Askep Trauma Mata
Askep Trauma Mata
b. Trauma
bahan radioaktif: misalnya sinar
radiasi bagi pekerja radiologi
ETIOLOGI
1. Trauma tumpul disebabkan akibat benturan
mata dengan benda yang relatif besar, tumpul,
keras maupun tidak keras misalnya terpukul,
kena bola tenis, atau shutlecock, membuka
tutup botol tidak dengan alat, ketapel.
2. Trauma tajam (penetrating injuries)
disebabkan benda tajam atau benda asing
yang masuk ke mata seperti kaca,logam, atau
partikel kayu berkecepatan tinggi, percikan
proses pengelasan, dan peluru.
3. Trauma Khemis disebabkan akibat
substansi yang bersifat asam dan alkali
yang masuk ke mata.
a. Trauma kimia asam, misalnya cuka, bahan
i ada tidaknya degenerasi pada retina.
Pengukuran tekanan IOL
dengan tonography: mengkaji nilai normal te
kanan bola mata (normal 12-25 mmHg)
Pemeriksaan Radiologi : pemeriksaan
radiologi pada trauma mata sangat
membantu dalam menegakkan diagnosa,
terutama bila ada benda asing.
Kertas Lakmus : pada pemeriksaan ini sangat
ngkatan kerentanan sekunder terhadap interupsi
permukaan tubuh.
3. Gangguan Sensori Perseptual :
Penglihatan berhubungan dengan gangguan pen
erimaan sensori /status organ indera.Lingkungan
secara terapetik dibatasi.
4. Ansietas yang berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan tentang penyakit, prognosis
Intervensi 1
Kaji derajat nyeri setiap hari atau sesering mu
ngkin jika diperlukan
Terangkan penyebab nyeri dan faktor/tindaka
n yang dapat memprovokasi nyeri
Lakukan kompres pada jaringan sekitar mata
Kolaborasi pemberian analgesik
Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi pada kli
en
Intervensi 2
Kali perilaku sehari-
hari yang memungkinkan timbulnya infeksi m
ata
Terangkan berbagai perilaku yang dapat men
yebabkan infeksi
Ajarkan perilaku yang baik untuk mengurangi
resiko infeksi.
Ajarkan berbagai tanda infeksi
Anjurkan klien untuk melaporkan sesegera m
ungkin apabila mengenali tanda infeksi.
Intervensi 3
Kaji ketajaman penglihatan klien
Dekati klien dari sisi yang sehat
Sesuaikan lingkungan untuk optimalisasi pen
glihatan
Intervensi 4
Kaji derajat kecemasan, faktor
yang menyebabkan kecemasan, tingkat peng
etahuan dan ketakutan klien akan penyakit.
Orientasikan tentang penyakit yang
dialami klien, prognosis dan tahap
perawatan yang akan dijalani klien
Beri kesempatan kepada klien untuk bertanya
tentang penyakitnya.
Terangkan setiap prosedur yang dilakukan, je
laskan tahap perawatan yang akan dijalani
Air mata akan berbicara saat mulut
tak mampu lagi menjelaskan
sebuah rasa sakit…