Anda di halaman 1dari 54

Materi

E-Learning

Badan Kepegawaian dan Diklat Pemkot Surabaya


Latar Belakang
Wawasan Kebangsaan
Meneguhkan kembali wawasan kebangsaaan dalam sanubari rakyat Indonesia adalah usaha penting yang sangat urgent untuk
dilakukan saat ini. Karena wawasan kebangsaan memiliki posisi sentral dalam memandang dan memahami keberadaan bangsa ini
dan lingkungannya yang merupakan penjabaran dari falsafah hidup bangsa dan perjalanan panjang sejarah yang dialaminya.

Akhir-akhir ini bangsa Indonesia disajikan beragam fenomena social dan politik yang sangat memprihatinkan yang membuat kita
semua menjadi miris tentang nasib masa depan bangsa ini di masa yang akan datang, seperti maraknya peredaran narkoba dan seks
bebas dikalangan generasi millennial, massive-nya praktik KKN dikalangan penyelenggara negara, lemahnya karakter kemandirian
bangsa yang berdampak pada tingginya ketergantungan pada kekuatan asing, memudarnya penghargaan terhadap nilai-nilai
kesetiakawanan sosial, berkembangnya paham-paham radikalisme berbasis agama dan idiologi terlarang serta terorisme, dll.

Melihat kondisi ini semua, sudah sepantasnya bagi bangsa ini untuk melakukan re-evaluasi terhadap akar permasalahan yang
terjadi di Republik ini, sehigga bisa dicarikan “panacea” atau ramuan solusi yang comprehensive yang diharapkan mampu
mengurai dan menyelesaikan segala jenis “penyakit” yang menggerogoti “kesehatan dan umur” bangsa ini. Bisa jadi, problem yang
kita hadapi saat ini salah satunya bersumber dari memudarnya karakter dan nilai-nilai wawasan kebangsaan kita, sehingga bangsa
ini sudah tidak lagi berpegang teguh pada nilai-nilai jati diri bangsa.
Tujuan Pembelajaran

1.Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat memahami konsep negara dan bangsa, karakter bangsa, ketahanan
nasional dan wawasan kebangsaan.

2.Indiktor Hasil Belajar


Peserta dapat:
a. Menjelaskan pengertian negara dan bangsa;
b. Menjelaskan karakter bangsa;
c. Menjelaskan ketahanan nasional;
d. Menjelaskan wawasan kebangsaan
BAB II. Konsep dasar negara dan bangsa
A. Pengertian bangsa

Konsp Bangsa
Apa sih yang dimaksud bangsa itu?

•Etimologi
Secara etimologi kata ”bangsa” atau ”nation” yang berasal dari bahasa Prancis Kuno ”nacion” artinya adalah "kelahiran"
(naissance), atau "tempat asal."
Kata ini sering digunakan untuk merujuk pada sekelompok orang yang memiliki kesamaan asal usul atau keturunan dan
wilayah tertentu di muka bumi, contoh: bangsa Australia, bangsa Malaysia, dan bangsa China, dll.

•Khasanah Ke-Indonesiaan:
Kata “bangsa” dijaman old, sering disebut dengan istilah “wangsa,” (Sansekerta), artinya keturunan raja.
Digunakan untuk menggambarkan kekuasaan pemerintahan yang dikendalikan oleh penguasa secara turun temurun dari
satu garis keturunan yang sama atau kerabat.
Penyebutan ini biasanya terjadi dalam sistem pemerintahan berbentuk kerajaan (monarki) atau dalam strata masyarakat
yang dikendalikan oleh kaum bangsawan (feodal).
Contohnya:
•Wangas Sailendra, dinasti raja-raja yang pernah berkuasa di kerajaan Sriwijaya sejak tahun 752.
•Wangsa Isyana, dinasti yang berkuasa di Kerajaan Medang, Jawa Timur dari abad ke-10-s/d ke-11, dll.
BAB II. Konsep dasar negara dan bangsa
A. Pengertian bangsa

Konsp Bangsa
Kalau gitu apa sebenarnya yang dimaksud bangsa itu?
Ada beberapa ahli yang mendefinisikan bangsa, diantara mereka adalah:

•Ben Anderson
Berpendapat, bangsa adalah komunitas politik yang dibayangkan dalam wilayah yang jelas batasnya dan
berdaulat.

