Anda di halaman 1dari 35

05/27/21 k-mal/ui/hipos 1

Latar Belakang
• Angka kejadian
hipospadia terjadi 1:300
kelahiran bayi laki-laki
hidup di Amerika
Serikat. Masalah
psikologis dapat timbul
pada anak karena
merasa malu akibat
bentuk penis yang
berbeda dengan teman
bermainnya.
05/27/21 k-mal/ui/hipos 2
Tujuan BELAJAR
YA……

• Tujuan umum
mahasiswa mampu
mengetahui dan
memahami askep pada
klien dengan hipospadia
• Tujuan khusus
mahasiswa mampu
menjelaskan kembali
defenisi hipospadia,
penyebab, patoflow dan
manajemen perawatan
pada hipospadia

05/27/21 k-mal/ui/hipos 3
Definisi
• Hipospadia merupakan
kelainan kongenital
berupa kelainan letak
lubang uretra pada pria
dari ujung penis ke sisi
ventral. Keadaan ini
dapat ringan atau
ektrem. Sebagian bayi
memperlihatkan letak
meatus uretra di daerah
skrotum atau perianus
(Corwin, 2008).

05/27/21 k-mal/ui/hipos 4
05/27/21 k-mal/ui/hipos 5
Klasifikasi

• Hypospadia Anterior
65 %
• Hypospadia Midshaft
15%
• Hypospadia Posterior
20%

05/27/21 k-mal/ui/hipos 6
penyebab
• Faktor Genetik

Sekitar 28% penderita


ditemukan adanya
hubungan familial

05/27/21 k-mal/ui/hipos 7
Penyebab
• Faktor endokrin
Diferensiasi uretra
pada penis
bergantung pada
androgen
dihidrotestosteron
(DHT) oleh sebab itu
hipospadia dapat
disebabkan oleh
defisiensi produksi
testosterone

05/27/21 k-mal/ui/hipos 8
• laki-laki lahir melalui
in vitro fertilisation
(IVF) berisiko
hipospadia 
progesteron 
inhibitor kompetitif

05/27/21 k-mal/ui/hipos 9
Penyebab
• Faktor lingkungan
Terpapar teratogen
selama kehamilan
gangguan
embriogenesis

Misal kokain, alkohol,


fenitoin, dan Rubella.

05/27/21 k-mal/ui/hipos 10
Patofisiologi
• Pada permulaan minggu ke-6, terbentuk tonjolan antara umbilical cord
dan tail yang disebut genital tubercle Di bawahnya pada garis
tengah terbenuk lekukan dimana di bagian lateralnya ada 2 lipatan
memanjang yang disebut genital fold, Selama minggu ke-7, genital
tubercle akan memanjang dan membentuk glans. Ini adalah bentuk
primordial dari penis bila embrio adalah laki-laki, Sementara itu
genital fold akan membentuk sisi-sisi dari sinus urogenitalia. Bila
genital fold gagal bersatu di atas sinus urogenitalia, maka akan terjadi
hipospadia
05/27/21 k-mal/ui/hipos 11
05/27/21 k-mal/ui/hipos 12
Faktor Lingkungan
Faktor genetik Faktor Hormonal

Kecendrungan
Defisiensi Hormon Terpapar teratogen
Keluarga
testosterone

Gangguan Embriogenesis

kegagalan penutupan yang sempurna pada bagian ventral lekuk uretra

Manifestasi Klinik Pemeriksaan diagnostic


•kesulitan atau 1. Pemeriksaan Fisik
ketidakmampuan Hipospadia 2. USG Prenatal
berkemih secara 3. Urethtroscopy
adekuat dengan 4. Cystoscopy
posisi berdiri 4. Excretory urography
•Chordee Komplikasi:
•Gangguan toilet training
(BAK harus duduk)
•Masalah seksual pada
dewasa

Cemas Kurang pengetahuan tentang


kondisi, prognosis, kebutuhan
pengobatan
Penatalaksanaan Operasi
Pra Bedah
•Cemas Pasca Bedah
•Kurang pengetahuan •Resiko infeksi
05/27/21 k-mal/ui/hipos •Nyeri 13
Pemeriksaan diagnostik
• Pemeriksaan fisik • pemeriksaan
(ditemukan meatus ultrasound prenatal
uretra dari ujung
penis ke sisi ventral)

05/27/21 k-mal/ui/hipos 14
Pemeriksaan diagnostik
• urethtroscopy dan
cystoscopy untuk
memastikan organ-
organ seks internal
terbentuk secara
normal.

05/27/21 k-mal/ui/hipos 15
Pemeriksaan diagnostik
• Excretory urography
dilakukan untuk
mendeteksi ada
tidaknya
abnormalitas
kongenital pada ginjal
dan ureter.

