Anda di halaman 1dari 9

Teori Perbandingan

Politik
Pengantar Teori Perbandingan Politik
• llmu Perbandingan Politik adalah salah satu cabang studi politik (study of
politics) dan ilmu politik (political science).
• Studi perbandingan politik (comparative politics) mempelajari kegiatan-
kegiatan politik dalam cakupan lebih luas, termasuk mengenai
pemerintahan dan berbagai lembaganya dan juga aneka organisasi yang
tidak secara langsung berhubungan dengan pemerintahan (antara lain
adalah suku bangsa, masyarakat, asosiasi-asosiasi, dan berbagai sejarah).
• Istilah perbandingan politik juga diartikan sebagai upaya untuk
membandingkan segala bentuk kegiatan politik, baik itu yang berkaitan
dengan pemerintahan maupun yang tidak berhubungan dengan
pemerintahan.
• Oleh sebab itu, para spasialis perbandingan politik cenderung mengartikan
perbandingan politik sebagai studi tentang segala sesuatu yang berbau
politik. Pengertian perbandingan politik yang lebih longgar lagi akan
mengaburkan kriteria penentuan hal-hal apa saja yang layak menjadi
objek kajiannya.
• Hubungan ilmu politik dan perbandingan politik dengan bidang-bidang
lain, seperti yang dilakukan oleh Ronald H. Chilcote, yang melihat bahwa
teori maupun metodenya banyak bersumber dari pemikiran para filsuf
politik “klasik” seperti Aristoteles dan Plato, Machiavelli dan
Montesquieu, serta Hegel, Mark dan Mill.
• Perbandingan politik juga banyak bersumber dari pemikiran para tokoh di
awal abad 20 seperti Woodrow Wilson, James Bryce dan Carl Friedrich,
yang telaahannya mengarah ke studi formal tentang pemerintahan dan
negara.
• Karya dibidang lain yang turut mempengaruhi studi perbandingan politik,
yaitu karya A.R. Radcliffe-Brown dan Bronislaw Malinowski dibidang
Antropologi; Gaetano Mosca, Vilfredo Pareto, Mark Weber dan Emile
Durkheim dibidang sosiologi dan sosiologi politik; serta John M. Keynes,
Karl Marx dan V.I. Lenin dibidang ekonomi politik.
• Kepustakaan teori-teori sistem dalam perbandingan politik mulai mencuat diawal
tahun 50-an.
• Ada 3 penulis yang dapat dikemukakan sebagai wakil perintis dan pengembang
teori-teori sistem ini.

Pertama, David Easton, yang bukunya berjudul The Political System dan sejumlah
tulisannya yang lain menandai lahirnya konsep sistem politik (political system)
bersamaan dengan konsep-konsep input dan output, tuntutan (demands) dan
dukungan (support) serta umpan balik;
• Kedua,  Gabriel Almond, yang banyak dipengaruhi antropolog fungsionaris A.R. Radcliffe-
Brown dan Bronislaw Malinowski, serta sosiolog  Max Weber dan Talcott Parsons.
• Awalnya Almond menawarkan suatu klasifikasi sederhana tentang sistem-sistem politik,
yang mencakup pula sistem-sistem politik di luar dunia Barat, dan negara-negara yang baru
merdeka. Ia kemudian bergabung dengan para spesialis perbandingan politik dengan
merumuskan kategori-kategori struktur dan fungsi, dan mengkaitkannya dengan semua
sistem politik yang ada di dunia.
• Selanjutnya Almond mengaitkan pula konsepsinya tentang sistem dengan budaya dan
pembangunan;
• Ketiga, Karl Deutsch yang karyanya, Nerves of Government, banyak
bersumber dari teori sibernika yang dirumuskan Norbert Wiener ketika
berusaha mengembangkan model politik sistemik (systemic model of
politics).
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai