2. Bisa (keterampilan)
Peserta didik dikondisikan untuk bisa mempraktikkan perilaku antikorupsi, baik
di sekolah maupun di luar sekolah. Agar proses pengkondisian dapat berjalan
efektif, perlu dilakukan melalui berbagai alat yang bernama mata pelajaran,
melalui berbagai aktivitas di sekolah dan di luar sekolah.
3. Terbiasa (sikap)
Peserta didik dikondisikan untuk terbiasa menunjukkan perilaku antikorupsi
dalam hidupnya, di manapun, kapanpun dan dalam suasana bagaimanapun.
Langkah Penguatan Perilaku Antikorupsi
1. Pengetahuan.
Peserta didik dikondisikan untuk mengetahui dan memahami tentang antikorupsi. Tahu dan
paham bisa bersumber dari mendengar, melihat, membaca atau merasa. (A) mendengar bisa dari
guru, teman, tokoh, masyarakat, baik secara langsung atau melalui media; (b) melihat bisa melihat
secara langsung atau melalui media; (c) membaca bisa dari buku, media lain, atau alam; (d) merasa
bisa dari pengalaman langsung atau tidak langsung.
2. Keterampilan.
Setelah tahu dan bisa, pembelajaran juga harus melangkah pada kemampuan peserta didik untuk
bisa, mampu atau terampil mempraktikkan dan melakukan secara nyata. Proses ini dapat
dikondisikan melalui latihan yang terus menerus dan konsisten di sekolah dan di luar sekolah.
3. Sikap
Sikap terbentuk karena keterampilan yang terbiasa dan konsisten dilakukan di manapun,
kapanpun, dan dalam suasana bagaimanapun. Sikap terbentuk melalui pembiasaan yang konsisten
di sekolah dan di luar sekolah.
PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
1. Jujur
2. Disipilin
3. Tanggung jawab
4. Sederhana
5. Kerja keras
6. Mandiri
7. Adil
8. Peduli
9. Berani
PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Semester Genap
Pendidikan Antikorupsi 16 Jam 16 Jam 16 Jam
Keterangan :
Satu jam beban belajar tatap muka adalah 45 menit
Beban belajar penugasan terstruktur dan keiatan mandiri, maksimal 40% pengetahuan dan
60% praktik dan pembiasaan
BEBAN BELAJAR KURIKULUM PENDIDIKAN
ANTIKORUPSI SMA/SMK
NO URAIAN BEBAN BELAJAR
KELAS X KELAS XI KELAS XII
1 BEBAN BELAJAR 1 1 JAM 1 JAM 1 JAM
MINGGU
2 BEBAN BELAJAR 16 MINGGU 16 MINGGU 16 MINGGU
SEMESTER GANJIL
4 BEBAN BELAJAR 16 MINGGU 16 MINGGU 16 MINGGU
SEMESTER GENAP
KETERANGAN:
1. BEBAN BELAJAR DI HITUNG MINIMAL
2. UNTUK SMA/SMK YANG MENYELENGGARAKAN
SISTEM KREDIT SEMESTER (SKS) DI ATUR DALAM
PEDOMAN SKS DENGAN BOBOT 1 SKS
STRUKTUR KURIKULUM DAERAH SMA/SMK
NO KOMPONEN JUMLAH JAM
PELAJARAN TIAP
KELAS
X XI XII
KELOMPOK A (UMUM)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4
4 Matematika 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2 2
KELOMPOK B (UMUM)
7 Seni Budaya 2 2 2
8 Bahasa dan Aksara lampung 2 2 2
9 Pendidikan Antikorupsi 1 1 1
10 Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan 3 3 3
11 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
Jumlah Jam Pelajaran A dan B per minggu 27 27 27
NO KOMPONEN JUMLAH JAM
PELAJARAN TIAP
KELAS
X XI XII
KELOMPOK C (PEMINATAN)
1 Mata pelajaran Peminatan Akademik (untuk SMA) 18 20 20
2 Jumlah Jam Pelajaran yang di tempuh Perminggu 45 47 47
C Kelompok A dan B (Umum)
KELOMPOK PEMINATAN
I Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
1. Matematika 3 4 4
2. Biologi 3 4 4
3. Fisika 3 4 4
4. Kimia 3 4 4
II Peminatan Ilmu Pengetahua Sosial
1. Geografi 3 4 4
2. Sejarah 3 4 4
3. Sosiologi 3 4 4
NO KOMPONEN JUMLAH JAM
PELAJARAN TIAP
KELAS
X XI XII
4. Ekonomi 3 4 4
III Peminatan Bahasa dan Budaya
1. Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4
2. Bahasa dan Aksara Lampung 3 4 4
3. Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 4
4. Bahasa dan Sastra Asing lainnya 3 4 4
5. Antropologi 3 4 4
Mata Pelajaran Pilihan Pendalaman
Pilihan Lintas Minat 6 4 4
Jumlah jam Pelajaran yang tersedia perminggu 71 82 82
Jumlah jam Pelajaran yang ditempuh per minggu 45 47 47
Nilai yang membentuk perilaku antikorupsi pada jenjang
NO TEMA SMA/SMK/MA/MAK
KATA KUNCI NO TEMA : KATA KUNCI