Anda di halaman 1dari 4

Shareholder Primacy as an

Impediment to CSR?
Rivaldo Belekubun/071711233075
Shareholder Primacy?

• Shareholder Primacy merupakan sebuah acuan dari perusahaan dimana


kepentingan dari para pemilik saham (shareholders) akan diutamakan lebih dari
para pemangku kepentingan (stakeholders) yang lain.

• The Shareholder Primacy Norm (SPN) merupakan sebuah norma yang dimiliki
oleh para manajer atau direktur perusahaan untuk mengacuh arah kebijakan
perusahaan kepada Shareholder Primacy.

• Hal ini akan menjadi hambatan bagi CSR karena SPN mengarahkan perusahaan
untuk berfokus pada memaksimalkan keutungan dan kepentingan shareholders
(shareholder value maximization/SVM) lebih dari stakeholders, sehingga hal-hal
seperti CSR sering diabaikan.

(Boatright 1994 ; Campbell 2007 ; Dodd 1932 ; Evan and


Freeman 2003 ; Hinkley 2002 ; Phillips et al. 2003 ; Testy 2002 ).
Basic Debate in Business Ethics
“basic debate” in business ethics: whether corporations should be managed for the
primary benefit of shareholders or for a wider constituency of stakeholders
(Agle and Mitchell 2008 ; Smith 2003 ).

• Menurut Friedman (2001) dan Jansen (2002); legitimasi SPN memiliki pengaruh
yang sangat penting baik dalam memenuhi kepentingan SVM maupun untuk
mengelola kepentingan stakehorders dan CSR.

• Berbeda dengan pandangan diatas, Freeman (1984); Freeman et al. (2010); dan
Phillips (2003) tidak menyetujui SPN dan SVM, sebaliknya menegaskan bahwa
tanggung jawab sosial bisnis adalah “menggunakan sumber dayanya dan terlibat
dalam kegiatan sosial sebagai rencana untuk meningkatkan keuntungannya
secara berkelanjutan”
Solutions

• Van Marrewijk (2003) menawarkan interpretasi CSR yang berbeda dan spesifik, di
mana interpretasinya tersebut bersifat “profit-driven” sehingga sesuai dengan SPN
dan SVM. Interpretasi tersebut berfokus pada menyeimbangkan masalah ekonomi,
sosial, dan ekologi dalam prospek perusahaan

• Vermaelen (2011) menawarkan solusi CSR equity carve-outs yang berarti bahwa
perusahaan harus menjelaskan terlebih dahulu kepada para investor bahwa
prospeknya bukan hanya untuk menghasilkan profit namun juga untuk berbuat hal-
hal tertentu (ex: peduli lingkungan), dengan demikian menarik pelanggan investor
dengan kepentingan yang tepat dan sesuai.

Anda mungkin juga menyukai