Anda di halaman 1dari 7

Oleh Anton Rosari

HUKUM AGRARIA
PERTEMUAN PERTAMA
SEJARAH PENGATURAN AGRARIA
 Defenisi Agraria berasal dari kata Agrarius (latin) artinya Pertanian
bahasa Yunani; Ager
 Pengaturan Pertanian dimulai sejak zaman perunggu yaitu ditemukan
alat-alat pertanian (Kajian Atropologi)
 Kondisi masyarakat beralih dari no maden menjadi maden, sehingga
membutuhkan lahan pertanian dan pemukiman.
 Kemudian kesatuan masyarakat (klan/ ketua adat) beralih bentuk
kerajaan maka pengaturannya berubah dari privat menjadi publik/sosial.
 Hal ini karena pertanian masa lalu hasilnya untuk pundi-piundi
kekayaanNegara dan kebutuhan pegawai kerajaan.
 Pengelolaan dilakukan bertujuan efisiensi, masive, efektis, distribusi, dan
pengelolaan berkelanjutan
PERGESERAN PENGATURAN PRIVAT MENJADI PUBLIK
DALAM AGARIA

Contoh:
di Kerajaan Romawi terdapat pertanian dengan
sistem irigasi, diatur kepemilikannya oleh
Kerajaan Romawi.
Di Cina hasil pertanian disimpan untuk
kebutuhan perang, pekerja paksa (Tembok Cina)
Di India juga terdapat pengaturan pertanian
dengan sistem pembagian kerja (kasta-kasta)
penduduknya, dan sistem pengairan
MASA HINDA BELANDA (HUKUM DI DAERAH KOLONI)

1. Hukum Agraria diatur dalam Agrariche Wet (Bersifat Publik)


2. Hukum privat diatur dalam Buku II BW (Burgrlijk Wet book)

Keberadaan pengaturan Hukum Agraia, sedikit banyak berasal dari


Ius Sipil (jaman Kekaisaran Romawi) yang dibukukan dalam
bentuk kode sipil (Napoleon Bonaparte/ Prancis), seperti kita
ketahui berasal dari hukum adat bangsa-bangsa di benua Eropa .

Keberadaan Hukum Agraria Publik muncul dari konsep Imperium


(kewilayahan) dan dominium (milik)
HUKUM BENDA (KERAJAAN ROMAWI)
(SUNARYATI HARTONO; KAPTA SELEKTA
PERBANDINGAN HUKUM; CITA ADITYA
BAKTI, BADUNG; 1991;51)
Menurut Hukum Romawi ada benda yang sejak semula tidak
dapat dimiliki oleh manusia perseorangan, seperti sungai,
gunung, laut, udara, dan sebagainya. Sehingga sejarah
Hukum Romawi sudah membedakan antara barang-barang
yang dapat dimiliki, dan barang yang tidak dapat dimiliki.
Barang-barang yang tidak dapat dimiliki ada tiga macam;
 Res Communes, yang sesuai dengan sifat alamiahnya tidak
dapat dimiliki (udara, air sungai dan sebagainya)
LANJUTAN

- Res Publik yaitu barang-barang yang sengaja dibuat untuk dipergunakan


oleh umum, seperti taman-taman, irigasi, jalan raya, dan sebagainya.
- Res Santae, Res Sacre atau res religiose, yaitu barang-barang untuk tujuan
keagamaan seperti puri, mesjid, tanah wakaf.

Dalam hal ini dapat dibedakan konsep pemilikan (domninium) dan Konsep
imperium (penguasaan).

Kemudian berkembang sistem kepemilikan privat privat ownwership)akibat


arus individualis maka barang-barang yng tidak dapat dimili,ki disebut sebagai
domeinleer; yaitu res Nullius; res Communes, dan res Publicae yang di miliki
oleh negara.
Berkembang ajaran sosialis barat maka tanah dikuasi oleh sosial (sosial
ownership) dan private ownwrship

Anda mungkin juga menyukai