Anda di halaman 1dari 13

Aliran-Aliran Filsafat Sejarah yang Berkembang

Nama Kelompok

Ria Juwita (A92217130)

Umi Habibah (A92217090)


Aliran-Aliran Filsafat Sejarah yang Berkembang

 Aliran idealisme

 Aliran materialisme

 Aliran Kritisisme
Aliran Idelisme

 aliran filsafat yang mempunyai pandangan bahwa hakekat segala sesuatu ada pada
tataran ide. Realitas yang berwujud sebenarnya lebih dulu ada dalam realitas ide dan
pikiran dan bukan pada hal-hal yang bersifat materi. Meskipun demikian, idealisme
tidak mengingkari adanya materi. Materi merupakan bagian luar dari apa yang disebut
hakekat terdalam, yaitu akal atau ruh, sehingga materi merupakan bungkus luar dari
hakekat, pikiran, akal, budi, ruh atau nilai.
 aliran ini berkembang di abad-19 Masehi.
 Fichte (1762-1814) yang dijuluki sebagai penganut idealisme subjektif adalah
merupakan murid Kant. Demikian juga dengan Schelling yang filsafatnya disebut
dengan idealisme objektif Kemudian kedua filsafat idealisme ini (subjektif dan objektif)
disintesiskan dalam filsafat idealisme mutlaknya Hegel.
Aliran Materialisme

 Pengertian materialisme adalah ajaran yang menekankan keunggulan faktor-faktor


material atas yang spiritual dalam metafisika, teori nilai, epistemologi atau penjelasan
historis.
 tampaknyafaham ini meluaskan defenisi dari kebendaan itu sendiri, sehingga fikiran
ataupun buah (hasil)dari fikiran merupakan produk dari dan bergantung sepenuhnya
kepada materi.
 Tokoh-tokoh aliran materialisme di abad modern adalah Tomas Hobbes (1588-1679),
Julian de La-Mattrie (1709-1751, Holbach (1715-1771), Feurbach (1804-1872), dan Karl
Marx (1818-1883).
Aliran Kritisisme

 Kritisisme adalah filsafat yang terlebih dulu menyelidiki kemampuan rasio


dan batas-batasnya sebelum tindakan mengetahui dengan menggunakan rasio
itu dijalankan. Kritisisme dipertentangan dengan dogmatisme, yakni filsafat
yang langsung menjalankan tindakan mengetahui sebelum kemampuan rasio
dan batas-batasnya diketahui. Dogmatisme percaya begitu saja terhadap
kemampuan rasio, dan berpikir dengan menggunakan kategori-kategori
metafisis, seperti Allah, substansi, esensi, dll, tanpa lebih dulu menyelidiki
apakah memang rasio memiliki kemampuan untuk mengetahui hal-hal
tersebut
 Tokoh aliran ini adalah Immanuel Kant dari Jerman
Teori-Teori Filsafat Sejarah yang
berkembang
Idealisme

 Idealisme subjektif ( Immaterialisme)


a. Idealisme obyektif
Jenis idealisme ini juga dinamakan mentalisme.atau
Banyak filosof idealis, dari Plato,melalui Hegel sampai
fenomenalisme. Jenis ini sangat tidak dapat dipertahankan
filsafat masa ini menolak subjektivisme yang ekstrem atau
karena paling banyak mendapat tantangan. Seorang idealis
mentalisme, dan menolak juga pandangan bahwa dunia
subjektif berpendirian bahwa akal jiwa dan persepsi-
luar itu adalah buatan manusia. Mereka berpendapat bahwa
persepsinya atau ide-idenya merupakan segala yang ada.
peraturan dan bentuk dunia begitu juga pengetahuan
Objek pengalaman bukan benda material, objek
adalah ditentukan oleh watak dunia sendiri. Akal
Pengalaman adalah persepsi. Benda-benda seperti
menemukan peraturan alam. Pemikiran mereka terbentuk
bangunan dan pohon pohonan itu ada, tetapi hanya ada
idealis dalam memberi interpretasi kepada alam sebagai
dalam akal yang mempersepsikannya.
suatu bidang yang dapat dipahami yang bentuk
sistematiknya menunjukkan susunan yang rasional dan
nilai.
 Idealisme Personal
Personalisme muncul sebagai protes terhadap materialisme mekanik dan idealisme monistik.
Bagi seorang personalis, yang dimaksud dengan realitas dasar itu bukan pemikiran yang
abstrak atau proses pemikiran yang khusus, melainkan seseorang atau jiwa (seorang
pemikir). Realitas tersebut termasuk personalitas yang sadar. Bagi kelompok personalis alam
adalah tata tertib yang obyektif, walaupun begitu alam tidaklah berdiri sendiri
Materalisme

 Materalisme Dialektika
Perkembangan sejarah manusia dan masyarakatpun tunduk dan mempunyai watak materialistik
dialektis sehingga jika teori ini diterapkan pada gejala masyarakat, timbullah materialisme historis.
Materialisme dialektik timbul karena perjuangan sosial akibat Revolusi Industri. Menurut
Materialisme, yang ada didunia ini, tidak ada sesuatu selain benda dalam gerak, benda tidak akan
dapat bergerak, kecuali dalam ruang dan waktu.
 Materialisme Historis
Materialisme historis merupakan pandangan ekonomi terhadap sejarah. Kata historis
ditempatkan Marx dengan maksud untuk menjelaskan berbagai tingkat perkembangan
ekonomi masyarakat yang terjadi sepanjang zaman. Sedangkan materialisme yang dimaksud
Marx adalah mengacu pada pengertian benda sebagai kenyataan yang pokok. Marx tetap
konsekuen memakai kata historical materialisme untuk menunjukkan sikapnya yang
bertentangan dengan filsafat idealism.
Kritisme

Kritik atas Rasio Praktis


 Kritik atas Rasio Murni
Rasio praktis adalah rasio yang mengatakan apa
Menurut kant, baik rasionalisme maupun
empirisme, kedua-duanya berat sebelah. Ia yang harus dilakukan; atau dengan kata lain, rasio
berusaha menjelaskan bahwa pengenalan yang memberikan perintah kepada kehendak. Kant
manusia merupakan paduan antara sintesis
dari unsur-unsur apriori dengan unsur-unsur memperlihatkan bahwa rasio praktis memberikan
aposteriori. perintah yang mutlak (imperatif kategori). Terdapat
tiga postulat dari rasio praktis, yaitu: kebebasan
kehendak, inmoralitas jiwa, dan adanya Allah.
 Kritik atas Daya Pertimbangan
Sebagai konsekuensi dari “kritik atas rasio umum” dan “kritik atas rasio praktis” ialah
munculnya dua lapangan tersendiri, yaitu lapangan keperluan mutlak di bidang alam dan
lapangan kebebasan di bidang tingkah laku manusia. Maksudnya kritik ini adalah mengerti
kedua persesuaian kedua lapangan ini dengan menggunakan konsep finalitas (tujuan).
Trimakasih 

Anda mungkin juga menyukai