0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
15 tayangan24 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang masalah gizi pada kondisi demam dan infeksi. Infeksi akan menyebabkan peningkatan metabolisme, konsumsi oksigen, dan anabolisme tubuh untuk melawan infeksi, namun juga menyebabkan katabolisme yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh. Hal ini dapat menyebabkan penurunan berat badan akibat pemecahan protein untuk energi dan sintesis protein baru untuk kekebalan tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang masalah gizi pada kondisi demam dan infeksi. Infeksi akan menyebabkan peningkatan metabolisme, konsumsi oksigen, dan anabolisme tubuh untuk melawan infeksi, namun juga menyebabkan katabolisme yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh. Hal ini dapat menyebabkan penurunan berat badan akibat pemecahan protein untuk energi dan sintesis protein baru untuk kekebalan tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang masalah gizi pada kondisi demam dan infeksi. Infeksi akan menyebabkan peningkatan metabolisme, konsumsi oksigen, dan anabolisme tubuh untuk melawan infeksi, namun juga menyebabkan katabolisme yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh. Hal ini dapat menyebabkan penurunan berat badan akibat pemecahan protein untuk energi dan sintesis protein baru untuk kekebalan tubuh.
infeksi sebelum mencapai dewasa. • Penyebab : bakteri, virus, parasit, dll • Manifestasi penyakit yang timbul dapat secara langsung sebagai akibat organisme tersebut atau oleh adanya toksin yang dihasilkan oleh m.o. tersebut Besarnya masalah penyakit infeksi Penyakit Negara Jumlah Kematian Tingkat Tahun berkasus kasus Kematian
SARS-CoV 26 8.098 774 9,6 % 2002 -
MERS-CoV 27 2.494 858 34,4 % 2012 -
Ebola Afrika 28.616 11.310 25 – 90 % 2014 -
Barat COVID-19* > 110 198.241 7.965 4,01 % 2020 - DHF 110 50-100 1960 - juta
Data Update tgl 18 Maret 2020
Problem gizi pada kondisi demam dan infeksi
Infeksi akan menyebabkan :
– Metabolisme meningkat – Konsumsi oksigen meningkat – Anabolisme meningkat sintesis protein, proliferasi sel-sel fagosit , dan limfoid untuk pertahanan tubuh Lanjutan respon infeksi • Katabolisme meningkat – Digunkan untuk mendukung kebutuhan anabolic dan memenuhi kebutuhan energi untuk memelihara tingkat katabolic yang tinggi. • Terjadi penurunan BB, terjadi karena : – Pemecahan protein untuk energi – Sintesis protein baru untuk kekebalan – Anoreksia Metabolisme protein • Sintesis protein diperlukan untuk dua kepentingan yaitu untuk sintesis protein baru dan untuk produksi glukosa. • Pada fase infeksi akut terjadi penurunan tingkat sintesis albumin resiko hipoalbuminemia. Lanjutan metabolisme protein… • Pada beberapa infeksi, kehilangan langsung albumin dan protein plasma terjadi melalui ginjal (febrile proteinuria) atau saluran pencernaan (protein losing enteropaty) • Pemberian diet tinggi protein dapat mencegah defisiensi protein. Metabolisme asam amino • Terjadi penurunan konsentrasi asam amino diawal periode inkubasi sebelum terjadi demam. • Banyak kehilanagan asam amino alanin diawal infeksi karena alanin merupakan subtrat asam amino utama untuk produksi glukosa Lanjutan metabolisme asam amino
• Beberapa asam amino rantai cabang (leusin,
isoleusi dan valin) digunakan sebagai sumber energi. • Penurunan asam amino rantai cabang paling banyak terjadi pada infeksi demam typoid ?
perlunya makanan sumber BCAA Lanjutan asam amino • Pemberian asam amino intra vena akan mencegah keseimbanag N negatif bila dibarengi dengan pemberian sumber energi yang cukup.
Perlunya tinggi energi
tinggi protein Keseimbangan nitrogen • Hampir semua infeksi, tubuh akan kehilangan N dan zat gizi lainnya. • Dalam kondisi normal seorang dewasa dapat menimbun 2-3 gram total N per hari • Setelah demam mulai, neraca N akan menjadi negatif atau kehilangan 2-3 gr/hari Lanjutan keseimbangan nitrogen
• Demam terjadi peningkatan 13 % tingkat
metabolisme basal setiap peningkatan demam 10 C. • Peningkatan bertambah pada pasien luka bakar dan infeksi berganda. • Kehilangan bisa melalui urine, feses, rambut, keringat, sekresi, kulit yang terkelupas, dll. Lanjutan asam amino…………. • Kehilangan Nitrogen bisa diminimalkan selama infeksi, jika diberi asam amino dan makanan sumber energi yang cukup. Metabolisme karbohidrat • Terjadi peningkatan penggunaan KH oleh beberapa metabolic dan respon hormonal (peningkatan insulin) yang bersamaan waktunya dengan mulainya demam. • Pada hepatitis parah akan terjadi hipoglikemia karena hati gagal memproduksi glukosa yang cukup Lanjutan metabolisme KH • Dalam pembetukan glukosa hati menggunakan seluruh substrat baik dari KH, lemak maupun protein. • Awal infeksi biasanya akan terjadi hypoglikemia • Pemberian KH yang cukup (tinggi) dapat mencegah terjadinya hypoglikemia Metabolisme lemak • Respon metabolisme yang melibatkan perubahan metabolik lemak masih belum jelas • Terjadi penimbunan asam-asam lemak dalam hati selama infeksi, namun belum jelas mekanismenya dan maksudnya Lanjutan metabolisme lemak • Sedikit meningkat pada produksi dan pelepasan colesterol dalam hati. • Terjadi peningkatan produksi benda keton selama terjadi infeksi. • Kadar kolesterol plasma tidak konsisten selama infeksi, kecuali pada infeksi virus cenderung menurun. Lanjutan metabolisme lemak • TG cenderung meningkat terutama pada sepsis dengan bakteri gram + • FFA menurun selama infeksi dipengaruhi : – Penurunan hormon perangsang lipolisis, oleh adanya insulin yang tinggi – Penurunan albumin plasma – Perubahan tingkat pengambilan FFA sebagai sumber energi – Perubahan tigkat aliran dari plasma ke hati Metabolisme mineral • Terjadi keseimbangan negatif mineral intraseluler (Na, K, P dan Mg) • Hampir semua infeksi tidak mempunyai pengaruh yang dapat dideteksi di dalam keseimbangan Ca, karena kehilangan Ca yang berasal dari jaringan lunak bukan dari tulang. Lanjutan metabolisme mineral… • Kehilangan Zn lewat urine sampai 50 %. • Fe berkurang sampai tidak terdekteksi, penurunan terbanyak adalah karena infeksi pirogenik (merangsang demam). • Penurunan Fe pada infeksi akut akan menolong pertahanan tubuh, karena Fe merupakan zat makanan esensial bagi mikro organisme tertentu. • Cu meningkat setelah sehari penurunan Fe dan Zn Elektrolit dan perubahan asam basa • Peningkatan kehilangan Na, Cl dan H+ dalam urine pada onset demam, tetapi setelah dua hari demam ginjal akan membatasi pengeluaran Na dan Cl lewat urine. • Infeksi lokal (diare) akan menyebab- kan hilangnya cairan dan elektrolit, Na bisa hilang lebih dari 80 meq/L dan Kalium antara 25-30 meq/L Lanjutan elektrolit • Demam akan diikuti percepatan tingkat respirasi dan hilangnya CO2 yang berlebihan alkalosis (peningkatan pH dan penurunan bikarbonat). • Acidosis respiratorik jarang terjadi, kecuali pada TBC, pnemonia penurunan pH dan peningkatan bikarbonat. Perubahan vitamin • Sangat sedikit yang diketahui • Vitamin C menurun selama periode steroidogenesis. • Vitamin B2, B3, C, A dan E mungkin menurun, kerena zat gizi tersebut berkontribusi dalam fungsi sel-sel fagosit dan atau limfosit TERIMA KASIH