Anda di halaman 1dari 11

Pengantar

Polyphonic Bukan Monophonic


Apakah teologi?
1. Teologi adalah percakapan manusia dari
berbagai latar belakang yang berbeda
tentang Allah, sehingga teologi bukan
sebuah percakapan yang monophonic
tetapi polyphonic (definisi klasik
tradisional)
2. Teologi adalah pertukaran ide atau
gagasan tentang Allah (faith-in-God
dialogue) dari orang-orang beriman.
JELASKAN PERBEDAANNYA
ALLAH GAGASAN TENTANG ALLAH

PERCAKAPAN MANUSIA DIALOG ORANG


BERIMAN
• Teologi sebagai pertukaran ide (dialogue)
bersifat partikulaistik, ide atau gagasan
dipengaruhi oleh pengalaman dalam budaya
yang mengitari kita (cultural creatures).
• Teologi itu ibarat pelangi, ada banyak warnanya.
Agustinus berkata: “Kita memberikan Allah
banyak nama tetapi sesungguhnya Allah adalah
Anonim. Tidak ada satupun nama yang dapat
mengekpresikan secara penuh hakikat keilahian
Allah. Allah lebih besar dari apa yang dapat kita
ucapkan. Dia juga hadir lebih nyata dari apa
yang kita pikirkan.” Dengan demikian semua
gagasan kita tentang Allah tentulah tidak mutlak.
• Paul Knitter (2008, 1) Teologi berakar dalam biografi
sehinggga bersifat kontekstual.
• Adi Pidekso dalam (Abednego, 1994: 35), memberi
nama Teologi operatif, teologi terikat pada konteks
dimana kita berasal, dimana kita berada dan ke mana
kita berharap akan pergi.
• Artinya, percakapan manusia tentang Allah
dikondisikan oleh ruang dan waktu di mana manusia
itu hidup dan juga oleh pengalaman-pengalaman
yang manusia jalani dalam ruang dan waktu
• Teologi mengasumsikan adanya dialog yang dinamis
antara penyataan Allah dan pengalaman manusia
• Teologi tidak dimulai dengan berbicara tentang Allah
tetapi mengalami Allah. Pengalaman akan Allah ini
yang melahirkan percakapan tentang Allah.
• Metodologi teologi penbebasan mulai dengan aksi baru
menyusul refleksi terhadap aksi di bawah terang firman
Allah (McGrath, 1991: 106).
• Jadi teologi sesungguhnya adalah aktifitas yang hidup
dari manusia yang hidup. Teologi adalah habitus, suatu
pola hidup atau kultur (Hodgson, 1985:1).
Faith-in God dialogue, dilakukan secara sadar dan tidak
sadar. Beberapa ahli melihat perbedaan itu sebagai:
Faith-in God dialogue, dilakukan secara sadar
dan tidak sadar. Beberapa ahli melihat
perbedaan itu sebagai:
Teologi irregular dan teologi regular;

Teologi prima dan teologi secunda

(TJ Hommer)

Teologi wisdom dan teologi Science

(Peter H Hodgson dan Robert H. King)


Perbedaan Teologi Prima dan Secunda

Teologi irregular/teologi
wisdom/teologi prima menunjuk
pada faith- in-God dialogue, bersifat
operasional, intuitif, kurang
terpelajar, dan fagmentaris.
Teologi secunda/regular/science:
ilmiah, akademis dan sistimatis
Penutup

PIT ini akan membawa kita menyelam ke dalam lautan kehidupan manusia untuk
melihat gambaran tentang Allah. Bukan hanya membahas deskripsi teologi sebagai
ilmu (teologi secunda)dengan metode berteologinya. Tetapi sebaliknya dari
pergumulan dan pengalaman manusia akan Allah (teologi primal).
Pemaknaan tidak selalu berjalan satu arah dari teks- ke konteks, tetapi juga bisa dua
arah: dari konteks -ke teks- lalu kembali ke konteks. Esensi Allah tetap dan tidak
berubah tetapi ekspresi dan experience akan Allah bersifat multiform.
Karena semua orang berteologi dan routenya dua arah maka, maka teologi bukan
nyannyi solo tapi paduan suara.

Anda mungkin juga menyukai