Anda di halaman 1dari 11

PERILAKU KEKERASAN

DALAM KELUARGA

Disusun oleh :

ARREVA AZLAND : 1914201044


BAGUS DWI YANDRA : 1914201084
MILA MUSTIKA DEWI : 1914201088
AULIA TASYA FIRDAUSI : 1914201089
YULIE SAPITRI : 1914201082
ALFADILA SARI : 1914201094
DEA HESTYTRIANA : 1914201091
HOSIANA MAGDALENA : 1914201010
INDRI WIDAYANI ANISMAN : 1914201053
NURATUL IQRAMA : 1914201017
PENGERTIAN PERILAKU KEKERASAN DALAM KELUARGA

Perilaku kekerasan dalam keluarga


Lebih sering berbentuk kekerasan dalam keluarga
atau rumah tangga (KDRT).
Berdasarkan UU No 23 tahun 2004 tentang
penghapusan kekerasan dalam rumah tangga,
kekerasan dalam rumah tangga adalah segala bentuk,
baik secara fisik, secara psikis, kekerasan seksual
maupun ekonomi yang pada intinya mengakibatkan
penderitaan.
Faktor Penyebab Perilaku Kekerasan Dalam Keluarga

1. Biologi
Perubahan sistem limbik otak dan neurotransmitter
menyebabkan individu tidak mampu mengendalikan
perilaku agresifnya.

2. Psikologi
Kegagalan, frustasi, ketidak puassan, pernah jadi korban,
saksi, atau pelaku kekerasan.

3. Sosial Budaya
Adanya perilaku agresif yang dapat memenuhi kebutuhan
akan cenderung diulang dalam cara peyelesain masalah.
Lingkup Kekerasan Dalam Rumah Tangga

Terbagi menjadi :

Pertama :
Kedua :
hubunan keturunan
hubungan suami istri
darah

Ke tiga :
hubungan bekerja
didalam keluarga
Klasifikasi Kekerasan Dalam Rumah Tangga

1. Kekerasan antar orang dewasa.


2. Kekerasan orang dewasa dengan
anak.
3. Kekerasan orang dewasa dengan
lansia.
Bentuk Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Terbagi menjadi :

• Secara fisik yaitu, menampar, mengumpul, menjambak


rambut, menendang, menyundut dengan rokok, melukai
dengan senjata,dll.
• Secara psikologis yaitu, penghinaan, komentar-komentar
yang merendakan, melarang istri mengunjungi saudara atau
teman-teman nya, mengancam akan dikembalikan ke
rumah orang tua nya dll.
• secara seksual (marital rape) yaitu kekerasan dalam bentuk
pemaksaan dan penuntutan hubungan seksual.
• Secara ekonomi yaitu, tidak memberi nafkah istri, melarang
istri bekerja, atau membiarkan istri bekerja untuk di
eksploitasi.
Kekerasan Pada Anak

Kekerasan pada anak adalah suatu trauma, perlakuan,


pembatasan dalam mengemukakan berbagai alasan, menakut-
nakuti, intimidasi, hukuman yang berakibat melukai
fisik/mental, serta perampasan hak individu termasuk dalam
peneriamaan layanan baik dilakukan secara terpaksa untuk
mempertahankan fisik, mental, maupun psikososial.

Selain itu, didefinisikan sebagai suatu keadaan melecehkan,


melantarkan, atau tindakan yang menempatkan seseorang
dalam kondisi kacau dalam hal kesehatan, pribadi, hak
memutuskan, dan pendapatnya.
Jenis Kekerasan

1. Aniaya fisik (Psikal Abuse)


Contoh nya adalah anak menjatuhkan gelas yang ada di meja, maka
dihukum dengan memukul tangan anak atau anak disiram air.

2. Pengabaian (Child Neglect)


Pengabaian perawatan dan asuhan sehingga anak tidak mendapatkan
pemenuhan kebutuhan sesuai dengan tingkat perkembangannya dan
menurunkan kesejahteraan anak.

3. Aniaya Emosi (Emotional Maltreatment)


Perlakuan emosional yang salah satu dari orang tua dan berdampak
pada kerusakan emosi pada anak sepanjang masa.

4. Aniaya Seksual (Sexual Abuse)


Aktivitas seksual yang dilakukan orang dewasa kepada anak.
Masalah Keperawatan Akibat
Kekerasan Pada Anak

1. Sindrom trauma perkosaan


2. Ketidakberdayaan
3. Keputus asaan
4. Ketakutan
5. Ansietas
6. Gangguan konsep diri, yaitu harga diri rendah
7. Risiko isolasi sosial
8. Risiko bunuh diri
Stategi Pencegahan Kekerasan
Dalam Rumah Tangga

Strateginya melalui :

1. Pendidik 2. Penegak hukum

4. Pelayanan
3. Media masa
kesehatan

Pelayanan kesehatan dibagi menjadi 3 yaitu :


• Prevensi primer, yaitu promosi orang tua dan keluarga kesejahteraan
• Prevensi sekunder, yaitu diagnosis dan tindakan bagi keluarga yang
stres
• Prevensi tertier, yaitu edukasi ulang dan rehabilitasi keluarga
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai