Shareholder Primacy Dan Perdebatan Etika Bisnis
Shareholder Primacy Dan Perdebatan Etika Bisnis
Impediment to CSR?
Rivaldo Belekubun/071711233075
Shareholder Primacy?
• The Shareholder Primacy Norm (SPN) merupakan sebuah norma yang dimiliki
oleh para manajer atau direktur perusahaan untuk mengacuh arah kebijakan
perusahaan kepada Shareholder Primacy.
• Hal ini akan menjadi hambatan bagi CSR karena SPN mengarahkan perusahaan
untuk berfokus pada memaksimalkan keutungan dan kepentingan shareholders
(shareholder value maximization/SVM) lebih dari stakeholders, sehingga hal-hal
seperti CSR sering diabaikan.
• Menurut Friedman (2001) dan Jansen (2002); legitimasi SPN memiliki pengaruh
yang sangat penting baik dalam memenuhi kepentingan SVM maupun untuk
mengelola kepentingan stakehorders dan CSR.
• Berbeda dengan pandangan diatas, Freeman (1984); Freeman et al. (2010); dan
Phillips (2003) tidak menyetujui SPN dan SVM, sebaliknya menegaskan bahwa
tanggung jawab sosial bisnis adalah “menggunakan sumber dayanya dan terlibat
dalam kegiatan sosial sebagai rencana untuk meningkatkan keuntungannya
secara berkelanjutan”
Solutions
• Van Marrewijk (2003) menawarkan interpretasi CSR yang berbeda dan spesifik, di
mana interpretasinya tersebut bersifat “profit-driven” sehingga sesuai dengan SPN
dan SVM. Interpretasi tersebut berfokus pada menyeimbangkan masalah ekonomi,
sosial, dan ekologi dalam prospek perusahaan
• Vermaelen (2011) menawarkan solusi CSR equity carve-outs yang berarti bahwa
perusahaan harus menjelaskan terlebih dahulu kepada para investor bahwa
prospeknya bukan hanya untuk menghasilkan profit namun juga untuk berbuat hal-
hal tertentu (ex: peduli lingkungan), dengan demikian menarik pelanggan investor
dengan kepentingan yang tepat dan sesuai.