Anda di halaman 1dari 16

METODE PENGUMPULAN DATA

GIZI MASYARAKAT

ik 4
Top

Oleh:
Oktariyani Dasril, M.Kes
Staf Pengajar IKM Stikes Syedza Saintika
Pengertian

Surveilans gizi = Nutrition Surveillance


Adalah pengamatan yang dilakukan secara terus
menerus atas distribusi dan kecendrungan suatu
penyakit/permasalah gizi melalui pengumpulan
data, pengolahan, analisis dan pengkajian
data scr sistematis dan relevan unt pengambilan
tindakan sbg respon segera & terencana dalam
rangka mencegah terjadinya malnutrisi atau over
nutrisi
Prinsip Dasar Surveilans Gizi
INDIKATOR SURVEILANS GIZI
Definisi
• Indikator adalah variabel-variabel tertentu yang
mengindikasi atau memberi petunjuk kepada
kita tentang suatu keadaan tertentu, sehingga
dapat digunakan untuk mengukur perubahan
(Green, 1992)

• Indikator adalah variabel yang dapat digunakan


untuk melakukan evaluasi/penilaian yang
bersifat kuantitatif terhadap keadaan atau status
dan memungkinkan dilakukannya pengukuran
terhadap perubahan yang terjadi dari waktu ke
waktu dan terkadang dapat berupa pendugaan
(proxy) (Depkes RI,2003)
Sifat-sifat Umum Indikator

1. Titik putus (cut off point) :


bagian populasi yang jatuh di bawah suatu batas terendah atau
nilai yang menjadi batas keadaan yang masih diterima atau
batas normal

Keuntungan penggunaan titik putus :


▫ Usaha sistem pengamatan gizi dapat memusatkan diri
pada sumber pengukuran deretan variabel terbatas
▫ Bagian populasi yang jatuh di bawah suatu titik
putus
 Dapat dihitung dengan cepat tanpa memerlukan alat
atau mesin
 Dapat diperhitungkan dengan cepat
 Dapat dipahami langsung dan mudah
2. Titik aksi :
pengamatan bagian populasi yang terdapat di bawah titik
putus (cut off point), yang menjadi syarat dimulainya
tindakan intervensi

Contoh :
• Indikatornya mungkin proporsi jumlah anak yang berat
badannya di bawah 70% berat seharusnya menurut umur
• Nilai 70% dari BB seharusnya menurut umur : titik putus
• Keputusan untuk mulai mengambil tindakan intervensi
dapat ditentukan bila proporsi jumlah anak-anak yang
mempunyai BB/U di bawah 70%, mis : 10%, maka angka
10% telah diambil sebagai titik aksi
Sifat-sifat Umum Indikator
• Titik putus dan titik aksi harus
Indikator ditentukan dengan cermat dan hati-hati,
mempertimbangkan tingkat yang biasa
dan yang dapat diterima

• Indikator harus bersifat peka terhadap


perubahan kritis dalam status gizi
masyarakat sekarang atau pada waktu
akan datang

• Suatu perubahan dalam indikator atau


dalam gambaran kecenderungannya akan
merupakan tanda yang dapat dipercaya
untuk memulai tindakan
penanggulangan, hanyalah bila
perubahan atau kecenderungan itu
terletak di luar daerah nilai-nilai normal
atau di luar variasi yang biasa terdapat
Sifat Indikator Sehubungan Dengan Sampel

• Idealnya sampel sebaiknya


dipilih mewakili populasi Sam
pel
yang sedang dilakukan
usaha sistem pengamatan
gizi terhadapnya dan
dibagi-bagi dalam
kelompok yang bersifat
homogen

• Jika hal ini tercapai maka


indikator akan mempunyai
sensitivitas dan
spesifisitas optimum
Sifat-sifat Operasional :
1. Nilai suatu indikator untuk peramalan dan menggambarkan
masalah harus dibuat seimbang dengan pertimbangan-
pertimbangan praktis tertentu :
 Mudahnya pengukuran
 Mudah diperoleh dengan peralatan minimum
 Pengolahan yang tidak rumit
 Kecepatan dan frekuensi tersedianya data
 Sensitif terhadap perubahan
 Adanya hubungan sebab akibat dari indikator
2. Biaya
3. Biaya biasanya kendala menyeluruh yang harus
dipergunakan untuk mempetimbangkan nilai suatu
indikator
4. Biaya berhubungan
dengan sifat-sifat
indikator di atas
Sifat-sifat Penting Dari Sebuah Indikator :

Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan


dalam menentukan indikator perubahan :

▫ Ketersediaan data/informasi
▫ Kemudahan dalam pengukuran
▫ Kecepatan penyediaan data
▫ Sensitifitas terhadap perubahan
▫ Menggambarkan hubungan sebab akibat
Hubungan Sebab Akibat Dalam Memilih Indikator

• Hipotesa kerja yang menyatakan hubungan sebab akibat


mengapa suatu kelompok tertentu mempunyai resiko, sangat
berguna dalam mengadakan pemilihan jenis indikator gizi
dalam suatu masyarakat
• Perlu dibedakan :
▫ Variabel pembeda
 Membedakan atau mengenal kelompok yang mengandung
resiko
▫ Faktor-faktor penyebab
 Menerangkan mengapa suatu kelompok beresiko
▫ Indikator
 Yang dipergunakan dalam pemantauan situasi yang
dihadapi oleh kelompok yang beresiko
Ruang Lingkup Surveilans Pangan Gizi

Ruang Indikator Instrument Metoda Waktu


Lingkup
Produksi Luas tanam Laporan Analisis laporan Pertahun
Produksi/ha Checklist Survey Musim tanam
Produksi/kapita
Pemasaran Ketersediaan Checklist Analisis laporan Panen
Harga Kuessioner Survey paceklik
satuan
Distribusi Ketersediaan di Kuesioner Survey rumah Panen
rumah tangga tangga paceklik
Daya beli keluarga
Konsumsi Pola konsumsi Checklist Survey rumah Waktu tertentu
Food history tangga
Intake Intake zat gizi Form food recall Survey rumah Waktu tertentu
tangga
Status gizi BB/TB Checklist Survey Waktu tertentu
TB/U (TBABS) Formulir Laporan posyandu
BBLR Laporan uks
Penyakit Morbidity penyakit Laporan instansi Survey rumah Waktu tertentu
Penyakit/metabolik kesehatan tangga
Medical record
• Indikator tersebut
dikemukakan sebagai usul
• Pilihan khusus akan
tergantung pada problem
gizi tertentu yang
memerlukan pengamatan
dan pemantauan dan
sumber data

• Titik putus pengamatan dan pemantauan


gizi berdasarkan nilai acuan yang telah
ditentukan, tapi bisa dimodifkasi untuk
mencerminkan pola pertumbuhan setempat,
sumber-sumber kesehatan dan faktor lokal
lainnya
Ringkasan Indikator Surveilans Gizi
Masalah gizi Kecamatan Kabupaten/Kota Propinsi Pusat

Penapisan kasus
1. BBLR Indikator BBLR Jumlah kasus Prevalensi BBLR Prevalensi BBLR
BBLR/Kec
Register kohort ibu
Sumber data dan Laporan SP2TP SURKESNAS SURKESNAS
bayi
2. Balita 1.Jml balita BGM dan 1.Prevalensi
kurang Indikator TN 1.Prevalensi kurang 1.Prevalensi kurang kurang
gizi 2. kasus gizi buruk gizi/kec gizi /kab gizi
2. Kasus gizi buruk prop/kab
Sumber data 1.Rujukan posyandu 1.PSG balita 1.PSG Balita 1. SURKESNAS
2.Validasi kasus 2.Lap.KLB 2.Analisis PSG
balita

3.Gangguan Indikator 1.Jml balita N/D di 1.Prevalensi gizi 1.Prevalensi gizi 1. Prevalensi gizi
kurang/prop/kab/k
Pertumbuhan di posyandu kurang/kec kurang/kab ota
2.Kasus gizi kurang 2.Kasus gizi kurang 2.Prevalensi gizi 2.Prevalensi gizi
anak usia sekolah anak usia sekolah/ kurang anak usia kurang anak usia
sekolah/prop/kab-
kecamatan sekolah/kab-kota kota

1.Rekapitulasi 1.Rekapitulasi
Sumber data posyandu 1.Rekapitulasi Kab/ Kab/
1.Rekapitulasi kec
SKDN, (F3 gizi) kec kec/prop
2.Survei TBABS 2. Hasil suvei 2.Analisis TBABS
2.Hasil.survei TBABS
TBABS
1. Jml WUS dgn IMT Prevalensi Prevalensi Prevalensi
4.KEK(WUS) Indikator <18.5 KEK(WUS)
2. Jml WUS dgn LILA KEK(WUS) KEK(WUS)
<23.5 /Kec,Kab,Prop
Penemuan/validasi /kec /Kec,Kab
Sumber data kasus Hsl survei cepat kec Hsl survei cepat Kec 1.SURKESNAS
Kab 2. SUSENAS
3.Analisissurvei
cepat
Jml Bumil dgn Lila Prevalensi Prevalensi 1. Prevalensi
5.KEK (BUMIL) Indikator <23.5 KEK(BUMIL) KEK(BUMIL)
/kec /kab KEK(BUMIL)
/prop
Sumber data validasi kasus - SUSENAS 2.SUSENAS
SUSENAS

1.Jml TGR anak 1.Prevalensi 1.Prevalensi 1.Prevalensi


6.GAKY Indikator sekolah Gondok (TGR) Gondok Gondok
2.Jml UIE anak 2.Sebaran 2.Sebaran
sekolah Kecamatan dgn 2.Sebaran Kec,Kab Kec,kab,prop
dgn gondok dgn gondok
gondok endemik endemik endemik
3.Jml rumah tangga
7. Konsumsi garam mengkon- 3.Presentase rumah 3. Presentase rumah 3.Presentase rumah
sumsi grm tangga tangga tangga
beryodium mengkonsumsi grm mengkonsum- mengkonsumsi
beryodium si grm beryodium
beryodium kec kec, grm beryodium prop
kab
1.Analisa survey
Sumber data 1.Hsl survei GAKY 1.Hsl survei GAKY GAKY
2.Survei 2.Hsl survei 2.Analisa survei
konsumsi grm konsumsi kon-
sumsi grm
beryodium kec grm beryodium kec, beryodium
kab

Anda mungkin juga menyukai