Pada tahun 1750, seorang dokter dari Skotlandia menemukan bahwa scurvy dapat
dicegah dan diobati dengan memakan buah jeruk.
Pada tahun 1932 Szent-Gyorgy dan C Glenn King berhasil mengisolasi zat antiskorbut
dari jaringan adrenal, jeruk dan kol yang dinamakan vitamin C.
Zat ini kemudian berhasil disintesis pada tahun 1933 oleh Haworth dan Hirst sebagai
asam askorbat.
VITAMIN C ADALAH…
Vitamin C atau asam askorbat merupakan suatu nutrien dan vitamin yang larut dalam air dan
penting untuk kehidupan serta untuk menjaga kesehatan.
Vitamin C disintesis secara alami baik dalam tanaman maupun hewan, dan mudah dibuat secara
sintesis dari gula dengan biaya yang sangat rendah.
Vitamin C adalah vitamin yang paling tidak stabil dari semua vitamin dan mudah rusak selama
pemrosesan dan penyimpanan.
Vitamin C lebih mudah rusak dalam pemasakan dibanding vitamin-vitamin lain dan mudah
sekali teroksidasi terlebih bila terdapat, sinar dan temperatur yang sangat tinggi.
SIFAT-SIFAT VITAMIN C
Vitamin C adalah kristal putih yang mudah larut di air. Dalam keadaan kering vitamin C cukup
stabil. Tetapi dalam keadaan larut vitamin C mudah rusak karena bersentuhan dengan udara
(oksidasi) terutama bila terkena panas.
Vitamin C tidak stabil dalam larutan alkali, tetapi cukup stabil dalam larutan asam.
Fungsi Vitamin C
Tubuh tidak dapat memproduksi vitamin sendiri. Oleh karena itu, tubuh
membutuhkan asupan vitamin C dari luar agar fungsi vitamin C dalam
tubuh berjalan optimal. Sumber makanan yang mengandung vitamin C
antara lain, jeruk, stroberi, tomat, buah kiwi, raspberi, adas, melon, dan
masih banyak lagi.
KEBUTUHAN VITAMIN C
Ibu Hamil
Ibu menyusui
Trimester 1 : +10 mg
6 bl pertama : + 25 mg
Trimester 2 : +10 mg
6 bl kedua : 25 mg
Trimester 3 : +10 mg
Sumber : Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2013 Tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan
bagi Bangsa Indonesia
DEFISIENSI VITAMIN C
Tanda-tanda awal
• lelah, lemah, nafas pendek, kejang otot, sakit persendian, kurang nafsu makan, kult
menjadi kering, kulit kasar dan gatal, warna merah kebiruan dibawah kulit, perdarahan
gusi, kedudukan gigi menjadi longgar, mulut dan mata kering serta rambut rontok.
Luka menjadi sulit sembuh, terjadi anemia, kadang jumlah sel darah putih menurun, serta
timbul depresi dan gangguan saraf
Gangguan saraf yang dapat terjadi berupa histeria, depresi diikuti oleh gangguan
psikomotor. Gejala askorbut akan terlihat bila taraf asam askorbat dalam serum turun
dibawah 0,20 mg/dl.
HIPERTAVINOSIS
VITAMIN C