05/27/21 k-mal/ui/hipos 16
Manifestasi klinik

• menunjukkan
abnormal
penyemprotan urin
• Umumnya ditemukan
kesulitan atau
ketidakmampuan
berkemih secara
adekuat dengan posisi
berdiri
• Chordee
(melengkungnya penis)

05/27/21 k-mal/ui/hipos 17
Komplikasi
• Hipospadia
mengakibatkan
terjadinya penurunan
fungsi berkemih dan
seksual. Anak akan
terpengaruh jika tidak
diobati dengan benar,
mungkin akan
menemukan kesulitan
dalam toilet training.
Tidak hanya itu,
hipospadia yang tidak
diobati dapat
menyebabkan masalah
seksual pada usia dewasa

05/27/21 k-mal/ui/hipos 18
Penatalaksanaan medis
• Penatalaksanaan 2. Membentuk uretra dan
hipospadia adalah dengan meatusnya yang bermuara
jalan pembedahan. Tujuan: pada ujung penis
(Uretroplasti) bertujuan
1. Membuat penis yang lurus untuk memungkinkan anak
mengosongkan urin dengan
dengan memperbaiki berdiri,
chordee untuk
memungkinkan fungsi 3. Untuk mengembalikan
seksual di masa depan dan aspek normal dari genitalia
untuk menghindari eksterna (kosmetik)
konsekuensi psikologis Umur ideal untuk reparasi
karena memiliki genetalia adalah sebelum umur 18
yang cacat. bulan

05/27/21 k-mal/ui/hipos 19
05/27/21 k-mal/ui/hipos 20
05/27/21 k-mal/ui/hipos 21
05/27/21 k-mal/ui/hipos 22
Penatalaksanaan keperawatan
• Informasikan orang tua bahwa pengenalan lebih
dini adalah penting sehingga sirkumsisi dapat
dihindari; kulit prepusium digunakan untuk
bedah perbaikan.
• Berikan kesempatan orang tua untuk
mengungkapkan perasaannya tentang masalah
struktural anak.
• Persiapkan orang tua dan anak untuk menjalani
prosedur bedah yang diinginkan. Perbaikan
dengan pembedahan dilakukan untuk
memperbaiki kemampuan anak berdiri selama
berkemih, untuk memperbaiki bentuk penis dan
untuk memelihara keadekuatan seksual.

05/27/21 k-mal/ui/hipos 23
Lanjutan…..
• Jelaskan hasil bedah kosmetik yang
diharapkan, anak dan orang tua dapat
merasa kecewa dengan kecacatan fisik ini,
(tindakan kolaborasi)
• Pantau asupan dan haluaran cairan dan pola
urin, anjurkan banyak minum, pertahankan
kepatenan, dan awasi tindakan pencegahan
infeksi jika anak diketeter.
• Ajarkan orang tua bagaimana merawat
kateter jika perlu.
05/27/21 k-mal/ui/hipos 24
Masalah keperawatan

• Masalah psikologis pada • kesulitan penentuan jenis


anak karena merasa malu kelamin terutama jika
akibat bentuk penis yang meatus uretra terletak di
berbeda dengan teman perineum dan skrotum
bermainnya. terbelah dengan disertai
• Masalah reproduksi kriptorkismus.
karena bentuk penis yang • Biaya yang cukup besar
bengkok menyebabkan karena prosedur operasi
penis susah masuk ke yang bertahap.
dalam vagina saat
kopulasi, cairan semen
yang disemprotkan
melalui saluran uretra
pada tempat abnormal

05/27/21 k-mal/ui/hipos 25
PRINSIP MANAGEMEN
PERAWATAN
• Persiapan operasi
• Persiapan prabedah – Tidak mengkonsumsi
Waktu yang ideal untuk makanan atau susu setelah
tengah malam
melakukan – Memberikan air jernih atau
repair hipospadia yaitu air susu ibu sampai dua
usia antara enam bulan jam sebelum pembedahan
sampai 18 bulan bagi bayi premature dan
bayi yang berusia dibawah
6 bulan
– Memberikan air jernih tiga
jam sebelum dilakukannya
pembedahan pada anak
yang berusia enam bulan
sampai 18 tahun
– Masukkan buklet cerita
yang sesuai dengan usia
anak

05/27/21 k-mal/ui/hipos 26
– Atur kunjungan bagi anak
sekitar lima sampai tujuh hari
sebelum pembedahan
dilakukan
– Kelompokkan anak yang
memiliki masalah yang sama
– Dorong partisipasi orangtua
untuk meningkatkan rasa
aman anak
– Gunakan boneka, peragakan
pakaian ruang operasi, cara
pengambilan darah
– Tempatkan anak pada kereta
operasi dan tunjukkan
dimana orang tua akan
menunggu pada saat
pembedahan dilakukan

05/27/21 k-mal/ui/hipos 27
Penatalaksanaan pasca bedah
– Anak harus dalam tirah
baring
– Baik luka penis dan tempat
luka donor harus dijaga
tetap bersih dan kering
– Perawatan kateter
– Pemeriksaan urin untuk
memeriksa kandungan
bakteri
– Masukan cairan yang
adekuat untuk
mempertahankan aliran
ginjal dan mengencerkan
toksin
– Pengangkatan jahitan kulit
setelah 5-7 hari

05/27/21 k-mal/ui/hipos 28
Perawatan pasca bedah

• Suatu tekanan ringan dan • Setiap kelebihan tekanan


elastis dari perban yang terjadi karena
dipakai untuk hematoma akan bisa
memberikan kompres menyebabkan nekrosis.
post operatif bagi Oleh karena  efek tekanan
reparasi hipospadia, pada penyembuhan,
untuk mengatasi udema maka pemakaian kateter
dan untuk mencegah  yang dipergunakan harus
pendarahan setelah kecil, dan juga steril, dan
operasi. Dressing harus terbuat dari plastik dan
segera dihentikan bila dipergunakan kateter
terlihat keadaan sudah dari kateter yang lunak.
membiru disekitar
daerah tersebut

05/27/21 k-mal/ui/hipos 29
DIAGNOSA KEPERAWATAN
YANG SERING MUNCUL
Pra Bedah
• 1. Cemas berhubungan
dengan krisis situasional
• 2. Kurang pengetahuan
tentang kondisi, prognosis,
kebutuhan pengobatan
berhubungan dengan
keterbatasan kognitif
Pasca Bedah
• 1. Resiko Infeksi b/d
tindakan invasif
• 2. Nyeri akut b/d cidera
fisik akibat pembedahan

05/27/21 k-mal/ui/hipos 30
Perencanaan Keperawatan
Cemas berhubungan dengan krisis
situasional
• kecemasan
• Definisi : Perasaan gelisah yang • Tujuan (NOC)
tak jelas dari ketidaknyamanan – Anxiety control
atau ketakutan yang disertai – Coping
respon autonom (sumber tidak – Impulse control
spesifik atau tidak diketahui oleh Kriteria Hasil :
individu); perasaan keprihatinan
disebabkan dari antisipasi • Klien mampu mengidentifikasi
terhadap bahaya. Sinyal ini dan mengungkapkan gejala
merupakan peringatan adanya cemas, Mengidentifikasi,
ancaman yang akan datang dan mengungkapkan dan
memungkinkan individu untuk menunjukkan tehnik untuk
mengambil langkah untuk mengontol cemas, Vital sign
menyetujui terhadap tindakan dalam batas normal, Postur
ditandai dengan gelisa, insomnia, tubuh, ekspresi wajah, bahasa
resah, ketakutan, sedih, fokus tubuh dan tingkat aktivitas
pada diri, kekhawatiran, dan menunjukkan berkurangnya
cemas

05/27/21 k-mal/ui/hipos 31
Intervensi (NIC)
– Gunakan pendekatan yang
menenangkan – Dengarkan dengan penuh
– Nyatakan dengan jelas harapan perhatian
terhadap pelaku pasien – Identifikasi tingkat
– Jelaskan semua prosedur dan kecemasan
apa yang dirasakan selama – Bantu pasien mengenal
prosedur situasi yang menimbulkan
– Pahami prespektif pasien kecemasan
terhadap situasi stress – Dorong pasien untuk
– Temani pasien untuk mengungkapkan perasaan,
memberikan keamanan dan ketakutan, persepsi
mengurangi takut – Instruksikan pasien
– Berikan informasi faktual menggunakan teknik
mengenai diagnosis, tindakan relaksasi
prognosis – Barikan obat untuk
– Dorong keluarga untuk mengurangi kecemasan
menemani anak

05/27/21 k-mal/ui/hipos 32
Kesimpulan
Hipospadia merupakan suatu kelainan
kongenital pada laki-laki, dimana meatus
uretra tidak terletak diujung penis.
Hipospadia dipengaruhi oleh berbagai
faktor yaitu faktor genetik, faktor hormon,
dan lingkungan. Tindakan medis dan
keperawatan yang dilakukan, pada
prinsipnya ditujukan untuk
mengembalikan anatomi dan fungsi
normal dari sistem perkemihan dan
dampak psikologis yang ditimbulkan.
05/27/21 k-mal/ui/hipos 33
Referensi
• Beherman, kliegman, & Arvin (1996). Nelson tex tbook of pediatric, 15th ed. Philadelphia: W. B.
saunders Company

• Corwin, E.J. (2008). Handbook of phatophysiology, 3th ed. USA: Lippincott William Walkins

• http://www.privatehealth.co.uk/disease/child-health/hipospadias/ diunduh tanggal 20


November 2010 pukul 11.15 wib

• http://www.bedahugm.net/hipospadia/ di unduh tgl 24 November 2010 pukul 05.30 wib

• The American Jurnal Of Nursing vol.46 no.10 published by Lippincott William & wilkins di
dalam http://www.jstor.org/stable/345723

• NANDA. (2005-2006). Nursing Diagnosis: Deffinition & Classification. Philadhelphia.

• Smeltzer. S. C & Bare. B. G ( 2002). Brunner & Suddarth’s Textbook of Medical Surgical
Nursing. Lippincott
 
• Wong, D.L. (1999). Whaley & Wong’s: Nursing care of infants and children. 6 th .ed., St.Louis:
Mosby

05/27/21 k-mal/ui/hipos 34
05/27/21 k-mal/ui/hipos 35

Anda mungkin juga menyukai