Proposal Bawang Merah-1
Proposal Bawang Merah-1
• Latar Belakang
Bawang merah (Allium cepa L) merupakan salah satu
komoditas hortikultura unggulan dan memiliki prospek yang baik
untuk pemenuhan konsumsi nasional, sumber pendapatan
petani, dan devisa negara.
Bawang merah varietas lembah palu adalah salah satu jenis
bawang merah lokal yang dibudidayakan secara tradisional oleh
petani terutama di Lembah Palu Sulawesi Tengah. Bawang ini
merupakan salah satu komoditi sayuran hortikultura yang biasa
digunakan sebagai kebutuhan pokok, tetapi dibutuhkan oleh
konsumen rumah tangga sebagai penyedap bumbu masakan, dan
bahan baku industri makanan (wahyana dkk., 2017).
2
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
• Mengetahui pengaruh berbagai dosis pupuk hayati mikoriza
terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah.
• Mengetahui pengaruh teknik aplikasi pupuk hayati mikoriza
terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah.
• Mengetahui pengaruh kombinasi dosis dan teknik aplikasi pupuk
hayati mikoriza terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah.
Manfaat
• Dapat memberikan wawasan dan menambah pengalaman dalam
menerapkan ilmu yang didapat selama kuliah ke dalam praktek
nyata.
• Sebagai bahan informasi kepada petani tentang teknik
pengaplikasian pupuk hayati mikoriza yang tepat dalam budidaya
bawang merah.
• Pemerintah bisa mendapatkan inovasi tentang pengaruh teknik
aplikasi pupuk hayati mikoriza terhadap pertumbuhan dan hasil
bawang merah dalam sektor pertanian.
3
Hipotesis
4
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu
Penelitian akan dilaksanakan di Desa Padalembara, Kecamatan Poso Pesisir
Selatan, Kabupaten Poso pada bulan November hingga Maret 2020.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah cangkul, sekop, meteran,
alat tulis menulis, timbangan digital, pisau, jangka sorong dan kamera. Bahan
yang digunakan adalah pupuk hayati mikoriza, tanah, kompos kulit kopi, benih
bawang merah varietas lembah palu dan polybag.
Metode
Penelitian dirancang menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK)
faktorial yang terdiri atas 2 faktor yaitu faktor pertama adalah pemberian
berbagai dosis mikoriza yang terdiri dari :M1= Pemberian pupuk hayati
mikoriza 5g/tanaman, M2= pemberian pupuk hayati mikorizaa
10g/tanaman,M3= pemberian pupuk hayati mikoriza 15g/tanaman, M4=
pemberian pupuk hayati mikoriza 20g/tanaman. Sedangkan Faktor kedua
adalah teknik aplikasi pupuk hayati mikoriza yang terdiri atas A1= Aplikasi
pupuk hayati Mikoriza dalam lubang tanam A2= Aplikasi pupuk hayati
mikorisa dicampur dengan media tanam 5
Pelaksanaan Penelitian
Persiapan Media Tanam
Media tanam menggunakan tanah dan pupuk dasar kulit kopi.
Aplikasi Pupuk Hayati Mikorisa
mikoriza diaplikasikan dilubang tanam dan didaerah perakaran.
Penanaman
Penanaman bawang merah dilakukan bersamaan dengan aplikasi pupuk
hayati mikoriza. Tiap polybag ditanami 2 siung umbi bawang merah.
• Penyulaman dan penjarangan
• Penyulaman dan penjarangan dilakukan pada 7 hari setelah tanam (HST).
Pemeliharaan
• Kegiatan pemeliharaan meliputi penyiraman, penyiangan dan
pengendalian hama dan penyakit
• Pemanenan
• Panen dilakukan setelah tanaman bawang merah berumur 65 HST
6
Parameter Amatan