Anda di halaman 1dari 31

HALUSINASI

KEPERAWATAN JIWA

HEIDY REGINA NOVA


G1B222038
Pada tanggal 22 Februari 2022 Tn.M usia 31 tahun datang ke IGD RSJ diantar
oleh keluarga dengan keluhan gelisah dan mengamuk, Tn. M meresahkan keluarga
karena mudah marah dan mengamuk bahkan sampai memukul. Tn. M memiliki
riwayat pernah dirawat di RSJ. Klien putus meminum obat yang seharusnya
diminum klien. Klien kecanduan menghirup lem. Ketika dilakukan pemeriksaan
TTV didapatkan TD: 126/74 mmHg, HR: 82 kali/menit, S: 36 ⁰C, RR: 20
kali/menit, BB: 60 Kg dan TB: 170 cm. Ketika dilakukan pengkajian pasien
tenang dan kooperatif, Tn.M mengatakan bahwa ia sering mendengar suara bisikan
yang menyuruhnya untuk marah dan mengamuk. Respon klien ketika suara itu
datang yaitu marah-marah dan mengamuk.
IDENTITAS KLIEN
IDENTITAS KLIEN

Nama : Tn.M (L)


Umur : 31 Tahun
No. CM : ..............................
Tanggal MRS : 22 Februari 2022
Tanggal Masuk
Ruang I : IGD
Ruang II : ALFA
Ruang III : SHINTA
Tanggal pengkajian : 22 Oktober 2022
Alamat : Kenali Bawah

ALASAN MASUK/FAKTOR PRESIPITASI


Klien masuk RSJ dibawa oleh kakaknya karena sering marah-marah, mengamuk
Klien kecanduan lem, klieN pernah dirawat di RSJ sebelumnya
DIAGNOSA
KEPERAWATAN

1. HALUSINASI
2. HARGA DIRI RENDAH KRONIK
IMPLEMENTASI
PEMBAHASAN
PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan dengan wawancara dan observasi pada klien langsung maupun pada
perawat ruangan yang menangani pasien. Pasien mengatakan sering mendengar suara bisikan
yang menyuruhnya untuk marah, suara ini muncul tidak menentu waktunya, suara muncul
ketika klien merasa lelah dan saat suara ini muncul respon pasien yaitu marah-marah dan
mengamuk. Klien juga mengatakan bahwa dirinya tidak dapat melupakan mantan kekasihnya
dan ia sulit mencintai orang lain karena merasa ia sudah tua sehingga tidak ada yang mau
dengannya. Klien juga mengatakan bahwa ia tidak akan pernah bisa membahagiakan ibunya
meskipun ia sudah keluar dari RSJ. Pada saat observasi ditemukan klien sering senyum-
senyum sendiri, melamun dan klien sering mondar-mandir. Klien pernah dirawat di RSJ
sebelumnya. Klien kembali masuk RSJ dikarenakan mengamuk dan klien juga putus obat.
Klien mengatakan ia kecanduan lem, hal ini yang membuat klien sering mendengar suara
bisikan. Pada saat dilakukan pengkajian klien kooperatif. Pada penatalaksanaan medis Tn.M
mendapatkan terapi medis yaitu Olanzapin 5mg 2x1, Clozapine 25mg 1x1 dan Lorazepam
2mg 1x1.
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Setelah melakukan pengkajian dan melakukan analisa data, didapatkan diagnosa yang
ditemukan pada Tn. M yaitu halusinasi pendengaran dan harga diri rendah. Adapun data-data
yang ditemukan dari diagnosa yang ditegakkan dalam masalah keperawatan tersebut yaitu:
a. Halusinasi pendengaran
Data yang ditemukan : klien masih sering mendengar suara bisikan, yang menyuruhnya
untuk marah, klien tampak mondar-mandir, klien tampak melamun dan klien tampak
senyum-senyum sendiri
b. Harga diri rendah
Klien mengatakan tidak ada perempuan yang mau dengannya karena ia sudah tua, klien
mengatakan bahwa ia tidak akan mampu membahagiakan ibunya meskipun ia keluar dari
RSJ, klien tampak lesu dan klien tampak sering menyendiri.
INTERVENSI
KEPERAWATAN
HALUSINASI

 Latih klien melawan halusinasi dengan menghardik,


 Latih klien mengabaikan halusinasi dengan bersikap cuek,
 Latih klien mengalihkan halusinasi dengan bercakap-cakap dan melakukan kegiatan secara
teratur,
 Latih klien minum obat dengan prinsip 8 benar, yaitu benar nama klien, benar nama obat,
benar manfaat obat, benar dosis obat, benar frekuensi, benar cara, benar tanggal kedaluarsa
dan benar dokumentasi,
 Diskusikan manfaat yang didapatkan setelah mempraktekkan latihan mengendalikan
halusinasi,
 Berikan pujian pada klien saat mampu mempraktikkan mengendalikan halusinasi.
HARGA DIRI RENDAH
 Diskusikan aspek positif dan kemampuan yang pernah dan masih dimiliki klien,
 Bantu klien menilai kemampuan yang masih dimiliki dan dapat dilakukan,
 Bantu klien memilih aspek positif atau kemampuan yang akan dilatih,
 Latih kemampuan yang dipilih dengan motivasi yang positif,
 Berikan pujian untuk setiap kegiatan yang dilakukan dengan baik,
 Fasilitasi klien bercerita tentang keberhasilannya,
 Bantu klien membuat jadwal latihan, Bantu klien menilai manfaat latihan yang
dilakukan.
IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN
Pada saat implementasi SP 1 yaitu latih klien melawan halusinasi dengan
menghardik, klien dapat mengerti cara menghardik dengan benar. Pada
implementasi SP 2 yaitu Latih klien mengabaikan halusinasi dengan besikap
cuek dibutuhkan dua kali pertemuan karena saat dievaluasi klien masih
bingung bagaimana bersikap cuek. Pada implementasi SP 3 yaitu latih klien
mengalihkan halusinasi dengan bercakap-cakap, klien mampu mengerti
sehingga hanya satu kali pertemuan klien sudah mengerti.
Pada implementasi SP 4 yaitu latih klien mengalihkan halusinasi dengan melakukan
kegiatan secara teratur, klien dapat menyebutkan apa saja kegiatannya sehari-hari dan
menuliskannya diselembar kertas sehingga klien dapat melakukan aktivitas teratur
setiap hari. Pada implementasi SP 5 yaitu latih klien minum obat dengan prinsip 8
benar, klien mengetahui apa saja warna obat yang diminum dan kapan waktu minum
obat. Dipertemuan SP 5 perawat lebih banyak diskusi dengan klien apa saja manfaat
minum obat, efek ketika tidak minum obat, apa saja yang harus diperhatikan ketika
meminum obat dan menghimbau klien jangan sampai putus obat kembali ketika sudah
keluar dari RSJ. Klien mendengarkan penjelasan perawat ketika berdiskusi mengenai
obat, ketika dievaluasi klien pun paham terkait yang dijelaskan.
EVALUASI
Berdasarkan implementasi yang telah dilakukan kurang lebih selama 8 hari
kepada Tn.M di Ruang Shinta untuk diagnosa keperawatan halusinasi pendengaran
didapatkan hasil bahwa klien sudah mampu mengenal jenis, frekuensi dan waktu
halusinasi, klien juga sudah bisa mengontrol halusinasi dengan cara menghardik, klien
sudah mampu mengontrol halusinasi dengan cara bersikap cuek, klien sudah mampu
mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap, klien mampu menyusun kegiatan
sehari-harinya secara teratu, klien mengetahui jenis obat yang diminum dan
manfaatnya serta mampu meminum obat dengan prinspi 8 benar.
Implementasi dikatakan berhasil karena setelah dilakukan selama 8 hari, tanda dan gejala
halusinasi klien berkurang yaitu klien sudah tidak mendegar suara-suara bisikan lagi.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai