Kelompok 4
Maria Mega Sari C1061191010
Yupita Tara C1061191018
Yanna Galinsah Siburian C1061191074
Yohana Velda C1061191084
Ester Marita Saputri C1061191100
LATAR BELAKANG
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan
gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak
sesuai dengan kebutuhan gizi. Banyak faktor yang menyebabkan tingginya
kejadian stunting pada balita salah satunya adalah pola pemberian makanan
merupakan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan, makanan dengan gizi cukup
sangat diperlukan.
Salah satu bentuk produk pangan yang banyak diminati anak-anak hingga orang
dewasa, mulai dari masyarakat ekonomi bawah sampai atas adalah biskuit. Umumnya bahan
baku biskuit adalah terigu, namun dengan berkembangnya penelitian-penelitian, bahan baku
biskuit kini dapat digantikan dengan pangan lokal kombinasi sukun dan labu kuning sebagai
bentuk diversifikasi pangan dan meningkatkan nilai fungsional nya menjadi produk biskuit
cegah stunting.
Rumusan Masalah
Islaku, dkk., Pengaruh Subtitusi Tepung Hasil terbaik adalah Tingkat kekerasan biskuit 16,00
(2018) Tapioka Dan Tepung perlakuan D pada mm/g/detik,
Sukun (Artocarpus pembuatan biskuit Kadar Air 3,44%; Abu 2,92%;
Communis) Terhadap Sifat tepung sukun dan Lemak 11,87%; Protein 3,74%,;
Sensoris Dan Kimia tepung tapioca (85% : Karbohidrat 78,03%; Kalori
Biskuit 15%) 433,91 kkal.
Kerangka Konsep
Penelitian ini akan dilakukan selama 3 Bahan Bahan yang digunakan pada penlitian
bulan di Laboratorium Kimia Pangan, ini antara lain : labu kuning, tepung sukun , telur,
Laboratorium Desain Pangan, dan gula halus, dan Margarin. Tisu roll, Alumunium foil.
Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah sedangkan bahan yang di gunakan untuk analisa
Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura kimia adalah. NaOH, H2SO4, Larutan K2SO4 10%,
Antifom Agent, Asbes, Alcohol.
Labu parut
(30 g, 40 g, 50 g, Pencampuran I
60), Oven pada suhu 140°C
selama 10 menit selama 45-50 menit
15 g margarin,
1 butir telur
10 g gula halus,
8 g susu skim
Uji daya patah
Pencampuran II
Biskuit Uji kadar air
selama 10 menit
Tepung suku Uji organoleptik
(70 g, 60 g, 50 , 40 Uji proksimat
g) Uji aktivitas
Adonan antioksidan
biskuit
Parameter Penelitian Analisis Data
1. Uji Organoleptik (Setyaningsih, dkk., Dari hasil analisis data dilakukan dengan
2. Uji Proksimat (A0AC, 1990) nyata) maka dilanjutkan dengan uji BNT (beda
3. Daya Patah (Yuwono dan Tri, 1998) nyata terkecil) pada taraf nyata 5%.