Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN SEMINAR KASUS PRAKTIK PROFESI NERS

STASE KEPERAWATAN ANAK RUANG AL INSAN


PADA An. R DENGAN BRONKOPNEUMONIA
DI RUMAH SAKIT BAKTI TIMAH
PANGKALPINANG
TAHUN 2022
Yulis Fitriyawati (22300063)
Febi Arimbi (22300064)
Rati Purwati (22300045)
Ery Oktaviandi (22300027)
Muliati(22300074)
Suminah (22300075)
Fierdha Risky.M. (22300073)
Indah Permata Sari (22300043)
Mauliya (22300060)
Sari Hartanti (22300042)
Wulan Silvani (22300044)
Arifa Izzatunnisa (22300062)
Yulis Fitriyawati (22300063)
Febi Arimbi(22300064)
Rati Purwati (22300045)
Ery Oktaviandi (22300027)
Muliati (22300074)
NAMA
ANGGOTA Suminah (22300075)
Fierdha Risky.M. (22300073)
Indah Permata Sari (22300043)
Mauliya(22300060)
Sari Hartanti (22300042)
Wulan Silvani (22300044)
Arifa Izzatunnisa (22300062)
Pengertian
• Bronchopneumonia merupakan salah satu jenis pneumonia yang memiliki pola
penyebaran berbercak, teratur dalam satu atau lebih area terlokalisasi di dalam bronchi &
meluas ke parenkim paru yang berdekatan di sekitarnya. (Suzanne, 2016)
• Proses peradangan dari proses penyakit bronkopneumonia mengakibatkan produksi sekret
meningkat sampai menimbulkan manifestasi klinis yang ada sehingga muncul masalah.
Salah satu masalah tersebut adalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas. Ketidakefektifan
bersihan jalan nafas merupakan masalah utama yang selalu muncul pada pasien dengan
bronkopneumonia. Karena pada umumnya pasien mengalami keluhan batuk. Pneumonia
merupakan penyebab dari 15% kematian balita, yaitu diperkirakan sebanyak 922.000
balita di tahun 2015 yang meninggal akibat bronkopneumonia (WHO, 2015).
Etiologi
Timbulnya bronchopneumonia biasanya disebabkan oleh virus,  jamur, protozoa,
bakteri, mikobakteri, mikoplasma, dan riketsia. (Sandra, 2016) antara lain:
• Virus : Legionella pneumoniae
• Jamur : Aspergillus spesies, Candida albicans
• Bakteri : Streptococcus, Staphylococcus, H. Influenzae, Klebsiella.
• Aspirasi makanan, sekresi orofaringeal atau isi lambung ke dalam paru-paru
• Terjadi karena kongesti paru yang lama
Patofisiologi
Sebagian besar penyebab dari bronkopneumonia ialah mikroorganisme
(jamur, bakter, virus) & sebagian kecil oleh penyebab lain seperti
hidrokarbon (bensin, minyak tanah, & sejenisnya). Serta aspirasi (masuknya
isi lambung ke dalam saluran napas). Awalnmya mikroorganisme dapat
masuk melalui percikan ludah (droplet) infasi ini dapat masuk ke saluran
pernapasan atas & menimbulkan reaksi imunologis dari tubuh. Reaksi ini
menyebabkan peradangan, di mana ketika terjadi peradangan ini tubuh dapat
menyesuaikan diri maka timbulah gejala demam pada penderita. Reaksi
peradangan ini dapat menimbulkan secret
Pathway
Manifestasi klinis
1. Pneumonia bakteri
Gejala : Anoreksi
• Rinitis ringan
• Gelisah
• Berlanjut sampai : Nafas cepat dan dangkal
• Demam Malaise  (tidak nyaman)
• Ekspirasi berbunyi
• Leukositosis
• Foto thorak pneumonia lebar
• Kurang dari 2 tahun vomitus dan diare ringan
• Lebih dari 5 tahun, sakit kepala dan kedinginan
Manifestasi klinis
2. Pneumonia Virus
Gejala awal  :
• Rhinitis
• Batuk
• Berkembang sampai :
• Ronkhi basah
• Emfisema obstruktif
• Demam ringan, batuk ringan dan malaise sampai demam tinggi batuk hebat dan lesu
Manifestasi klinis
3. Pneumonia mikroplasma
Gejala :
• Anoreksia
• Menggigil
• Sakit kepala
• Demam
• Berkembang sampai :
• Rhinitis alergi
• Sakit tenggorokan batuk kering berdarah
• Area konsolidasi pada penatalaksanaan pemeriksa thorak
Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
•Pemeriksaan darah
•Pemeriksaan sputum
•Analisa gas darah
•Kultur darah
•Sampel darah,
•sputum, dan urin untuk tes imunologi
Pemeriksaan penunjang
2. Pemeriksaan Radiologi
•Rontgenogram thoraks
•Laringoskopi /bronkoskopi
Komplikasi
• Atelektasis adalah pengembangan paru yang tidak sempurna atau kolaps
paru yang merupakan akibat kurangnya mobilisasi atau reflek batuk hilang.
• Empyema adalah suatu keadaan dimana terkumpulnya nanah dalam rongga
pleura yang terdapat disatu tempat atau seluruh rongga pleura.
• Abses paru adalah pengumpulan pus dala jaringan paru yang meradang.
• Endokarditis yaitu peradangan pada setiap katup endokardial.
• Meningitis yaitu infeksi yang menyerang selaput otak.
Penatalaksanaan medis
Menurut Riyadi & Sukarmin (2019) :
• Pemberian obat antibiotik penisilin 50.000 U/kg BB/hari, ditambah dengan kloramfenikol 50–70
mg/kg BB/hari atau diberikan antibiotik yang mempunyai spektrum luas seperti ampisilin.
Pengobatan ini diberikan sampai bebas demam 4–5 hari. Pemberian obat kombinasi bertujuan untuk
menghilangkan penyebab infeksi yang kemungkinan lebih dari 1 jenis juga untuk menghindari
resistensi antibiotik.
• Koreksi gangguan asam basa dengan pemberian oksigen dan cairan intravena.
• Jika sekresi lendir berlebihan dapat diberikan inhalasi dengan salin normal dan beta agonis untuk
memperbaiki transport mukosilier seperti pemberian terapi nebulizer dengan flexoid dan ventolin
selain bertujuan mempermudah mengeluarkan dahak juga dapat meningkatkan lebar lumen bronkus.
BAB III
TINJAUAN KASUS
 

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN An. R DENGAN


KASUS BRONKOPNEUMONIA DI RUANG AL-INSAN
RUMAH SAKIT BAKTI TIMAH PANGKALPINANG
TAHUN 2022
A. IDENTITAS
 
PENGKAJIAN
Alasan utama datang ke RS :
Pasien mengalami sesak napas sejak tadi malam disertai batuk berdahak kurang lebih 3 hari dan demam kurang lebih 4
hari

Riwayat penyakit saat ini (P,Q,R,S,T) :


Ibunya mengatakan anaknya mengalami sesak napas sejak tadi malam dan dirasakan pada saat pasien digendong, batuk
berdahak dan sekret berwarna kehijauan kurang lebih 3 hari dan demam kurang lebih 4 hari. Kualitas sesak napas cepat,
bayi rewel dan menangis dan suaranya grok-grok pada saat batuk. Gejalanya timbul secara tiba-tiba pada malam hari.

Riwayat Kehamilan
• Prenatal
Ibunya mengatakan rutin melakukan pemeriksaan kandungannya sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan, usia
kehamilan saat persalinan 9 bulan G2P2A0.
• Intranatal
Persalinan dilakukan di RSBT Pangkal Pinang, persalinan secara saecar (sc) dan penolong persalinan adalah dokter.
• Post Natal
Kondisi bayi dengan keadaan normal BB 3500 gram, PB 50 cm, warna kulit klien pada saat lahir yaitu merah dan spontan
menangis.

Keluhan utama (saat pengkajian) :


Pasien mengalami sesak napas sejak tadi malam disertai batuk berdahak kurang lebih 3 hari dan demam kurang lebih 4 hari

Riwayat kesehatan lalu :


Ibu pasien mengatakan tidak ada penyakit yang pernah diderita sebelumnya, tidak ada riwayat operasi, ibunya mengatakan
imunisasi pada 0 hari (HB0) dan 1 bulan BCG

Riwayat kesehatan keluarga :


Tidak ada sakit klien yang pernah dialami juga oleh keluarga klien

Riwayat pengobatan dan alergi :


Klien tidak pernah alergi terhadap obat ataupun makanan
KEBUTUHAN DASAR
No Kebutuhan Dasar Sebelum sakit Sesudah sakit
1. Makan Klien belum makan Klien belum makan
2. Minum Klien minum ASI ( 5-6 x/hari kurang lebih 50 cc) Klien minum ASI (2-3 x/hari kurang lebih 10 cc)

3. Tidur Klien tidur selama 3 jam sekali Klien tidur tidak teratur, sering terbangun tengah malam pada
saat di nebulizer

4. Eliminasi BAB : 2 x / hari, konsistensi setengah padat BAB : 3 x/hari, konsistensi cair
BAK : 2-3 x /hari, berwarna jernih BAK : 3-4 x / hari, berwarna kuning

5. Personal hygine a. Mandi a. Mandi


3x /hari, dimandikan menggunakan air hangat kuku 2x /hari, dilap dengan handuk bersih
secara langsung b. Kuku
b. Kuku Bersih, tidak hitam dan normal
Bersih, tidak hitam dan normal c. Rambut
c. Rambut Bersih, tidak berminyak dan berketombe
Bersih, tidak berminyak dan berketombe d. Kulit
d. Kulit Bersih, tidak bersisik
Bersih, tidak bersisik  
 
PENGKAJIAN FISIK
1. Keadaan umum
Tingkat kesadaran composmentis, bayi rewel dan menangis setelah menyusui, klien tampak lemas,
lingkar kepala: 37 cm
Tanda-tanda vital :
RR: 64 x/menit
T: 38,1 c
P: 124 x/menit
SPO2: 93 %
2. Data sistemik
• Sistem persepsi sensori
Telinga kanan dan simetris, tidak ada bekas luka di telinga, reflek aktif dapat mendengar tanpa alat
bantu, tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembengkakan dan kecacatan. Masalah Keperawatan: Tidak ada
masalah keperawatan
• Sistem penglihatan
Penglihatan normal dan tidak menggunakan alat bantu kacamata, tidak ada katarak,
tidak ada nyeri tekan, lapang pandang, mata simetris, konjungtiva pucat, refleks
ada pada kedua mata, pupil isokor, sklera berwarna putih.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

• Sistem pernafasan
Pernapasan cepat, adanya batuk berdahak (+), sekret berwarna kehijauan, ada suara
tambahan yaitu ronchi , tidak ada nyeri tekan, retraksi dada (+), O2 (+) nasal kanul
2 liter per menit, cuping hidung (+)
Masalah keperawatan : Bersihan jalan nafas tidak efektif
• Sistem kardiovaskuler
Irama teratur, pengisian kapiler ≤ 3 detik, tidak menggunakan alat bantu, simetris dan tidak ada
pembengkakan,
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

• Sistem saraf pusat


Kesadaran :
Nilai GCS pada An. R yaitu 15 (Composmentis), dengan nilai
E : 4 (spontan)
M : 6 (sesuai perintah)
V : 5 (orientasi baik)
Tampak rewel dan menangis spontan, dapat menggerakkan semua tubuh
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.
 
• Sistem gastrointestinal
Tidak ada nyeri tekan pada abdomen, tidak ada perut kembung, BAB : 3 x/ hari
konsistensi cair, bayi menangis saat disusui ada muntah 3x /hari berwarna putih
setelah 15 menit menyusui kurang lebih 10 cc, tidak ada diet khusus.
Masalah keperawatan : Nausea

• Sistem muskuloskeletal
Rentang gerak normal, terpasang infus ringer lactat mikro 10 gtt disebelah tangan
kiri, tangan kanan dan kiri simetris, kaki kanan dalam dan kiri simetris, tidak ada
kecacatan, tidak ada memar, skala otot 2 ( ekstremitas bagian bawah dan atas)
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
• Sistem integumen
Kulit bersih, tidak ada edema, tidak ada jejas, membran mukosa kering, kulit kemerahan pada saat tinggi panas, akral hangat, berkeringat,
turgor kulit kembali dengan cepat ≤ 3 detik
Masalah keperawatan : Hipertermia

• Sistem reproduksi
Tidak ada edema, tidak ada jejas, testis normal, tidak ada nyeri tekan didaerah penis
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

• Sistem perkemihan
Tidak ada nyeri tekan pada saat BAK, BAK: 3-4 x/hari berwarna kuning menggunakan pampers.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

• Pemeriksaan Status Nutrisi


• TB: 50 CM
• BB: 3500 gram
• LILA: 37 cm
• Data penunjang
Pemeriksaan Thorax AP
Tanggal pemeriksaan 24 November 2022
Nama Pasien : An. R
No RM : 500472
Hasil : Bronkopneumonia
a. Laboratorium
Tanggal pemeriksaan 24 November 2022
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Darah rutin
Leukosit 13,2 6.0-17.5
Eritrosit 3,6 3.9- 5.5
Imoglobin 10,0 11.1-14.1
Hematokrit 29 31-41
Jumlah trombosit 530 150-450
Hitung jenis
Basofil 0 0-1
Eosofil 0 1-3
Neutrofil 48 50-70
Limfosit 39 20-40
Monosit 13 2-8
Imunoserologi
SARS-Cov-2 Negatif Negatif
Antigen
CRP 6 6
1. Terapi Yang Diberikan
No. Obat / Tindakan Golongan Dosis Indikasi Kontra Indikasi
1. Nebu Combiven Bronkodilator 4x1 Meredakan dan Hipersensitivitas
resp mencegah terhadap
munculnya salbutamol atau
gejala sesak obat agnis adreno
napas atau reseptor beta-2
mengi akibat lainnya.
peradangan paru
2. Puyer PCT Analgetik dan 3x1 Untuk Hipersensitif
(paracetamol) antipiretik (1 bks) meredakan nyeri terhadap pct dan
serta demam penyakit hepar aktif
derajat berat.
3. Ceftazidime Antibiotik 2x300 Untuk Hipersensitif
mg mengobati terhadap obat
(IV) infeksi bakteri antibiotik golongan
selafsporin dan
penisilin

4. Dexametason Antiinflamasi 3x0, Untuk Hipersensitivas


8 mg peradangan terhadap infeksi
(IV) seperti reaksi akut yang tidak
alergi diobati dan infeksi
jamur.
5. Gentamicin Antibiotik 2x3 Untuk Hipersensitif
0 mg mengobati terhadap
(IV) infeksi bakteri aminoglikosida
Pemeriksaan tingkat perkembangan
• Perilaku Sosial
Klien menangis spontan dan tersenyum spontan
• Motorik Halus
Klien dapat menyatukan kedua tangannya, saat berbaring klien senang mengamati dan memainkan kedua tangannya
• Motorik Kasar
Klien dapat menggerakkan kepala ke kiri dan kanan, tidak ada kelainan pada otot, bisa miring ke kiri dan kanan
• Kognitif dan Bahasa
Klien dapat menangis dan dapat bersuara

Kesimpulan :
Klien dapat melakukan sebagian item yang ditujukan jadi dapat disimpulkan bayi mengalami perkembangan sosio,
motorik halus, motorik kasar, kognitif dan bahasa dengan baik dan normal, sesuai dengan umur anak.
Pengkajian Masalah Psikososio Budaya dan Spiritual

• Psikologis
Perasaan klien setelah mengalami masalah ini adalah ibu klien merasa sedih
Cara mengatasi perasaan tersebut adalah ibu klien akan menjaga anaknya dengan hati-hati
agar tidak kambuh lagi penyakitnya
Rencana klien setelah masalahnya terselesaikan adalah ibu klien mengatakan akan
menerapkan pola hidup sehat sehat didalam keluarga
Pengetahuan klien tentang masalah penyakit yang ada ibu klien mengatakan sudah
mengetahui sedikit demi sedikit tentang penyakit yang diderita anaknya.

• Sosial
Aktivitas atau peran dimasyarakat adalah tidak ada peran yang dijalaninya
Kebiasaan lingkungan yang tidak disukai adalah tidak ada kebiasaan lingkungan yang tidak
disukai, cara mengatasinya tidak ada yang diatasi.
• Budaya
Budaya yang diikuti adalah tidak ada budaya yang diterapkan dalam
keluarga, yang aktivitas adalah tidak aktivitas yang dilakukan,
keberatanya dalam mengikuti budaya tersebut adalah tidak ada
budaya yang diterapkan, cara mengatasinya keberatan tersebut
adalah tidak ada yang harus diatasi.

• Spiritual
Aktivitas ibadah yang biasa dilakukan sehari-hari adalah tidak ada
aktivitas ibadah yang dilakukan klien, kegiatannya keagamaan yang
biasanya dilakukan klien, aktivitas ibadah yang sekarang tidak
dapat dilaksanakan adalah tidak ada aktivitas ibadah yang
dilaksanakan klien upaya klien mengatasi perasaan tersebut adalah
tidak ada yang harus diatasi
ANALISA DATA

Nama pasien : An. R Diagnosa Medis : Bronkopneumonia

Jenis kelamin : Laki-Laki No.Med Record : 500472

Kamar/Bed : 608/1 Hari/Tanggal : Kamis, 24 November 2022

  No Data Senjang Masalah Keperawatan


1. Ds :  
Ibu klien mengatakan anaknya sesak nafas disertai batuk berdahak semenjak 3 hari  
yang lalu  
  Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
Do :
1. Pasien batuk berdahak
2. Klien tampak sesak
3. Sekret berwarna kehijauan
4. Tampak pergerakan cuping hidung
5. Tampak pergerakan retraksi dada
6. Terdapat suara tambahan ronchi
7. Terpasang oksigen nassal kanul dengan 2 lpm
8. Tanda-tanda vital :
RR : 64x/menit
P : 124x/menit
S : 38,1 C
SPO2 : 93 %
2. Ds :  
Ibu klien mengatakan anaknya sudah demam semenjak 4 hari yang lalu  
   
Do :  
1. Membran mukosa kering Hipertermia
2. Akral hangat
3. Kulit tampak kemerahan
4. Tanda-tanda vital :
RR : 64x/menit
P : 124x/menit
S : 38,1 C
SPO2 : 93 %

3. Ds :  
Ibu klien mengatakan anaknya selalu muntah setelah diberikan ASI  
   
Do :  
1. Klien terlihat berkeringat  
2. Terdapat muntah 3x ketika pasien diberikan ASI frekuensi kurang lebih 10 Nausea
cc
3. Muntah cairan berwarna keputihan
4. Tanda-tanda vital :
RR : 64x/menit
P : 124x/menit
S : 38,1 C
SPO2 : 93 %
MASALAH KEPERAWATAN

1. Bersihan jalan napas tidak efektif


2. Hipertermia
3. Nausea
 
DIAGNOSA KEPERAWATAN

4. Bersihan jalan napas tidak efektif b.d sekresi yang tertahan


5. Hipertermia b.d proses penyakit
6. Nausea b.d efek agen farmakologis
 
PRIORITAS MASALAH
7. Bersihan jalan napas tidak efektif b.d sekresi yang tertahan
8. Hipertermia b.d proses penyakit
9. Nausea b.d efek agen farmakologis
Diagnosa
No. Keperawatan Jam SLKI SIKI
(SDKI)
1. Bersihan Jalan Nafas 09.00 Setelah dilakukan Manajement
Tidak Efektif tindakan keperawatan jalan napas (
berhubungan dengan selama 3x24 jam I.010011)
denganekrei yang diharapkan kondisi
tertahan (L.01001) klien memenuhi Observasi
kriteria hasil bersihan 1. Memonitor pola nafas
jalan nafas (L. 01001): (frekuensi, kedalaman,
1. Batuk efektif usaha napas )
meningkat (5). 2. Monitor bunyi napas
2. Produksi sputum tambahan (mis.
menurun(5). Gurgiling, mengi,
3. Wheezing weheezing, ronkhi,
menurun(5). kering)
4. Frekuensi nafas 16- 3. Monitor sputum (jumlah,
warna, aroma )
24x/menit(5).
Terapeutik
1. Pertahankan kepatenan
jalan napas dengan head-
tift dan chin-lift (jaw-

NURSING thruest jika curiga trauma


servikal)
2. Posisikan semi-fowler
PLANNING 3. Berikan minuman hangat
4. Lakukan fisioterafi dada,
jika perlu
5. Lakukan penghisapan
lendir kurang dari 15 detik
6. Lakukan hiperoksigenasi
sebelum penghisapan
endotrakea
7. Keluarkan sumbatan
benda padat dengan
proses McGill
8. Berikan oksigen, jika
perlu

Edukasi
1. Anjurkan asupan cairan
2000 ml/hari, jika tidak
komtraindikasi
2. Ajarkan teknik batuk
efektif

Kolaborasi
1. Kalaborasi pemberian
bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik,
jika perlu
2. Hipertermia 09.15 Setelah dilakukan Manajemen
berhubungan dengan tindakan keperawatan hipertemia ( I.15506)
proses penyakit selama 3x24 jam
(D.0130) diharapkan kondisi
klien memenuhi Observasi
kriteria hasil(L.14134). 1. Identifikasi penyebab
1. Suhu diatas rentan hipotermia (mis, dehidrasi,
normal (37,2 – 37.5 terpapar lingkungan panas,
celcius). penggunaan inkubator)
2. Nadi dan RR dalam
rentan normal. 2. Monitor suhu tubuh
3. Perubahan kulit dan
3. Monitor kadar elektrolit
merasa nyaman.
4. Mukosa lembab 4. Monitor pengeluaran urine
5. Monitor komplikasi akibat
hipertermia

Terapeutik

NURSING 1. Sediakan
dingin
lingkungan yang

2. Longgarkan pakaian atau


PLANNING lepaskan pakaian
3. Basahi dan kipas permukaan
tubuh
4. Berikan cairan oral
5. Ganti linen setiap hari atau
lebih sering jika mengalami
(keringat berlebih)
6. Lakukan pendinginan
eksternal (mis. Selimut
hiportemia, atau kompres
dingin pada dahi, leher, dada,
abdomen, aksila)

Edukasi
1. Anjurkan tirah baring.

Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian cairan
dan elektrolit intravena, jika
perlu
3. Nausea berhubungan 09.20 Setelah dilakukan Manajemen mual ( I. 03117)
dengan efek agen tindakan keperawatan
farmakologis selama 3x24 jam Observasi
(D.0076) diharapkan kondisi 1. Identifikasi pengalaman mual
klien memenuhi 2. Identifikasi syarat non verbal
kriteria hasil tolerasi ketidaknyamanan (mis. Bayi,
aktivitas (L.08065) : anak-anak, dan mereka yang
tidak dapat berkomunikasi
1. Perasaan ingin secara efektif
muntah (5) 3. Identifikasi dampak mual
2. Sensasi panas(5) terhadap kualitas hidup (mis.
3. Diaforesis (5) Nafsu makan, aktivitas,
4. Pucat (5) kinerja, tanggung jawab peran,
dan tidur.
4. Identifikasi faktor penyebab
mual (mis. Pengobatan, dan
prosedur)
5. Identifikasi antiemetik untuk
mencegah mual ( kecuali, mual
pada kehamilan )
6. Monitor mual (mis. Frekuensi,
durasi dan tingkat keparahan)
7. Monitor asupan nutrisi dan
kalori

NURSING Terapeutik
1. Kendalikan faktor lingkungan

PLANNING penyebab mual (mis. Bau tak


sedap. Suara, dan rangsangan
visual yang tidak
menyenangkan)
2. Kurangi atau hilangkan
keadaan penyebab mual (
mis.kecemasan, ketakutan,
kelelahan)

Edukasi
1. Anjurkan istirahat dan tidur
yang cukup
2. Anjurkan sering
membersihkan mulut, kecuali
jika merangsang mual
3. Anjurkan makanan tinggi
karbohidrat dan rendah lemak
4. Anjurkan penggunaan teknik
nonfamakologi untuk
mengatasi mual
(mis.biofeedback, hipnosis,
relaksasi,terapi musik,
akupresur).

Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
antiemetik, jika perlu.
IMPLEMENTASI

Nama pasien : An. R Diagnosa Medis : Bronkopneumonia


Jenis kelamin :Laki-Laki No.Med Record : 500472
Kamar/Bed : 608/1 Hari/Tanggal : Kamis, 24 November 2022 (Pagi)

Diagnosa Evaluasi
No. Jam Implementasi
Keperawatan Tgl : 24 Nov 2022 Jam : 21.00
1. Bersihan jalan napas 12:00 1. Memonitor pola napas S : Ibu mengatakan anaknya masih
tidak efektif b.d Respon : sesak napas
sekresi yang tertahan Tanda – tanda vital
(D.0001) RR : 64x/menit O: Batuk berdahak, sputum berwarna kehijauan,
P : 124x/menit suara tambahan ronchi, tampak pergerakan
S : 38,1 C retraksi dada, tampak pergerakan cuping hidung
SPO2 : 93 % Tanda – tanda vital
Tampak pergerakan retraksi dada, RR : 50x/menit
tampak pergerakan cuping hidung P : 122x/menit
12:07 2. Monitor bunyi napas tambahan S : 38,0 C
Respon : SPO2 : 100 %
Bunyi napas ronchi
12:10 3. Monitor sputum A : Masalah belum teratasi
Respon :
Sputum berwarna kehijauan P : Lanjutkan intervensi
12:13 4. Kolaborasi pemberian bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik.
Respon :
Pemasangan nebulizer dengan
pemberian obat nebu combiven 1 fls
2. Hipertermiab.d 12:17 1. Memonitor suhu tubuh S: Ibu klien mengatakan anaknya masih demam
proses penyakit(D.0130) Respon:
Tanda- tanda vital O: Akral hangat, membran mukosa kering, kulit
RR:64x/menit tampak kemerahan
P:124x / menit Tanda- tanda vital
S: 38,1C RR:50x/ menit
SPO2: 93% P:122x/ menit
Kulit pasien tampak kemerahan, S: 38,0 C
akral teraba hangat. SPO2 : 97 %
12:23 2. Menyediakan lingkungan yang dingin
Respon: A: Masalah belum teratasi
Menyalakan AC dan menggunakan
baju yang tipis. P: Lanjutkan intervensi
12:24 3. Berkolaborasi pemberian cairan dan
elektrolit IV
Respon :
Pemberianinfus paracetamol 1 flash

3. Nausea b.d efek agen 12:26 1. Mengidentifikasi karakteristik muntah S : Ibu klien mengatakan anaknya masih
farmakologis Respon : muntah
(D.0076) Muntah berwarna putih sudah 3x
2. Memeriksa volume muntah O: Pasien berkeringat, muntah 3x/hari, volume
Respon : muntah ± 10 CC
± 10 CC
12:34 3. Menganjurkan membawa kantong A : Masalah belum teratasi
plastik untuk menampung muntah
Respon : P : Lanjutkan intervensi
Ibu mendengarkan aktif
IMPLEMENTASI

Nama pasien : An. R Diagnosa Medis : Bronkopneumonia


Jenis kelamin :Laki-Laki No.Med Record : 500472
Kamar/Bed : 608/1 Hari/Tanggal : Jumat, 25 November 2022 (Sore)

Diagnosa Evaluasi
No. Jam Implementasi
Keperawatan Tgl : 25 Nov 2022 Jam : 21.00
1. Bersihan jalan napas 18:30 1. Memonitor pola napas S : Ibu mengatakan anaknya masih
tidak efektif b.d Respon : sesak napas
sekresi yang tertahan Tanda – tanda vital
(D.0001) RR : 58x/menit O: Batuk berdahak, sputum berwarna
P : 145x/menit kehijauan, suara tambahan ronchi,retraksi
S : 36,5 C dada (ada), cuping hidung (ada)
SPO2: 98% Tanda – tanda vital
Retraksi dada (ada), cuping hidung (ada) RR : 56x/menit
18:37 2. Monitor bunyi napas tambahan P : 130x/menit
Respon : S : 36,8 C
Bunyi napas ronchi SPO2 : 100 %
18:41 3. Monitor sputum
Respon : A : Masalah belum teratasi
Sputum berwarna kehijauan
18:42 4. Kolaborasi pemberian bronkodilator, P : Intervensi dilanjutkan
ekspektoran, mukolitik.
Respon :
Pemasangan nebulizer dengan pemberian
obat nebu combiven 1 fls
18:51 5. Memberikan oksigen
2. Hipertermiab.d 18:52 1. Monitorsuhutubuh S: Ibu klien mengatakan demam sudah
proses penyakit(D.0130) Respon: berkurang
Tanda-tanda vital
RR : 62x/menit O: Membran mukosa kering, kulit normal,
P : 145x/menit akral normal
S : 37,8 C Tanda–tanda vital
SPO2: 98% RR : 56x/menit
Membran mukosa kering, kulit tampak P : 130x/menit
kemerahan, akral hangat S : 36,8 C
18:59 2. Menyediakan lingkungan yang dingin SPO2 : 100 %
Respon:
Menyalakan AC dan menggunakan baju A: Masalah belum teratasi
yang tipis.
19:04 3. Berkolaborasi pemberian cairan dan P: Lanjutkan intevensi
elektrolit IV
Respon :
Pemberian infus paracetamol 1 flash

3. Nausea 19:07 1. Mengidentifikasi karakteristik muntah S:Ibu klien mengatakan anaknya masih
b.defekagenfarmakol Respon : muntah
ogis (D.0076) Muntah berwarna putih sudah 3x
19:09 2. Memeriksa volume muntah O : Pasien berkeringat, tidak ada
Respon : tambahan muntah, volume muntah ±
± 10 CC 10 CC
19:13 3. Menganjurkan membawa kantong plastic
untuk menampung muntah A : Masalah belum teratasi
Respon :
19:14 Ibu mendengarkan aktif P : Lanjutkan intervensi
IMPLEMENTASI

Namapasien : An. R DiagnosaMedis : Bronkopneumonia


Jeniskelamin :Laki-Laki No.Med Record : 500472
Kamar/Bed : 608/1 Hari/Tanggal : Sabtu, 26 November 2022 (Malam)

Diagnosa Evaluasi
No. Jam Implementasi
Keperawatan Tgl : 27 Nov 2022 Jam : 21.00
1. Bersihan jalan napas 21:30 1. Memonitor pola napas S : Ibu mengatakan anaknya tidak
tidak efektif b.d Respon : sesak napas, klien tidak
sekresi yang tertahan Tanda – tanda vital terpasang oksigen
(D.0001) RR : 61x/menit
P : 138x/menit O: Tidak batuk berdahak, tidak ada sputum,
S : 36,9 C retraksi dada (tidak ada), cuping hidung
SPO2: 100% (tidak ada)
Retraksi dada (ada), cuping hidung (ada) Tanda – tanda vital
21:43 2. Monitor bunyi napas tambahan RR : 58x/menit
Respon : P : 142x/menit
Tidak ada suara tambahan, vesikuler S : 37 C
21:44 3. Monitor sputum SPO2 : 100 %
Respon :
Sputum berwarna putih A : Masalah teratasi
21:47 4. Memberikan oksigen
Respon : P : Lanjutkan intervensi
Pemberian oksigen sebanyak 1 L
menggunakan nasal kanul, retraksi dada
normal
2. Hipertermiab.d 21:50 1. Memonitor suhu tubuh S:Ibu klien mengatakan anak sudah tidak
proses penyakit(D.0130) Respon: demam lagi.
Tanda – tanda vital
RR : 60x/menit O: Akral normal, membran mukosa normal,
P : 138x/menit kulit normal
S : 37,2 C Tanda – tanda vital
SPO2: 100% RR : 58x/menit
Kulit normal, akral normal, membran P : 142x/menit
mukosa kering S : 37 C
21.52 2. Menyediakan lingkungan yang dingin SPO2 : 100 %
Respon:
Menyalakan AC dan menggunakan baju A: Masalah teratasi
yang tipis.
21.54 3. Berkolaborasi pemberian cairan dan P: Intervensi selesai
elektrolit IV
Respon :
Pemberian infus paracetamol 1 flash

3. Nausea 21:58 1. Mengidentifikasi karakteristik muntah S : Ibu klien mengatakan anaknya tidak
b.defekagenfarmakol Respon : muntah lagi
ogis(D.0076) Muntah berwarna putih sudah 2x/hari
O : Pasien tidak berkeringat, tidak ada
22:03 2. Memeriksa volume muntah muntah tambahan
Respon :
± 10 CC A : Masalah teratasi
THANKS YOU

Anda mungkin juga menyukai