Anda di halaman 1dari 70

MANAJEMEN PERPAJAKAN

B.2.48.15.001.3.15R0.IC
Lingkup Bahasan / Mata Ajar

1. Perencanaan Pajak (Tax Planning)


2. Fasilitas Perpajakan (Tax Facilities)
3. Pajak Penghasilan Badan
4. Upaya Hukum dan Administrasi

www.pln.co.id |
Dasar Hukum
UU Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983
Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan.

UU Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak.

PP No.74 Tahun 2011

PMK-08/PMK.03/2013 tentang Tata Cara Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi


dan Pengurangan atau Pembatalan Surat Ketetapan Pajak atau Surat Tagihan Pajak

PMK-11/PMK.03/2013 tentangTata Cara Pembetulan

SE-11/Pj/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Keberatan Pajak Penghasilan, Pajak


Pertambahan Nilai Dan/Atau Pajak Penjualan Atas Barang Mewah.

www.pln.co.id |
Pengertian

Sengketa Pajak adalah sengketa yang timbul dalam bidang


perpajakan antara Wajib Pajak atau penanggung Pajak dengan
pejabat yang berwenang sebagai akibat dikeluarkannya keputusan
yang dapat diajukan Banding atau Gugatan kepada Pengadilan
Pajak berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan,
termasuk Gugatan atas pelaksanaan penagihan berdasarkan
Undang-undang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa.

www.pln.co.id |
Sejarah Pengadilan Pajak

1915 1927 1959 1997 2002

• Raad van het • Regeling van • Majelis • Badan • Pengadilan


Beroep voor het Beroep in Pertimbangan Penyelesaian Pajak (PP)
Belastingzaken Belastingzaken Pajak (MPP) Sengketa Pajak
(Badan Banding (Pertimbangan (BPSP)
Administrasi Urusan Pajak)
Pajak)

www.pln.co.id |
Arah dan Tujuan Badan Penyelesaian Sengketa Pajak (BPSP)

BPSP bertugas memeriksa dan memutus sengketa pajak berupa:

• Banding terhadap pelaksanaan keputusan pejabat yang berwenang.


• Gugatan terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan perpajakan di
bidang penagihan.

Putusan BPSP bersifat final dan mempunyai kekuasaan eksekutorial dan


berkedudukan hukum yang sama dengan putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap.

Pengajuan Banding atau Gugatan ke BPSP merupakan upaya hukum


terakhir bagi pembayar pajak dan putusannya tidak dapat digugat ke
peradilan umum atau Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN).

www.pln.co.id |
Siklus Perpajakan

WAJIB PAJAK DJP (FISKUS)


Pelaporan Pajak
NPWP/PKP Penelitian
(SPT)
Pembukuan/Pencatatan Pemeriksaan
Penyetoran Penyidikan

PENETAPAN

 Pembetulan
 Keberatan
RESTITUSI  Banding PENAGIHAN
 PK
www.pln.co.id |
Metode Penyelesaian
NO UPAYA HUKUM PENYELESAIAN DASAR HUKUM
1 Pembetulan. DJP Pasal 16 UU KUP dan
PMK.11/PMK.03/2013
2 Pengurangan, Penghapusan Sanksi Administrasi, DJP Pasal 36 KUP
dan Pembatalan Ketetapan Pajak/ STP.
3 Keberatan. DJP Pasal 25 UU KUP dan PP 74
Tahun 2011
4 Pembuktian Ketidakbenaran Ketetapan Pajak DJP Pasal 26 (4) KUP
Secara Jabatan, dilakukan melalui Keberatan.
5 Banding. Pengadilan Pajak Pasal 27 UU KUP dan UU No.
14 Tahun 2002
6 Gugatan. Pengadilan Pajak Pasal 23 UU KUP
7 Peninjauan Kembali (PK) Mahkamah Agung Pasal 77 (3) UU PP
8 Sanggahan Pihak Ketiga. Pengadilan Negeri Pasal 38 UU PPSP

www.pln.co.id |
Bagan Penyelesaian
UPAYA HUKUM

Produk DJP Pengadilan Pajak Pengadilan negeri Mahkamah Agung

SKP (Surat Keteta- Keberatan (Pasal 25 Banding (Pasal 27


pan Pajak) UU KUP) UU KUP)

Pembetulan (Pasal 16
UU KUP) PK
(Peninjauan Kembali)
(Pasal 77 UU PP)
Pengurangan/Pengha-
pusan Sanksi
STP (Surat Tagihan (Pasal 36 (1) a UU KUP)
Pajak) Gugatan (Pasal 23
Pengurangan/ UU KUP)
Pembatalan STP
(Pasal 36 (1) c UU KUP)

Pengurangan/
Pembatalan SKP
(Pasal 36 (1) b UU KUP)

Pembatalan
Hasil Pemeriksaan
(Pasal 36 (1) d UU KUP)

v Surat Paksa, SPMP, Sita,


Pengumaman Lelang
v Kept Pencegahan
v Kept Pelaksanaan
Keputusan Perpajakan
v Penerbitan SKP/ SK
Keberatan tidak sesuai prosedur

Sanggahan oleh
Penyitaan Pihak ke-3 (UU PPSP)
Pembetulan SPT atau Pengungkapan Ketidakbenaran,
sebagai Self Assessment

Belum Pemeriksaan
Pemeriksaan Pemeriksaan Bukti Permulaan Penyidikan Penuntutan

SPT Pembetulan Pengungkapan Pengungkapan Penghentikan


(Pasal 8(1) KUP) Ketidakbenaran Ketidakbenaran Penyidikan
Sanksi bunga (Pasal 8(4) KUP) (Pasal 8(3) KUP) (Pasal 44B KUP)
2% perbulan Denda 50% Denda 150% Denda 4 x
www.pln.co.id |
Definisi Keberatan

Merupakan suatu cara yang dilakukan oleh Wajib Pajak kepada


DJP apabila merasa kurang/ tidak puas atas suatu ketetapan pajak
yang dikenakan kepadanya atau atas pemotongan/pemungutan
oleh pihak ketiga

www.pln.co.id |
Keberatan

Penelaah
Keberatan Dikabulkan
Direktur Jenderal Pajak
Wajib Pajak Syarat:
Permohonan 1. Secara tertulis dalam Bahasa Indonesia
Keberatan tersebut 2. Mengemukakan jumlah pajak yang terutang,
Wajib Pajak dapat atas Banding
dipotong atau dipungut atau jumlah rugi menurut
mengajukan -SKPKB penghitungan WP
permohonan - SKPKBT 3. Paling lama 3 bulan sejak tanggal dikirim SKP (kecuali
Keberatan hanya - SKPN Force Majeure)
kepada - SKPLB 4. 1 surat keberatan diajukan untuk 1 ketetapan pajak
Direktur Jenderal - Pemotongan atau
Ditolak
dan 1 jenis pajak dalam 1 tahun/ masa pajak
Pajak pemungutan pajak 5. Dilampiri Surat Kuasa Khusus apabila diwakilkan
oleh pihak ketiga 6. WP wajib melunasi pajak yang masih harus dibayar
Berdasarkan paling sedikit sejumlah yang telah disetujui dalam
ketentuan pembahasan akhir hasil pemeriksaan (Closing
perundang- Conference), sebelum surat keberatan disampaikan. Apabila tidak lengkap,
undangan 7. Memuat alasan-alasan yang jelas bukan merupakan
perpajakan 8. Syarat tambahan: Khusus bagi WP yang mengajukan Surat Keberatan
keberatan atas ketetapan pajak yang ditetapkan sehingga tidak
secara jabatan, WP yang bersangkutan harus
membuktikan ketidak benaran ketetapan pajak
dipertimbangkan
tersebut (pembuktian terbalik)
www.pln.co.id |
Proses Keberatan

Penelaah
Keberatan

Penerimaan Pemenuhan Permintaan


Permohonan Persyaratan Bukti dan Pembahasan
Keberatan Formal Dokumen Sengketa

Dikabulkan
Penerbitan
Surat
Keputusan
Keberatan
Pemberitahuan
Hasil Penelitian
Banding
Pembahasan Keberatan
Akhir
Ditolak

www.pln.co.id |
Banding
• upaya hukum yang dapat dilakukan oleh Wajib Pajak atau
penanggung Pajak terhadap suatu keputusan yang dapat
Banding diajukan Banding, berdasarkan peraturan perundang-
undangan perpajakan yang berlaku.

Surat Uraian • surat terbanding kepada Pengadilan Pajak yang berisi


jawaban atas alasan Banding yang diajukan oleh pemohon
Banding Banding.

Surat • surat dari tergugat kepada Pengadilan Pajak yang berisi


Tanggapan jawaban atas Gugatan yang diajukan oleh penggugat.

Surat • surat dari pemohon Banding atau penggugat kepada


Pengadilan Pajak yang berisi bantahan atas surat uraian
Bantahan Banding atau Surat Tanggapan.

www.pln.co.id |
Hukum Pajak (1)

Hukum pajak atau hukum fiskal ialah keseluruhan dari peraturan-peraturan


yang meliputi wewenang pemerintah untuk mengambil kekayaan seseorang
dan menyerahkannya kembali kepada masyarakat dengan melalui kas Negara,
sehingga merupakan bagian dari hukum publik, yang mengatur hubungan-
hubungan hukum antara negara dan orang-orang atau badan-badan (hukum)
yang berkewajiban membayar pajak.

Hukum Pajak mengatur siapa subjek dan Wajib Pajak, obyek pajak, kewajiban
Wajib Pajak kepada Pemerintah, timbul/hapusnya hutang pajak, cara
penagihan pajak dan cara mengajukan Keberatan/Banding serta Pengadilan
Pajak.

www.pln.co.id |
Hukum Pajak (2)

Materiil (Material tax law)


• Hukum pajak yang memuat ketentuan-ketentuan tentang siapa-siapa yang
dikenakan pajak, dan siapa-siapa dikecualikan dari pengenaan pajak, apa saja
yang dikenakan pajak dan berapa yang harus dibayar.
• Contoh: UU PPh, UU PPN

Formil (Formal tax law)


• hukum pajak yang memuat ketentuan-ketentuan bagaimana mewujudkan
hukum pajak materiil menjadi kenyataan
• Contoh: UU KUP

www.pln.co.id |
Pengadilan Pajak

Pengadilan Pajak adalah Badan Peradilan yang melaksanakan kekuasaan kehakiman bagi Wajib Pajak atau
penanggung Pajak yang mencari keadilan terhadap Sengketa Pajak.

Dengan UU No.14 Tahun 2002 dibentuk Pengadilan Pajak yang berkedudukan di ibukota Negara. Sidang
Pengadilan Pajak dilakukan di tempat kedudukannya dan apabila dipandang perlu dapat dilakukan di
tempat lain yang ditetapkan oleh Ketua.

Pembinaan teknis peradilan bagi Pengadilan Pajak dilakukan oleh Mahkamah Agung. Pembinaan
organisasi, administrasi, dan keuangan bagi Pengadilan Pajak dilakukan oleh Departemen Keuangan.
Pembinaan-pembinaan tersebut tidak boleh mengurangi kebebasan Hakim dalam memeriksa dan
memutus Sengketa Pajak.

www.pln.co.id |
Susunan Pengadilan Pajak
Ketua Pengadilan

Wakil Ketua I Wakil Ketua II Wakil Ketua III Wakil Ketua IV Wakil Ketua V

Sekretaris, Wakil Sekretaris,


Sekretaris Pengganti

Panitera, Wakil Panitera,


Panitera Pengganti

Hakim Hakim Hakim Hakim Hakim

www.pln.co.id |
Syarat Menjadi Hakim
Warga Negara Indonesia.

Berumur paling rendah 45 (empat puluh lima) tahun.

Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Setia kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Tidak pernah terlibat dalam kegiatan yang menghianati Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 atau terlibat organisasi terlarang

Mempunyai keahlian di bidang perpajakan dan berijazah sarjana hukum atau sarjana lain

Berwibawa, jujur, adil, dan berkelakuan tidak tercela.

Tidak pernah dipidana karena melakukan tindak pidana kejahatan.

Sehat jasmani dan rohani


www.pln.co.id |
Kode Etik Hakim

Hakim tidak boleh


merangkap menjadi:

Penasehat hukum. Konsultan Pajak. Akuntan publik.

Wali, pengampu, atau


pejabat yang berkaitan
Pelaksana putusan
Pengusaha. dengan suatu Sengketa
Pengadilan Pajak.
Pajak yang akan atau
sedang diperiksa olehnya.

www.pln.co.id |
Kekuasaan Pengadilan Pajak

Pengadilan Pajak mempunyai tugas dan wewenang memeriksa dan


memutus Sengketa Pajak.

Pengadilan Pajak dalam hal menyelesaikan permohonan Banding hanya


memeriksa dan memutus sengketa atas keputusan Keberatan, kecuali
ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pengadilan Pajak dalam hal Gugatan memeriksa dan memutus sengketa


atas pelaksanaan penagihan Pajak atau Keputusan pembetulan atau
Keputusan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2)
Undang-Undang nomor 6 TAHUN 1983 tentang Ketentuan Umum dan
Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang nomor 28 TAHUN 2007 dan peraturan
perundang-undangan perpajakan yang berlaku.

www.pln.co.id |
Hukum Acara

Para pihak yang bersengketa masing-masing dapat didampingi atau diwakili oleh
satu atau lebih kuasa hukum dengan Surat Kuasa Khusus.

Untuk menjadi kuasa hukum harus dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

• Warga Negara Indonesia.


• Mempunyai pengetahuan yang luas dan keahlian tentang peraturan perundang-
undangan perpajakan.
• Persyaratan lain yang ditetapkan oleh Menteri.

www.pln.co.id |
Banding
Banding

Hakim PP
Dikabulkan
Pengadilan Pajak
Wajib Pajak

Wajib Pajak dapat Permohonan Syarat:


mengajukan Banding tersebut 1. Secara tertulis dalam Bahasa Indonesia.
permohonan atas 2. Paling lama 3 bulan sejak Surat Keputusan
Banding hanya -SKPKB Keberatan diterima (kecuali Force Majeure).
kepada - SKPKBT PK
3. 1 Keputusan diajukan untuk 1 Surat
Badan Peradilan - SKPN Banding.
Pajak / Pengadilan - SKPLB 4. Dilampiri salinan Surat Keputusan
Pajak - Pemotongan atau Keberatan. Ditolak
pemungutan pajak 5. Memuat alasan-alasan yang jelas
oleh pihak ketiga
Berdasarkan
ketentuan
perundang-
undangan
perpajakan

www.pln.co.id |
Persiapan Persidangan

Jangka waktu

• Pengadilan Pajak meminta Surat Uraian Banding atau Surat


Tanggapan atas Surat Banding atau Surat Gugatan kepada
terbanding atau tergugat dalam jangka waktu 14 (empat belas)
hari sejak tanggal diterima Surat Banding atau Surat Gugatan.

Terbanding atau tergugat menyerahkan Surat


Uraian Banding atau Surat Tanggapan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 44 dalam jangka waktu:

• 3 (tiga) bulan sejak tanggal dikirim permintaan Surat Uraian


Banding (SUB).
• 1 (satu) bulan sejak tanggal dikirim permintaan Surat Tanggapan.

www.pln.co.id |
Alur Pemeriksaan dengan Acara Biasa

www.pln.co.id |
Pemeriksaan dengan Acara Cepat

Pemeriksaan dengan acara cepat dilakukan oleh Majelis


atau Hakim Tunggal.

Pemeriksaan dengan acara cepat dilakukan terhadap:

• Sengketa Pajak tertentu.


• Gugatan yang tidak diputus dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 81 ayat (2).
• Tidak dipenuhinya salah satu ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 84 ayat (1) atau kesalahan tulis dan/atau kesalahan hitung, dalam
putusan Pengadilan Pajak.
• Sengketa yang berdasarkan pertimbangan hukum bukan merupakan
wewenang Pengadilan Pajak

www.pln.co.id |
Alur Pemeriksaan dengan Acara Cepat

www.pln.co.id |
Pembuktian

Alat bukti dalam sengketa dapat berupa:

Surat atau Keterangan para Pengakuan para Pengetahuan


Keterangan ahli.
tulisan. saksi. pihak. Hakim.

www.pln.co.id |
Alat Bukti Surat atau Tulisan

Akta autentik, yaitu surat yang dibuat oleh atau dihadapan seorang pejabat umum, yang menurut
peraturan perundang-undangan berwenang membuat surat itu dengan maksud untuk
dipergunakan sebagai alat bukti tentang peristiwa atau peristiwa hukum yang tercantum
didalamnya.

Akta di bawah tangan yaitu surat yang dibuat dan ditandatangani oleh pihak-pihak yang
bersangkutan dengan maksud untuk dipergunakan sebagai alat bukti tentang peristiwa atau
peristiwa hukum yang tercantum didalamnya.

Surat keputusan atau surat ketetapan yang diterbitkan oleh Pejabat yang berwenang.

Surat-surat lain atau tulisan yang tidak termasuk dalam tiga kategori diatas yang ada kaitannya
dengan banding atau Gugatan.

www.pln.co.id |
Putusan

Putusan Pengadilan Pajak


merupakan putusan akhir
dan mempunyai kekuatan Pengadilan Pajak dapat
hukum tetap. mengeluarkan putusan sela atas
Gugatan berkenaan dengan
permohonan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 43 ayat (2).

www.pln.co.id |
Putusan Pengadilan Pajak

Mengabulkan
sebagian atau Menambah Pajak
Menolak.
seluruhnya. yang harus dibayar.

Membetulkan
Tidak dapat kesalahan tulis
Membatalkan.
diterima. dan/atau kesalahan
hitung.

www.pln.co.id |
Pelaksanaan Putusan

Apabila putusan Pengadilan Pajak


mengabulkan sebagian atau seluruh
Putusan Pengadilan Pajak langsung Banding, kelebihan pembayaran Pajak
dapat dilaksanakan dengan tidak dikembalikan dengan ditambah
memerlukan lagi keputusan pejabat imbalan bunga sebesar 2% (dua
yang berwenang kecuali peraturan persen) sebulan untuk paling lama 24
perundang-undangan mengatur lain. (dua puluh empat) bulan, sesuai
ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan yang berlaku

www.pln.co.id |
Gugatan
Wajib Pajak dapat mengajukan GUGATAN kepada
Badan Peradilan Pajak / Pengadilan Pajak

ATAS

1. Pelaksanaan Surat Paksa, Surat Perintah Melakukan Penyitaan, atau Pengumuman Lelang
2. Keputusan pencegahan dalam rangka pelaksanaan penagihan pajak
3. Keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan keputusan perpajakan, selain yang ditetapkan dalam Pasal 25
ayat (1) dan Pasal 26; atau
4. Penerbitan surat ketetapan pajak atau Surat Keputusan Keberatan, yang dalam penerbitannya tidak sesuai
dengan prosedur atau tata cara yang telah diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan

SYARAT

1. Diajukan tertulis dalam Bahasa Indonesia


2. Jangka waktu 30 hari sejak tanggal diterima Keputusan yang digugat
3. SK Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi atau dalam jangka waktu 14 hari sejak tanggal
pelaksanaan penagihan untuk gugatan atas penagihan pajak
4. Terhadap 1 Keputusan atau 1 pelaksanaan penagihan diajukan 1 Surat Gugatan

www.pln.co.id |
Proses Gugatan dengan Acara Biasa

www.pln.co.id |
Proses Gugatan dengan Acara Cepat

www.pln.co.id |
Kriteria PK

Hanya dapat dilakukan 1 (satu) kali ke MA melalui Pengadilan Pajak.

Tidak menangguhkan atau menghentikan pelaksanaan putusan


Pengadilan Pajak.

Permohonan PK dapat dicabut sebelum diputus, dalam hal sudah


dicabut permohonan PK tsb tidak dapat diajukan lagi.

www.pln.co.id |
Peninjauan Kembali (PK)
Alasan Pengajuan PK Syarat Pengajuan
Putusan Pengadilan Pajak didasarkan pada Permohonan Peninjauan Kembali dengan
kebohongan atau tipu muslihat alasan disamping diajukan paling lambat 3
bulan sejak diketahuinya kebohongan atau
Terdapat bukti tertulis baru dan penting dan tipu muslihat atau ditemukan bukti tertulis
bersifat menentukan baru
Dikabulkan suatu hal yang tidak dituntut
atau lebih dari yang dituntut
Ada suatu bagian dari tuntutan belum
Permohonan Peninjauan Kembali dengan
diputus tanpa dipertimbangkan sebab-
alasan disamping diajukan paling lambat 3
sebabnya
bulan sejak putusan dikirim oleh
Apabila terdapat suatu putusan yang nyata- Pengadilan Pajak
nyata tidak sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

www.pln.co.id |
Peninjauan Kembali

Jangka Waktu Pengambilan Putusan PK

• 6 bulan sejak permohonan PK diterima oleh MA,


dalam hal putusan Pengadilan Pajak diambil
melalui pemeriksaan acara biasa ; atau
• 1 bulan sejak permohonan PK diterima oleh MA,
dalam hal putusan Pengadilan Pajak diambil
melalui pemeriksaan acara cepat

www.pln.co.id |
Proses Peninjauan Kembali

www.pln.co.id |
Skema Peninjauan Kembali

www.pln.co.id |
Pembetulan Ketetapan Pajak

Pengertian “membetulkan” adalah antara lain, menambahkan,


mengurangkan, atau menghapuskan, tergantung pada sifat kesalahan
dan kekeliruannya.

Pembetulan dapat dilaksanakan apabila terdapat kesalahan atau


kekeliruan yang bersifat manusiawi perlu dibetulkan sebagaimana
mestinya. Sifat kesalahan atau kekeliruan tersebut tidak boleh
mengandung persengketaan antara fiskus dan Wajib Pajak.

Diatur dalam Pasal 16 ayat (1) UU KUP

www.pln.co.id |
Ruang Lingkup Pembetulan

Kesalahan tulis, antara lain kesalahan


Kesalahan hitung, antara lain kesalahan
yang dapat berupa nama, alamat,
yang berasal dari penjumlahan dan/atau
Nomor Pokok Wajib Pajak, nomor surat
pengurangan dan/atau perkalian
ketetapan pajak, jenis pajak, Masa Pajak
dan/atau pembagian suatu bilangan;
atau Tahun Pajak, dan tanggal jatuh
atau
tempo;

Kekeliruan dalam penerapan ketentuan tertentu dalam


peraturan perundang-undangan perpajakan, yaitu
kekeliruan dalam penerapan tarif, kekeliruan penerapan
persentase Norma Penghitungan Penghasilan Neto,
kekeliruan penerapan sanksi administrasi, kekeliruan
Penghasilan Tidak Kena Pajak, kekeliruan penghitungan
Pajak Penghasilan dalam tahun berjalan, dan kekeliruan
dalam pengkreditan pajak.

www.pln.co.id |
Persyaratan Formal Pembetulan

Ditandatangani oleh Wajib


1 (satu) permohonan Pajak, dan dalam hal
diajukan untuk 1 (satu) Diajukan secara tertulis permohonan
surat ketetapan pajak, dalam bahasa Indonesia ditandatangani oleh bukan
Surat Tagihan Pajak, atau disertai dengan alasan Wajib Pajak, permohonan
surat keputusan lain yang yang mendukung tersebut harus dilampiri
terkait dengan bidang permohonannya; dan dengan Surat Kuasa Khusus
perpajakan; sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 32 UU KUP

www.pln.co.id |
Tata Cara Pengajuan dan Prosedur Penyelesaian

Pengajuan permohonan pembetulan ditujukan kepada pejabat yang menerbitkan surat ketetapan pajak, Surat Tagihan
Pajak, atau surat keputusan lain yang terkait dengan bidang perpajakan yang diajukan pembetulan.

Permohonan pembetulan disampaikan ke atau melalui Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar dan/atau
tempat Pengusaha Kena Pajak dikukuhkan atau Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan dalam wilayah
Kantor Pelayanan Pajak yang bersangkutan secara langsung; atau melalui pos dengan bukti pengiriman surat.

Dalam hal Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar atau Kantor Pelayanan Pajak tempat Pengusaha Kena
Pajak dikukuhkan berubah, permohonan pembetulan ditujukan kepada Direktur Jenderal Pajak, Kepala Kantor Wilayah
DJP yang baru, atau Kepala Kantor Pelayanan Pajak yang baru.

Atas penyampaian permohonan pembetulan tersebut diberikan tanda bukti penerimaan surat. Bukti pengiriman surat
melalui pos atau tanda bukti penerimaan surat merupakan bukti penerimaan permohonan pembetulan.

Dalam melakukan penelitian atas permohonan pembetulan, Direktur Jenderal Pajak dapat memanggil Wajib Pajak untuk
memberikan penjelasan atau keterangan tambahan yang diperlukan.
www.pln.co.id |
Jangka Waktu Penyelesaian Pembetulan

Pengajuan permohonan pembetulan yang diterima oleh Direktur Jenderal


pajak setelah tanggal 31 Desember 2007 harus diselesaikan dalam jangka
waktu 6 (enam) bulan meskipun tahun pajak yang diajukan pembetulan
adalah tahun pajak 2007 ke bawah. (Undang-Undang Nomor 28 Tahun
2007)

Dalam hal masih terdapat kesalahan tulis, kesalahan hitung, dan/atau


kekeliruan penerapan ketentuan tertentu dalam peraturan perundang-
undangan perpajakan, Wajib Pajak dapat mengajukan lagi permohonan
pembetulan kepada Direktur Jenderal pajak, atau Direktur Jenderal Pajak
dapat melakukan pembetulan lagi karena jabatan.

www.pln.co.id |
Upaya Hukum Wajib Pajak Selanjutnya
Mengurangkan atau menghapuskan sanksi administrasi berupa bunga, denda dan
kenaikan yang terutang sesuai dengan peraturan perpajakan dalam hal sanksi tersebut
dikenakan karena kekhilafan WPatau bukan karena kesalahannya;

Mengurangkan atau membatalkan surat ketetapan pajak yang tidak benar;

Mengurangkan atau membatalkan Surat Tagihan Pajak sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 14 yang tidak benar; atau

Membatalkan hasil pemeriksaan pajak atau surat ketetapan pajak dari hasil
pemeriksaan yang dilaksanakan tanpa:

• Penyampaian surat pemberitahuan hasil pemeriksaan; atau


• Pembahasan akhir hasil pemeriksaan dengan Wajib Pajak

www.pln.co.id |
Pengurangan atau Penghapusan
Sanksi Administrasi (1)

Berdasarkan Pasal 36 ayat (1) huruf a UU KUP diatur bahwa Direktur


Jenderal Pajak karena jabatan atau atas permohonan Wajib Pajak
dapat mengurangkan atau menghapuskan sanksi administrasi berupa
bunga, denda, dan kenaikan yang terutang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan dalam hal sanksi tersebut
dikenakan karena kekhilafan Wajib Pajak atau bukan karena
kesalahannya.

Dalam praktek dapat ditemukan sanksi administrasi yang dikenakan


kepada Wajib Pajak tidak tepat karena ketidaktelitian fiskus yang
dapat membebani Wajib Pajak yang tidak bersalah atau tidak
memahami peraturan perpajakan. Dalam hal demikian, Wajib Pajak
dapat mengajukan permohonan pengurangan atau penghapusan
sanksi administrasi.

www.pln.co.id |
Pengurangan atau Penghapusan
Sanksi Administrasi (2)

Sanksi administrasi yang dapat dikurangkan atau dihapuskan meliputi sanksi


administrasi yang tercantum dalam:

• Surat Tagihan Pajak (STP);


• Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB); atau
• Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT).

Direktur Jenderal Pajak, untuk Tahun Pajak 2008 dan seterusnya, secara jabatan
dapat mengurangkan atau menghapuskan sanksi administrasi dalam STP yang
diterbitkan sebagai akibat dari:

• Diterbitkannya surat ketetapan pajak karena Pengusaha Kena Pajak tidak membuat
faktur pajak; dan
• Penerapan ketentuan Pasal 19 ayat (1) UU KUP.

www.pln.co.id |
Persyaratan Formal Pengurangan
atau Penghapusan Sanksi Administrasi (1)

Persyaratan permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi


administrasi yang harus dipenuhi oleh Wajib Pajak adalah sebagai berikut:

Tahun Pajak 2008 dan seterusnya


• 1 (satu) permohonan untuk 1 (satu) STP, SKPKB, atau SKPKBT;
• permohonan harus diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan memberikan
alasan yang mendukung permohonannya;
• permohonan harus disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar;
• Wajib Pajak telah melunasi pajak yang terutang; dan
• surat permohonan ditandatangani oleh Wajib Pajak, dan dalam hal surat permohonan
ditandatangani oleh bukan Wajib Pajak, surat permohonan tersebut harus dilampiri dengan
surat kuasa khusus.

Pengurangan atau penghapusan sanksi adminstrasi yang tercantum dalam


SKPKB atau SKPKBT hanya dapat diajukan Wajib Pajak dalam hal atas SKPKB
atau SKPKBT tersebut:
• tidak diajukan keberatan;
• diajukan keberatan, tetapi telah dicabut oleh Wajib Pajak; atau
• diajukan keberatan, tetapi tidak dipertimbangkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25
UU KUP.

www.pln.co.id |
Persyaratan Formal Pengurangan
atau Penghapusan Sanksi Administrasi (2)

Permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan
kenaikan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:

Tahun Pajak 2007 ke bawah


• Permohonan harus diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan memberikan
alasan yang jelas dan meyakinkan untuk mendukung permohonannya.
• disampaikan oleh Wajib Pajak kepada Direktur Jenderal Pajak melalui Kantor Pelayanan
Pajak yang mengenakan sanksi administrasi tersebut;
• tidak melebihi jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal diterbitkan STP, SKPKB atau SKPKBT,
kecuali apabila Wajib Pajak dapat menunjukan bahwa jangka waktu tersebut tidak dapat
dipenuhi karena keadaan di luar kekuasaannya.

