Anda di halaman 1dari 14

Apel Spring

Roll
Novita Rismayanty (P07131119027)
Latar Belakang
Apel digemari karena rasanya yang manis dan
kandungan gizinya yang tinggi. Buah apel biasanya
dikonsumsi dengan cara dipotong, dijus atau dibuat
pudding padahal buah apel bisa dimanfaatkan dan
dimodifikasi menjadi berbagai macam camilan salah
satunya yaitu spring roll, oleh karena itu penyusun
tertarik untuk mengembangkan produk apel spring
roll untuk diperjual belikan.
Profil Usaha
Apel spring roll adalah olahan apel yang digulung kulit lumpia dan
digoreng dengan berbagai toping glaze dan keju

Nama usaha Tu foodies

Target usaha Semua kalangan usia khususnya remaja dan dewasa

Lokasi Proses produksi di Banyu Urip, Gerung dan pengantaran langsung


kepada konsumen dengan sistem Cash Of Delivery (COD)

Sistem pemasaran Menggunakan whatsapp dan instagram

Open order Senin, Rabu, Jumat

Ready Selasa, kamis, sabtu


Rugi-Laba

Cokelat Cokelat Tiramisu


01 keju 02 06
Biaya produksi 1 resep = 53.500 Biaya produksi 1 resep = 58.500 Biaya produksi 1 resep = 53.500
Harga jual = 10.000 Harga jual = 10.000 Harga jual = 10.000

03 04 05
Matcha Cappuchino Mix glaze
Biaya produksi 1 resep = 53.500
Biaya produksi = 54.500 Biaya produksi 1 resep = 58.500
Harga jual = 10.000
Harga jual = 10.000 Harga jual = 10.000
Nilai gizi

Cokelat Cokelat keju Tiramisu


Energi : 259,4 kkal Energi : 271 kkal Energi : 259,4 kkal
Protein : 1,3 gram Protein : 1,5 gram Protein : 1,3 gram
Lemak : 5,95 gram Lemak : 8,2 gram Lemak : 5,95 gram
Karbohidrat : 52,6 gram Karbohidrat : 53,1 gram Karbohidrat : 52,6 gram

Cappuchino Matcha Mix glaze


Energi : 259,4 kkal
Energi : 259,4 kkal Protein : 1,3 gram Energi : 278,4 kkal
Protein : 1,3 gram Lemak : 5,95 gram Protein : 1,5 gram
Lemak : 5,95 gram Karbohidrat : 52,6 gram Lemak : 7,45 gram
Karbohidrat : 52,6 gram   Karbohidrat : 54,2 gram
 
Desain Kemasan

Kemasan yang akan digunakan


adalah paper box ukuran M
yang berbentuk persegi panjang.
1 kemasan berisi 5 biji.
Strategi Pemasaran

Whatsapp

Instagram

Cash of Delivery (COD)


Analisis SWOT

Kekuatan Kelemahan
-toping yang bervariasi -produk mudah ditiru
-harga terjangkau -bersaing dgn makanan lain
-dapat dikonsumsi dimana saja -setiap toping dgn harga berbeda
-terjamin hygiene sanitasi

Peluang Ancaman
-banyak yg menyukai -banyak pesaing
makanan manis dengan produk yang
-konsumen membeli lebih menarik
produk karena menyukainya -adanya produk sejenis
dengan harga yang lebih
terjangkau
Hasil Penjualan
 Modal awal yang digunakan
Modal awal yang digunakan dalam kegiatan pemasaran produk sebesar Rp 270.000,-. Modal
tersebut digunakan untuk membeli bahan-bahan yang dibutuhkan.

 Rincian Penjualan/Order
Apel spring roll yang terjual sebanyak 31 porsi yang terdiri dari pemesanan apel spring roll
coklat sebanyak 7 porsi, cokelat keju sebanyak 6 porsi, tiramisu sebanyak 8 porsi, matcha
sebanyak 3 porsi, cappuchino sebanyak 3 porsi, dan mix glaze sebanyak 4 porsi. Total
penjualan 31 porsi mendapat pemasukan sebesar Rp 310.000,- dengan ongkir pemesanan
sebanyak 6 porsi yaitu Rp 12.000,- (ongkir sebesar Rp 2.000,-).
Penjualan melalui wa dan instagram
30

25

20
jumlah
15

10

0
whatsapp instagram

Dapat diketahui bahwa jumlah pemesanan yang diterima melalui whatsapp sebanyak 24
porsi sedangkan melalui instagram sebanyak 7 porsi.
Perhitungan Laba Rugi
Laba Bersih : 10% dan mendapat untung 31.000 untuk 31 porsi apel spring roll.
Keuntungan dari menjual 31 porsi Apel Spring Roll yaitu :
Profit = 10% dari Rp 310.000
= Rp 31.000

Untuk mengetahui apakah untung atau rugi dapat dihitung dengan rumus :

L = TR – TC

Keterangan :
L  : Laba/Rugi
TR : Penerimaan Total
TC : Pengeluaran (Biaya Total)

Laba-rugi = Penerimaan total – Pengeluaran (biaya total)


= Rp 322.000 – Rp 270.000
= Rp 52.000
Jadi, karena Laba-Rugi hasilnya Rp 52.000 maka bisa diartikan positif atau laba (untung). Keuntungan bersih sebesar Rp
31.000. Maka dapat dikatakan dalam penjualan apel spring roll seharga Rp 10.000 dan sebanyak 31 porsi berarti untung
dalam penjualan.
Hambatan saat berjualan

 Saat melakukan proses produksi hingga distribusi dilakukan


sendiri dan cukup menguras tenaga.
 Kurangnya koneksi untuk mempromosikan produk.
 Produk rentan keras dan alot jika sudah lama.
Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai