Anda di halaman 1dari 10

LATAR BELAKANG KERAJAAN

TARUMANEGARA
 Kerajaan Tarumanegara atau Taruma adalah sebuah kerajaan yang
pernah berkuasa di wilayah pulau Jawa bagian barat pada abad ke-4
hingga abad ke-7 m, yang merupakan salah satu kerajaan tertua di
nusantara yang diketahui. Dalam catatan, kerajaan Tarumanegara adalah
kerajaan hindu beraliran wisnu. Kerajaan Tarumanegara didirikan oleh
Rajadirajaguru Jayasingawarman pada tahun 358, yang kemudian
digantikan oleh putranya, Dharmayawarman (382-395). Raja
Jayasinghawarman berkuasa dari tahun 358-382 M. Setelah raja
mencapai usia lanjut, raja mengundurkan diri untuk menjalani kehidupan
kepanditaan. Sebagaipertapa, Jayasinghawarman bergelar Rajaresi. Nama
dan gelar raja menjadi Maharesi Rajadiraja Guru Jayasinghawarman.
SUMBER-SUMBER SEJARAH
• 1. Prasasti
• a. Prasasti Ciaruteun (Ciampea, Bogor)
• Sebelumnya dikenal dengan nama prasasti Ciampea, terletak di pinggir sungai Ciaruteun, dekat muaranya dengan Cisadane. Di
atasnya terdapat lukisan laba-laba dan tapak kaki yang dipahatkan di atas aksaranya.
b. Prasasti Pasir Koleangkak
• Di temukan Kdi bukit, daerah perkebunan Jambu kira-kira 30 km sebelah barat Bogor

c. Prasasti kebonkopi (kampung Muara Hilir, Cibungbulang)


• Terdapat dua tapak kaki gajah yang disamakan dengan tapak kaki gajah Airawata.

d. Prasasti Tugu (Tugu, Jakarta)


• Merupakan prasasti terpanjang dari semua peninggalan Purnawarman. Tulisannya dipahatkan pada sebuah batu bulat panjang
secara melingkar.

e. Prasasti Pasir Awi (Pasir Awi, Bogor)


• Tertulis dalam aksara ikal yang belum dapat dibaca. Pada prasasti ini juga terdapat gambar tapak kaki

f. Prasasti Muara Cianten (muara Cianten, Bogor)


• Prasasti ini juga terdapat telapak kaki. Sayang tulisannya belum dapat di artikan sebab tulisannya dalam huruf ikal sehingga tidak
banyak yang di ketahui tentang isinya

g. Prasasti Cidanghiang atau Lebak


• Ditemukan di kampung Lebak, pinggir Sungai Cidanghiang, kecamatan Munjul, kabupaten Pandeglang, Banten. Ditemukan tahun
1947 dan berisi dua baris aksara yang merupakan satu Sloka dalam metrum anustubh.
SUMBER-SUMBER SEJARAH
• 2. Arca
• a. Arca Rajasi
• Diperkirakan ditemukan di Jakarta.menggambarkan rajarsi yang menggambarkan sifat-sifat Wisnu-Surya.
Ada yang berpendapat bahwa arca itu adalah arca Siwa dari abad II.

b. Arca Wisnu Cibuaya I
• Berasal dari abad 7 dan bisa dianggap bisa melengkapi prasasti-prasasti Purnawarman. Arca ini
memperlihatkan adanya persamaan dengan arca yang ditemukan di Kemboja, Siam dan Semenanjung
Melayu.

c. Arca Wisnu cibuaya II( di desa Cibuaya)
• Terdapat kesamaan dengan arca-arca dari seni Pala abad ke 7-8, yaitu:
• - Jenis batu yang digunakan
• - Bentuk arca dan laksananya
• - Bentuk badan
- Makuta
Raja-raja yang pernah memerintah
dikerajaan Tarumanegara
1. Jayasingawarman (358-382)
2. Dharmayawarman (382-395)
3. Purnawarman (395-434)
4. Wisnuwarman (434-455)
5. Indrawarman (455-515)
6. Candrawarman (515-535)
7. Suryawarman (535-561)
8. Kertawarman (561-628)
9. Sudhawarman (628-639)
10. Hariwangsawarman (639-640)
11. Nagajayawarman (640-666)
12. Linggawarman (666-669)
Keruntuhan Kerajaan Tarumanegara
• Kerajaan Tarumanegara diperkirakan runtuh
pada sekitar abad ke-7 Masehi. Hal ini didasarkan
pada fakta bahwa setelah abad ke-7, berita
mengenai kerajaan ini tidak pernah terdengar
lagi baik dari sumber dalam negeri maupun luar
negeri . Para ahli berpendapat bahwa runtuhnya
Kerajaan Tarumanegara kemungkinan besar
disebabkan karena adanya tekanan dari Kerajaan
Sriwijaya yang terus melakukan ekspansi wilayah.
LATAR BELAKANG KERAJAAN KUTAI

• Kerajaan Hindu merupakan pelopor berdirinya


Negara hindu di Indonesia. Banyak kerajaan-
kerajaan hindu di Indonesia. Sejak masuknya
budaya hindu ini Zaman Prasejarah mulai
berganti menjadi Zaman Sejarah. Kerajaan
hindu di Indonesia mempunyai sejarahnya
masing-masing, seperti Kerajaan Kutai. Agar
lebih memahami Kerajaan Kutai, kita harus
mempelajari sejarah-sejarah Kerajaan Kutai.
SUMBER SEJARAH

Sumber yang menyatakan


Bahwa di kaltim telah berdiri
dan berkembang kerajaan
yang mendapatkan pegaruh
Hindu adalah beberapa
penemuan berupa batu
bertulis atau Prasasti. Tulisan
itu ada pada tujuh tiang batu
yang disebut Yupa. Yupa ini
berfungsi utuk mengikat
hewan Korban. Korban itu
merupakan pwersembahan
rakyat kepada para Dewa
yang dipujanya. Tulisan yang
terdapat pada Yupa tersebut
menggunakan huruf pallawa
dan berbahasa sansekerta.
LETAK KERAJAAN KUTAI
Kerajaan kutai adalah kerajaan tertua di
Indonesia. Kerajaan ini terletak ditepi sungai
Mahakam di Muarakaman, Kalimantan Timur,
dekat kota Tenggarong.
Raja-raja memerintah kerajaan
kutai
Maharaja Kudungga, gelar anumerta Dewawarman (pendiri)
Maharaja Asmawarman (anak Kundungga)
Maharaja Mulawarman (anak Aswawarman)
Maharaja Marawijaya Warman
Maharaja Gajayana Warman
Maharaja Tungga Warman
Maharaja Jayanaga Warman
Maharaja Nalasinga Warman
Maharaja Nala Parana Tungga Warman
Maharaja Gadingga Warman Dewa
Maharaja Indra Warman Dewa
Maharaja Sangga Warman Dewa
Maharaja Candrawarman
Maharaja Sri Langka Dewa Warman
Maharaja Guna Parana Dewa Warman
Maharaja Wijaya Warman
Maharaja Sri Aji Dewa Warman
Maharaja Mulia Putera Warman
Maharaja Nala Pandita Warman
Sejarah Runtuhnya Kerajaan
Kutai
Kerajaan Kutai berakhir pada saat Raja Kutai yang bernama Maharaja Dharma Setia
tewas dalam peperangan di tangan Raja Kutai Kartanegara ke-13, Aji Pangeran Anum
Panji Mendapa. Perlu diingat bahwa Kutai ini (Kutai Martadipura) berbeda dengan
Kerajaan Kutai Kartanegara yang saat itu ibukota di Kutai Lama (Tanjung Kute).

Kutai Kartanegara inilah, di tahun 1365, yang disebutkan dalam sastra Jawa
Negarakertagama. Kutai Kartanegara selanjutnya menjadi kerajaan Islam. Sejak tahun
1735 kerajaan Kutai Kartanegara yang semula rajanya bergelar Pangeran berubah
menjadi bergelar Sultan (Sultan Aji Muhammad Idris) dan hingga sekarang disebut
Kesultanan Kutai Kartanegara.

Begitulah didalam sejarah tercatat, kerajaan kutai akhirnya mengalami keruntuhan.

Anda mungkin juga menyukai