Setiap permohonan pengurangan atau permohonan sanksi administrasi hanya boleh diajukan
oleh Wajib Pajak yang tidak mengajukan keberatan atas ketetapan pajaknya, dan diajukan atas
suatu STP, suatu SKPKB, atau suatu SKPKBT. Permohonan yang tidak memenuhi persyaratan
tersebut di atas tidak dapat dipertimbangkan.

www.pln.co.id |
Tata Cara Pengajuan dan Prosedur Penyelesaian

Tanggal penerimaan surat yang dijadikan


dasar untuk memproses surat permohonan
Surat permohonan pengurangan atau pengurangan atau penghapusan sanksi
penghapusan sanksi administrasi Wajib Pajak administrasi adalah :
disampaikan secara langsung atau melalui • Tanggal terima surat Wajib Pajak, dalam hal disampaikan
secara langsung oleh Wajib Pajak pada petugas TPT atau
pos tercatat ke KPP tempat Wajib Pajak petugas yang ditunjuk; atau
terdaftar atau ke KP4/KP2KP dalam wilayah • Tanggal stempel pos tercatat, dalam hal surat
KPP yang bersangkutan. permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi
administrasi disampaikan melalui pos tercatat.

www.pln.co.id |
Jangka Waktu Penyelesaian

Tahun Pajak 2008 dan seterusnya Tahun Pajak 2007 ke bawah

• Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu • Jangka waktu penyelesaian permohonan
paling lama 6 (enam) bulan sejak tanggal pengurangan atau penghapusan sanksi
permohonan diterima harus memberi administrasi untuk Tahun Pajak 2007 ke
keputusan atas permohonan pengurangan bawah, tetap berlaku Undang-Undang
atau penghapusan sanksi administrasi yang Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana telah
diajukan oleh Wajib Pajak. Apabila jangka diubah dengan Undang-Undang Nomor 16
waktu tersebut telah lewat dan Direktur Tahun 2000, yaitu paling lambat 12 (dua
Jenderal Pajak tidak memberikan suatu belas) bulan sejak tanggal permohonan
keputusan, permohonan Wajib Pajak diterima. Apabila jangka waktu tersebut
tersebut dianggap dikabulkan dan Direktur telah lewat, dan Direktur Jenderal Pajak
Jenderal Pajak harus menerbitkan tidak memberikan suatu keputusan,
keputusan sesuai dengan permohonan yang permohonan Wajib Pajak tersebut dianggap
diajukan. diterima.

www.pln.co.id |
Upaya Hukum Wajib Pajak Selanjutnya

Tahun Pajak 2008 dan Tahun Pajak 2007 ke


seterusnya bawah

Pasal 36 ayat (1a) UU KUP memberikan


hak kepada Wajib Pajak untuk dapat Terhadap Keputusan
mengajukan permohonan pengurangan Pengurangan atau
atau penghapusan sanksi administrasi Penghapusan Sanksi
kali kedua ke Direktur Jenderal Pajak. Administrasi yang
Dalam hal Wajib Pajak mengajukan
permohonan kedua, permohonan
diterbitkan Direktur Jenderal
tersebut harus diajukan dalam jangka Pajak yang berkaitan dengan
waktu paling lama 3 (tiga) bulan sejak Surat Tagihan Pajak hanya
tanggal keputusan Direktur Jenderal dapat diajukan gugatan ke
Pajak atas permohonan yang pertama badan peradilan pajak.
dikirim.

www.pln.co.id |
Pengurangan atau Pembatalan
Surat Ketetapan Pajak yang Tidak Benar

Direktur Jenderal Pajak, berdasarkan kuasa Pasal 36 ayat (1)


huruf b UU KUP, karena jabatan atau atas permohonan
Wajib Pajak dapat mengurangkan atau membatalkan surat
ketetapan pajak yang tidak benar. Pengertian surat
ketetapan pajak adalah surat ketetapan yang meliputi Surat
Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak
Kurang Bayar Tambahan, Surat Ketetapan Pajak Nihil, atau
Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (Pasal 1 angka 15 UU
KUP).

www.pln.co.id |
Persyaratan Formal

mencantumkan jumlah pajak


yang seharusnya terutang
1 (satu) permohonan untuk 1 diajukan secara tertulis menurut perhitungan Wajib
(satu) surat ketetapan pajak dalam bahasa Indonesia; Pajak disertai dengan alasan
yang mendukung
permohonannya;

dalam hal surat permohonan


disampaikan ke Kantor ditandatangani oleh bukan
Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak, surat
Wajib Pajak terdaftar; dan permohonan harus dilampiri
dengan surat kuasa khusus.

www.pln.co.id |
Tata Cara Pengajuan dan Prosedur Penyelesaian

Disampaikan langsung atau melalui pos tercatat ke Kantor Pelayanan Pajak dimana Wajib Pajak terdaftar atau ke KP4/KP2KP dalam
wilayah KPP yang bersangkutan

Tanggal penerimaan surat yang dijadikan dasar untuk memproses surat permohonan pengurangan atau pembatalan surat ketetapan
pajak yang tidak benar

Paling lama 15 (lima belas) hari kerja sejak tanggal surat permintaan data, Wajib Pajak wajib memberikan penjelasan dan atau
pembuktian tentang dasar perhitungan yang disertai dengan dokumen/bukti dan buku-buku pendukung.
Setelah 5 (lima) hari kerja sejak batas waktu permintaan data, Wajib Pajak belum memberikan penjelasan dan atau pembuktian, Wajib
Pajak dapat diminta kembali untuk memberikan penjelasan dan pembuktian yang kedua tentang dasar perhitungan yang disertai
dengan dokumen/ bukti dan buku-buku pendukung.
Paling lama 10 (sepuluh) hari kerja sejak tanggal surat permintaan penjelasan dan atau pembuktian kedua, Wajib Pajak wajib
memberikan penjelasan dan atau pembuktian.
Dalam hal masih diperlukan, Wajib Pajak dapat diminta memberikan penjelasan dan atau pembuktian tambahan, yang wajib
ditanggapi oleh Wajib Pajak paling lama 10 (sepuluh) hari kerja sejak tanggal surat permintaan penjelasan dan atau pembuktian
tambahan.
Dalam hal Wajib Pajak tidak memberikan penjelasan dan atau pembuktian tentang dasar perhitungan yang disertai dengan
dokumen/bukti dan buku-buku pendukung baik dalam bentuk hard copy maupun soft copy sesuai surat permintaan maka
permohonan pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak yang tidak benar akan diproses berdasarkan data yang ada.

www.pln.co.id |
Jangka Waktu Penyelesaian

Tahunkeputusan
Direktur Jenderal Pajak harus ember Pajak 2008 danpermohonan
atas seterusnya pengurangan atau pembatalan
Wajib Pajak dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan sejak tanggal diterimanya
permohonan Wajib Pajak.

Tahun Pajak 2007 ke bawah


Jangka waktu penyelesaian permohonan pengurangan atau pembatalan surat ketetapan pajak
paling lambat 12 (dua belas) bulan sejak tanggal permohonan diterima.

Baik untuk tahun pajak 2008 seterusnya dan tahun pajak 2007 ke bawah, apabila jangka waktu
penyelesaian yang ditentukan tersebut terlewati, dan Direktur Jenderal Pajak tidak memberikan
suatu keputusan, permohonan Wajib Pajak tersebut dianggap diterima.

www.pln.co.id |
Upaya Hukum Wajib Pajak Selanjutnya

Tahun Pajak 2008 dan seterusnya Tahun Pajak 2007 ke bawah

• Pasal 36 ayat (1a) UU KUP • Terhadap keputusan pengurangan


memberikan hak kepada Wajib Pajak atau pembatalan surat ketetapan
untuk dapat mengajukan pajak yang tidak benar yang
permohonan pengurangan atau diterbitkan Direktur Jenderal Pajak
pembatalan surat ketetapan pajak dapat diajukan permohonan kembali
sebanyak 2(dua) kali ke Direktur kepada Direktur Jenderal Pajak
Jenderal Pajak. Dalam hal Wajib paling lama 3 (tiga) bulan sejak
Pajak mengajukan permohonan tanggal diterbitkan keputusan
kedua, permohonan tersebut harus tersebut.
diajukan dalam jangka waktu paling
lama 3 (tiga) bulan sejak tanggal
keputusan Direktur Jenderal Pajak
atas permohonan yang pertama
dikirim.

www.pln.co.id |
Pengurangan atau Pembatalan Surat Tagihan Pajak
yang Tidak Benar

Pengertian
Pasal 36 ayat (1) huruf c UU KUP mengatur bahwa Direktur Jenderal Pajak
karena jabatan atau atas permohonan Wajib Pajak dapat mengurangkan
atau membatalkan Surat Tagihan Pajak sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 14 UU KUP yang tidak benar. Ketentuan ini merupakan ketentuan
baru yang mulai berlaku untuk Tahun Pajak 2008 dan seterusnya.

www.pln.co.id |
Persyaratan Formal
1 (satu) permohonan untuk 1 (satu) STP

diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia;

mencantumkan jumlah pajak yang seharusnya terutang menurut perhitungan


Wajib Pajak disertai dengan alasan yang mendukung permohonannya;

disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar; dan

dalam hal surat permohonan ditandatangani oleh bukan Wajib Pajak, surat
permohonan harus dilampiri dengan surat kuasa khusus.

www.pln.co.id |
Tata Cara Pengajuan dan Prosedur Penyelesaian (1)
• Surat permohonan pengurangan atau pembatalan STP yang tidak benar dapat disampaikan oleh Wajib Pajak
secara langsung atau melalui pos tercatat ke Kantor Pelayanan Pajak dimana Wajib Pajak terdaftar atau ke
KP4/KP2KP dalam wilayah KPP bersangkutan.
• Tanggal penerimaan surat yang dijadikan dasar untuk memproses surat permohonan pengurangan atau
pembatalan STP yang tidak benar adalah:
 Tanggal terima surat Wajib Pajak, dalam hal disampaikan secara langsung oleh Wajib Pajak pada petugas TPT
atau petugas yang ditunjuk; atau
 Tanggal stempel pos tercatat, dalam hal surat pengurangan atau pembatalan STP yang tidak benar
disampaikan melalui pos tercatat.
• Dalam proses penyelesaian permohonan pengurangan atau pembatalan STP yang tidak benar, Wajib Pajak
wajib memberikan penjelasan dan atau pembuktian tentang dasar perhitungan yang disertai dengan
dokumen/bukti dan buku-buku pendukung.

www.pln.co.id |
Tata Cara Pengajuan dan Prosedur Penyelesaian (2)

• Paling lama 15 hari kerja sejak tanggal surat permintaan data, Wajib Pajak wajib memberikan penjelasan dan atau
pembuktian tentang dasar perhitungan yang disertai dengan dokumen/bukti dan buku-buku pendukung.
• Setelah 5 hari kerja sejak batas waktu permintaan data, Wajib Pajak belum memberikan penjelasan dan atau
pembuktian, Wajib Pajak dapat diminta kembali untuk memberikan penjelasan dan pembuktian yang kedua tentang
dasar perhitungan yang disertai dengan dokumen/ bukti dan buku-buku pendukung.
• Paling lama 10 hari kerja sejak tanggal surat permintaan penjelasan dan atau pembuktian kedua, Wajib Pajak wajib
memberikan penjelasan dan atau pembuktian.
• Dalam hal masih diperlukan, Wajib Pajak dapat diminta memberikan penjelasan dan atau pembuktian tambahan,
yang wajib ditanggapi oleh Wajib Pajak paling lama 10 (sepuluh) hari kerja sejak tanggal surat permintaan penjelasan
dan atau pembuktian tambahan.
• Dalam hal Wajib Pajak tidak memberikan penjelasan dan atau pembuktian tentang dasar perhitungan yang disertai
dengan dokumen/bukti dan buku-buku pendukung maka permohonan pengurangan atau pembatalan STP yang tidak
benar akan diproses berdasarkan data yang ada.

www.pln.co.id |
Jangka Waktu Penyelesaian

• Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan sejak tanggal permohonan
diterima, harus memberikan keputusan atas permohonan pengurangan atau pembatalan STP yang
tidak benar yang diajukan oleh Wajib Pajak.

• Keputusan yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pajak atas permohonan pengurangan atau
pembatalan STP yang tidak benar dapat berupa mengabulkan sebagian atau seluruhnya, atau
menolak permohonan Wajib Pajak.

• Apabila jangka waktu 6 bulan telah lewat dan Direktur Jenderal Pajak tidak memberikan suaru
keputusan, permohonan yang diajukan oleh Wajib Pajak dianggap dikabulkan dan Direktur Jenderal
Pajak harus menerbitkan keputusan sesuai dengan permohonan yang diajukan oleh Wajib Pajak.

www.pln.co.id |
Upaya Hukum Wajib Pajak Selanjutnya

Pasal 36 ayat (1a) UU KUP memberikan hak kepada Wajib


Pajak untuk dapat mengajukan permohonan pengurangan
atau pembatalan STP yang tidak benar sebanyak 2 kali ke
Direktur Jenderal Pajak. Dalam hal Wajib Pajak mengajukan
permohonan kedua, permohonan tersebut harus diajukan
dalam jangka waktu paling lama 3 bulan sejak tanggal
keputusan Direktur Jenderal Pajak atas permohonan yang
pertama dikirim.

www.pln.co.id |
Pembatalan Hasil Pemeriksaan Pajak atau Surat Ketetapan Pajak dari Hasil Pemeriksaan
yang Dilaksanakan Tanpa Penyampaian Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan atau
Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan dengan Wajib Pajak

Dalam rangka memberikan keadilan dan melindungi hak Wajib Pajak,


Direktur Jenderal Pajak karena jabatan atau atas permohonan Wajib
Pajak dapat membatalkan hasil pemeriksaan pajak atau surat
ketetapan pajak dari hasil pemeriksaan yang dilaksanakan tanpa:

• penyampaian surat pemberitahuan hasil pemeriksaan, atau


• pembahasan akhir hasil pemeriksaan dengan Wajib Pajak

Namun, dalam hal Wajib Pajak tidak hadir dalam pembahasan akhir
hasil pemeriksaan sesuai dengan batas waktu yang ditentukan,
permohonan Wajib Pajak tidak dapat dipertimbangkan.

www.pln.co.id |
Persyaratan Formal

1 permohonan untuk 1 surat ketetapan


pajak dari hasil pemeriksaan yang
dilaksanakan tanpa penyampaian surat diajukan secara tertulis dalam bahasa
pemberitahuan hasil pemeriksaan, atau Indonesia;
pembahasan akhir hasil pemeriksaan
dengan Wajib Pajak

mencantumkan jumlah pajak yang


seharusnya terutang menurut disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak
perhitungan Wajib Pajak disertai dengan tempat Wajib Pajak terdaftar; dan
alasan yang mendukung permohonannya;

dalam hal surat permohonan


ditandatangani oleh bukan Wajib Pajak,
surat permohonan harus dilampiri dengan
surat kuasa khusus.

www.pln.co.id |
Tata Cara Pengajuan dan Prosedur Penyelesaian (1)

• Surat permohonan pembatalan hasil pemeriksaan pajak atau surat ketetapan pajak yang dilaksanakan tanpa
penyampaian surat pemberitahuan hasil pemeriksaan atau dilakukan tanpa pembahasan akhir hasil
pemeriksaan, dapat disampaikan oleh Wajib Pajak secara langsung atau melalui pos tercatat ke Kantor
Pelayanan Pajak dimana Wajib Pajak terdaftar atau ke KP4/KP2KP dalam wilayah KPP yang bersangkutan.
• Tanggal penerimaan surat yang dijadikan dasar untuk memproses surat permohonan adalah:
• Tanggal terima surat Wajib Pajak, dalam hal disampaikan secara langsung oleh Wajib Pajak pada petugas
TPT atau petugas yang ditunjuk;atau
• Tanggal stempel pos tercatat, dalam hal surat permohonan pembatalan hasil pemeriksaan atau surat
ketetapan pajak disampaikan melalui pos tercatat.
• Dalam proses penyelesaian permohonan pembatalan hasil pemeriksaan atau surat ketetapan pajak tersebut,
Wajib Pajak wajib memberikan penjelasan dan atau pembuktian yang disertai dengan dokumen/bukti dan
buku-buku pendukung.

www.pln.co.id |
Tata Cara Pengajuan dan Prosedur Penyelesaian (2)
• Paling lama 15 (lima belas) hari kerja sejak tanggal surat permintaan data, Wajib Pajak wajib memberikan
penjelasan dan atau pembuktia disertai dengan dokumen/bukti dan buku-buku pendukung.
• Setelah 5 (lima) hari kerja sejak batas waktu permintaan data, Wajib Pajak belum memberikan penjelasan dan
atau pembuktian, Wajib Pajak dapat diminta kembali untuk memberikan penjelasan dan pembuktian yang
kedua.
• Paling lama 10 (sepuluh) hari kerja sejak tanggal surat permintaan penjelasan dan atau pembuktian kedua,
Wajib Pajak wajib memberikan penjelasan dan atau pembuktian.
• Dalam hal masih diperlukan, Wajib Pajak dapat diminta memberikan penjelasan dan atau pembuktian
tambahan, yang wajib ditanggapi oleh Wajib Pajak paling lama 10 (sepuluh) hari kerja sejak tanggal surat
permintaan penjelasan dan atau pembuktian tambahan.

www.pln.co.id |
Jangka Waktu Penyelesaian
Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu
paling lama 6 (enam) bulan sejak tanggal
permohonan diterima, harus memberikan
keputusan atas permohonan pembatalan
hasil pemeriksaan pajak atau surat
ketetapan pajak yang diajukan oleh Wajib
Pajak.

Apabila jangka waktu 6 (enam) bulan telah


lewat dan Direktur Jenderal Pajak tidak
memberi suatu keputusan, permohonan
yang diajukan oleh Wajib Pajak dianggap
dikabulkan dan Direktur Jenderal Pajak harus
menerbitkan keputusan sesuai dengan
permohonan yang diajukan oleh Wajib
Pajak.

www.pln.co.id |
Upaya Hukum Wajib Pajak Selanjutnya

Berdasarkan Pasal 36 ayat (1b) UU KUP,


permohonan pembatalan hasil
pemeriksaan pajak atau surat ketetapan
pajak dari hasil pemeriksaan yang
dilaksanakan tanpa penyampaian surat
pemberitahuan hasil pemeriksaan atau
tanpa dilakukan pembahasan akhir hasil Dengan demikian, apabila Wajib Pajak masih
pemeriksaan dengan Wajib Pajak hanya tidak setuju atas keputusan Direktur Jenderal
dapat diajukan Wajib Pajak 1 (satu) kali. Pajak, Wajib Pajak tidak dapat mengajukan
kembali permohonan pembatalan.

www.pln.co.id |
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai