Anda di halaman 1dari 16

ISSUE D AN T R E N D D A L AM

PELAYANAN
KEPER AW ATA N K O M U N ITAS

ANG GOTA KELO MPO K:


Resti Nur Poncowati/2020270007
Dyana Ikke Damayanti/2020270012
Lucky Nurwidayanti/2020270013
Indah Wahyu Ningrum/2020270019
Issue dan Trend Pendidikan Keperawatan
Komunitas
Pendidikan keperawatan di indonesia mengacu kepada UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Jenis pendidikan keperawatan di Indonesia mencakup :

1. Jenis Jenjang Pendidikan Keperawatan


a. Pendidikan Vokasi : suatu program diploma yang menerapkan pelayanan atau tindakan kesehatan. Berdasarkan
pada UU NO 34 tahun 2014 tentang Keperawatan pada pasal 6 (1) tingkat vokasi yang paling rendah adalah
diploma (D3) keperawatan.

b. Pendidikan akademik : pendidikan sarjana dan pasca sarjana yang menjerumus pada penguasaan dan
pengembangan ilmu pengetahuan keperawatan secara mendalam. Berdasarkan pada UU NO 34 tahun 2014
tentang Keperawatan pada pasal 7, pendidikan akademik terdiri atas program sarjana keperawatan, program
megister keperawatan, dan program doktor keperawatan.
Lanjutan...
c. Pendidikan profesi : jenjang pendidikan tinggi setelah program sarjana dimana mahasiswa memiliki skill dalam
pekerjaan dengan keahlian khusus dalam bidang profesi dan spesialis tertentu. Berdasarkan pada UU NO 34 tahun
2014 tentang Keperawatan pada pasal 8 terdiri atas program profesi keperawatan dan program spesialis
keperawatan.

2. Kewenangan
a. Vokasi : Jenjang pendidikan Diploma III keperawatan memangku peran dan fungsi sebagai tenaga perawat
vokasi yang proses pendidikanya menggunakan kurikulum terintegrasi.
b. Akademik : Jenis pendidikan Akademik pada jenjang Doktor Keperawatan untuk meningkatkan pengembangan
keilmuan keperawatan melalui berbagai penemuan inovatif dan memiliki tingkat originalitas tinggi serta
meningkatkan budaya meneliti dan menghasilkan IPTEK baru untuk mendukung peningkatan praktik
keperawatan berbasis bukti (evidence based nursing practice)
Lanjutan...
c. Profesional : Ners Spesialis yang memiliki kompetensi sesuai bidang spesialisasi yang memperkuat dan
meningkatkan kualitas layanan keperawatan di bidang spesialisasi tersebut melalui upaya mewujudkan
praktik keperawatan berbasis bukti (evidence based nursing practice).

3. Kewenangan Pendidikan dan Ruang Lingkup

• PK I : perawat mampu memberikan pelayanan keperawatan pada klien dan keluarga klien dengan tingkat
pendidikan minimal D3 Keperawatan dengan memiliki kompetensi memberikan keperawatan dasar
berdasarkan ilmu dasar keperawatan komunitas.
• PK II : perawat mampu memberikan pelayanan keperawatan pada klien, keluarga klien dan
kelompok dengan masalah Kesehatan tertentu, dengan tingkat pendidikan minimal S1 Keperawatan dan
Ners Komunitas
Lanjutan...
• PK III : perawat mampu mengelola dalam penanggulangan masalah kesehatan masyarakat, dengan tingkat
pendidikan minimal Magister (S2) Keperawatan Komunitas dengan memiliki kompetensi melakukan
tindakan keperawatan khusus dengan keputusan mandiri dan bertanggung jawab sepenuhnya atas tindakan
keperawatan yang diberikan.
• PK IV : perawat mampu mengembangkan penanggulangan masalah keperawatan kesehatan masyarakat
yang komplek, dengan tingkat pendidikan minimal Spesialis Komunitas. Perawat harus memiliki
kompetensi melakukan tindakan keperawatan khusus atau subspesialis dengan keputusan mandiri,
memberikan keperawatan dasar pada klien dalam lingkup keperawatan komunitas dengan menyeluruh/utuh
dan melakukan rujukan keperawatan.
• PK V : perawat mampu melakukan konsultasi dan pengembangan pelayanan, dengan tingkat pendidikan
Doktor dan paling rendah adalah Magister. Doktor dalam tingkatan ini memiliki kompetensi yang tinggi
yaitu melakukan tindakan dan asuhan secara keperawatan khusus dengan keputusan mandiri dan sebagai
konsultan dalam lingkup komunitas.
Issue dan Trend Dalam Penelitian Keperawatan
Komunitas

1. Pengaruh politik terhadap keperawatan professional


Keterlibatan perawat dalam politik sangat terbatas. Sehingga di berbagai bidang nampaknya perawat kurang
di hargai sebagai kelompok. Gerakan wanita telah memberikan inspirasi pada perwat mengenai masalah
keperawatan komunitas
2. Pengaruh perawat dalam aturan dan praktik keperawatan
Peran perawat kesehatan masyarakat sangat dibutuhkan dalam mengatasi masalah kesehatan yang terjadi
di masa yang akan datang karena mengikuti perubahan secara keseluruhan. Dampak perubahan tersebut
dapat berpengaruh pada peran yang dilkaukan perawat.
3. Puskesmas Idaman
Puskesmas dengan pelayanan kesehatan bermutu yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan
serta memberi pelayanan yang sesuai dengan SOP pelayanan kesehatan.
Lanjutan...
4. Masalah bidang kesehatan di Indonesia
a. Masih cukup tingginya perbedaan status kesehatan antar tingkat sosial ekonomi.
b. Mobilitas penduduk yang cukup tinggi
c. Perilaku hidup sehat masyarakat yang masih rendah
1) Tidak merokok
2) Tidak minum-minuman keras dan narkoba
3) Istirahat cukup
4) Mengendalikan stress
d. Keterbatasan pelayanan kesehatan
e. Jumlah tenaga kesehatan masih kurang merata
f. Pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada belum optimal
g. Akses masyarakat untuk mencapai fasilitas kesehatan yang ada belum optimal
h. Peran lintas sektor dalam bidang kesehatan belum optimal
Lanjutan...

5. Setting Praktik Keperawatan Komunitas


1) Kegiatan praktik keperawatan komunitas
a. Tahap persiapan
i. Pembekalan tentang program praktek.
ii. Penjajakan ke daerah.
iii. Penyusunan instrumen data
iv. Uji coba instrumen pengumpulan data
v. Pertemuan awal, penjelasan program praktek dan mengadakan kontrak
vi. Melaksanakan pendataan
vii. Melakukan tabulasi data, menganalisa data dan penyajian data
viii. Mengidentifikasi pra musyawarah komunitas
ix. Melaksanakan musyawarah komunitas tingkat RW
b. Tahap Pelaksanaan
c. Tahap Evaluasi
Lanjutan...
6. Area Praktik Keperawatan Kesehatan Komunitas
Barak penampungan terhadap kasus akut,
1 Unit pelayanan kesehatan yang memiliki 5 penyakit kronis, serta kecacatan fisik ganda
fasilitas rawat inap dan rawat jalan dan mental.
(rumah sakit, puskesmas, dsb).

6 Kegiatan Puskesmas keliling


2 Rumah (Home Care).

Sekolah. Panti atau kelompok khusus lain


3 7

Tempat kerja atau industri. Pelayanan pada kelompok resiko tinggi.


4 8
Issue dan Trend dalam Keprofesian Keperawatan
Komunitas

I. Konsep Praktik Mandiri Perawat

Menurut undang– undang keperawatan (UKK) No. 38 Tahun 2014, Pratik Keperawatan
adalah pelayanan yang diselenggarakan oleh perawat dalam bentuk Asuhan
Keperawatan. Pasal 28 ayat 2 UKK No. 38 tahun 2014 menyebutkan bahwa Praktik
Keperawatan terdiri atas praktik keperawatan mandiri dan praktik keperawatan
difasilitas pelayanan Kesehatan.
A. Dasar Hukum Praktik Mandiri Perawat
a. Undang– undang Keperawatan No. 38 tahun 2014 :
1. Pasal 28 ayat 1 dan 2, yaitu:
(1) Praktik keperawatan dilaksankan di fasilitas pelayanan kesehatan dan tempat lainnya sesuai dengan klien
sasarannya.
(2) Praktik keperawatan sebagaimana dimaksut pada ayat (1) terdiri atas praktik keperawatan mandiri dan
praktik keperawatan di fasilitas pelayanan kesehatan.
2. Pasal 21 UU keperawatan tahun 2014, pasal 47 UU kesehatan tahun 2014: dalam melakukan praktek mandiri
keperawatan, seorang perawat wajib memasang papan nama praktik keperawatan.
b. Peraturan menteri kesehatan (Permenkes) No. 17 tahun 2013 :
1) Pasal 2 ayat 3 : perawat yang menjalankan praktik mandiri berpendidikan minimal Diploma III (D III)
keperawatan.
2) Pasal 3 ayat 2 : setiap perawat yang menjalankan praktik keperawatan di praktik mandiri wajib memiliki
SIPP.
3) Pasal 5A : perawat hanya dapat menjalankan praktek keperawatan maksimal di dua tempat yaitu pada
fasilitas pelayanan kesehatan dan praktek mandiri perawat.
i k m a n d ir i p e r a w at n p r a k t ik
m e l a k u k a n p ra k t k d a p a t m e l a k u k a
B. Sy ar a t u n t u k n 2 0 1 4 s y a r a t u n tu
w a t a n N o . 3 8 ta h u
U K e p e r a
Menurut U e r s & N e r s s p e sia l i s ).
e ra w a t, y a i t u : ta n d a n p r o f e s i ( N
mandiri p v o k a s i ( D I I I ) k e p e r a w a
p e n d i d i k a n ).
a. Perawat ber i su r a t t a n d a r e g is t e r a s i ( S T R
a ta n S T R m e l ip u ti :
t y a n g m e m i li k r s y a r a ta n p e m b u
b. Perawa n 2 0 1 4 p a s a l 1 8 a y a t 3 , p e
o . 3 8 t a h u
Dalam UUK n ik a n ti n g g i k e p e r a w a t a n .
a z a h p e n d i d .
1. Memiliki ij m p e te n s i a t a u ser t i f ik a t p r o fe s i
m i l ik i se r t if i k a tk o n ta l.
2. M e s e h a t fi s i k d a n m e
u r a t k e t e r a n g a n pa h / ja n ji p r o f e s i
3. Memiliki s ta a n te la h m e n g u c a p k a n s u m
a p r of e si .
p e r n y a tu a n e tik
4. Memiliki surat e m a t u h i d a n m e l a k s a n a k a n k e te n
m b u a t p e r n y a t an m w a t ( S I P P ).
5. M e t iz i n p r a kt e k p e r a
a n g m e m i li k i s u r a
c. P e r aw a t y l 1 9 ,
8 t a h u n 2 0 1 4 p a s a
Da l a m U U K n o . 3
C. Persiapan sebelum melakukan Praktik Mandiri Perawat.
1. Perlengkapan untuk tindakan asuhan keperawatan dan kunjungan rumah.
2. Obat-obatan.
3. Perlengkapan administrasi.

D. Kewenangan perawat dalam praktek mandiri


1. Melaksanakan proses keperawatan antara lain: pengkajian, diagnosa, intervensi,implementasi dan evaluasi.
2. Merujuk pasien ke rumah sakit.
3. Memberikan tindakan pada keadaan gawat darurat sesuai dengan kompensi.
4. Berkolaborasi dengan dokter jika ada kasus yang tidak bisa ditangani sendiri.
5. Memberikan penyuluhan kesehatan dan konseling.
6. Memberikan obat sesuai resep dokter.
7. Memberikan obat bebas dan obat bebas terbatas.
E. Hal-hal penting yang harus diperhatikan
1. Praktik keperawatan mandiri yang kita jalankan harus berdasarkan pada kode etik, standar
pelayanan, standar profesi dan standar prosedur operasional(SPO).
2. Perawat berhak menolak keinginan klien atau pihak lain yang bertentangan dengan kode etik,
standar pelayanan, standar profesi dan standar prosedur operasional.
3. Rujuk pasien yang tidak dapat ditangani kepada perawat lain, atau tenaga kesehatan lain yang
lebih kompeten.
4. Jangan melakukan pekerjaan tenaga medis, karena kita tidak berwenang, kecuali jika sudah ada
pendelegasian tertulis dari dokter yang bersangkutan.
5. Pasien berhak memberi persetujuan atau menolak tindakan keperawatan yang akan diterimanya,
jadi sebelum melakukan tindakan apapun itu sebaiknya minta surat persetujuan atau inform consent.
6. Dokumentasikan segala teman pengkajian, tindakan, evaluasi yang telah dilakukan kepada pasien.
7. Jangan lupa memperpanjang SIPP dan memasang papan nama diklinik yang dijalankan.
KESIMPULAN
Isu keperawatan komunitas adalah suatu masalah yang dikedepankan untuk
ditangani atau desas–desus dalam ruang lingkup keperawatan komunitas.
Tren dan isu yang sedang dibicarakan dalam keperawatan komunitas.
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai