Anda di halaman 1dari 16

9th

Uji Efektifitas grade

Antiseptik
Handsanitizer
Teknik
Cawan Sebar
Nama Kelompok :

1. Luhung Siti Fatonah P07134220002

2. Dea Nur Ramdani P07134220020


01 02 03
DASAR TEORI TUJUAN PRINSIP

04 05 06
INTERPRETASI
ALAT & BAHAN CARA KERJA HASIL
DASAR TEORI
Menurut Borg dan Gall (2003 dalam Hendrayana 2009) uji efektivitas merupakan uji
yang dilakukan terhadap produk yang telah dikembangkan dengan melibatkan calon
pengguna produk.

Antiseptik adalah disinfektan yang no-toksik karena digunakan untuk kulit, mukosa atau
jaringan hidup lainnya. Antiseptik memiliki beberapa persyaratan antara lain, memiliki
spectrum luas, tidak merangsang kulit maupun mukosa, toksisitas atau daya absorbsi
melalui kulit dan mukosa rendah, efek kerjanya cepat dan bertahan lama (Septiari,
2012).
Efektivitas antiseptik dipengaruhi oleh konsentrasi, pH, dan zat
pelarut. Dimana pada konsentrasi yang sedikit lebih tinggi efek
fungisid lebih kuat daripada efek bakterisid. Pada pH 6 efek
klorheksidin 10 kali lebih kuat daripada pH 9, juga asam benzoate
dan ester-esternya lebih aktif pada pH asam. Adapun faktor lainnya
yang mempengaruhi efektivitas antiseptik, salah satunya adalah
mikroba. Semakin banyak jumlah mikroba maka semakin lama pula
waktu yang diperlukan untuk membunuhnya.
WHAT IS HAND
SANITIZER?
Hand sanitizer adalah suatu cairan atau gel antiseptik
yang digunakan untuk mencuci tangan tanpa
menggunakan air untuk membilasnya. Menurut Food
and Drug Administration (FDA) Hand sanitizer dapat
menghilangkan kuman kurang dari 30 detik.
Berdasarkan penelitian sebelumnya membuktikan
bahwa hand sanitizer efektif untuk mengurangi
penyakit saluran pencernaan.
CDC (Center for desease control) mengungkapkan bahwa pada dasarnya
hand sanitizer terbagi dua berdasarkan bahan aktif yang terkandung, yaitu
hand sanitizer dengan alkohol dan tanpa alkohol yang memiliki bahan aktif
berupa agen antimikroba lain yang biasa digunakan sebagai higenitas
tangan. Namun, hand sanitizer paling banyak ditemukan mengandung
alkohol dan triclosan.
Metode Cawan Sebar
H H
Metode spread plate (cawan sebar) adalah suatu N
N
teknik menumbuhkan mikroorganisme di dalam O— N
media agar dengan cara menggoreskan stok kultur |
O=P— C
H
bakteri di atas media yang telah padat menggunakan O H2
N H
lidi kapas. keunggulan metode cawan sebar adalah |
O—
N
O
dapat digunakan untuk memperkirakan jumlah bakteri
dalam satuan sel. Adapun kekurangan pada metode H H
cawan sebar ini adalah pelaksanaannya yang cukup H
H
sulit terutama saat meratakan suspensi dengan batang O
bengkok, untuk menumbuhkan koloni secara merata, H
H

biakan justru terkontaminasi.


