Materi E-Learning: Surabaya
Materi E-Learning: Surabaya
E-Learning
Akhir-akhir ini bangsa Indonesia disajikan beragam fenomena social dan politik yang sangat memprihatinkan yang membuat kita
semua menjadi miris tentang nasib masa depan bangsa ini di masa yang akan datang, seperti maraknya peredaran narkoba dan seks
bebas dikalangan generasi millennial, massive-nya praktik KKN dikalangan penyelenggara negara, lemahnya karakter kemandirian
bangsa yang berdampak pada tingginya ketergantungan pada kekuatan asing, memudarnya penghargaan terhadap nilai-nilai
kesetiakawanan sosial, berkembangnya paham-paham radikalisme berbasis agama dan idiologi terlarang serta terorisme, dll.
Melihat kondisi ini semua, sudah sepantasnya bagi bangsa ini untuk melakukan re-evaluasi terhadap akar permasalahan yang
terjadi di Republik ini, sehigga bisa dicarikan “panacea” atau ramuan solusi yang comprehensive yang diharapkan mampu
mengurai dan menyelesaikan segala jenis “penyakit” yang menggerogoti “kesehatan dan umur” bangsa ini. Bisa jadi, problem yang
kita hadapi saat ini salah satunya bersumber dari memudarnya karakter dan nilai-nilai wawasan kebangsaan kita, sehingga bangsa
ini sudah tidak lagi berpegang teguh pada nilai-nilai jati diri bangsa.
Tujuan Pembelajaran
1.Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat memahami konsep negara dan bangsa, karakter bangsa, ketahanan
nasional dan wawasan kebangsaan.
Konsp Bangsa
Apa sih yang dimaksud bangsa itu?
•Etimologi
Secara etimologi kata ”bangsa” atau ”nation” yang berasal dari bahasa Prancis Kuno ”nacion” artinya adalah "kelahiran"
(naissance), atau "tempat asal."
Kata ini sering digunakan untuk merujuk pada sekelompok orang yang memiliki kesamaan asal usul atau keturunan dan
wilayah tertentu di muka bumi, contoh: bangsa Australia, bangsa Malaysia, dan bangsa China, dll.
•Khasanah Ke-Indonesiaan:
Kata “bangsa” dijaman old, sering disebut dengan istilah “wangsa,” (Sansekerta), artinya keturunan raja.
Digunakan untuk menggambarkan kekuasaan pemerintahan yang dikendalikan oleh penguasa secara turun temurun dari
satu garis keturunan yang sama atau kerabat.
Penyebutan ini biasanya terjadi dalam sistem pemerintahan berbentuk kerajaan (monarki) atau dalam strata masyarakat
yang dikendalikan oleh kaum bangsawan (feodal).
Contohnya:
•Wangas Sailendra, dinasti raja-raja yang pernah berkuasa di kerajaan Sriwijaya sejak tahun 752.
•Wangsa Isyana, dinasti yang berkuasa di Kerajaan Medang, Jawa Timur dari abad ke-10-s/d ke-11, dll.
BAB II. Konsep dasar negara dan bangsa
A. Pengertian bangsa
Konsp Bangsa
Kalau gitu apa sebenarnya yang dimaksud bangsa itu?
Ada beberapa ahli yang mendefinisikan bangsa, diantara mereka adalah:
•Ben Anderson
Berpendapat, bangsa adalah komunitas politik yang dibayangkan dalam wilayah yang jelas batasnya dan
berdaulat.
•Ernest Renant
Mengartikan bangsa sebagai sekelompok manusia yang berada dalam suatu ikatan batin yang dipersatukan
karena memiliki persamaan sejarah, serta cita-cita yang sama.
•Muhammad Hatta
Menyakini bahwa keberadaan bangsa ditentukan oleh sebuah keinsyafan sebagai suatu persekutuan yang
tersusun jadi satu, yaitu keinsyafan yang terbit karena percaya atas persamaan nasib dan tujuan.
BAB II. Konsep dasar negara dan bangsa
A. Pengertian bangsa
Konsp Bangsa
Dari berbagai definisi, dalam modul ini kata bangsa diartikan sebagai:
Memahami siapa bangsa Indonesia dapat dimulai dengan menggali sejarah awal manusia Indonesia yang tinggal
di bumi nusantara yang kemudian berinteraksi dengan berbagai entitas dan peradaban yang beraneka ragam
sampai akhirnya dipersatukannya eksistensinya dalam suatu ikatan kebangsaan untuk membentuk identitas
bersama dalam pencapaian tujuan yang dicita-citakan.
BAB II. Konsep dasar negara dan bangsa
A. Pengertian bangsa
1. Konsep Bangsa
2. Siapakah Bangsa Indonesia?
b)Theory of Taiwan
Berpendapat bahwa leluhur bangsa Indonesia berasal dari wilayah Taiwan.
Dasarnya penemuan bukti-bukti arkeologi dan relasi lingusitik, yaitu adanya hubungan antara bahasa yang digunakan leluhur
bangsa Indonesia dengan bahasa yang digunakan oleh bangsa rumpun Austronesia di Taiwan.
BAB II. Konsep dasar negara dan bangsa
A. Pengertian bangsa
1. Konsep Bangsa
2. Siapakah Bangsa Indonesia?
c)Theory of Nusantara
Bangsa Indonesia sudah ada di nusantara sejak dari awal. Mereka diyakini bukan berasal dari luar yang bermigrasi ke wilayah
ndonesia, tapi sebaliknya ada kemungkinan bahwa mereka adalah keturunan dari Homo soloensis dan Homo wajakensis yang
sejak awal tinggal di nusantara.
asca masa keemasan kerajaan Sriwijaya, pada akhir abad ke-12, kekuasaan kerajaan ini mulai menurun. Seiring dengan kondisi
i, pada tahun 1285, setelah memperoleh dukungan yang luas dari masyarakat, berdiri kerajaan islam pertama di Nusantara yaitu
erajaan Samudra Pasai di Sumatera.
osisi Islam semakin kuat setelah kerajaan Majapahit mengalami peristiwa-peristiwa yang mendegradasi kekuatannya internalnya
an munculnya Kesultanan bercorak Islam pertama di Jawa pada tahun 1475, yakni Kesultanan Demak. Sejak saat itu, Islam mulai
menggantikan peran Hindu-Budha dan mengambil peran yang lebih besar dalam mewarnai peradaban nusantara hingga saat ini.
BAB II. Konsep dasar negara dan bangsa
A. Pengertian bangsa
2. Siapakah Bangsa Indonesia?
Tujuan kedatangan mereka ke nusantara: untuk mendapatkan rempah-rempah dan memonopoli perdagangan serta menguasai
wilayah-wilayah strategis Indonesia yang dapat mendatangkan keuntungan materi yang berlipat ganda.
Gerakan perlawanan untuk menentang penjajah dilakukan oleh masyarakat Indonesia di seantero negeri, termasuk di Jawa,
Sumatra, dan Kalimantan, Aceh, Nias, Bali dan Kalimantan Tengah, dll. Kegagalan gerakan perlawanan yang dilakukan para
pejuang selain disebabkan karena sifatnya yang kedaerahan, yang hanya memikirkan kepentingan masing-masing, juga
disebabkan karena tidak adanya persatuan dan kesatuan yang menjadi kata kunci bagi setiap keberhasilan gerakan-gerakan
perlawanan nasional.
BAB II. Konsep dasar negara dan bangsa
A. Pengertian bangsa
2. Siapakah Bangsa Indonesia?
Puncak perjuangan pergerakan Indonesia terjadi pada tanggal 28 Oktober 1928, ketika utusan dari organisasi-
organisasi pemuda di seluruh Indonesia berhasil menyelenggarakan Kongres Pemuda II yang menggelorakan
Sumpah Pemuda: bertanah air satu, berbangsa satu dan berbahasa satu, Indonesia.
BAB II. Konsep dasar negara dan bangsa
A. Pengertian bangsa
2. Siapakah Bangsa Indonesia?
•Etimologi
Secara etimologi istilah "negara" yang berakar dari bahasa Latin ”status” atau ”statum” artinya adalah keadaan yang tegak
dan tetap.
Didalam prakteknya istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan sebuah wilayah yang ditempati oleh sekumpulan
orang dan diorganisasi oleh sebuah sistem kekuasaan, baik yang ukurannya besar atau yang kecil (sedikit). Contohnya
adalah negara Nauru, negara di Pasifik Selatan yang tidak memiliki ibukota resmi dengan jumlah penduduk kurang dari
10.000 jiwa
•Khasanah Ke-Indonesiaan:
Dalam perspektif sejarah di Indonesia, istilah negara sering disebut dengan istilah ”nagari” atau ”nagara” (bahasa
Sansekerta). Dalam prakteknya, istilah ini sering disematkan pada suatu tempat atau lokasi, seperti kota, wilayah dan
kerajaan. Contohnya adalah ”Tarumanegara.” Nama ini adalah sebutan yang disematkan pada sebuah kerajaan Hindu di
Jawa Barat yang didirikan oleh seorang bernama Jayasingawarman pada tahun 358 Masehi. Ia terdiri dari dua kata Tarum
yang berarti sungai (sungai Citarum) dan Nagara berarti kerajaan. Jadi ”Tarumanegara” adalah kerajan yang berdiri di
pinggir sungai Citarum.
BAB II. Konsep dasar negara dan bangsa
A. Pengertian Negara
1. Konsep Negara
Konsep Negara
Apa unsur-unsur pembentuk negara?
•Nicollo Machiavelly
Mengartikan, negara atau yang dalam bahasa Italia disebut juga dengan ”lo stato” dipahami sebagai sebuah fungsi publik,
sistem tugas dan alat perlengkapan yang disusun secara teratur di wilayah tertentu. Eksistensi negara harus
dipertahankan dengan menggunakan segala kekuatan yang dimiliki dan semua bentuk pengkhianatan harus diamputasi
sebelum ia menginfeksi dan menjalar kepada organ tubuh yang lain.
•Roger F. Soltau
Berpendapat bahwa negara adalah suatu alat atau kewenangan untuk mengatur dan mengendalikan persoalan-persoalan
bersama atas nama rakyat.
a)Pendekata Teoritis
•Teori Hukum Alam
Sebuah negara terjadi secara alamiah, sama halnya seperti proses kelahiran atau kematian yang dialami oleh manusia
yang terjadi secara alami. Dasar pemikirannya bahwa pada hakekatnya semua manusia tidak dapat memenuhi
kebutuhannya sendiri. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut mereka memerlukan bantuan orang lain. Untuk itu mereka
harus saling berinteraksi satu dengan lainnya untuk dapat mempertahankan keberlangsungan hidupnya. Pendukun teori
ini diantaranya adalah Plato, Aristoteles, dan Thomas Aquino, dsb.
•Teori Ketuhanan
Dikembangkan oleh Freidericch Julius Stahl, Thomas Aquinas, dan Agustinus. Mereka meyakini bahwa terbentuknya
sebuah negara terjadi karena karunia Tuhan bukan karena keinginan manusia. Menurut teori ini secara literal, negara
dikiaskan sebagai penjelmaan Sang Maha Kuasa, karena itu seorang raja yang berkuasa dianggap sebagai pilihan Tuhan
yang memiliki legitimasi mutlak untuk memerintah.
•Teori Perjanjian
Menyakini bahwa pembentukan sebuah negara terjadi karena adanya perjanjian diantara anggota masyarakat untuk
membentuk kelompok yang akan melindungi dan menjamin kelangsungan hidup anggota secara bersama. Pendukungnya
Thomas Hobbes, John Locke, J.J. Rousseau, dan Montesquieu
BAB II. Konsep dasar negara dan bangsa
A. Pengertian Negara
b)Pendekata Faktual
•Pendudukan (Occupa
Pembentukan negara baru yang terjadi karena adanya penguasaan dari suatu negara ke wilayah lain yang tidak memiliki
perintahan sendiri.
•Peleburan (Fusi)
Penggabungan dua negara yang berbeda atau lebih menjadi suatu negara baru yang berdaulat.
•Penyerahan (Cessie)
Pembentukan negara yang terjadi ketika suatu wilayah diserahkan kepada negara lain berdasarkan suatu perjanjian
tertentu.
•Penaikan (Acessie)
Pembentukan suatu negara yang terjadi akibat penaikan lumpur sungai atau timbul dari dasar laut atau delta yang
kemudian membentuk sebuah dataran yang kemudian dihuni oleh sekelompok orang yang akhirnya membentuk
komunitas yang besar.
BAB II. Konsep dasar negara dan bangsa
A. Pengertian Negara
b)Pendekata Faktual
•Pencaplokan (Anexatie)
Pembentukan negara yang terjadi pada suatu wilayah yang dikuasai oleh bangsa lain tanpa menimbulkan reaksi yang
berarti dari para penduduknya.
•Proklamasi
Pembentukan negara baru yang dilakukan melalui gerakan perlawanan atau revolusi untuk membebaskan diri dari
penjajahan yang merampas kemerdekaan.
•Unsur Konstitutif (Unsur yang Mutlak harus dipenui sebagai prasyarat berdirinya negara)
1.Rakyat
2.Wilayah
3.Pemerintahan
4.Kapasitas untuk melakukan hubungan luar negeri dengan negara lain
•Unsur Deklaratif (Unsur mutlat untuk memenuhi tata aturan pergaulan internasional.
Pengakuan kedaulatan dari negara lain.
a.Pengakuan de facto
Pengakuan yang di dasarkan atas kenyataan akan hadirnya suatu negara, bahkan jika tidak diakui secara hukum
a.Pengakuan de yure
Pengakuan akan legalitas keabsahan suatu negara yang di dasarkan atas pertimbangan hukum yang memiliki sifat mengatur, memaksa
dan melindungi, terlepas apakah praktik itu ada atau sesuai dengan kenyataan
BAB II. Konsep dasar negara dan bangsa
A. Pengertian Negara
Bentuk Negara 4) Bentuk Negara
•Rakyat
1)Dukungan sebelum Sumpah Pemuda
2)Dukungan paskah Sumpah Pemuda
3)Dukkungan paskah Proklamasi
•Wilayah
•Pemerintahan yang berdaulat
Guna memenuhi syarat tersebut pada tanggal 7 Agustus 1945 pemimpin-pemimpin Indonesia membentuk (PPKI) untuk
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dg membentuk pemerintahan Indonesia, memilih presiden dan wakil presiden,
membentuk KNIP, menetapkan kementerian dalam pemerintahan dan mmembentuk pemda, membentuk partai nasional
serta Badan Keamanan Rakyat (BKR).
•Pengakuan dari negara lain
Beberapa negara yang telah memberikan pengakuan tersebut, diantaranya adalah Mesir, Suriah, Lebanon, Yaman, Arab
Saudi, Vatikan, Palestina dan Afganistan. Pengakuan dari Belanda disampaikan empat tahun setelah
dikumandangkannya Proklamasi kemerdekaan, yakni pada tanggal 27 Desember 1949. Dan satu tahun kemudian, yakni
pada tahun 1950 Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) melalui Resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 82 secara resmi
mengakui kemerdekaan Indonesia.
BAB III. Karakter Bangsa
A. Konsep Karakter Bangsa
Konsp Karakter Bangsa
Apa sih yang dimaksud karekater bangsa?
•Definisi Karakter
W.B. Saunders mendefinisikan karakter sebagai sifat nyata dan berbeda yang ditunjukkan oleh individu, sejumlah atribut
yang dapat diamati pada individu.
•Hans Kohn
Menitik beratkan pendefinisian pada wilayah dan sejarah sebagai unsur pembentukannya. Beliau berpendapat bahwa
karakter nasional terbentuk dari kehidupan manusia yang tunduk pada pengaruh yang sama dari sejarah dan sistem hukum
di wilayah yang sama.
BAB III. Karakter Bangsa
A. Konsep Karakter Bangsa
Pentingnya Karakter Bangsa Bangsa
Apa pentingnya karekater bangsa?
•Pendapat Ahli
Theodore Roosevelt, presiden Amerika Serikat ke-26 menyakini bahwa, “karakter, dalam jangka panjang, merupakan faktor
penentu dalam kehidupan individu dan bangsa”
John Hays Hammond Jr, seorang penemu Amerika yang dikenal sebagai “The Father of Radio Control” adalah fondasi nyata dari semua
kesuksesan yang berharga (Character is the real foundation of all worthwhile success)
•Jerman
Negara yang memiliki standar hidup yang sangat tinggi dengan sistem jaringan pengaman sosial yang terbaik di dunia ini
merupakan entitas yang menguasai ilmu dan teknologi maju di berbagai bidang, yang terkenal jua sebagai bangsa yang
disiplin dan tidak kenal menyerah.
BAB III. Karakter Bangsa
B. Pentiingnya Karakter Bangsa
•Pendapat Ahli
Theodore Roosevelt, presiden Amerika Serikat ke-26 menyakini bahwa, “karakter, dalam jangka panjang, merupakan faktor
penentu dalam kehidupan individu dan bangsa”
John Hays Hammond Jr, seorang penemu Amerika yang dikenal sebagai “The Father of Radio Control” adalah fondasi nyata dari semua
kesuksesan yang berharga (Character is the real foundation of all worthwhile success)
•Karakter
•Positive
Sangat toleran, sangat ramah, gotong royong, sopan santun
•Negative
Berwatak lemah, munafik atau hipokrit, berjiwa feudal, enggan bertanggung jawab, percaya pada takhayul,.
BAB III. Karakter Bangsa
C. Karakter Bangsa Indonesia
Rujukan Kebijakan
Bagaimana rujukan pemerintah terhdap kebijakan pembangunan karakter bangsa?
•Kebijakan Awal
•Kebijakan Era Sukarno
1.Mencetuskan program Character and Nation Building
2.membuat kurikulum pendidikan pertama bernama “Rencana Pelajaran 1947”. Kurikulum ini dibuat lebih bernuansa politis
untuk menggantikan kurikulum Belanda dengan ber-asaskan pada dasar negara Pancasila.
3.Pada tahun 1964 pemerintah menerbitkan kurikulum baru dengan menitik beratkan pada pengembangan daya cipta, rasa,
karya dan moral (dikenal sebagai panca wardhana)
•Era Megawati
1.Disahkannya UU nomor 23 tahun 2003 tentang Sisdiknas. Untuk itu sebagai wujud dari implementasi peraturan yang
berisi 77 pasal tersebut, pemerintah merancang system pendidikan yang tidak hanya menjamin pemerataan kesempatan
memperoleh pendidikan dan peningkatan mutu pembelajaran, tapi juga mampu mengembangkan potensi agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
1.Penerapan Kurikulum 2004 yang disebut juga sebagai Kurikulum Berbasis Kompetensi atau KBK, pemerintah juga
memulai menjalankan konsep pendidikan lifeskill (pendidikan kecakapan hidup). Program ini diimplementasikan dalam
upaya untuk membentuk kepribadian siswa yang utuh yang dilengkapi dengan skill yang dapat bermanfaat dalam
kehidupan sehari-hari
BAB III. Karakter Bangsa
Rujuakan Kebijakan C. Karakter Bangsa Indonesia
•Era Jokowi
1.Membuat sembilan program yang disebut Nawa Cita tersebut diinisiasi untuk memberikan prioritas bagi terjadinya
perubahan menuju Indonesia yang berdaulat secara politik, serta mandiri dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam
kebudayaan.
2.Menerbitkan Peraturan Presiden RI No. 2 Tahun 2015 tentang RPJM 2014-1019. Visi dan misi Perpres tersebut berisi
komimen untuk meneguhkan kembali jalan idiologi Pancasila 1 Juni 1945 dan Trisakti yang dianggap sudah mulai luntur.
3.Me-launching sebuah gerakan yang disebut dengan “Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter” (PPK). Dalam program
ini, jenjang pendidikan dasar (SD dan SLTP) mendapatkan porsi yang lebih besar untuk mata pelajaran yang berkaitan
dengan pendidikan karakter
BAB III. Karakter Bangsa
C. Karakter Bangsa Indonesia
Strategi
Bagaimana strategi yang dilaksanakan ?
•Sosialisasi
Dilakukan dalam rangka membangkitkan kesadaran dan sikap positif para peserta melalui proses penanaman, transfer
nilai, dan pembakuan kebaikan yang dilakukan dengan memanfaatkan sarana komunikasi yang tersedia, termasuk media
cetak, elektronik, serta sarana komunikasi dan informasi tradisional agar pelaksanaanya dapat berjalan secara efektif dan
efisien.
•Pendidikan
Menurut T. Ramli (2003) pendidikan karakter memiliki esensi dan makna yang sama dengan pendidikan moral dan
pendidikan akhlak. Tujuannya adalah untuk membentuk membentuk pribadi anak supaya menjadi manusia yang baik,
warga masyarakat dan warga negara yang baik.
BAB III. Karakter Bangsa
C. Karakter Bangsa Indonesia
Strategi
Bagaimana strategi yang dilaksanakan ?
•Pemberdayaan
Pemberdayaan merupakan suatu proses yang diarahkan untuk mendorong dan menumbuhkembangkan partisipasi para pemangku
kepentingan dalam satu program kegiatan dengan melibatkan unsur-unsur dari pihak-pihak terkait.
•Pembudayaan
Secara bahasa pembudayaan berarti proses, cara, perbuatan membudayakan; proses dari segala sosial budaya menjadi
suatu adat atau pranata yg mantap. Jadi secara umum pembudayaan karakter dapat diartikan sebagai sebuah proses yang
dilakukan dalam rangka meningkatkan harkat dan martabat bangsa yang dilakukan dengan berbagai metode,
•Kerjasama
Secara umum kerjasama merupakan salah satu bentuk interaksi social di masyaraakat. Secara definisi kerjasama dapat
diartikan sebagai suatu bentuk proses sosial, dimana didalamnya terdapat aktivitas tertentu yang ditunjukkan untuk
mencapai tujuan bersama dengan saling membantu dan saling memahami aktivitas masing-masing
BAB IV. Ketahanan Nasional
•Soemarsono, dkk.
Ketahanan nasional dipahami sebagai wujud dari strategi pemanfaatan kondisi geografi negara dalam
menentukan kebijakan diartikan sebagai sebuah kondisi dinamis suatu bangsa yang berisi keuletan dan
ketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala
tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan, baik dari dalam maupun luar untuk menjamin identitas,
integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta untuk mencapai perjuangan nasional
•Ernest Renant
Mengartikan bangsa sebagai sekelompok manusia yang berada dalam suatu ikatan batin yang dipersatukan
karena memiliki persamaan sejarah, serta cita-cita yang sama.
•Muhammad Hatta
Menyakini bahwa keberadaan bangsa ditentukan oleh sebuah keinsyafan sebagai suatu persekutuan yang
tersusun jadi satu, yaitu keinsyafan yang terbit karena percaya atas persamaan nasib dan tujuan.
Konsp Ketahanan Nasional BAB IV. Ketahanan Nasional
A. Konsep Ketahanan Nasional
Apa sebenarnya hakekat ketahanan nasional itu?
•Komprehensivitas
Prinsip dasar ketahanan nasional yang dikembangkan Indonesia mencakup seluruh aspek kehidupan manusia
(IPOLEKSOSBUD dan HANKAM) yang dipersiapkan secara terarah, terpadu dan berkelanjutan untuk untuk memacu
peningkatan kemampuan nasional dalam rangka mewujudkan cita-cita pembangunan untuk meningkatkan
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia secara adil dan merata, serta mengembangkan kehidupan
masyarakat dan penyelenggaraan negara yang maju dan demokratis berdasarkan Pancasila.
Contoh: Penanganan narkoba harus dilaksanakan secara komprehensif dengan melibatkan semua elemen
masyarakat mulai dari keluarga, RT, RW, Kelurahan, Kecamatan, dst. sampai ke strata entitas atau institusi tertinggi di
negara ini.
BAB IV. Ketahanan Nasional
A. Konsep Ketahanan Nasional
•Fungsi
Sebagai sebuah doktrin, Ketahanan nasional tidak hanya berfungsi membantu pembentukan norma sebagai sumber
hukum, tapi juga memberikan ruang secara terbuka bagi terjadinya dinamika pola pikir, pola sikap, pola tindak dan
pola kerja dalam rangka mengintegrasikan segala kegiatan secara komprehensif dan berkesinambungan bersama
dengan pihak-pihak yang terkait.
BAB IV. Ketahanan Nasional
B. Sifat, Asas dan Kedudukan
•Politik
Kondisi dinamis suatu bangsa yang berisikan keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kehidupan nasional dalam menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang
datang dari dalam atau luar yang membahayakan kelangsungan kehidupan politik bangsa dan negara.
•Ekonomi
Kondisi dinamis suatu bangsa yang berisikan keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kehidupan nasional dalam menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang
datang dari dalam atau luar yang membahayakan kelangsungan kehidupan perekonomian bangsa dan negara.
BAB IV. Ketahanan Nasional
B. Sifat, Asas dan Kedudukan
•Pemahaman Umum
Dalam perspektif yang luas wawasan kebangsaan diartikan sebagai sudut pandang atau cara memandang yang
mengandung kemampuan seseorang atau kelompok orang untuk memahami keberadaan jati dirinya sebagai suatu bangsa
dalam memandang dirinya dan bertingkah laku sesuai falsafah hidup bangsa dalam lingkungan internal dan lingkungan
eksternal
•Otto H. Hadi
Wawasan kebangsaan dapat dipandang sebagai ‘way of life’ atau kerangka pengetahuan yang yang bisa mendorong
terwujudnya tingkah laku dan digunakan sebagai acuan bagi seseorang untuk menghadapi dan menginterpretasi
lingkungannya
•Lemhans
Cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan Iingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis
dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
BAB V. Wawasan Kebangsaan
A. Konsep
Jadi dari beberapa definisi yang sudah diutarakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa secara umum definisi wawasan
nusantara sangat identik dengan wawasan kebangsaan, yaitu cara pandang bangsa Indonesia dalam mencapai tujuan
nasional yang mencakup perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai kesatuan politik, sosial budaya, ekonomi dan
pertahanan keamanan. Sedangkan penekanan yang membedakaannya, menurut Ermaya Suradinata adalah karena
wawasan nusantara mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk mencapai tujuan nasional.
BAB V. Wawasan Kebangsaan
A. Konsep
•1 Wawasan kebangsaan dikembangkan agar senantiasa berpedoman kepada nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa,
sebagaimana yang tertera dalam moto Bhinneka Tunggal Ika, sehingga dapat mencegah segala bentuk usaha untuk
memecah belah bangsa.
•2 Wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya untuk senantiasa
meneladani semangat nasionalisme dan patriotisme para pahlawan bangsa dalam memperjuangkan tercapainya cita-cita
pembangunan bangsa.
•3 Wawasan kebangsaan yang dilandasi oleh nilai-nilai luhur Pancasila telah menempatkan bangsa Indonesia dalam tata
pergaulan dunia yang didasarkan pada politik luar negeri yang bebas dan aktif.
BAB V. Wawasan Kebangsaan
A. Konsep
•4 Wawasan kebangsaan dikembangkan dalam rangkan mewujudkan nilai-nilai kemandirian bangsa sehingga mampu
mensejajarka bangsa ini dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
•5 Wawasan kebangsaan Indonesia senantiasa dilandasi oleh nilai-nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia sehingga dalam penerapannya senantiasa menjauhi sikap dan prilaku diskiriminatif dalam menjalani
kehidupan berbangsa dan bernegara.
BAB V. Wawasan Kebangsaan
A. Konsep
•Wadah (Cotour)
Dalam konteks wawasan kebangsaan, wadah memiliki dua arti.
1.Tempat yang luas. Dalam pemahaman ini, wadah dimanifestasikan sebagi seluruh tempat, dimana manusia Indonesia
dapat melakukan kegiatan atau aktivitas bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Tempat ini meliputi seluruh wilayah
kedaulatan NKRI, baik yang di darat, laut dan udara serta segala aspek yang ada di dalamnya, seperti manusia dan seluruh
kekayaan alam yang dimiliki.
b. Infrastruktur politik, mesin politik yang ada di dalam masyarakat yang dapat mempengaruhi suprastruktur dalam
pembuatan kebijakan publik, misalnya: partai politik, kelompok penekan, jurnalis, pelajar dan tokoh politik.
BAB V. Wawasan Kebangsaan
A. Konsep
•Isi (Content)
Yang dimaksud isi dalam kaitannya denga wawasan kebangsaan adala adalah segala bentuk aspirasi yang
berkembang di masyarakat dalam rangka pencapaian cita-cita dan tujuan sebagaimana yang termaktub dalam
pembukaan UUD 1945. Pencapaian aspirasi harus didasari oleh prinsip-prinsip yang menjunjung tinggi persatuan
dan kesatuan bangsa, agar setiap orang tidak memaksakan kehendak dan keinginannya. Untuk itu, isi senantiasa
menyangkut dua hal yang esensial, yakni:
1.Realisasi aspirasi bangsa yang didasarkan pada nilai-nilai kesepakatan bersama, cita-cita dan tujuan nasional;
2.Persatuan dan kesatuan yang didasarkan atas nilai-nilai kebhinekaan yang meliputi semua aspek kehidupan
berbangsa dan bernegara
BAB V. Wawasan Kebangsaan
A. Konsep
2.Tata laku lahiriah tercermin dalam tindakan, perbuatan, dan perilaku manusia yang dipengaruhi oleh adat,
sikap, emosi, nilai, dan etika.
BAB V. Wawasan Kebangsaan
A. Konsep
•Kedalam (Inward)
Dalam pandangan ini, sebagai bangsa yang berkemajemukan yang hidup ditengah arus perubahan, bangsa Indonesia harus
memiliki rasa sensitivitas yang tinggi dalam usaha untuk mengantisipasi dan mengatasi sedini mungkin berbagai macam faktor
yang dapat menjadi penyebab munculnya permasalahan perpecahan dan disintegrasi bangsa sehingga terwujud nilai-nilai
persatuan dan kesatuan bangsa yang dapat menjamin kelancaran pelaksanaan pembangunan dalam segenap aspek kehidupan
.
•Keluar (Outward)
Sebagai bangsa yang hidup ditengah komunitas masyarakat internasional yang dipenuhi dengan berbagai
polarisasi kepentingan, bangsa Indonesia harus tetap menjaga priorits kepentingan nasional tanpa
mengesampingkan factor eksternal dengan berpijak pada kebijakan dan strategi penyelenggaraan politik luar
negeri yang bebas aktif. Strategi ini dijalankank dalam rangka membentuk masyarakat Indonesia yang adil dan
makmur didasarkan nilai-nilai demokrasi dan persamaan hak dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia
serta menciptakan ketertiban dunia atas dasar kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social.
BAB V. Wawasan Kebangsaan
A. Konsep
Astagatra
Apa sih yang dimaksud astagatra itu?
•Pemahaman Umum
Dari sudut pandang cabang ilmu linguistik, istilah “Astagatra” merupakan gabungan dari dua suku kata, yaitu
asta dan gatra. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, asta berarti delapan dan gatra berarti aspek, wujud
atau sudut pandang. Gabungan dua kata ini menjadi ”Astagatra” berarti delapan aspek yang terikat satu
dengan yang lain. Dalam rumusan wawasan kebangsaan, Astagatra dibagi menjadi dua, yakni Tri gatra (tiga
aspek) yang mencerminkan aspek-aspek kehidupan alamiah dan Panca gatra (5 aspek) yang merupakan
wujud dari kehidupan social kemasyarakatan.
Trigatra BAB V. Wawasan Kebangsaan
A. Konsep
Apa sih yang dimaksud trigatra itu?
•Pemahaman Umum
Trigatra adalah aspek-aspek yang melekat pada sebuah negara yang mengandung unsur-unsur alamiah yang bersifat relatif
tetap yang dapat dijadikan sebagai identitas pembeda antara negara satu dengan lainnya. Aspek-aspek trsebut adalah:
•Letak Geografi
Letak geografi suatu negara merupakan perwujudan kesatuan wilayah yang tidak terpisahkan atas segala keadaan
lingkungan alam yang meliputi letak, luas, atau bentangan alam yang di batasi dengan berbagai komponen alam, seperti
benua, laut, gunung, samudera, gurun, dan lain sebagainya. Dalam kaitan ini, posisi geografi suatu negara tidak hanya
berfungsi memberi petunjuk tentang lokasi titik koordinat sebuah negara, tapi juga mempengaruhi keberlangsungan
kehidupan masyarakat yang tinggal di dalamnya.
Secara Geografis
letak Indonesia yang berada di antara Benua Australia dan Asia, serta di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik
Secara Astronomis
letak Indonesia yang berada di 6° LU (Lintang Utara) – 11° LS (Lintang Selatan) dan 95° BT (Bujur Timur) – 141° BT (Bujur Timur)
BAB V. Wawasan Kebangsaan
A. Konsep
Trigatra
Apa sih yang dimaksud trigatra itu?
•Kekayaan Alam
isi dan kekayaan alam yang terkandung didalam suatu negara merupakan perwujudan kesatuan wilayah dan
matra seluruh bangsa dan dikuasai oleh negara untuk dipergunakan sebesar-besar bagi kepentingan bersama.
Letak Indonesia yang strategis menjadikan negara ini sebagai salah satu negara yang kaya akan sumber daya
alam di dunia.
•Demografi
Dinamika penduduk suatu bangsa merupakan perwujudan kesatuan dari berbagai macam latarbelakang,
jumlah, struktur, dan distribusi serta status penduduk yang dapat menentukan maju atau mundurnya sebuah
peradaban. Penduduk merupakan modal penting dalam pembangunan nasional. Karena melalui merekalah
sebuah bangsa dapat mengolah sekaligus memanfaatkan hasil-hasil sumber daya alam yang mereka miliki
untuk digunakan memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan kesejahteraan.
BAB IV. Ketahanan Nasional
B. Sifat, Asas dan Kedudukan
Panca Gatra
•Idiologi
Aktualisasi wawasan kebangsaan pada gatra ideologi diartikan bahwa Pancasila adalah satu-satunya dasar negara,
ideologi, pandangan hidup bangsa Indonesia, dan pemersatu bangsa yang berkedudukan untuk membimbing, dan
mengarahkan bangsa menuju tujuannya yang diharapkan.
•Politik
Penerapan wawasan kebangsaan pada gatra politik dimaknai bahwa kehidupan politik di seluruh wilayah Indonesia,
baik yang berupa proses pembentukan dan pembagian kekuasaan atau hal-hal yang berkaitan dengan
penyelenggaraan pemerintahan atau perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik merupakan satu kesatuan politik
yang diselenggarakan berdasarkan Pancasila dan UUD Tahun 1945.
•Ekonomi
Pelaksanaan wawasan kebangsaan pada gatra ekonomi diartikan bahwa aktivitas keidupan perekonomian di seluruh
wilayah Indonesia merupakan satu kesatuan ekonomi yang diselenggarakan sebagai usaha bersama berdasar atas
asas kekeluargaan dan ditujukan bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat. Perekonomian diselenggarakan berdasar
atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
BAB IV. Ketahanan Nasional
B. Sifat, Asas dan Kedudukan
Panca Gatra
•Sosial dan Budaya
Aktualisasi wawasan kebangsaan pada gatra sosial budaya dimaknai bahwa pada dasarnya, masyarakat Indonesia
sebagai masyarakat majemuk yang hidup tersebar diseluruh tanah air dengan berbagai macam ragam budaya yang
dimiliki merupakan satu kesatuan masyarakat yang lahir secara terintegrasi di atas gagasan Bineka Tunggal Ika.
•Pertahanan dan Keamanan
Penerapan wawasan kebangsaan pada gatra pertahanan keamanan memiliki arti bahwa pertahanan nasional
merupakan upaya untuk mempertahankan kedaulatan NKRI dari selaga macam ancaman terhadap satu pulau atau
daerah diwilayah NKRI pada hakikatnya dipandang sebagai ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara.