Anda di halaman 1dari 15

REFERAT

“Delay Speech”

Oleh :
Savira Setyoningsih 10119210043

Pembimbing:
dr. Novimaryana Drakel, Sp.THT-KL, M.Kes
01.

Pendahuluan
Latar Belakang

Bahasa merupakan simbolisasi dari pikiran berupa kode yang telah kita pelajari;
atau suatu sistem yang telah disepakati yang memungkinkan kita untuk
mengomunikasikan ide-ide serta mengekspresikan keinginan dan kebutuhan
kita. Bahasa terbagi menjadi dua bagian besar, yaitu bahasa reseptif: memahami
apa yang tertulis atau apa yang dikatakan, dan bahasa ekspresif: kemampuan
untuk berbicara dan menulis.
Bicara adalah bentuk bahasa yang
menggunakkan artikulasi atau kata untuk

Definisi
menyampaikan maksud.

Gangguan bicara adalah gangguan yang


berhubungan dengan intensitas dan
penekanan bunyi dengan kesulitan
menghasilkan bunyi yang spesifik untuk
bicara atau gangguan dalam kualitas
suara
Epidemiologi
National Institute on Deafness and Other
Communication Disorders (NIDCD)

8% dari anak-anak usia prasekolah

American Speech-Language and Hearing


Association (ASHA) -> 2003
24.1% anak-anak usia sekolah di
Amerika Serikat

di Indonesia -> 2007


Gangguan bicara dan bahasa di daerah
Bantul mencapai 8%.
1. Lingkungan
2. Emosi
Etiologi 3. Masalah pendengaran
4. Perkembangan terlambat
5. Cacat bawaan
6. Kerusakan otak
Anatomi
Telinga
Fisiologi
Pendengaran
Fisiologi Bicara

Aspek sensorik meliputi pendengaran, penglihatan, dan


rasa raba yang berfungsi untuk memahami apa yang
didengar, dilihat, dan dirasa. Aspek motorik melibatkan
vokalisasi dan pengaturannya.

Wernicke yang merupakan pusat persepsi auditoro-leksik


yaitu mengurus pengenalan dan pengertian segala
sesuatu yang berkaitan dengan bahasa lisan (Verbal)

Sedangkan area Broca adalah pusat bahasa ekspresif


Perkembangan Bahasa Normal
Usia Kemampuan
Menangis (reflex vocalization)
Neonatus
Mengeluarkan suara mendengkur seperti suara burung (cooing )
Suara seperti berkumur ( gurgles)
2 – 3 bulan Tertawa dan mengoceh tanpa arti ( babbling )

4 – 6 bulan Mengeluarkan suara yang merupakan kombinasi huruf  hidup (vowel)


dan huruf mati (konsonan) Suara berupa ocehan yang bermakna,
seperti “pa..pa, da..da”

7 – 11 bulan Dapat menggabungkan suku kata yang tidak   mengandung arti,


terdengar seperti bahasa asing ( jargon)
Usia 10 bulan mampu meniru suara sendiri (echlallia) Memahami arti
“tidak”, mengucapkan salam.
Mulai memberi perhatian terhadap nyanyian atau musik

12 – 18 bulan Mampu menggabungkan kata atau kalimat pendek


Mulai mengucapkan kata pertama yang mempunyai arti (true speech)
Usia 12 - 14 bulan mengerti instruksi sederhana, menunjukkan
bagian tubuh dan nama mainannya
Usia 18 bulan mampu mengucapkan 6-8 kata
.USPSTF (US Preventive Task Force)
merekomendasikan:

Otoaccoustic Emission (OAE)

Deteksi Dini Brainstem Evoked Response

Gangguan Bicara Audiometry (BERA)

Pada Anak
Diagnosis
Pemeriksaan
Anamnesis
penunjang
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat keturunan
Pemeriksaan
- Riwayat kehamilan ibu - Audiometri
- Riwayat pertumbuhan dan
perkembangan
fisik - Brainstem Evoked Response
Audiometry (BERA)
- Timpanometri
- Otoacostic Emission (OAE)
Tatalaksana

Terapi bicara Terapi artikulasi Terapi perilaku

Terapi sensori Terapi okupasi Fisioterapi


integrasi
Pemilihan terapi yang tepat tergantung dari tiap anak, sesuai etiologi dan kebutuhannya.
Anak dengan gangguan pendengaran, bisa menggunakan alat bantu dengar atau implant
koklea yang dikombinasikan dengan terapi bicara
Prognosis gangguan bicara pada anak tergantung pada
penyebabnya. Sebagian besar anak memberikan respon baik
terhadap tata laksana yang diberikan. Untuk gangguan yang
berhubungan dengan kelainan organik seperti pada tuli konduksi,
perbaikan masalah medisnya dapat menghasilkan perkembangan
bahasa normal pada anak. Anak dengan retardasi mental
memiliki prognosis yang lebih buruk dibandingkan anak yang
intelegensinya baik. Demikian juga dengan anak yang memiliki
gangguan perkembangan multiple, membutuhkan penanganan
ekstra agar tidak meninggalkan kelainan sisa. Lingkungan yang
beresiko tinggi dan usia terdeteksinya gejala turut memperburuk
prognosis

Prognosis
thank you!

Anda mungkin juga menyukai