02
TUJUAN
PENELITIAN
Mengetahui efektivitas daya bunuh antiseptik
hand sanitizer terhadap bakteri yang ada pada
kulit punggung telapak tangan.
PRINSIP
PENELITIAN
Mengoleskan usap punggung telapak
tangan, menggunakan lidi kapas yang
sudah di celupkan ke dalam larutan NaCl
isotonis pada media PCA teknik cawan
sebar dan membandingkannya dengan usap
punggung telapak tangan yang sudah di
olesi hand sanitizer. Lalu hitung efektifitas
daya bunuh handsanitizer terhadap kuman.
ALAT DAN BAHAN
 ALAT
1. Cetakan plastik berlubang ukuran 2X5 cm
2. Lidi kapas steril
3. Inkubator
4. Sepritus dan Korek api
 BAHAN
5. Spidol
1. Hand sanitizer
2. Media Plate Count Agar (PCA)
3. NaCl Isotonis
4. Flora Normal pada tangan
CARA KERJA
 HARI KE-1 PENANAMAN KE MEDIA PCA
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktikum
2. Siapkan daerah tangan terbuka dan tercemar kuman (bagian punggung telapak tangan)
3. Letakkan cetakan plastik pada punggung telapak tangan
4. Ambil lidi kapas steril lalu celupkan ke dalam larutan NaCl Isotonis, peras lidi kapas sebelum di angkat
dengan cara menekan pada dinding tabung NaCl.
5. Usapkan lidi kapas di permukaan punggung telapak tangan tanpa penggunaan hand sanitizer
6. Oleskan pada permukaan agar PCA secara penuh kemudian sebarkan merata (boleh lebih dari satu
putaran)
7. Inkubasi C selama 24 jam
8. Paparkan hand sanitizer di permukaan tangan lain, tunggu selama 5 menit
9. Pasang cetakan, usapkan kapas lidi steril dan oleskan pada media PCA sebarkan merata
10. Inkubasi C selama 24 jam
Lanjutannya…
 HARI KE-2 PERHITUNGAN JUMLAH KOLONI BAKTERI

1. Hitung jumlah pertumbuhan koloni bakteri pada media PCA (Jumlah


sebelum penggunaan Hand sanitizer = A dan jumlah sesudah
penggunaan Hand sanitizer = B)
2. Hitung jumlah bakteri yang mati dengan rumus (A - B) satuannya
CFU/
3. Hitung persentase efektifitas daya bunuh dari Hand sanitizer
4. Interpretasikan tingkat efektifitas daya bunuh Hand sanitizer terhadap
kuman
INTERPRETASI HASIL
Aktivitas alkohol sebagai antimikroba adalah dengan cara mendenaturasi
protein bakteri sehingga mengganggu proses metabolisme sel bakteri
yang menyebabkan kematian sel bakteri. Alkohol efektif membunuh
bakteri Gram positif dan bakteri gram negatif. Alkohol juga efektif untuk
membunuh jamur. Adapun kadar Alkohol yang efektif sebagai hand
sanitizer berkisar antara 60% sampai 95% sehingga kadar larutan hand
sanitizer yang mengandung kadar alkohol kurang dari 60% tidak dapat
secara efektif membunuh bakteri atau virus yang terdapat pada tangan
(Larson, 1995)
INTERPRETASI HASIL

Sedangkan aktivitas triklosan dengan cara mempengaruhi dinding sel


mikroba sehingga integritas dinding sel bakteri terganggu yang dapat
mengakibatkan sel tersebut mengalami lisis. Triklosan efektif untuk
bakteri baik gram positif ataupun gram negatif, akan tetapi tidak
efektif terhadap jamur (Larson, 1995)
Sehingga produk yang hanya mengandung triklosan saja kurang
efektif dalam mengurangi kandungan jamur yang terdapat pada
tangan.
REFERENSI
• Radji, Maksum, Herman Suryadi & Dessy Ariyanti. 2007. Uji Epectivitas Antimieroba Beberapa
Merk Dagang Pembersih Tangan Antiseptice. Majalah Umu kefarmasian, Vol. IV. Hal 1-6.
• Ramadhan, Izkar. 2013. Efek Antiseptik Berbagai Merk Hand Sanitizer Terhadap Bakteri
Staphylococcus aureus. Fakultas Kedokteran: Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta.
• Umaya, Bizanti. 2017. Uji Efektivitas Produk Antiseptik Hand Sanitizer Terhadap Daya Hambat
Pertumbuhan Bakteri Sthapylococcus aureus Secara In Vitro. Fakultas Biologi Universitas Medan
Area: Medan.

Anda mungkin juga menyukai