PENATAAN DAN PEMBINAAN SATUAN PNF

TIGA JALUR PENDIDIKAN

Pasal 13 UU No. 20 Tahun 2003 Tentang

SISDIKNAS:
(1)Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan
formal, nonformal, dan informal yang dapat
saling melengkapi dan memperkaya.
(2)Pendidikan sebagaimana diatur pada
ayat (1) diselenggarakan dengan sistem
terbuka melalui tatap muka dan/atau
melalui jarak jauh.
PENDIDIKAN NONFORMAL
Pasal 26 UU No. 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS:
(1)… diselenggarakan bagi warga masyarakat yang
memerlukan layanan pendidikan yang berfunsi sebagai:
- pengganti,
- penambah dan/atau
- pelengkap pendidikan formal,
dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang
hayat.
(2) … dengan penekanan pada:
- penguasaan pengetahhuan dan
- keterampilan fungsional serta
- pengembangan sikap dan kepribadian
profesional.
(3) …
PENDIDIKAN NONFORMAL

Pasal 26 UU No. 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS:

(3) Pendidikan nonformal meliputi:
- pendidikan kecakapan hidup;
- pendidikan anak usia dini;
- pendidikan kepemudaan;
- pendidikan pemberdayaan perempuan;
- pendidikan keaksaraan;
- pendidikan keterampilan & pelatihan kerja;
- pendidikan kesetaraan;
- pendidikan lain yang ditujukan untuk
mengembang-
kan kemamuan peserta didik.
PENDIDIKAN NONFORMAL
Pasal 26 UU No. 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS:

(4) Satuan pendidikan nonformal terdiri atas:

- lembaga kursus;
- lembaga pelatihan;
- kelompok belajar;
- pusat kegiatan belajar msyarakat;
- majelis taklim, serta satuan pendidikan yang
sejenis.
(5)Kursus dan pelatihan diselenggarakan bagi warga
masyarakat yang memerlukan pengetahuan,
keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk
pengembangan diri, mengembangkan profesi, bekerja,
usaha mandiri, dan/atau melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tingi.
PENDIDIKAN NONFORMAL
Pasal 26 UU No. 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS:

(5)Hasil pendidikan formal dapat dihargai setara dengan

pendidikan formal setelah melalui penilaian oleh lembaga
yang ditunjuk oleh pemerintah atau pemerintah daerah
dengan mengacu pada standar nasional pendidikan.
 PENDIDIKAN BERMUTU

Lembaga Pendidikan pada semua jalur dan

jenjang harus menghasilkan lulusan yang
bermutu untuk meningkatkan mutu SDM yang
berdaya saing pada tingkat lokal, nasional,
regional, dan internasional.

Lulusan Lembaga Pendidikan yang tidak bermutu

akan melahirkan masalah sosial: meningkatnya
angka pengangguran, meningkatnya kejahatan,
dan sebagainya.
 PENDIDIKAN BERMUTU

Lulusan yang bermutu adalah lulusan yang:

- Mengusai pengetahuan;
- Menguasai Keterampilan; dan
- Memiliki Karakter Pribadi
Yang handal, dan diakui dalam masyarakat, baik
pada tingkat daerah, nasional, dan internasional.
MANAJEMEN MUTU

QUALIYTY ASSURANCE,
QUALITY CONTROL
QUALITY IMPROVEMENT
 MANAJEMEN MUTU …lanjutan

PENGERTIAN:
QUALIYTY ASSURANCE, ADALAH MONITORING DAN EVALUASI
YANG SISTEMATIS TERHADAP BERBAGAI ASPEK DARI SUATU
PROGRAM, PELAYANAN, ATAU KEGIATAN, UNTUK MEMAKSIMUM-
KAN KEMUNGKINAN MENCAPAI KEBERHASILAN.

QUALIYTY ASSURANCE, ADALAH UPAYA MENINGKATKAN &

MENSTABILKAN PROSES PRODUKSI, MENGHINDARI ATAU
MEMINIMALKAN KENDALA DALAM MENCAPAI HASIL YANG
BERMUTU.

