KLP 6 Trend & Issue Keperawatan Komunitas
KLP 6 Trend & Issue Keperawatan Komunitas
PELAYANAN
KEPER AW ATA N K O M U N ITAS
b. Pendidikan akademik : pendidikan sarjana dan pasca sarjana yang menjerumus pada penguasaan dan
pengembangan ilmu pengetahuan keperawatan secara mendalam. Berdasarkan pada UU NO 34 tahun 2014
tentang Keperawatan pada pasal 7, pendidikan akademik terdiri atas program sarjana keperawatan, program
megister keperawatan, dan program doktor keperawatan.
Lanjutan...
c. Pendidikan profesi : jenjang pendidikan tinggi setelah program sarjana dimana mahasiswa memiliki skill dalam
pekerjaan dengan keahlian khusus dalam bidang profesi dan spesialis tertentu. Berdasarkan pada UU NO 34 tahun
2014 tentang Keperawatan pada pasal 8 terdiri atas program profesi keperawatan dan program spesialis
keperawatan.
2. Kewenangan
a. Vokasi : Jenjang pendidikan Diploma III keperawatan memangku peran dan fungsi sebagai tenaga perawat
vokasi yang proses pendidikanya menggunakan kurikulum terintegrasi.
b. Akademik : Jenis pendidikan Akademik pada jenjang Doktor Keperawatan untuk meningkatkan pengembangan
keilmuan keperawatan melalui berbagai penemuan inovatif dan memiliki tingkat originalitas tinggi serta
meningkatkan budaya meneliti dan menghasilkan IPTEK baru untuk mendukung peningkatan praktik
keperawatan berbasis bukti (evidence based nursing practice)
Lanjutan...
c. Profesional : Ners Spesialis yang memiliki kompetensi sesuai bidang spesialisasi yang memperkuat dan
meningkatkan kualitas layanan keperawatan di bidang spesialisasi tersebut melalui upaya mewujudkan
praktik keperawatan berbasis bukti (evidence based nursing practice).
• PK I : perawat mampu memberikan pelayanan keperawatan pada klien dan keluarga klien dengan tingkat
pendidikan minimal D3 Keperawatan dengan memiliki kompetensi memberikan keperawatan dasar
berdasarkan ilmu dasar keperawatan komunitas.
• PK II : perawat mampu memberikan pelayanan keperawatan pada klien, keluarga klien dan
kelompok dengan masalah Kesehatan tertentu, dengan tingkat pendidikan minimal S1 Keperawatan dan
Ners Komunitas
Lanjutan...
• PK III : perawat mampu mengelola dalam penanggulangan masalah kesehatan masyarakat, dengan tingkat
pendidikan minimal Magister (S2) Keperawatan Komunitas dengan memiliki kompetensi melakukan
tindakan keperawatan khusus dengan keputusan mandiri dan bertanggung jawab sepenuhnya atas tindakan
keperawatan yang diberikan.
• PK IV : perawat mampu mengembangkan penanggulangan masalah keperawatan kesehatan masyarakat
yang komplek, dengan tingkat pendidikan minimal Spesialis Komunitas. Perawat harus memiliki
kompetensi melakukan tindakan keperawatan khusus atau subspesialis dengan keputusan mandiri,
memberikan keperawatan dasar pada klien dalam lingkup keperawatan komunitas dengan menyeluruh/utuh
dan melakukan rujukan keperawatan.
• PK V : perawat mampu melakukan konsultasi dan pengembangan pelayanan, dengan tingkat pendidikan
Doktor dan paling rendah adalah Magister. Doktor dalam tingkatan ini memiliki kompetensi yang tinggi
yaitu melakukan tindakan dan asuhan secara keperawatan khusus dengan keputusan mandiri dan sebagai
konsultan dalam lingkup komunitas.
Issue dan Trend Dalam Penelitian Keperawatan
Komunitas
Menurut undang– undang keperawatan (UKK) No. 38 Tahun 2014, Pratik Keperawatan
adalah pelayanan yang diselenggarakan oleh perawat dalam bentuk Asuhan
Keperawatan. Pasal 28 ayat 2 UKK No. 38 tahun 2014 menyebutkan bahwa Praktik
Keperawatan terdiri atas praktik keperawatan mandiri dan praktik keperawatan
difasilitas pelayanan Kesehatan.
A. Dasar Hukum Praktik Mandiri Perawat
a. Undang– undang Keperawatan No. 38 tahun 2014 :
1. Pasal 28 ayat 1 dan 2, yaitu:
(1) Praktik keperawatan dilaksankan di fasilitas pelayanan kesehatan dan tempat lainnya sesuai dengan klien
sasarannya.
(2) Praktik keperawatan sebagaimana dimaksut pada ayat (1) terdiri atas praktik keperawatan mandiri dan
praktik keperawatan di fasilitas pelayanan kesehatan.
2. Pasal 21 UU keperawatan tahun 2014, pasal 47 UU kesehatan tahun 2014: dalam melakukan praktek mandiri
keperawatan, seorang perawat wajib memasang papan nama praktik keperawatan.
b. Peraturan menteri kesehatan (Permenkes) No. 17 tahun 2013 :
1) Pasal 2 ayat 3 : perawat yang menjalankan praktik mandiri berpendidikan minimal Diploma III (D III)
keperawatan.
2) Pasal 3 ayat 2 : setiap perawat yang menjalankan praktik keperawatan di praktik mandiri wajib memiliki
SIPP.
3) Pasal 5A : perawat hanya dapat menjalankan praktek keperawatan maksimal di dua tempat yaitu pada
fasilitas pelayanan kesehatan dan praktek mandiri perawat.
i k m a n d ir i p e r a w at n p r a k t ik
m e l a k u k a n p ra k t k d a p a t m e l a k u k a
B. Sy ar a t u n t u k n 2 0 1 4 s y a r a t u n tu
w a t a n N o . 3 8 ta h u
U K e p e r a
Menurut U e r s & N e r s s p e sia l i s ).
e ra w a t, y a i t u : ta n d a n p r o f e s i ( N
mandiri p v o k a s i ( D I I I ) k e p e r a w a
p e n d i d i k a n ).
a. Perawat ber i su r a t t a n d a r e g is t e r a s i ( S T R
a ta n S T R m e l ip u ti :
t y a n g m e m i li k r s y a r a ta n p e m b u
b. Perawa n 2 0 1 4 p a s a l 1 8 a y a t 3 , p e
o . 3 8 t a h u
Dalam UUK n ik a n ti n g g i k e p e r a w a t a n .
a z a h p e n d i d .
1. Memiliki ij m p e te n s i a t a u ser t i f ik a t p r o fe s i
m i l ik i se r t if i k a tk o n ta l.
2. M e s e h a t fi s i k d a n m e
u r a t k e t e r a n g a n pa h / ja n ji p r o f e s i
3. Memiliki s ta a n te la h m e n g u c a p k a n s u m
a p r of e si .
p e r n y a tu a n e tik
4. Memiliki surat e m a t u h i d a n m e l a k s a n a k a n k e te n
m b u a t p e r n y a t an m w a t ( S I P P ).
5. M e t iz i n p r a kt e k p e r a
a n g m e m i li k i s u r a
c. P e r aw a t y l 1 9 ,
8 t a h u n 2 0 1 4 p a s a
Da l a m U U K n o . 3
C. Persiapan sebelum melakukan Praktik Mandiri Perawat.
1. Perlengkapan untuk tindakan asuhan keperawatan dan kunjungan rumah.
2. Obat-obatan.
3. Perlengkapan administrasi.