PERKEMBANGAN Dosen Pengampuh: Wahyu Agustina, M.Psi
Disusun Oleh: Kel.6
Nina Maharani Shella Vezi Sherly Mustika Wardani Yusri Susanti Kemajuan Berbicara Pada Anak
Untuk newborn atau bayi baru lahir, komunikasi yang
bisa ia sampaikan adalah lewat tangisan. Menurut 2-3 National Institute of Deafness and Other Communication Disorders, tahap pertama dari proses belajar bicara Bulan adalah ketika bayi mengetahui bahwa dengan menangis, maka ia bisa mendapatkan makanan, kenyamanan, dan pelukan hangat. Menurut American Speech-Language-Hearing Association (ASHA), di usia ini anak sudah melalukan 3-6 babbling atau mengoceh yang mulai terdengar seperti Bulan orang berbicara. Bayi usia ini mulai mengoceh dengan suku kata tunggal, misalnya papapapa, babababa, dan mamamama. Bayi bahkan mulai bisa mengatur nada bicara sesuai emosi yang ia rasakan, bahkan dengan ekspresi wajah yang sesuai Bayi usia ini mulai mengerti nama orang- orang terdekatnya, ia juga mulai mengerti benda dan konsep dasar, seperti ya, tidak, 6-9 habis. Di usia 6-9 bulan ini ia juga sudah Bulan dapat mengucapkan kata-kata sederhana, seperti mama dan papa, walau belum tahu artinya. Memasuki usia ini, bayi mulai bisa memanggil orang tuanya sesuai panggilan (mama papa, ayah ibu, mimi 9-12 pipi, atau lainnya) dan sudah mengerti artinya. Si Kecil Bulan juga menggunakan isyarat untuk menyatakan keinginannya, misalnya menunjuk, atau menjulurkan tangan tanda minta digendong. Bayi usia ini juga suka membeo atau menirukan kata yang didengarnya. Walau menurut American Academy of Pediatrics bayi usia ini baru bisa mengucapkan 2-3 kata Setelah ulang tahun pertamanya, Si Kecil biasanya sudah dapat mengucapkan 3-6 kata dengan arti. Jika pada usia 15 bulan anak baru dapat 12-18 mengucapkan 3-6 kata dengan arti, maka pada usia Bulan 18 bulan kata yang bisa ia ucapkan sudah 5-50 kata. Bahkan sekitar usia 18 bulan, ia sudah bisa menyampaikan sebagian besar keinginannya dengan kata-kata. Dalam kurun waktu ini anak mengalami ledakan bahasa. Hampir setiap hari ia memiliki kosakata baru. Ia dapat membuat kalimat yang terdiri atas dua 18-24 kata (mama mandi, naik sepeda) dan dapat Bulan mengikuti perintah dua langkah. Pada fase ini anak akan senang mendengarkan cerita. Pada usia dua tahun, sekitar 50 persen bicaranya dapat dimengerti orang lain Jika sebelumnya Anda masih kesulitan mengerti kata-kata yang diucapkan Si Kecil, kini hampir 2-3 semua kata yang ia ucapkan sudah dapat dimengerti Tahun orang lain. Di usia 2 tahun, anak sudah bisa menggunakan kalimat berisi 2-3 kata, bahkan lebih dari 3 kata ketika usianya mendekati 3 tahun. Anak juga mulai bicara menggunakan kalimat tanya. Inilah masa Si Kecil mulai aktif bercerita dan tertarik mendengarkan cerita orang lain. Menurut ASHA, ia bisa menceritakan dengan rinci apa yang ia alami di sekolah, menggunakan banyak kalimat panjang berisi sekitar 4 kata atau 3-5 lebih per kalimat. Ia juga bisa menggunakan kata dalam bentuk Tahun jamak, misalnya mainan-mainan, sepeda-sepeda, dan teman- teman. Jika Anda menanyakan kapan, di mana, siapa, ke mana, Si Kecil juga sudah bisa menjawabnya dengan baik.Si Kecil bahkan sudah pintar menggunakan kata ganti, seperti aku, kamu, dia, kita, mereka Perkembangan emosional Serta Prilaku Sosial Pada Masa AkhirAnak-Anak
A. Sosialisasi Dengan Anggota Keluarga
Ketika seseorang memasuki usia akhir masa anak-anak maka biasanya para orang tua mulai memberikan waktunya yang lebih sedikit. Menurut suatu investivigasi tentang banyaknya waktu yang digunakan orang tua bersama anak, maka waktu yang dihabiskan oleh orang tua untuk mengasuh, mengajar, berbicara dan bermain dengan anak-anak yang telah memasuki masa akhir kurang dari setengah waktu yang dihabiskan ketika anak masih lebih kecil (Hill & Stafford, 1980). B. Sosialisasi Di Sekolah Sosialisasi anak di sekolah pada umumnya terjadi atas dasar interest dan aktvitas bersama. Hubungan persahabatan dan hubungan peer group di sekolah bersifat timbal balik dan biasanya diantara sesama anggota kelompok ada saling pengertian, saling membantu, saling percaya dan saling menghargai serta menerima satu sama lain. C. Sosialisasi Dengan Teman Sebaya
Selama masa pertengahan dan akhir, biasanya anak lebih
banyak meluangkan waktunya dalam berinterkasi dengan teman sebaya. Pada masa akhir anak-anak mereka telah menjalin persahabatan dengan teman sebaya dan mulai memasuki usia gang, yaitu usaha yang pada saat itu kesadaran sosial berkembang pesat dan telah menjadi pribadi sosial yang merupakan salah salah satu tugas perkembangan yang utama dalam periode ini S1 Kebidanan