melahirkan satu bayi
Pemeriksaan USG
DIAGNOSA PASTI
Pada kembar dikorionik placenta terpisah oleh
dinding pemisah yang tebal (> 2 mm) atau “twin
peak sign” dimana membaran melekat pada dua
buah placenta yang menjadi satu.
• Fetus multipel
• Elevasi uterus karena distensi vesica urinaria ataupun
rektum yang penuh.
• HPHT yang tidak akurat sehingga ukuran uterus tidak
sesuai dengan usia kehamilan.
• Hydramnion
• Mola hidatidosa, meskipun dan dibedakan dengan
mudah dari kehamilan multipel komplikasi ini harus
dipikirkan pada usia kehamilan dini.
• Myoma uteri
• Tumor abdomen seperti tumor fibroid uterus dan tumor
ovarium
• Fetal makrosomia (pada kehamilan tua)
LETAK & PRESENTASI JANIN
Mulai umur kehamilan 24 minggu pemeriksaan antenatal dilakukan tiap 2 minggu, dan
sesudah usia kehamilan 36 minggu pemeriksaan dilakukan tiap minggu.
Kebutuhan kalori harus ditingkatkan sebesar 300 kalori perhari.
Pemberian tablet Fe pada saat prenatal sekurangnya 30 mg.
TATALAKSANA PERSALINAN
Bila anak pertama letaknya membujur, kala 1 diawasi seperti biasa, ditolong seperti biasa dengan episiotomi
mediolateralis.
Setelah itu dilakukan pemeriksaan luar, pemeriksaan dalam untuk menentukan keadaan anak kedua. Tunggu
sambil memeriksa tekanan darah, dan lain-lain.
Biasanya dalam 10-15 menit his timbul kembali. Bila anak kedua terletak membujur, ketuban dipecahkan
pelan-pelan supaya air ketuban tidak mengalir deras keluar, kemudian tunggu dan pimpin anak kedua seperti
biasa.
Waspadalah kemungkinan akan terjadinya perdarahan post partum, maka sebaiknya di pasang infus sebagai
profilaksis.
Bila ada kelainan letak pada anak kedua, misalnya melintang atau terjadi prolaps tali pusat dan solusio
plasenta, maka janin dilahirkan dengan cara operatif obstetrik: pada letak lintang perlu dicoba dengan versi
luar, atau lahirkan dengan cara versi dan ekstraksi sedangkan letak kepala, persalinan dipercepat dengan
ekstraksi vakum atau forsep kemudian pada letak bokong atau kaki, ekstraksi bokong atau kaki.
Kala IV diawasi terhadap kemungkinan perdarahan post partum. Berikan metilergotamin injeksi.
INDIKASI SEKSIO SESAREA
Plasenta previa
• Anomali kongenital
• Hipertensi yang diinduksi kehamilan
• Diabetes gestasional
• Persalinan prematur
• IUGR
• Twin to twin transfusion syndrome
PROGNOSIS
• Preeklampsia berat bila dijumpai satu atau lebih tanda atau gejala sebagai berikut, tekanan darah ≥ 160 /
110 mmHg, proteinuria >5 mg/24 jam atau kualitatif +3 atau +4, Oliguria < 500 ml/24 jam, peningkatan
kadar enzim hati dan atau ikterus, nyeri kepala frontal atau gangguan penglihatan, nyeri epigastrium,
edema paru atau sianosis, pertumbuhan janin intra uterin yang terhambat (IUFGR), HELLP Syndrom
kehamilan dengan risiko yang tinggi, baik risiko untuk ibunya seperti hipertensi, abrupsi, anemia, abortus,
perdarahan postpartum, maupun risiko untuk janinnya seperti terjadinya kelainan kongenital,
pertumbuhan janin terhambat, sindroma transfusi janin, lock twin phenomenon, asfiksia, kelainan
neurologis.
TERIMA KASIH
Terima Kasih