Anda di halaman 1dari 14

FARMAKOTERAPI 2

KASUS
MENTAL ILNESS
KELOMPOK 3
01 GIONATTA G701200

02 INDRIATI G70120071

03 KHALIZAH NUR FATHIAH G70120091

04 CHAERUNNISA HIDAYAT G70120084

05 RIFKA G70120122
PENDAHULUAN
SKIZOFRENIA
SKIZOFRENIA
SCHIZO = PEPECAHAN/ PEMISAHAN
PHERENOS = PIKIRAN

Skozofrenia adalah gangguan jiwa yang menunjukkan adanya ketidakselarasan


antara kognisi, emosi dan perlakuan . Gejala –gejala skizofrenia yang muncull
bila didiamkan akan berdampak buruk pada perkembangan otak.

Skizofrenia merupakan gangguan


Sekitar 1 % pupolasi pen- jiwa terbanyak di Indonesia
duduk dunia menderita ski-
zofrenia
PATOFISIOLOGI
KLASIFIKASI
MANIFESTASI KLINIS

FASE SKIZOFRENIA PRODROMAL AKTIF RESIDU

Pasien sehat mulai Ditandai dengan Mengalami per-


menarik diri munculnya gejala baikan, tersisa ge-
(gejala negatif) positif jala kognitif (gang-
guan memori,
pemahaman atau
belajar)
ALGORITMA
SUBJEKTIF
Keluhan Utama : Gelisah, Selalu mau jalan, Memiliki ide-ide curiga, Tidak koop-
eratif dantidak bisa tidur
Keluhan Tambahan: -
Riwayat penyakit sekarang: -
Riwayat penyakit dahulu: CHD selama 10 tahun
Riwayat pengobatan: Candesartan 8 mg, Clopidogrel 75 mg, Atorvastatin 10 mg,
Obatlelap dan alprazolam, Haloperidol 5 mg, THP 2 mg, Clobazam 10 mg
Riwayat penyakit keluarga: Asma
Alergi obat: -

DATA LABORATORIUM
TD : 135/80 mmHg
GDS : 120mg/Dl
LDL : 98 mg/dL
Asam Urat : 5,3 mg/dL
SOAP
Problem Subjektif / Objektif
Terapi Analisis DRPS Rekomendasi Monitoring
Medik Pasien

Subjektif : Obat lelap, clozapine merupakan salah satu antip- Indikasi Clozapine 25 Emosi,
Susah tidur, ge- alprazolam, sikotik atipikal yang paling efektif diband- kurang mg/hari frekuensi
haloperidol 5 ingkan dengan obat antipsikotik lainnya tepat
lisah, selalu mau mg untuk mengobati pasien yang menderita
tidur,
jalan, memilki ide skizofrenia, khususnya untuk pasien ski- perubahan
curiga, tidak koop- zofrenia yang resisten terhadap pengob- tingkah laku
eratif atan antipsikotik lain (Rachman,
et.al.,2021).

Obyektif :
Skizofrenia -
SOAP
Problem Subjektif / Objektif
Terapi Analisis DRPS Rekomendasi Monitoring
Medik Pasien

Subjektif : - Keparahan ditentukan oleh fungsi Terapi Nebulizer Kekambuhan


Riwayat asma paru-paru, gejala, terbangun di J Albuterol 5 ml asma
malam hari, dan gangguan aktivitas Setiap 20
Obyektif : normal sebelum terapi. Pasien da- menit
- pat datang dengan gejala inter-
Asma miten ringan yang tidak memer-
lukan obat-obatan atau hanya
sesekali inhalasi 3,-agonis (SABAs)
kerja singkat hingga gejala kronis
yang parah meskipun banyak
obat(Dipiro,2021).

Subjektif: Candesar- Stage 1 hipertensi yaitu 130- Terapi Candesartan Tekanan


- tan 8 mg 139/80-89mmHg. Jika memiliki Sudah 8 mg darah
penyakit penyerta diabetes, CKD, Tepat
Objektif: atau 10 tahun ASCVD dengan
Hipertensi TD : 135/80 mmHg tingkat risiko 10% maka
digunakan monoterapi dengan ACEi,
ARB, CCB atau tiazie
(Dipiro,2021).
NON FARMAKOLOGI

-Dukungan keluarga terhadap penderita


-Psikoterapi secara berkala dan terus menerus.
-Dokter melakukan kontrol dengan teratur dan memastikan keamanan penderita.
-Diajak berkomunikasi secara terus menerus dalam hal-hal positif.
-Program rehabilitasi : living skills, social skills, basic education, work program,
supported housing
-Psikoterapi terapi tambahan, terutama jika pasien sudah berespon terhadap
obatF
-Family education
Thank you
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai