Anda di halaman 1dari 30

Journal Reading

COMPUTED TOMOGRAPHY IMAGING OF PATIENTS


WITH OBSTRUCTIVE SLEEP APNEA
Gregory C. Barkdull, MD; Chad A. Kohl, MD; Minal Patel, BS; Terence M. Davidson,
MD

Oleh:
Lalu Aditya Haris Pratama, dr.

Pembimbing:
Hartono Yudi Sarastika, dr. Sp. Rad (K)

1
PENDAHULUAN

• OSA  penyempitan dan penutupan berulang


saluran napas atas dengan akibat:
• Obstruksi saluran napas
• Aktivasi saraf simpatik
• Peningkatan TD

2
Pendahuluan…

• Penelitian sebelumnya  ruang retropalatal pasien


OSA lebih kecil dari kontrol
• Operasi UPPP bertujuan melebarkan ruang
retropalatal, namun post op AHI tetap meningkat
(AHI≥5)
• Tujuan penelitian: mengidentifikasi karakteristik
anatomi yang berhubungan dengan OSA

3
Pendahuluan…

• Pemeriksaan spesifik:
• Airway cross-sectional area
• Laryngeal descent
• Panjang leher
• Lemak lidah
• Harapan  meningkatkan keberhasilan terapi
untuk OSA

4
METODE

• Pasien menjalani sleep test di rumah


• Dilakukan monitoring tekanan dalam rongga hidung,
saturasi oksigen, EKG
• Sensor dipasang untuk menentukan posisi tidur pasien
• AHI ≥ 5  CT imaging dari skull base ke thoracic
inlet
• Pasien dalam posisi terbangun
• Hasil dibaca dokter spesialis THT dan radiologi

5
Metode…

• Anatomi yang dievaluasi:


• Retrolingual cross-sectional airway  potongan
axial di level cervicomandibular ring
• Retropalatal airway  level palatum mole
• Komposisi lidah posterior (otot dan lemak) 
densitas dengan HU

6
Gambar 1. Potongan axial pada level cervicomandibular
ring

7
Metode…

• Panjang leher dan laryngeal descent  kombinasi


potongan axial dan foto polos servikal lateral
• Batas atas foramen magnum, bawah thoracic
inlet
• Laryngeal descent  jarak dari foramen magnum
ke korda vokalis
• MPH  foto polos lateral

8
Gambar 2. Perpendicular distance from the mandibular
plane to the hyoid bone (MPH)

9
Metode…

• Data radiologis dibandingkan dengan data klinis:


• Apnea-hypopnea Index (AHI)
• BMI
• Lingkar leher
• Dibandingkan dengan regresi linear

10
Metode…

• 56 pasien sebagai control  pasien yang


mengalami kecelakaan dan menjalani perawatan
selalu dilakukan CT angiogram
• Densitas lidah posterior tidak dapat dilakukan karena
pemberian kontras intravena pada kelompok ini
• Korelasi Pearson untuk analisis data
• Kriteria statistik  signifikan bila p< .05

11
HASIL

• 80 pasien menjalani sleep test dan CT saluran


napas atas tanpa kontras
• 54 laki-laki
• 26 perempuan

12
Hasil…

13
Hasil…

14
Hasil…

15
Gambar 3. Grafik hubungan antara ruang retrolingual dengan AHI

16
PEMBAHASAN

• Pasien OSA umumnya:


• Jalan napas lebih sempit
• MPH lebih panjang
• Lebih banyak lemak di leher
• Temuan radiologis  retrolingual airway berkorelasi dengan
kejadian OSA berat (AHI ≥40)
• Hipotesis awal: leher pendek dan laryngeal descent lebih
panjang pada pasien OSA  tidak mendukung

17
Pembahasan…

• Primary objective  mengidentifikasi karakteristik


radiologis yang berhubungan dengan kejadian OSA
berat
• Digunakan AHI sebagai standar
• Secondary goal  menentukan CT saluran napas atas
pada populasi normal
• Studi sefalometrik yang di review oleh salah 1 penelitian
 ruang retrolingual lebih kecil pada penderita OSA

18
Pembahasan…

• Penelitian lain  ruang retropalatal merupakan


ruang terkecil
• Yang menarik, ruang retrolingual bisa berubah-
ubah ukurannya
• Ukuran mengecil pada pemberian tekanan negatif
• Ruang retrolingual penting meskipun bukan area terkecil
pada jalan napas

19
Pembahasan…

• Ukuran jalan napas berkurang  jumlah jaringan


lunak meningkat
• Semakin banyak jaringan lunak  lebih besar
kemungkinan kolaps jalan napas

20
Pembahasan…

• Pasien laki2 dan perempuan  ↑ MPH = ↑ AHI


• MPH berkorelasi dengan obesitas (BB, BMI,
lingkar pinggang)
• ↑ MPH merupakan akibat dari ↑ jaringan lunak dan
lemak di lidah, ruang sublingual, dan dasar mulut
 inferior displacement dari tulang hyoid

21
Pembahasan…

• Hipotesis: pasien dengan OSA berat  leher pendek


• Hasil: panjang leher tidak berkorelasi dengan derajat
keparahan OSA
• Leher pendek akibat kesan yang ditimbulkan karena
deposit lemak subkutan pasien dengan obesitas
• Fossa supraklavikula
• Di atas otot trapezius dan vertebrae C7
• Di bawah dagu pada pasien dengan obesitas

22
Pembahasan…

• Hipotesis: persentase lemak pada lidah posterior


lebih banyak pada pasien dengan OSA berat
• Hasil: lidah bagian posterior lebih hipodens
dibandingkan otot somatic dengan persentase
lemak ±32%
• Densitasnya tidak secara langsung berhubungan
dengan AHI  hanya merupakan bagian dari
fenotip OSA secara keseluruhan

23
Pembahasan…

• Persentase lemak leher tidak berkorelasi dengan


ukuran jalan napas maupun AHI  bukan sebab
langsung OSA
• Lokasi spesifik penumpukan lemak lebih bermakna
daripada pengukuran lemak secara keseluruhan
• Lemak yang berada di sekitar cervicomandibular
ring (lidah posterior dan ruang parafaring) lebih
merugikan dibanding di regio subkutan

24
Pembahasan…

• Laryngeal descent menarik pangkal lidah dari


kavum oris ke orofaring  potensi menyebabkan
obstruksi
• Hipotesis: laryngeal descent berkorelasi terhadap ↑
OSA
• Hasil: bukan merupakan faktor utama
• Laki2 memiliki laring dengan posisi lebih bawah
daripada perempuan  OSA lebih banyak pada
laki2
25
Pembahasan…

• CT pada saluran napas atas berguna bagi pasien yang


akan melakukan tindakan operasi
• CT memberikan informasi mengenai anatomi 
ukuran ruang retrolingual
• Obstruksi akibat tonsil palatina memiliki respon yang
baik setelah tonsilektomi
• Lidah dengan persentase lemak ↑ dan lemak parafaring
↑  respon baik dengan CPAP dan penurunan BB

26
Gambar 4. Gambaran CT pada level cervicomandibular
ring

27
KESIMPULAN

• Hasil penelitian: ruang retrolingual yang lebih


sempit dan akibatnya secara langsung  ↑ jaringan
lunak sekitar cervicomandibular ring
• Berkorelasi dengan derajat keparahan OSA yang
diukur dengan AHI
• Dari 80 pasien dengan AHI ≥5, semua pasien
dengan OSA berat (AHI ≥40) memiliki ruang
retrolingual dibawah rata2 populasi umum

28
Kesimpulan…

• Ruang retropalatal memiliki area cross-sectional


paling sempit namun tidak berkorelasi langsung
dengan keparahan OSA
• Ruang retrolingual  lokasi utama obstruksi pada
pasien OSA.

29
TERIMA KASIH

30

Anda mungkin juga menyukai