PRINSIP PENJAMINAN MUTU:

• TEPAT UNTUK MENCAPAI TUJUAN;
• BENAR DALAM PELAKSANAAN.

QUALITY CONTROL MEMBERI PENEKANAN PADA PENGUJIAN

HASIL (PRODUCT) YANG TIDAK MENCAPAI PERINGKAT MINIMUM
DARI MUTU, SESUAI DENGAN STANDAR YANG DITETAPKAN.
 QUALITY ASSURANCE

QUALITY IMPROVEMENT ADALAH MERENCANAKAN DAN

UPAYA PERBAIKAN, UNTUK MENINGKAT MUTU DARI
SUATU PRODUK.

PROSES PENJAMINAN MUTU MELIPUTI SELURUH

AKTIVITAS YANG MENDUKUNG PENCAPAIAN MUTU
YANG BAIK.

UNSUR PENJAMINAN MUTU:

•EVALUASI INTERNAL (UNSUR TERPENTING);
•EVALUASI EKSTERNAL;
•EVALUATOR EKSTERNAL YANG ACCOUNTABLE;
•LEMBAGA PENJAMIN MUTU YANG TERPERCAYA;
•FORUM KONSULTASI UNTUK PENJAMINAN MUTU.
 QUALITY ASSURANCE

TANGGUNG JAWAB
SATUAN PENDIDIKAN:
1.MEKANISME QUALITY ASSURANCE INTERNAL;
2.PENJAMINAN DAN PENINGKATAN MUTU;
3.INFORMASI YANG JUJUR; dan
4.BUDAYA MUTU
LEMBAGA PENJAMIN MUTU:
1.MONITORING MUTU BERDASARKAN STANDAR;
2.MENGEMBANGKAN MUTU INPUT & PROSES, UNTUK MENJAMIN
MUTU OUTPUT (Lulusan);
PEMERINTAH:
•PEDOMAN MUTU NASIONAL (STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN)
EXTERNAL EVALUATOR/ASESOR:
1.INDEPENDENSI;
2.TRANSPARANSI; dan
3.RELEVANSI.
 QUALITY ASSURANCE

FAKTOR PENENTU MUTU PENDIDIKAN

FAKTOR PENTING DAN MENENTUKAN:
1.PROFESIONALITAS PIMPINAN SATUAN PENDIDIKAN
(Pengetahuan, Kecakapan, dan Kesadaran Profesional);
2.PROFESIONALITAS PENDIDIK (Pengetahuan, Kecakapan, dan
Kesadaran Profesional);
3.MUTU INTERAKSI DALAM PROSES PEMBELAJARAN;
4.DUKUNGAN ORANG TUA.

FAKTOR PENTING SEBAGAI PENUNJANG:

1.SARANA DAN PRASARANA;
2.GAJI PENDIDIK, dan sebagainya.
 AKREDITASI
• Program & Satuan
• UU SISDIKNAS
No.20/2003
• SATUAN PKBM &
• PP No. 19 2005 > PNF sejenis
PP No. 32/2012 • 8 SNP:
S.N.P. •
•
SKL,
Isi,
• Permendikbud No. •
•
Proses,
PTK,
63/ 2009 > Sistem • SarPras,
• Pengelolaan,
Penjaminan Mutu • Pembiayaan,
Pendidikan • Penilaian

• Permendikbud No. • BAN-PNF

59 tahun 2012 >
B.A.N. INSTRUMEN AKREDITASI
PROGRAM & SATUAN
 INSTRUMEN &
KEBIJAKAN AKREDITASI

PNF
PERIODA 2008-2012 s/d OKT. 2013
 AKREDITASI 14 program PNF (PAUD, Paket A,B,C, Akuntansi,
Akupuntur, Bahasa Inggris, Sekretaris, Tata Kecantikan Kulit, Tata
Kecantikan Rambut, Tata Rias Pengantin, Otomotif, Menjahit, Komputer)
 AKREDITASI 3 satuan PNF (Lembaga PAUD, Lembaga PKBM, Lembaga
Kursus dan Pelatihan)
 HASIL: TERAKREDITASI & TIDAK TERAKREDITASI
 PERIODA OKT 2013(Des.)-JULI 2014
 AKREDITASI 3 Progam PNF (PAUD, LKP & PKBM)
 AKREDITASI 3 Satuan PNF (PAUD, LKP & PKBM+sejenis)
 HASIL: PERINGKAT AKREDITASI (A, B, C, dan TIDAK
TERAKREDITASI)
 PROFIL HASIL AKREDITASI > INDIKATOR KELEMAHAN PROGRAM &
SATUAN PNF
 PERIODA JULI 2014(Des.)- 2017
 DIRENCANAKAN PENGEMBANGAN INSTRUMEN AKREDITASI YANG
MENYATUKAN PROGRAM DAN SATUAN & ADA PERINGKAT
AKREDITASI ( JULI 2014) > PAUD; LKP; PKBM + PNF SEJENIS
 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

PENGERTIAN:
KRITERIA MINIMAL TENTANG SISTEM PENDIDI-
KAN, YANG BERLAKU DI SELURUH WILAYAH
HUKUM NEGARA KESATUAN RI.

FUNGSI:
SEBAGAI DASAR PERENCANAAN, PELAKSNA-
AN, DAN PENGAWASAN PENDIDIKAN DALAM
RANGKA MEWUJUDKAN PENDIDIKAN NASIO-
NAL YANG BERMUTU.
 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN …

TUJUAN:
MENJAMIN MUTU PENDIDIKAN NASIONAL DA-
LAM RANGKA MENCERDASKAN KEHIDUPAN
BANGSA DAN MEMBENTUK WATAK SERTA PE-
RADABAM BANGSA YANG BERMARTABAT.
 DELAPAN
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

PASAL 35 UU NO. 20 TAHUN 2003, TENTANG

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL MEMUAT 8
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN:
1. Standar Isi
2. Standar Proses
3. Standar Kompetensi Lulusan;
4. Standar Tenaga Kependidikan;
5. Standar Sarana & Prasarana;
6. Standar Pengelolaan;
7. Standar Pembiayaan; &
8. Standar Penilaian Pendidikan.
 PERMEN TENTANG STANDAR
PENDIDIKAN NONFORMAL

1.No. 14/2ndnd. 006 Ttg. Standar Isi

Program Paket;
2.No. 1/2008 Ttg. Standar Proses Pen.
Kursus;
3.No. 2/2008 Ttg. Standar Proses Pen.
Kesetaraan;
4.No. 40/2009 Ttg. Standar Penguji pada
Kursus dan Pelatihan;
5.No. 41/2009 Ttg. Standar Pembimbing
pada Kurus dan Pelatihan;
6.No. 42/2009 Ttg. Standar Pengelolaan
 PERMEN TENTANG STANDAR
PENDIDIKAN NONFORMAL

7. No. 43/2009 Ttg. Standar Tenaga

Administrasi Program Paket A, Paket B,
dan Paket C;
8.No. 44/2009 Ttg. Standar Pengelolaan
Pend. Pada Program Paket A, Paket B, dan
Paket C;
9.No. 45/2009 Ttg. Standar Teknisi Sumber
Belajar pada kurusus dan Pelatihan;
10. No. 58/2009 Ttg. STANDAR PAUD.
 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN …
(lanjutan)

KETENTUAN PASAL 35 UU NO. 20 TAHUN 2003,

TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL. DIJABAR-
KAN DALAM: PERATURAN PEMERINTAH (PP) NO.
19/2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN.

MENURUT PP NO. 19/2005, STANDAR NASIONAL

PENDIDIKAN ADALAH KRITERIA MINIMAL TENTANG
SISTEM PENDIDIKAN DI SELURUH INDONESIA.

KETENTUAN PP, SELANJUTNYA DIJABARKAN LAGI

DALAM PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
TENTANG MASING-MASING STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN.
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN …
(lanutan)

STANDAR ISI:
MENCAKUP LINGKUP MATERI &TINGKATKOM-
PETENSI UNTUK MENCAPAI KOMPETENSI
LULUSAN PADA JENJANG & JENIS PENDIDI-
KAN TERTENTU.

STANDAR ISI MEMUAT:

1. KERANGKA DASAR & STRUKTUR KURIKU-
LUM;
2. BEBAN BELAJAR;
3. KTSP
4. KELENDER PENDIDIKAN/AKADEMIK.
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN …
(lanutan)

STANDAR KOMPETENSI ADALAH KOMPETEN-

SI MINIMAL YANG HARUS DIAJARKAN OLEH
GURU DAN HARUS DIPELAJARI OLEH SISWA
DALAM PROSES PEMBELAJARAN.

KOMPETENSI DASAR ADALAH RINCIAN/PEN-

JABARAN/SUB KOMPETENSI DARI STANDAR
KOMPETENSI.
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN …
(lanutan)

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN ADALAH

KRITERIA/ KOMPETENSI MINIMAL YANG HA-
RUS DIKUASAI OLEH PESERTA DIDIK UNTUK
LULUS DARI JENJANG/JENIS PENDIDIKAN
TERTEN-TU.

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN ADALAH

KUALIFIKASI KEMAMPUAN MINIMAL, MEN-
CAKUP:
1. SIKAP (VALUAS, ATTITUDES) ;
2. PENGETAHUAN (KNOWLEDGE) ; dan
3. KETERAMPILAN (SKILLS).
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN …
(lanutan)

BERDASARKAN PERMENDIKNAS No. 23/2006

TENTANG STANDAR KOMPETENSI LULUSAN,
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN JUGA DI-
RINCI MENJADI:

1. Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan;

2. Standar Kompetensi Lulusan Komlompok Mata Pel.
3. Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran.
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN …
(lanjutan)

STANDAR PROSES: BERKAITAN DENGAN PE-

LAKSANAAN PEMBELAJARAN UNTUK MEN-
CAPAI STANDAR KOMPETENSI LULUSAN.

STANDAR PROSES MELIPUTI:

1. Perencanaan Proses Pembelajaran;
2. Pelaksanaan Proses Pembelajaran;
3. Penilaian Hasil Pembelajaran; dan
4. Pengwasan Proses Pembelajaran
 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN …
(lanjutan)

STANDAR PENDIDIK & TENAGA KEPENDIDI-

KAN: KRITERIA PENDIDIKAN PRAJABATAN &
KELAYAKAN FISIK MAUPUN MENTAL, SERTA
PENDIDIKAN DALAM JABATAN.

STANDAR SARANA & PRASARANA: BERKA-

ITAN DENGAN RUANG BELAJAR, TEMPAT
BER-OLAHRAGA, TEMPAT BERIBADAH,
PERPUSTA-KAAN, LABORATORIUM, dst.
 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN …
(lanjutan)

STANDAR PENGELOLAAN: BERKAITAN DE-

NGAN PERENCANAAN, PELAKSANAAN, DAN
PENGAWASAN KEGIATAN PENDIDIKAN …

STANDAR PEMBIAYAAN MENGATUR KOMPO-

NEN DAN BESARNYA BIAYA OPERASI SATUAN
PENDIDIKAN YANG BERLAKU SELAMA SATU
TAHUN
.
STANDAR PENILAIAN: BERKAITAN DENGAN
MEKANISME, PROSEDUR, DAN INSTRUMEN
PENILAIAN HASIL BELAJAR.
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN …
(lanjutan)

MEKANISME PENILAIAN PENDIDIKAN:

1. PENILAIAN OLEH PENDIDIK (Penilaian Ke-

las/Classroom Assessment)
2.PENILAIAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN
(Ujian Sekolah)
3.PENILAIAN OLEH PEMERINTAH (Ujian Na-
sional/UN)
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN …

SATUAN PENDIDIKAN, PEMERINTAH, DAN

PEMERINTAH DAERAH, DAPAT MENGEMBANGKAN
STANDARNYA DIATAS KRITERIA MINIMAL YANG
DITETAPKAN, UNTUK MENGHASILKAN LULUSAN
BERMUTU DAN BERDAYA SAING TINGGI SAMPAI
PADA TINGKAT GLOBAL.
PEMENUHAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

PEMENUHAN BEBAGAI STANDAR PENDIDIKAN

AKAN DILAKUKAN OLEH PEMERINTAH SECA-
RA SISTEMATIS & SIMULTAN.

HASIL UJIAN NASIONAL DIGUNAKAN SEBAGAI

SALAH SATU INSTRUMEN UNTUK PEMBINAAN
& PEMENUHAN BERBAGAI STANDAR NASIO-
NAL PENDIDIKAN YANG LAIN (Pasal 68 PP No.
19/2005).
 PERAN UJIAN NASIONAL

 Mendorong semua pihak terkait untuk

bekerja keras dalam rangka peningkatan
mutu pendidikan;
 Hasil Ujian Nasional digunakan untuk:
1. Pemetaan Mutu;
2. Pemberian bantuan,
Dalam rangka pemerataan mutu, peme-
rataan pemenuhan standar; dan peme-
rataan akses pada pendidikan bermutu.
 TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH

Pasal 11 UU SISDIKNAS:
(1)Pemerintah dan pemerintah daerah wajib
memberikan layanan dan kemudahan, serta
menjamin terselenggaranya pendidikan yang
bermutu bagi setiap warga negara tanpa
diskriminasi.
(2)Pemerinta & Pemerintah Daerah wajib men-
jamin tersedianya dana guna terselenggara-nya
pendidikan bagi warga negara yang beru-sia
tujuh sampai dengan lima belas tahun.
 TANGGUNG JAWAB ORANG TUA

Pasal 7 UU SISDIKNAS:
(1)Orang tua berhak berperan serta dalam
memilih satuan pendidikan dan mempe-
roleh informasi tentang perkembangan
pendidikan anaknya;
(2)Orang tua dari anak wajib belajar, berke-
wajiban memberikan pendidikan dasar
kepada anaknya.
 TANGGUNG JAWAB DAN PERANSERTA
MASYARAKAT DALAM PENDIDIKAN

Pasal 8 UU SISDIKNAS:
Masyarakat berhak berperan serta dalam
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan,
dan evaluasi program pendidikan.

Pasal 9 UU SISDIKNAS:
Masyarakat berkewajiban memberi dukung-
an sumber daya dalam penyelenggaraan
pendidikan.
 TANGGUNG JAWAB DAN PERANSERTA
MASYARAKAT DALAM PENDIDIKAN

Pasal 54 UU SISDIKNAS:
(1)Peran serta masyarakat dalam pendidi-
kan meliputi peran perseorangan, kelom-
pok, keluarga, organisasi profesi, pengu-
saha, dan organisasi kemasyarakatan da-
lam penyelenggaraan dan pengendalian
mutu pelayanan pendidikan.
(2)Masyarakat dapat berperan serta sebagai
sumber, pelaksana, dan pengguna hasil
pendidikan.
 PENINGKATAN DAN
PEMERATAAN MUTU PENDIDIKAN

KONSEP OTONOMI DALAM BIDANG PENDIDIKAN:

1. OTONOMI DAERAH;
2. MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH;
3. KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN,
MEMBERI KESEMPATAN KEPADA GURU, KEPALA
SEKOLAH, DAN DAERAH, UNTUK KREATIF,
INOVATIF, DAN BEKERJA KERAS GUNA
MEWUJUDKAN PENDIDIKAN YANG BERMUTU.
 PERLU REEVALUASI DAN REORIENTASI
BUDAYA PENDIDIKAN

DULU: SEKARANG:
• MENUNTUT ILMU MENGEJAR IJASAH
• BERAKIT-RAKIT KE HULU BELAJAR MENYENANGKAN
• BELAJAR+PUASA+DOA BELAJAR = BERMAIN
• PRINSIP BELAJAR TUNTAS
• MENYONGSONG UJIAN MENGHINDARI UJIAN
MENGUTAMAKAN TARGET
KURIKULUM
• MANDIRI
TAK MANDIRI