KEPERAWATAN JIWA
1. HALUSINASI
2. HARGA DIRI RENDAH KRONIK
IMPLEMENTASI
PEMBAHASAN
PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan dengan wawancara dan observasi pada klien langsung maupun pada
perawat ruangan yang menangani pasien. Pasien mengatakan sering mendengar suara bisikan
yang menyuruhnya untuk marah, suara ini muncul tidak menentu waktunya, suara muncul
ketika klien merasa lelah dan saat suara ini muncul respon pasien yaitu marah-marah dan
mengamuk. Klien juga mengatakan bahwa dirinya tidak dapat melupakan mantan kekasihnya
dan ia sulit mencintai orang lain karena merasa ia sudah tua sehingga tidak ada yang mau
dengannya. Klien juga mengatakan bahwa ia tidak akan pernah bisa membahagiakan ibunya
meskipun ia sudah keluar dari RSJ. Pada saat observasi ditemukan klien sering senyum-
senyum sendiri, melamun dan klien sering mondar-mandir. Klien pernah dirawat di RSJ
sebelumnya. Klien kembali masuk RSJ dikarenakan mengamuk dan klien juga putus obat.
Klien mengatakan ia kecanduan lem, hal ini yang membuat klien sering mendengar suara
bisikan. Pada saat dilakukan pengkajian klien kooperatif. Pada penatalaksanaan medis Tn.M
mendapatkan terapi medis yaitu Olanzapin 5mg 2x1, Clozapine 25mg 1x1 dan Lorazepam
2mg 1x1.
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Setelah melakukan pengkajian dan melakukan analisa data, didapatkan diagnosa yang
ditemukan pada Tn. M yaitu halusinasi pendengaran dan harga diri rendah. Adapun data-data
yang ditemukan dari diagnosa yang ditegakkan dalam masalah keperawatan tersebut yaitu:
a. Halusinasi pendengaran
Data yang ditemukan : klien masih sering mendengar suara bisikan, yang menyuruhnya
untuk marah, klien tampak mondar-mandir, klien tampak melamun dan klien tampak
senyum-senyum sendiri
b. Harga diri rendah
Klien mengatakan tidak ada perempuan yang mau dengannya karena ia sudah tua, klien
mengatakan bahwa ia tidak akan mampu membahagiakan ibunya meskipun ia keluar dari
RSJ, klien tampak lesu dan klien tampak sering menyendiri.
INTERVENSI
KEPERAWATAN
HALUSINASI