Anda di halaman 1dari 13

Vitamin c

Nama : Putri Yolanda Utama


Npm : 20330005
Prodi : D3 Keperawatan
Mata Kuliah : Ilmu Biomedik Dasar
(Biokimia)
SEJARAH VITAMIN C

Penyakit scurvy atau kekurangan vitamin C telah dikenal


sejak abad ke-15,penyakit yang banyak diderita oleh pelaut
yang berlayar selama berbulan-bulan serta bertahan
dengan makanan yang dikeringkan dan biskuit. Penyakit
ini menyebabkan pucat, rasa lelah berkepanjangan diikuti
oleh perdarahan gusi, perdarahan di bawah kulit, dan pada
akhirnya mengakibatkan kematian.
LANJUTAN

Pada tahun 1750, seorang dokter dari Skotlandia menemukan bahwa scurvy dapat
dicegah dan diobati dengan memakan buah jeruk.

Pada tahun 1932 Szent-Gyorgy dan C Glenn King berhasil mengisolasi zat antiskorbut
dari jaringan adrenal, jeruk dan kol yang dinamakan vitamin C.

Zat ini kemudian berhasil disintesis pada tahun 1933 oleh Haworth dan Hirst sebagai
asam askorbat.
VITAMIN C ADALAH…

Vitamin C atau asam askorbat merupakan suatu nutrien dan vitamin yang larut dalam air dan
penting untuk kehidupan serta untuk menjaga kesehatan.

Vitamin C disintesis secara alami baik dalam tanaman maupun hewan, dan mudah dibuat secara
sintesis dari gula dengan biaya yang sangat rendah.

Vitamin C adalah vitamin yang paling tidak stabil dari semua vitamin dan mudah rusak selama
pemrosesan dan penyimpanan.

Vitamin C lebih mudah rusak dalam pemasakan dibanding vitamin-vitamin lain dan mudah
sekali teroksidasi terlebih bila terdapat, sinar dan temperatur yang sangat tinggi.
SIFAT-SIFAT VITAMIN C

Vitamin C adalah kristal putih yang mudah larut di air. Dalam keadaan kering vitamin C cukup
stabil. Tetapi dalam keadaan larut vitamin C mudah rusak karena bersentuhan dengan udara
(oksidasi) terutama bila terkena panas.

Oksidasi dipercepat dengan kehadiran tembaga dan besi.

Vitamin C tidak stabil dalam larutan alkali, tetapi cukup stabil dalam larutan asam.
Fungsi Vitamin C

1. Sintesis Kolagen  Vitamin C diperlukan untuk


hidroksilasi prolin dan lisin menjadi hidroksiprolin,
yaitu bahan penting dalam pembentukan kolagen
lanjutan

KARNITIN  mengangkut asam lemak- Noradrenalin  Perubahan dopamin


rantai panjang ke dalam mitokondria untuk menjadi noradrenalin membutuhkan
2. Sintesis dioksidasi. Askorbat terlibat dalam 2 reaksi vitamin C
sintesis karnitin
Karnitin,
Noradrenalin
dan
Hidroksilasi
Hidroksilasi berbagai steroid di dalam
jaringan adrenal
SUMBER VITAMIN C

Tubuh tidak dapat memproduksi vitamin sendiri. Oleh karena itu, tubuh
membutuhkan asupan vitamin C dari luar agar fungsi vitamin C dalam
tubuh berjalan optimal. Sumber makanan yang mengandung vitamin C
antara lain, jeruk, stroberi, tomat, buah kiwi, raspberi, adas, melon, dan
masih banyak lagi.
KEBUTUHAN VITAMIN C

Bayi & Anak-anak (0 – 9 th) Remaja dan Dewasa


Remaja dan Dewasa (laki-laki)
 0-6 bl : 40 mg (perempuan)
 10-12 th : 50 mg
 7-11 bl : 50 mg  10-12 th : 50 mg
 13-15 th : 75 mg
 1-3 th : 40 mg  13-15 th : 65 mg
 16- 80 th : 90 mg
 4-9 th : 45 mg  16- 80 th : 75 mg

Ibu Hamil
Ibu menyusui
Trimester 1 : +10 mg
6 bl pertama : + 25 mg
Trimester 2 : +10 mg
6 bl kedua : 25 mg
Trimester 3 : +10 mg

Sumber : Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2013 Tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan
bagi Bangsa Indonesia
DEFISIENSI VITAMIN C

Tanda-tanda awal

• lelah, lemah, nafas pendek, kejang otot, sakit persendian, kurang nafsu makan, kult
menjadi kering, kulit kasar dan gatal, warna merah kebiruan dibawah kulit, perdarahan
gusi, kedudukan gigi menjadi longgar, mulut dan mata kering serta rambut rontok.

Luka menjadi sulit sembuh, terjadi anemia, kadang jumlah sel darah putih menurun, serta
timbul depresi dan gangguan saraf

Gangguan saraf yang dapat terjadi berupa histeria, depresi diikuti oleh gangguan
psikomotor. Gejala askorbut akan terlihat bila taraf asam askorbat dalam serum turun
dibawah 0,20 mg/dl.
HIPERTAVINOSIS
VITAMIN C

Kelebihan vitamin C yang berasal dari makanan tidak menimbulkan


gejala.

Kelebihan vitamin C berupa suplemen secara berlebihan tiap hari dapat


menimbulkan hiperoksaluria dan resiko lebih tinggi terhadap batu ginjal.

Konsumsi 5 – 10 gram (5.000 – 10.000 mg) vitamin C maka asam askorbat


akan dikeluarkan lewat urin. Namun vitamin C dosis tinggi dari suplemen
dapat menyebabkan resiko batu ginjal.
Dampak penggunaan Vit C

1. Mengkonsumsi vitamin C dengan dosis yang tinggi mengakibatkan terganggunya


penyerapan vitamin B12 di dalam tubuh. Sedangkan vitamin B12 berperan dalam
fungsi saraf otak dan juga sel-sel darah merah.
2. Menyebabkan produksi asam lambung meningkat dikarenakan konsumsi vitamin
C dengan dosis yang berlebih. Sehingga menimbulkan masalah pencernaan seperti
iritasi lambung, diare, dan juga penyakit gangstritis.
3. Mengkonsumsi vitamin C yang berlebih mengakibatkan terjadinya gangguan
pada urikosuria yaitu terjadinya peningkatan kadar asam urat di dalam kandungan
kemih. Sehingga memicu resiko gangguan pada ginjal.
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai