Anda di halaman 1dari 24

MNT DAN ASUHAN GIZI

PADA KEADAAN DEMAM DAN INFEKSI

MATA KULIAH DIET PENYAKIT INFEKSI M. JAELANI


M. JAELANI
Infeksi

• Seseorang akan mengalami > 100 macam


infeksi sebelum mencapai dewasa.
• Penyebab : bakteri, virus, parasit, dll
• Manifestasi penyakit yang timbul dapat
secara langsung sebagai akibat
organisme tersebut atau oleh adanya
toksin yang dihasilkan oleh m.o. tersebut
Besarnya masalah penyakit infeksi
Penyakit Negara Jumlah Kematian Tingkat Tahun
berkasus kasus Kematian

SARS-CoV 26 8.098 774 9,6 % 2002 -

MERS-CoV 27 2.494 858 34,4 % 2012 -

Ebola Afrika 28.616 11.310 25 – 90 % 2014 -


Barat
COVID-19* > 110 198.241 7.965 4,01 % 2020 -
DHF 110 50-100     1960 -
juta

Data Update tgl 18 Maret 2020


Problem gizi pada kondisi demam dan infeksi

Infeksi akan menyebabkan :


– Metabolisme meningkat
– Konsumsi oksigen meningkat
– Anabolisme meningkat  sintesis protein,
proliferasi sel-sel fagosit , dan limfoid untuk
pertahanan tubuh
Lanjutan respon infeksi
• Katabolisme meningkat
– Digunkan untuk mendukung kebutuhan
anabolic dan memenuhi kebutuhan energi
untuk memelihara tingkat katabolic yang
tinggi.
• Terjadi penurunan BB, terjadi karena :
– Pemecahan protein untuk energi
– Sintesis protein baru untuk kekebalan
– Anoreksia
Metabolisme protein
• Sintesis protein diperlukan untuk dua
kepentingan yaitu untuk sintesis protein
baru dan untuk produksi glukosa.
• Pada fase infeksi akut terjadi penurunan
tingkat sintesis albumin  resiko
hipoalbuminemia.
Lanjutan metabolisme protein…
• Pada beberapa infeksi, kehilangan langsung
albumin dan protein plasma terjadi melalui
ginjal (febrile proteinuria) atau saluran
pencernaan (protein losing enteropaty)
• Pemberian diet tinggi protein dapat mencegah
defisiensi protein.
Metabolisme asam amino
• Terjadi penurunan konsentrasi asam
amino diawal periode inkubasi sebelum
terjadi demam.
• Banyak kehilanagan asam amino alanin
diawal infeksi karena alanin merupakan
subtrat asam amino utama untuk
produksi glukosa
Lanjutan metabolisme asam amino

• Beberapa asam amino rantai cabang (leusin,


isoleusi dan valin) digunakan sebagai
sumber energi.
• Penurunan asam amino rantai cabang
paling banyak terjadi pada infeksi demam
typoid ?

 perlunya makanan
sumber BCAA
Lanjutan asam amino
• Pemberian asam amino intra vena akan
mencegah keseimbanag N negatif bila
dibarengi dengan pemberian sumber
energi yang cukup.

 Perlunya tinggi energi


tinggi protein
Keseimbangan nitrogen
• Hampir semua infeksi, tubuh akan
kehilangan N dan zat gizi lainnya.
• Dalam kondisi normal seorang dewasa
dapat menimbun 2-3 gram total N per
hari
• Setelah demam mulai, neraca N akan
menjadi negatif atau kehilangan 2-3
gr/hari
Lanjutan keseimbangan nitrogen

• Demam terjadi peningkatan 13 % tingkat


metabolisme basal setiap peningkatan demam
10 C.
• Peningkatan bertambah pada pasien luka
bakar dan infeksi berganda.
• Kehilangan bisa melalui urine, feses, rambut,
keringat, sekresi, kulit yang terkelupas, dll.
Lanjutan asam amino………….
• Kehilangan Nitrogen bisa diminimalkan
selama infeksi, jika diberi asam amino
dan makanan sumber energi yang cukup.
Metabolisme karbohidrat
• Terjadi peningkatan penggunaan KH oleh
beberapa metabolic dan respon
hormonal (peningkatan insulin) yang
bersamaan waktunya dengan mulainya
demam.
• Pada hepatitis parah akan terjadi
hipoglikemia karena hati gagal
memproduksi glukosa yang cukup
Lanjutan metabolisme KH
• Dalam pembetukan glukosa hati
menggunakan seluruh substrat baik dari KH,
lemak maupun protein.
• Awal infeksi biasanya akan terjadi
hypoglikemia
• Pemberian KH yang cukup (tinggi) dapat
mencegah terjadinya hypoglikemia
Metabolisme lemak
• Respon metabolisme yang melibatkan
perubahan metabolik lemak masih
belum jelas
• Terjadi penimbunan asam-asam lemak
dalam hati selama infeksi, namun belum
jelas mekanismenya dan maksudnya
Lanjutan metabolisme lemak
• Sedikit meningkat pada produksi dan
pelepasan colesterol dalam hati.
• Terjadi peningkatan produksi benda keton
selama terjadi infeksi.
• Kadar kolesterol plasma tidak konsisten
selama infeksi, kecuali pada infeksi virus
cenderung menurun.
Lanjutan metabolisme lemak
• TG cenderung meningkat terutama pada
sepsis dengan bakteri gram +
• FFA menurun selama infeksi dipengaruhi :
– Penurunan hormon perangsang lipolisis, oleh
adanya insulin yang tinggi
– Penurunan albumin plasma
– Perubahan tingkat pengambilan FFA sebagai
sumber energi
– Perubahan tigkat aliran dari plasma ke hati
Metabolisme mineral
• Terjadi keseimbangan negatif mineral
intraseluler (Na, K, P dan Mg)
• Hampir semua infeksi tidak mempunyai
pengaruh yang dapat dideteksi di dalam
keseimbangan Ca, karena kehilangan Ca
yang berasal dari jaringan lunak bukan
dari tulang.
Lanjutan metabolisme mineral…
• Kehilangan Zn lewat urine sampai 50 %.
• Fe berkurang sampai tidak terdekteksi,
penurunan terbanyak adalah karena infeksi
pirogenik (merangsang demam).
• Penurunan Fe pada infeksi akut akan
menolong pertahanan tubuh, karena Fe
merupakan zat makanan esensial bagi mikro
organisme tertentu.
• Cu meningkat setelah sehari penurunan Fe
dan Zn
Elektrolit dan perubahan asam basa
• Peningkatan kehilangan Na, Cl dan H+
dalam urine pada onset demam, tetapi
setelah dua hari demam  ginjal akan
membatasi pengeluaran Na dan Cl lewat
urine.
• Infeksi lokal (diare) akan menyebab- kan
hilangnya cairan dan elektrolit, Na bisa
hilang lebih dari 80 meq/L dan Kalium
antara 25-30 meq/L
Lanjutan elektrolit
• Demam akan diikuti percepatan tingkat
respirasi dan hilangnya CO2 yang
berlebihan  alkalosis (peningkatan pH
dan penurunan bikarbonat).
• Acidosis respiratorik jarang terjadi,
kecuali pada TBC, pnemonia 
penurunan pH dan peningkatan
bikarbonat.
Perubahan vitamin
• Sangat sedikit yang diketahui
• Vitamin C menurun selama periode
steroidogenesis.
• Vitamin B2, B3, C, A dan E mungkin
menurun, kerena zat gizi tersebut
berkontribusi dalam fungsi sel-sel fagosit
dan atau limfosit
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai