Anda di halaman 1dari 9

Etika Islam Dalam Penerapan

Ilmu Komunikasi
Etika islam menurut para ahli mendefinisikan sebagai berikut:

Menurut Ahmad Amin:


Etika adalah adalah suatu ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang
seharusnya dilakukan oleh sebagiaan manusia kepada lainnya, menyatakan tujuan yang harus
dituju oleh manusia di dalam perbuatan mereka dan menunjukan jalan untuk melakukan apa
yang harus dibuat.

Sedangkan menurut, sudarsono


Etika adalah ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang
dapat dipahami oleh pikiran manusia. Etika disebut pula akhlak atau disebut pula moral.
Apabila disebut “moral” berarti adat kebiasaan.

Secara etimologi, etika berasal dari Bahasa yunani yaitu ethikhos, ethos, (adat kebiasaan,
praktek). Sedangkan menurut islam etika adalah “akhlak”. Akhlak karena dalam islam, etika
lebih dikaitkan dengan pahala dan dosa.
Etika Islam merupakan bentuk frasa dan pemikiran yang muncul dalam diri kaum muslim itu sendiri. munculnya etika
Islam didasarkan pada Al-Qur’an dan As-Shunnah.

Etika Islam yang berfokus pada ayat-ayat Al-Qur’an yang dikembangkan oleh para pemikir &muslim. Tujuan akhirnya
adalah menjadikan etika Islam sebagai landasan utama dalam penerapan Ilmu Pengetahuan, terutama dalam
menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang bersesuaian dengan fitrah penciptaan manusia.

Etika Islam dengan demikian dapat didefenisikan sebagai proses penyaringan nilai-nilai Islam dari komunikator atau
produktor kepada komunikan atau konsumen dengan menggunakan prinsip etika yang sesuai dengan Al-Quran dan
Hadist.
 
Dalam Islam, prinsip etika merupakan hak eksklusif dan bahan komoditi yang bersifat memikat, tetapi ia memiliki
norma-norma dan moral imperative yang bertujuan sebagai layanan membangun kualitas manusia secara lengkap.

komunikasi menurut ajaran Islam selalu terikat kepada perintah dan larangan Allah swt atau Alquran dan Sunnah Nabi
Muhammad saw Pada dasarnya agama sebagai kaidah dan sebagai perilaku adalah pesan (informasi) kepada
masyarakat agar berperilaku sesuai dengan perintah dan larangan Tuhan.

Al-Qur’an juga menyebut komunikasi sebagai salah satu fitrah manusia. Untuk mengetahui bagaimana manusia
seharusya berkomunikasi. Dengan komunikasi, manusia mengekspresikan dirinya, membentuk jaringan interaksi
sosial, dan mengembangkan kepribadiannya.
komunikasi dibedakan menjadi dua, verbal dan non verbal. Dengan
kemampuan komunikasi, seseorang mampu memukau pendengar selama berjam-jam, tanpa
bergeming. Dengan kemampuan berkomunikasi ecara efektif Komunikasi adalah suatu aktivitas
manusia yang saling berinteraksi antara satu orang maupun lebih, konsep tentang komunikasi
tidak hanya berkaitan dengan masalah cara berbicara efektif saja melainkan juga etika bicara.
Dalam pandangan agama islam komunikasi memiliki etika, agar jika kita melakukan komunikasi
dengan seseorang maka orang itu dapat memahami apa yang kita sampaikan.

Komunikasi adalah suatu aktivitas manusia yang saling berinteraksi antara satu oarang maupun
lebih, di dalam pandangan agama islam komuikasi memiliki etika, agar jika kita melakukan
komunikasi dengan seseorang maka orang itu dapat memahami apa yang kita sampaikan.

Dalam perspektif Islam, komunikasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan
manusia karena segala gerak langkah kita selalu disertai dengan komunikasi. Komunikasi yang
dimaksud adalah komunikasi yang islami, yaitu komunikasi ber-akhlak al-karimah atau beretika.
Komunikasi yang berakhlak al-karimah berarti komunikasi yang bersumber kepada Al-Quran dan
hadis (sunah Nabi).
Di dalam agama islam ada lima etika dalam berkomunikasi yaitu:
1. Qaullan Kariiman (mulia)
sebagai muslim kita harus berkata dengan kata-kata yang mulia, hindarilah kata-kata yang hina, seperti
mengejek, mengolok-ngolok hingga menyakiti perasaan orang lain.

2. Qaulan Syadidan (lurus dan benar)


S e o r a n g m u s l i m b e r k a t a h a r u s b e n a r, j u j u r j a n g a n b e r d u s t a . K a r e n a s e k a l i k i t a b e r k a t a d u s t a , s e l a n j u t n y a k i t a
akan berdusta untuk menutupi dusta kita yang pertama, begitu seterusnya, sehingga bibir kita pun selalu
berbohong tanpa merasa berdosa.

3. Qaullan Ma’rufan (baik)


“Berkatalah yang baik atau diam” itu pesan rasullulah kepada ummatnya. Sebagai muslim yang beriman lisan
harus terjaga dari perkataan yang sia-sia, apapun yang diucapkannya harus selalu mengandung nasehat,
menyejukkan hati bagi orang yang mendengarnya.

4. Qaullan Balighan (tepat)


sebagai orang yang bijak bila berdakwah kita harus melihat stuasi dan kondisi yang tepat dan menyampaikan
dengan kata-kata yang tepat.

