Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS KASUS BISNIS

PERENCANAAN KAPASITAS DAN


MANAJEMEN SEDIAAN
Nama kelompok:
1. Firdaus Nirwan
2. Meliza Putri Ayuwantika
KEGIATAN BELAJAR 2
MANAJEMEN SEDIAAN

Bahan mentah adalah bahan yang sudah dibeli, tetapi belum diproses. Barang setengah jadi
adalah bahan yang sudah diproses, tetapi belum selesai. Barang setengah jadi ini ada karena
dalam pemrosesan memerlukan waktu yang disebut waktu siklus. Mengurangi waktu siklus
berarti mengurangi sediaan. Sedangkan untuk memelihara agar semua operasi dari manajemen
sediaan tetap terus berjalan dibutuhkannya MRO, MRO merupakan sediaan yang diperlukan
untuk memelihara mesin dan peralatan agar proses dapat terus berjalan.
A. BIAYA-BIAYA DALAM
MANAJEMEN SEDIAAN

Dalam manajemen sediaan terdapat tiga macam biaya yang sering kali digunakan, yaitu:
1. Biaya penyimpanan (holding cost)
2. Biaya pemesanan (setup cost)
3. Biaya pemasangan (setup cost)
B. MODEL SEDIAAN UNTUK PERMINTAAN
BEBAS
Terdapat tiga model sediaan untuk permintaan bebas yaitu sebagai berikut.
1.Model dasar Economic Order Quantity (EOQ)
EOQ merupakan salah satu teknik pengendalian sediaan tertua dan banyak dikenal. Teknik ini relatif
mudah digunakan, tetapi menggunakan asumsi-asumsi:
a.Tingkat permintaan diketahui dan bersifat konstan
b.Lead time diketahui dan bersifat konstan.
c.Sediaan diterima dengan segera dalam satu waktu.
d.Tidak ada diskon.
e.Biaya variabel yang muncul hanya biaya pemasangan atau pemesanan dan biaya penyimpanan.
f.Keadaan kehabisan stok dapat dihindari apabila pemesanan dilakukan pada waktu yang tepat.
2. Economic Production Quantity (EPQ)
Model ini dapat diterapkan ketika sediaan secara terus-menerus mengalir atau terbentuk sepanjang suatu periode waktu
setelah dilakukan pemesanan atau ketika produk diproduksi dan dijual pada saat yang bersamaan. Contoh model Economic
Production Quantity (EPQ) kalian bisa lihat pada gambar 4.4 halaman 4.21.
Untuk mendapatkan Q* pada model EPQ digunakan rumus:
Q* p = √ 2DS
H [ 1 – d/p]
Contoh halaman 4.21-4.22
Q* p = √ 2DS
H [ 1 – d/p]
= √ 2(1.000)(100.000)
5.000[1-6/8]
= √200.000.000
5.000 0,25
= √200.000.000
1.250
= √160.000
= 400 unit peleg
3. Model Quantity Discounts
Potongan harga Sering diberikan perusahaan kepada para pelanggannya agar dapat meningkatkan penjualan.
Quantity discount ini merupakan pengurangan harga (P) untuk barang yang dibeli dengan jumlah yang lebih
besar. Potongan harga ini kadangkala bervariasi untuk pembelian dalam jumlah yang lebih besar. Perhatikan
contoh pada tabel berikut ini.

Nomor Kuantitas (unit) Diskon (%) Harga diskon (P)


1 0 - 999 0 Rp500.000
2 1.000 – 1.999 4 Rp480.000
3 2.000 lebih 5 Rp475.000
Pada tabel di atas merupakan contoh pemberian diskon untuk pembelian dalam jumlah yang lebih besar.
Apabila pembelian dilakukan pada kuantitas sampai dengan 999 unit maka tidak diberikan diskon sehingga
harga yang berlaku adalah harga normal (Rp500.000/unit). Apabila pembelian dilakukan sebanyak 1.000
sampai dengan 1.999 maka akan diberikan diskon sebesar 4% sehingga harga yang berlaku adalah
Rp480.000 per unit. Selanjutnya, apabila pembelian dilakukan dalam jumlah yang lebih besar, yaitu 2000
unit atau lebih harga yang diberikan adalah 475.000 atau diskon sebesar 5%.
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai