Magister Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2022 JUDUL JURNAL
KT2 alleviates ulcerative colitis by reducing Th17 cell
differentiation through the miR-302c-5p/STAT3 axis
(KT2 meredakan kolitis ulserativa dengan mengurangi
diferensiasi sel Th17 melalui sumbu miR-302c-5p/STAT3) LATAR BELAKANG
Kolitis ulserativa (UC) adalah jenis penyakit radang usus
dengan etiologi yang tidak diketahui yang ditandai dengan peradangan difus pada usus besar dan mukosa rektum (Kobayashi dkk., 2020). Pengobatan untuk UC terutama mencakup terapi obat dan kolektomi, tetapi efek pengobatan saat ini terbatas (Pineton de Chambrun dkk., 2018).
Pasien UC masih menderita serangan berulang, yang
merupakan ancaman serius bagi kesehatan manusia dan sistem medis sosial ( Ungaro dkk., 2017) Studi lain telah menjelaskan bahwa peningkatan proporsi sel Th17 diamati pada jaringan usus besar pasien UC, menunjukkan bahwa menargetkan jalur pensinyalan terkait Th17 bermanfaat untuk mengurangi UC (Kryczek dkk., 2011).
Khususnya, penelitian terbaru menunjukkan bahwa
mengurangi produksi sitokin pro-inflamasi dan menekan diferensiasi sel Th17 memperlambat perkembangan UC (Qu dkk., 2021). Karena itu, penghambatan diferensiasi sel Th17 yang ditargetkan mungkin efektif dalam mengobati UC. TUJUAN Memberikan wawasan baru tentang patogenesis UC dan mencari strategi pengobatan yang lebih efektif. METODE Model tikus UC diinduksi dengan pemberian 2,5% dekstran sulfat natrium, dan tikus diberi enema KT2. KT2 kans fungsi dalam diferensiasi sel UC dan Th17 in vivo dievaluasi melalui berbagai percobaan molekuler. KT2kans fungsi dalam diferensiasi sel Th17 in vitro dievaluasi dengan proporsi CD4+IL-17+sel T, level IL- 17, dan level ekspresi RORγt. Sementara itu, mekanisme dinilai melalui PCR kuantitatif waktu nyata, berbagai uji kehilangan fungsi, dan uji gen reporter luciferase ganda. METODE
Konstruksi model tikus UC
Pewarnaan Hematoksilin-eosin (HE)
Transfeksi dan pengobatan sel
Analisis aktivitas myeloperoxidase (MPO), kadar TNF-
α, IL-1β, dan IL-17 noda barat
Isolasi dan pemurnian CD4 naif+sel T
Aliran sitometri
Kuantitatif reverse transcriptase-PCR (qRT-PCR)
Uji gen reporter luciferase ganda
HASIL Hasil penelitian menunjukkan bahwa KT2 tidak berpengaruh signifikan terhadap skor DAI. Selain itu, hasil HE menunjukkan bahwa ketika konsentrasi KT2 kurang dari 75 mg/ kg, struktur usus besar tidak terpengaruh secara signifikan, tetapi ketika konsentrasi KT2 lebih dari 75 mg/kg, struktur usus besar terpengaruh, dan skor HE meningkat. Hasil pewarnaan HE menunjukkan bahwa epitel mukosa kolon dan kripta mengalami kerusakan. Sebagian besar sel inflamasi diinfiltrasi pada kelompok DSS + PBS, sementara KT2 melindungi usus besar dari kerusakan struktural dan peradangan. HASIL
KT2 menahan diferensiasi sel Th17 baik dalam model UC in
vivo dan in vitro dan memperlambat proses UC. KT2 meningkatkan ekspresi miR-302c-5p, serta menahan diferensiasi sel Th17 dengan meningkatkan miR-302c-5p. Sementara itu, miR-302c-5p berinteraksi dengan transduser sinyal dan aktivator transkripsi 3 (STAT3) dan mengatur ekspresinya secara negatif. Lebih lanjut, data mengungkapkan bahwa KT2 menahan aktivasi STAT3 dengan meningkatkan miR-302c-5p, sehingga menghambat diferensiasi sel Th17. KESIMPULAN KT2 memiliki fungsi perlindungan terhadap UC. Penulis juga mengkonfirmasi adanya hubungan yang mengikat antara miR-302c-5p dan STAT3. Lebih lanjut, KT2 menekan aktivasi STAT3 dengan meningkatkan miR- 302c-5p dan, dengan demikian, menahan diferensiasi sel Th17 dari mengerahkan fungsi pelindungnya di UC. Ini menunjukkan bahwa KT2 mungkin merupakan strategi yang menjanjikan untuk pengobatan UC. KT2 meredakan UC dengan menekan diferensiasi sel Th17 melalui sumbu miR-302c-5p/STAT3. THANK YOU