Anda di halaman 1dari 19

METODE PENELITIAN

Nikke Yusnita Mahardini, SE., M.Si


FEB - UNSERA
Pertemuan 10
PENELITIAN KUALITATIF

Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

1. Instrumen Penelitian
2. Teknik Pengumpulan Data:
Pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dokumen,
dan trianggulasi

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Manajemen. Cetakan ke 2. Bandung: Alfabeta.Bab 14

Nikke Yusnita M., S.E., M.Si


2
Instrumen
Penelitian
Dua hal utama yang mempengaruhi kualitas hasil penelitian:
1. Kualitas instrumen penelitian
2. Kualitas pengumpulan data Penelitian kualitatif
 Yang menjadi instrumen atau alat penelitian
Penelitian kuantitatif adalah peneliti itu sendiri.

Kualitas instrumen penelitian berkenaan  Peneliti sebagai instrumen harus “divalidasi”


dengan validitas dan reliabilitas instrumen  Validasi meliputi: validasi terhadap
dan kualitas pengumpulan data berkenaan pemahaman metode penelitian kualitatif,
dengan ketepatan cara-cara yang penguasaan wawasan, kesiapan peneliti.
digunakan untuk mengumpulkan data.  Yang melakukan validasi: peneliti itu sendiri
melalui evaluasi diri

Nikke Yusnita M., S.E., M.Si 3


Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan Data dengan Observasi

1. Observasi partisipatif
Peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang
diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian.
Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang
dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya.

Nikke Yusnita M., S.E., M.Si 4


Jenis-jenis observasi partisipatif:
1. Partisipasi pasif: peneliti datang di tempat kegiatan orang yang diamati,
tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.
2. Partisipasi moderat: terdapat keseimbangan antara peneliti menjadi
orang dalam dengan orang luar. Peneliti ikut observasi partisipatif dalam
beberapa kegiatan tapi tidak semuanya.
3. Partisipasi aktif: peneliti ikut melakukan apa yang dilakukan oleh
narasumber, tetapi belum sepenuhnya lengkap.
4. Partisipasi lengkap: peneliti sudah terlibat sepenuhnya terhadap apa
yang dilakukan sumber data, peneliti tidak terlihat melakukan penelitian.

Nikke Yusnita M., S.E., M.Si 5


2. Observasi Terus Terang atau Tersamar
Peneliti dalam melakukan pengumpulan data menyatakan terus
terang kepada narasumber, jadi mereka yang diteliti mengetahui
sejak awal sampai akhir tentang aktivitas peneliti.

Tetapi dalam suatu saat peneliti juga tidak terus terang atau
tersamar dalam observasi, hal ini untuk menghindari kalau suatu
data yang dicari merupakan data yang masih rahasia

Nikke Yusnita M., S.E., M.Si 6


3. Observasi Tak Berstruktur
Observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan
diobservasi. Peneliti tidak tahu secara pasti tentang apa yang akan diamati.

Contoh:
Dalam suatu pameran produk industri dari berbagai negara misalnya,
peneliti belum tahu pasti apa yang aka diamati. Peneliti dapat melakukan
pengamatan bebas, mencatat apa yang menarik, melakukan analisis dan
kemudian membuat kesimpulan

Nikke Yusnita M., S.E., M.Si 7


Manfaat Observasi:
1. Peneliti akan lebih mampu memahami konteks data dalam keseluruhan
situasi sosial
2. Akan diperoleh pengalaman langsung
3. Peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau tidak diamati orang lain
4. Peneliti dapat menemukan hal-hal yang tidak terungkap oleh responden
5. Peneliti dapat menemukan hal-hal diluar persepsi responden
6. Peneliti tidak hanya mengumpulkan data tetapi juga merasakan suasana
situasi sosial yang diteliti.

Nikke Yusnita M., S.E., M.Si 8


Tahapan Observasi
1. Observasi Deskriptif:
peneliti melakukan penjelajahan umum, dan menyeluruh,
melakukan deskripsi terhadap semua yang dilihat, didengar dan
dirasakan.
Semua data direkam. Hasil observasi disimpulkan dalam
keadaan yang belum tertata.

Nikke Yusnita M., S.E., M.Si 9


2. Observasi Terfokus:
peneliti melakukan suatu observasi yang telah dipersempit
untuk difokuskan pada aspek tertentu.
Peneliti melakukan analisis taksonomi sehingga dapat
menemukan fokus.
Peneliti telah dapat memfokuskan data yang terkumpul namun
masih belum terstruktur.

Nikke Yusnita M., S.E., M.Si 10


3. Observasi Terseleksi:
peneliti telah menguraikan fokus yang ditemukan sehingga
datanya lebihnya rinci.
Dengan melakukan analisis komponensial terhadap fokus, maka
pada tahp ini peneliti telah menemukan karakteristik,
kontras/perbedaan dan kesamaan antar kategori, serta
menemukan hubungan antara satu kategori dengan kategori
lain, dan pemahaman lebih mendalam.

Nikke Yusnita M., S.E., M.Si 11


Tahap Observasi
1 2 3
TAHAP DESKRIPSI TAHAP REDUKSI
Menentukan fokus: TAHAP SELEKSI
Memasuki situasi Mengurai fokus:
sosial: ada tempat, memilih diantara yang
telah dideskripsikan menjadi komponen
aktor dan aktivitas lebih rinci

3 LnoQ%lpc&
7mcK4‘*6sbn KLQBM
aabbccdd
nopcabmcsbpandfdh
a?)Mdf&d8@a 345678
748653
hbBd5b_$=j+ Kesimpulan 3
g?/ywRL:xZ Kesimpulan 2
Kesimpulan 1
Nikke Yusnita M., S.E., M.Si 12
Pengumpulan Data dengan Wawancara

Wawancara
adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar
informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat
dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.

Nikke Yusnita M., S.E., M.Si 13


1. Wawancara Terstruktur
 Pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa
pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya telah
disiapkan.
 Setiap responden diberi pertanyaan yang sama, dan pengumpul
data mencatatnya.
 Pengumpul data dapat menggunakan alat bantu seperti tape
recorder, gambar, brosur dan meterial lainnya.

Nikke Yusnita M., S.E., M.Si 14


2. Wawancara Semiterstruktur
 Termasuk dalam kategori in dept interview
 Pelaksanaan lebih bebas.
 Tujuan: untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka,
dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-
idenya.

Nikke Yusnita M., S.E., M.Si 15


3. Wawancara Tak Berstruktur
 Wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan
pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan
lengkap untuk pengumpulan datanya.
 Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis
besar permasalahan
 Berdasarkan analisis terhadap setiap jawaban dari responden,
peneliti dapat mengajukan berbagai pertanyaan berikutnya.
Nikke Yusnita M., S.E., M.Si 16
Langkah-langkah wawancara

1. Menetapkan kepada siapa wawancara itu akan dilakukan


2. Menyiapkan pokok masalah yang akan menjadi bahan
pembicaraan
3. Mengawali atau membuka alur wawancara
4. Melangsungkan alur wawancara
5. Mengkonfirmasi ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya
6. Menuliskan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan

Nikke Yusnita M., S.E., M.Si 17


Pengumpulan Data dengan Dokumen

 Dokumen adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu


 Dokumen berbentuk tulisan: catatan harian, sejarah kehidupan,
biografi, peraturan kebijakan
 Dokumen berbentuk gambar: foto, gambar hidup, sketsa dll
 Dokumen berbentuk karya: karya seni yang berupa patung, gambar,
film.
 Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode
observasi dan wawancara
Nikke Yusnita M., S.E., M.Si 18
Triangulasi
 Trianggulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat
menggabungkan dari beberapa teknik pengumpulan data dan sumber data
yang telah ada.
 Triangulasi teknik: peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang
berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama
 Triangulasi sumber: mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda
dengan teknik yang sama
 Tujuan dari trianggulasi: bukan untuk mencari kebenaran tentang beberapa
fenomena, tetapi lebih pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa
yang ditemukan
Nikke Yusnita M., S.E., M.Si 19

Anda mungkin juga menyukai