Anda di halaman 1dari 19

AYO BERI

SALAM

AYO BERDOA
Di mana kamu tinggal ?
apakah kamu mengenal
lagu daerah di tempat
tinggalmu ?

Keluarga besarku berasal dari Ambon. Di


lingkungan tempat tinggalku ada beberapa
lagu daerah yang terkenal. Aku,Ayah, dan
Ibuku senang menyanyikan lagu daerah,apa
lagu daerah yang sering aku nyanyikan
Bersama keluargaku? Ayo simak materi
berikut.
TEMA : 8” Daerah Tempat Tinggal-ku “
SUB TEMA 1, PEM 2 : “LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL-KU “
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan kegiatan menyanyikan lagu “ Nona Manis Siapa yang
Punya “, peserta didik dapat mengetahui lagu dengan tempo
serta tinggi rendah nada yang tepat.
2. Dengan kegiatan membandingkan tinggi rendah nada pada lagu “
Nona Manis Siapa yang punya “, peserta didik dapat
mengetahui tinggi rendah nada pada lagu.
3. Dengan kegiatan membaca teks cerita fiksi,” Nene Luhu “
peserta didik dapat menganalisis 7 tokoh dalam cerita.
4. Dengan kegiatan membaca kembali teks cerita fiksi ,” Nene
Luhu “ peserta didik dapat menganalisis karakter tokoh pada
teks cerita fiksi.
5. Dengan Mendorong Meja, peserta didik dapat mengetahui
perubahan gerak akibat gaya.
6. Dengan menulis hasil percobaan,” Mendorong Meja ” peserta
didik dapat membuat laporan hasil percobaan yang dilakukan
tentang perubahan gaya akibat gerak dengan benar.
Hari itu Budi mendapat Tugas, untuk menyiapkan sebuah lagu
daerah.Lagu itu akan dinyanyikan di depan teman – teman sekelasnya.
Budi dan keluarganya berasal dari ambon.

Budi teringat lagu daerah di lingkungan tempat tinggalnya di ambon. Budi


akan
menyanyikan lagu dari ambon yang berjudul
“ Nona Manis Siapa yang Punya “
Budi berhasil menyanyikan lagu “ Waktu Hujan Sore – Sore
dengan baik. Saat bernyanyi, budi memperhatikan tempo dan
tinggi rendah nada. Apakah kamu masih ingat tentang tempo dan
tinggi rendah nada? Mari kita ingat Kembali tempo dan tinggi
rendah nada.

Tempo adalah : cepat lambatnya lagu dinyanyikan. Tempo


di bedahkan menjadi tiga macam, yaitu tempo cepat, tempo
sedang dan tempo lambat.
Pemilihan tempo dalam sebuah lagu harus di sesuaikan
denga isi lagu. Sebagai contoh lagu yang menggambarkan
keringan biasanya menggunakan tempo cepat, lagu untuk
menidurkan bayi biasanya menggunakan tempo sedang ataupun
tempo lambat.
Sementara itu, tinggi rendah nada merupakan cara menyanyikan
lagu sehingga menghasilkan nada tinggi ataupun nada rendah sesuai
dengan notasi lagu. Berikut urutan tinggi rendah nada yang di sebut
tangga nada dengan notasi angka dan notasi balok.
Semakin ke kanan, nada semakin tinggi, dan sebaliknya
semakin ke kiri, nada semakin rendah. Nada bertitik di bawah
berarti nada rendah. Nada tidak bertitik berarti nada sedang dan
nada bertitik di atas berarti nada tinggi.

Nada – nada yang bertitik di bawah disebut dengan tangga nada


oktaf rendah, nada – nada yang yang tidak bertitik disebut
tangga nada oktaf sedang dan nada – nada yang bertitik di atas
disebut tangga nada oktaf tinggi.

Tangga nada adalah urutan nada yang di susun secara


berjenjang. Susunan nada yang berurutan naik atau turun
disebut tangga nada.
Budi bernyanyi lagu “ Nona Manis Siapa yang Punya“dengan penuh semangat dan percaya
diri. Tidak di sangkah semua teman- teman bernyanyi. Setelah itu ibu guru bercerita mengenai
cerita rakyat Maluku/Ambon. Budi merasa bangga karena lingkungan tempat tinggal keluarga
besarnya kaya akan budaya. Ada lagu daerah dan juga cerita rakyat. Berikut cerita rakyat yang
di sampaikan ibu guru.
Cerita Rakyat Maluku - Nenek Luhu
 
Pada zaman penjajahan Belanda, ada sebuah negeri yang bernama Luhu. Negeri
itu terletak di Pulau Seram Lebih tepatnya Seram Bagian Barat, Maluku. Negeri
Luhu adalah negeri yang kaya dengan hasil cengkeh. Negeri yang jumlah warganya
tidak terlalu banyak itu diperintah oleh Raja Gimelaha Luhu Tuban atau yang lebih
dikenal dengan nama Raja Luhu. Sang Raja mempunyai permaisuri bernama Puar
Bulan dan seorang putri bernama Ta Ina Luhu yang cantik jelita. Ta Ina Luhu berarti
anak perempuan dari Luhu atau Putri Negeri Luhu atau Puteri Luhu. Ia adalah anak
sulung sang raja yang memiliki perangai yang baik, yaitu penurut, berbudi pekerti
luhur, rajin beribadah, mandiri, serta sayang kepada seluruh keluarganya. Selain Ta
Ina Luhu, Raja Luhu mempunyai dua orang putra, yaitu Sabadin Luhu dan Kasim
Luhu.
Suatu ketika, kabar tentang kekayaan Negeri Luhu di Pulau Seram terdengar oleh penjajah Belanda yang
berkedudukan di Ambon. Mendengar kabar tersebut, Belanda berniat untuk menguasai pulau itu. Dengan
persenjataan lengkap, Belanda menyerang Negeri Luhu. Raja Luhu dan pasukannya berusaha untuk
mengadakan perlawanan sehingga peperangan pun tak terelakkan. Perang itu dikenal dengan nama
Perang Pongi, dan ada juga yang menyebutnya Perang Huamual. Dalam pertempuran itu, penjajah
Belanda berhasil menguasai Negeri Luhu.
Raja Luhu berserta keluarga dan seluruh rakyatnya tewas. Satu-satunya orang yang selamat ketika itu
adalah putri raja, Ta Ina Luhu. Namun, ia ditangkap dan dibawa oleh penjajah Belanda ke Ambon untuk
dijadikan istri panglima perang Belanda.
Setibanya di Benteng Victoria, Ambon, Ta Ina Luhu menolak untuk dijadikan istri oleh panglima perang Belanda.
Akibatnya, ia pun siksa oleh sang panglima. Putri cantik yang malang itu tidak dapat berbuat apa-apa. Namun, karena
tidak ingin terus-terusan diperlakukan tidak senonoh oleh panglima itu, Ta Ina Luhu selalu berpikir keras untuk mencari
cara agar keluar dapat dari Kota Ambon.
 Suatu malam, Ta Ina Luhu berhasil mengelabui tentara Belanda sehingga ia dapat melarikan diri dari kota Ambon
dengan mengendarai kudanya. Ia berjalan menuju ke sebuah Negeri yang bernama Soya. Di negeri itu, ia disambut
baik oleh Raja Soya. Bahkan, ia kemudian dianggap sebagai keluarga istana Soya. Ia diberi kamar tidur yang bagus
dan indah. Atas sambutan tersebut, Ta Ina Luhu sangat terharu karena teringat ketika ia dulu menjadi putri di
negerinya. Tak terasa, air matanya menetes membasahi kedua pipinya. Wajah kedua orangtua dan adik-adiknya
kembali terbayang di hadapannya. Ta Ina Luhu sangat merindukan keluarganya tersebut.
“Ayah, Ibu! Adikku, Sabadin dan Kasim! Beta sangat merindukan kalian. Beta hanya bisa berdoa semoga kalian
hidup tenang di alam sana!” Setelah beberapa bulan tinggal di dalam istana Soya, Ta Ina Luhu diketahui
mengandung. Keadaan demikian membuatnya semakin merasa berat tinggal di istana karena tentu akan semakin
merepotkan keluarga Raja Soya. Akhirnya, ia pun memutuskan untuk meninggalkan istana.
“O, Tuhan! Beta tidak mempunyai keluarga lagi di dunia ini. Tapi, kehadiran beta di tempat ini hanya akan merepotkan
keluarga Raja Soya. Beta harus pergi dari istana ini. Berilah beta petunjuk-Mu, Tuhan!” pinta Ta Ina Luhu.

Pada pembelajaran 1 telah di jelaskan bahwa cerita


“ Asal Mula Telaga Warna “ merupakan cerita fiksi. Nah cerita yang di
ceritakan ibu guru di atas juga merupakan cerita fiksi.
Siapa saja tokoh – tokoh yang terkandung dalam isi cerita
tersebut ?

Raja Gimelaha Luhu Tuban atau


yang lebih dikenal dengan nama
Raja Luhu Raja Soya.

dua orang putra, yaitu Sabadin Luhu


dan Kasim Luhu.
permaisuri bernama Puar Bulan

penjajah Belanda
Ta Ina Luhu
Nah anak – anak pada cerita rakyat Nene Luhu, nene luhu
mengenderai kudanya agar bisa melarikan diri dari para musu.
Demikian juga dengan kehidupan sesehari manusia. Manusia seringkali
menggunakan sarana transportasi, seperti sepeda, sepeda motor, mobil,
pesawat, dan kapal untuk menuju tempat tertentu.
Pulang sekolah Edo mengendarai sepeda. Di jalan cukup ramai, Edo
mengurangi kekuatan saat menggayuh sepedanya. Lalu sepeda
menjadi lambat, di jalan lenggang Edo menambah kekuatan saat
menggayuh sepeda menjadi cepat

Kekuatan menggayuh memengaruhi laju sepeda. Saat Edo


mengurangi kekuatan dalam menggayuh sepeda, edo ttelah
mengurangi gaya. Sepeda pun bergerak plambat atau pelan.
Sebaliknya, saat Edo menambah kekuatan dalam dalam
menggayuh sepedah, Edo telah menambah gaya. Sepeda pun
bergerak cepat. Dengan demikian Gaya berpengaruh terhadap
gerak benda.
KERJA KELOMPOK

Anda mungkin juga menyukai