5. Qaullan Layyinan (lemah lembut)


tidak mengeraskan suara, seperti membentak, meninggikan suara. Siapapun tidak suka bila berbicara dengan
o r a n g - o r a n g y a n g k a s a r.
Ilmu Dan Kemanusiaan
Hubungan ilmu dengan kemanusiaan sangatlah erat
sekali dikarenakan ilmu bisa berkembang karena
keberadaan manusia, manusia mewujudkan sifat-
sifat baiknya untuk memelihara kelangsungan hidup
ini di dunia dan manusia memenuhi kebutuhan
hidupnya juga dengan ilmu.
Tentunya dengan ilmu manusia akan diarahkan
kepada hal yang baik menurut dirinya dan
bermanfaat untuk lainnya. dan manusialah yang bisa
mengembangkan keilmuaannnya yang didapat
melalui proses berpikir
Ilmu Kemaslahatan Hidup
islam adalah agama yang sama sekali tidak menginginkan umatnya buta huruf, ataupun bodoh. Tapi islam

adalah agama yang menginginkan umatnya memiliki kecerdasan intelektual dan spiritual. dalam falsafah

hidup yang dikatakan oleh sastrawan dan budayawan Madura D. ZAWAWI IMRAN asal sumenep

Beliau mengatakan bahwa “lebih baik mati ikut air kencing ibu dari pada hidup

tidak dapat memberikan manfaat sama sekali karena pentingnya menjadi orang--orang yang berilmu. perlu

diketahui bahwa orang-orang yang berilmu memiliki keutamaan dan derajat yang tinggi disisi Allah SWT.”

Dalam firman allah didalam Al-Qur’an surat Al-Mujadalah ayat 11


Ayat Al-Qur’an dan Hadist
yang Relavan
Qs. An-Nisa ayat 9

‫ض َعافًا‬ ِ ً ‫ة‬َّ ‫ي‬‫ر‬ِّ ُ


‫ذ‬ ‫م‬ ‫ه‬
ِْ ِ ‫ف‬ ْ
‫ل‬ َ
‫خ‬ ْ
‫ن‬ ‫م‬
ِ ‫وا‬ ُ
‫ك‬ ‫ر‬ َ َ
َ ْ َ ِ َ َ ‫َو‬
‫ت‬ ‫و‬ ‫ل‬ ‫ين‬ ‫ذ‬َّ ‫ل‬‫ا‬ ‫ش‬‫خ‬ْ ‫ي‬‫ل‬ْ
ً‫َخافُوا َعلَ ْي ِه ْم فَ ْليَتَّقُوا هَّللا َ َو ْليَقُولُوا قَ ْوال َس ِديدا‬
“Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang
sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah
dibelakang mereka, yang mereka khawatirkan terhadap
(kesejahteraannya)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka
bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka berbicara
dengan tutur kata yang benar (qaulan sadida)”.
Hadis’t
Di dalam hadits Nabi juga ditemukan prinsip-prinsip etika komunikasi, bagaimana Rasulullah saw
mengajarkan berkomunikasi kepada kita. Berikut hadits-hadits tersebut:
1. qulil haqqa walaukana murran (katakanlah apa yang benar walaupun pahit rasanya)
2. Kedua, falyakul khairan au liyasmut (katakanlah bila benar kalau tidak bisa, diamlah).
3. Ketiga, laa takul qabla tafakur (janganlah berbicara sebelum berpikir terlebih dahulu).
4. Keempat, Nabi menganjurkan berbicara yang baik-baik saja, sebagaimana yang diriwayatkan oleh
Ibnu Abi Dunya, “Sebutkanlah apa-apa yang baik mengenai sahabatmu yang tidak hadir dalam
pertemuan, terutama hal-hal yang kamu sukai terhadap sahabatmu itu sebagaimana sahabatmu
menyampaikan kebaikan dirimu pada saat kamu tidak hadir”.
5. Kelima, selanjutnya Nabi saw berpesan, “Sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang…yaitu
mereka yang memutar balikan fakta dengan lidahnya seperti seekor sapi yang mengunyah-ngunyah
rumput dengan lidahnya”. Pesan Nabi saw tersebut bermakna luas bahwa dalam berkomunikasi
hendaklah sesuai dengan fakta yang kita lihat, kita dengar, dan kita alami.

Prinsip-prinsip etika tersebut, sesungguhnya dapat dijadikan landasan bagi setiap muslim, ketika
melakukan proses komunikasi, baik dalam pergaulan sehari-hari, berdakwah, maupun aktivitas-
aktivitas lainnya.
Kesimpulan
Sesungguhnya komunikasi merupakan bentuk dari kehidupan manusia.
Dalam proses komunikasi hendaklah kita memperhatikan etika-etika
dengan baik agar komunikasi tersebut bisa berjalan dengan lancar dan
efektif.

Dengan harapan apa yang disampaikan mudah diterima dan mendapat


respon yang baik pula. Etika-etika tersebut antara lain: dengan perkataan
yang benar, mulia, lemah lembut, ringan dan mudah dimengerti.
Islam sebagai agama yang sempurna mengajarkan dengan sangat detail
bagaimana komunikasi yang baik. Hal tersebut bisa kita lihat di al-quran
dan hadits.

Anda mungkin juga menyukai