•Ernest Renant
Mengartikan bangsa sebagai sekelompok manusia yang berada dalam suatu ikatan batin yang dipersatukan
karena memiliki persamaan sejarah, serta cita-cita yang sama.

•Muhammad Hatta
Menyakini bahwa keberadaan bangsa ditentukan oleh sebuah keinsyafan sebagai suatu persekutuan yang
tersusun jadi satu, yaitu keinsyafan yang terbit karena percaya atas persamaan nasib dan tujuan.
BAB II. Konsep dasar negara dan bangsa
A. Pengertian bangsa

Konsp Bangsa
Dari berbagai definisi, dalam modul ini kata bangsa diartikan sebagai:

•Definisi versi modul


Bangsa sekelompok manusia yang menempati wilayah tertentu yang dibentuk dari berbagai latar belakang
suku, agama, ras, dan budaya yang dipersatukan dalam suatu ikatan batin untuk membentuk identitas
bersama yang didasarkan pada kesamaan masa lalu (sejarah) dan/atau tujuan bersama yang hendak di
capai
BAB II. Konsep dasar negara dan bangsa
A. Pengertian bangsa
1. Konsep Bangsa

Siapakah Bangsa Indonesia?


Dengan memahami konsep bangsa sebagaimana diuraikan di atas, lantas siapakah sebenarnya bangsa Indonesia?

Memahami siapa bangsa Indonesia dapat dimulai dengan menggali sejarah awal manusia Indonesia yang tinggal
di bumi nusantara yang kemudian berinteraksi dengan berbagai entitas dan peradaban yang beraneka ragam
sampai akhirnya dipersatukannya eksistensinya dalam suatu ikatan kebangsaan untuk membentuk identitas
bersama dalam pencapaian tujuan yang dicita-citakan.
BAB II. Konsep dasar negara dan bangsa
A. Pengertian bangsa
1. Konsep Bangsa
2. Siapakah Bangsa Indonesia?

•Asal usul Keturunan


Beberapa teori tentang asal usul manusia Indonesia adalah:

a)Theory out of Yunan


Meyakini manusia Indonesia berasal dari Yunan, provinsi di Tiongkok yang berbatasan dengan Vietnam, Laos, dan Myanmar.
Dasarnya adanya kemiripan bentuk-bentuk praktik kebudayaan megalitikum dan kesamaan bahasa.

b)Theory of Taiwan
Berpendapat bahwa leluhur bangsa Indonesia berasal dari wilayah Taiwan.
Dasarnya penemuan bukti-bukti arkeologi dan relasi lingusitik, yaitu adanya hubungan antara bahasa yang digunakan leluhur
bangsa Indonesia dengan bahasa yang digunakan oleh bangsa rumpun Austronesia di Taiwan.
BAB II. Konsep dasar negara dan bangsa
A. Pengertian bangsa
1. Konsep Bangsa
2. Siapakah Bangsa Indonesia?

•Asal usul Keturunan


Beberapa teori tentang asal usul manusia Indonesia adalah:

c)Theory of Nusantara
Bangsa Indonesia sudah ada di nusantara sejak dari awal. Mereka diyakini bukan berasal dari luar yang bermigrasi ke wilayah
ndonesia, tapi sebaliknya ada kemungkinan bahwa mereka adalah keturunan dari Homo soloensis dan Homo wajakensis yang
sejak awal tinggal di nusantara.

d)Theory Out of Africa


Berdasarkan dukungan penelitian DNA mitokondria gen perempuan dan gen laki-laki, manusia modern yang hidup pada masa
sekarang ini berasal dari benua Afrika. Diperkirakan sekitar 60.000-70.000 tahun yang lalu mereka melakukan migrasi ke luar
Afrika dalam beberapa kelompok. Dalam proses perjalanannya sebagian dari mereka menetap di daerah Timur Tengah,
sedangkan sebagian yang lainnya berigrasi ke India, Asia timur, dan Indonesia, bahkan ada yang sampai ke wilayah barat daya
Australia dengan menyusuri pantai di semenanjung Arab
BAB II. Konsep dasar negara dan bangsa
A. Pengertian bangsa
2. Siapakah Bangsa Indonesia?

Keberagaman Latar Belakang


Agama, Bangsa dan Bahasa Sebutkan keberagamannya?
Agama
emerintah mengakui agama-agama, seperti Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Budha, dan Konfusianisme serta aliran-aliran
percayaan (agama asli Nusantara).
enurut hasil Sensus Penduduk 2010, jumlah penganut agama Islam mencapai 87% dari total penduduk Indonesia yang
rjumlah 269 juta jiwa, disusul Kristen Katolik dan Protestan 9,8%, dan sisanya dibagi antara agama Hindu, Buddha dan
onghucu
)Bangsa
emiliki lebih dari 1.300 suku bangsa. (Suku Jawa adalah suku mayoritas yang sebagian besar menetap di pulau Jawa, dengan
mlah populasi mencapai lebih dari 40%. Suku lainnya suku Sunda, suku Batak, suku Madura, suku Minangkabau dan suku-suku
ng lain, termasuk suku Arab dan suku Tionghoa)
ang tersebar di berbagai pulau.
)Bahasa
emiliki kurang lebih 2.500 bahasa yang digunakan masyarakatnya yang tersebar diberbagai pulau. (Data dari Worldatlas tahun
19 menyebutkan Indonesia memiliki 17 ribu pulau. Ditetapkan sebagai negara terbesar ke-5 dunia dengan jumlah pulau
banyak dibawah Swedia, Finlandia, Norwegia dan Canada.
BAB II. Konsep dasar negara dan bangsa
A. Pengertian bangsa
2. Siapakah Bangsa Indonesia?

•Ikatan Persamaan Sejarah & City-cita


Sejarah Bangsa Indonesia
)Sejarah Kerajaan Nusantara
itik awal pembentukan kerajaan-kerajaan di nusantara dimulai dengan aktivitas penyebaran agama. Hindu-Budha adalah agama
ang ajaranya tersebar paling awal di kepulauan nusantara. Salah satu daerah yang cukup pesat perkembangannya pada saat itu
dalah Kalimantan Timur. Dari sinilah awal terbentuknya Kerajaan Hindu pertama di Indonesia, yakni Kerajaan Kutai. Sejak saat itu
ermunculan kerajaan-kerajaan Hindu-Budha yang lain di beberapa daerah di nusantara, seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah,
awa Timur, dsb. Puncak kejayaan kerajaan agama ini terjadi pada abad ke-7 s/d 16, ketika dua kerajaan besar nusantara hadir
mewarnai pernik kehidupan sejarah di negara katulistiwa ini, yakni: Sriwijaya dan Majapahit.

asca masa keemasan kerajaan Sriwijaya, pada akhir abad ke-12, kekuasaan kerajaan ini mulai menurun. Seiring dengan kondisi
i, pada tahun 1285, setelah memperoleh dukungan yang luas dari masyarakat, berdiri kerajaan islam pertama di Nusantara yaitu
erajaan Samudra Pasai di Sumatera.
osisi Islam semakin kuat setelah kerajaan Majapahit mengalami peristiwa-peristiwa yang mendegradasi kekuatannya internalnya
an munculnya Kesultanan bercorak Islam pertama di Jawa pada tahun 1475, yakni Kesultanan Demak. Sejak saat itu, Islam mulai
menggantikan peran Hindu-Budha dan mengambil peran yang lebih besar dalam mewarnai peradaban nusantara hingga saat ini.
BAB II. Konsep dasar negara dan bangsa
A. Pengertian bangsa
2. Siapakah Bangsa Indonesia?

•Ikatan Persamaan Sejarah & City-cita


•Sejarah Bangsa Indonesia
b)Sejarah Penjajahan
Fase kolonialisme dimulai sejak kedatangan bangsa Portugis pada tahun 1511 dan Spanyol tahun 1521 yang kemudian disusul
oleh bangsa penjajah yang lain, seperti Belanda, Inggris dan Jepang.

Tujuan kedatangan mereka ke nusantara: untuk mendapatkan rempah-rempah dan memonopoli perdagangan serta menguasai
wilayah-wilayah strategis Indonesia yang dapat mendatangkan keuntungan materi yang berlipat ganda.

Gerakan perlawanan untuk menentang penjajah dilakukan oleh masyarakat Indonesia di seantero negeri, termasuk di Jawa,
Sumatra, dan Kalimantan, Aceh, Nias, Bali dan Kalimantan Tengah, dll. Kegagalan gerakan perlawanan yang dilakukan para
pejuang selain disebabkan karena sifatnya yang kedaerahan, yang hanya memikirkan kepentingan masing-masing, juga
disebabkan karena tidak adanya persatuan dan kesatuan yang menjadi kata kunci bagi setiap keberhasilan gerakan-gerakan
perlawanan nasional.
BAB II. Konsep dasar negara dan bangsa
A. Pengertian bangsa
2. Siapakah Bangsa Indonesia?

•Ikatan Persamaan Sejarah & City-cita


•Sejarah Bangsa Indonesia
c)Sejarah Pergerakan
Tonggak awal munculnya gerakan nasionalisme dimulai tanggal 20 Mei 1908, ketika Pergerakan Budi Oetomo
didirikan. Organisasi pemuda yang digagas oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo ini dalam aksi perjuangannya, tidak
hanya melakukan pembaharuan terhadap arah perjuangan bangsa, tapi juga membangkitkan organisasi-organisasi
pergerakan di Indonesia untuk menentang semua bentuk penjajahan secara terbuka. Itulah sebabnya, setiap tanggal
20 Mei rakyat Indonesia memperingatinya sebagai hari Kebangkitan Nasional.

Puncak perjuangan pergerakan Indonesia terjadi pada tanggal 28 Oktober 1928, ketika utusan dari organisasi-
organisasi pemuda di seluruh Indonesia berhasil menyelenggarakan Kongres Pemuda II yang menggelorakan
Sumpah Pemuda: bertanah air satu, berbangsa satu dan berbahasa satu, Indonesia.
BAB II. Konsep dasar negara dan bangsa
A. Pengertian bangsa
2. Siapakah Bangsa Indonesia?

•Ikatan Persamaan Sejarah & City-cita


•Perwujuda Cita-cita Besama
Proklamasi 17 Agustus 1945
Titik kulminasi perjuangan bangsa Indonesia untuk mewujudkan cita-cita merebut kemerdekaan akhirnya terjadi
pada tanggal 17 Agustus 1945 ketika dua tokoh proklamator bangsa, Ir. Soekarno dan drs. Mohammad Hatta
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Terhitung sejak hari itu bangsa Indonesia telah berhasil menentukan nasibnya sendiri meraih cita-cita menjadi
bangsa yang merdeka dan mengantarkannya menjadi bangsa yang sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
BAB II. Konsep dasar negara dan bangsa
B. Pengertian Negara

Konsep Negara 1. Konsep Negara

Apa sih yang dimaksud negaraitu?

•Etimologi
Secara etimologi istilah "negara" yang berakar dari bahasa Latin ”status” atau ”statum” artinya adalah keadaan yang tegak
dan tetap.
Didalam prakteknya istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan sebuah wilayah yang ditempati oleh sekumpulan
orang dan diorganisasi oleh sebuah sistem kekuasaan, baik yang ukurannya besar atau yang kecil (sedikit). Contohnya
adalah negara Nauru, negara di Pasifik Selatan yang tidak memiliki ibukota resmi dengan jumlah penduduk kurang dari
10.000 jiwa

•Khasanah Ke-Indonesiaan:
Dalam perspektif sejarah di Indonesia, istilah negara sering disebut dengan istilah ”nagari” atau ”nagara” (bahasa
Sansekerta). Dalam prakteknya, istilah ini sering disematkan pada suatu tempat atau lokasi, seperti kota, wilayah dan
kerajaan. Contohnya adalah ”Tarumanegara.” Nama ini adalah sebutan yang disematkan pada sebuah kerajaan Hindu di
Jawa Barat yang didirikan oleh seorang bernama Jayasingawarman pada tahun 358 Masehi. Ia terdiri dari dua kata Tarum
yang berarti sungai (sungai Citarum) dan Nagara berarti kerajaan. Jadi ”Tarumanegara” adalah kerajan yang berdiri di
pinggir sungai Citarum.
BAB II. Konsep dasar negara dan bangsa
A. Pengertian Negara
1. Konsep Negara

Konsep Negara
Apa unsur-unsur pembentuk negara?

•Nicollo Machiavelly
Mengartikan, negara atau yang dalam bahasa Italia disebut juga dengan ”lo stato” dipahami sebagai sebuah fungsi publik,
sistem tugas dan alat perlengkapan yang disusun secara teratur di wilayah tertentu. Eksistensi negara harus
dipertahankan dengan menggunakan segala kekuatan yang dimiliki dan semua bentuk pengkhianatan harus diamputasi
sebelum ia menginfeksi dan menjalar kepada organ tubuh yang lain.

•Roger F. Soltau
Berpendapat bahwa negara adalah suatu alat atau kewenangan untuk mengatur dan mengendalikan persoalan-persoalan
bersama atas nama rakyat.

•Prof. J.H.A. Logemenn


Mendefinisikan bahwa negara adalah organisasi kemasyarakatan (ikatan kerja) yang mempunyai tujuan untuk mengatur
dan memelihara masyarakat tertentu dengan kekuasaan yang dimilikinya
BAB II. Konsep dasar negara dan bangsa
A. Pengertian Negara

Teori Pembentukan Negara?


2). Teori Pembentukan Negara

a)Pendekata Teoritis
•Teori Hukum Alam
Sebuah negara terjadi secara alamiah, sama halnya seperti proses kelahiran atau kematian yang dialami oleh manusia
yang terjadi secara alami. Dasar pemikirannya bahwa pada hakekatnya semua manusia tidak dapat memenuhi
kebutuhannya sendiri. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut mereka memerlukan bantuan orang lain. Untuk itu mereka
harus saling berinteraksi satu dengan lainnya untuk dapat mempertahankan keberlangsungan hidupnya. Pendukun teori
ini diantaranya adalah Plato, Aristoteles, dan Thomas Aquino, dsb.

•Teori Ketuhanan
Dikembangkan oleh Freidericch Julius Stahl, Thomas Aquinas, dan Agustinus. Mereka meyakini bahwa terbentuknya
sebuah negara terjadi karena karunia Tuhan bukan karena keinginan manusia. Menurut teori ini secara literal, negara
dikiaskan sebagai penjelmaan Sang Maha Kuasa, karena itu seorang raja yang berkuasa dianggap sebagai pilihan Tuhan
yang memiliki legitimasi mutlak untuk memerintah.

•Teori Perjanjian
Menyakini bahwa pembentukan sebuah negara terjadi karena adanya perjanjian diantara anggota masyarakat untuk
membentuk kelompok yang akan melindungi dan menjamin kelangsungan hidup anggota secara bersama. Pendukungnya
Thomas Hobbes, John Locke, J.J. Rousseau, dan Montesquieu
BAB II. Konsep dasar negara dan bangsa
A. Pengertian Negara

Teori Pembentukan Negara?


2). Teori Pembentukan Negara

b)Pendekata Faktual

•Pendudukan (Occupa
Pembentukan negara baru yang terjadi karena adanya penguasaan dari suatu negara ke wilayah lain yang tidak memiliki
perintahan sendiri.

•Peleburan (Fusi)
Penggabungan dua negara yang berbeda atau lebih menjadi suatu negara baru yang berdaulat.

•Penyerahan (Cessie)
Pembentukan negara yang terjadi ketika suatu wilayah diserahkan kepada negara lain berdasarkan suatu perjanjian
tertentu.

•Penaikan (Acessie)
Pembentukan suatu negara yang terjadi akibat penaikan lumpur sungai atau timbul dari dasar laut atau delta yang
kemudian membentuk sebuah dataran yang kemudian dihuni oleh sekelompok orang yang akhirnya membentuk
komunitas yang besar.
BAB II. Konsep dasar negara dan bangsa
A. Pengertian Negara

Teori Pembentukan Negara?


2). Teori Pembentukan Negara

b)Pendekata Faktual

•Pencaplokan (Anexatie)
Pembentukan negara yang terjadi pada suatu wilayah yang dikuasai oleh bangsa lain tanpa menimbulkan reaksi yang
berarti dari para penduduknya.

•Proklamasi
Pembentukan negara baru yang dilakukan melalui gerakan perlawanan atau revolusi untuk membebaskan diri dari
penjajahan yang merampas kemerdekaan.

•Pembentukan Baru (Innovation)


Pembentukan negara baru yang terjadi karena adanya perpecahan yang dialami oleh suatu negara yang menyebabkan
negara tersebut hilang atau tidak eksis lagi.

•Pemisahan Diri (Separatische


Terbentuknya negara baru yang terjadi akibat pemisahan yang dilakukan oleh satu atau beberapa wilayah pada suatu
negara.
BAB II. Konsep dasar negara dan bangsa
A. Pengertian Negara

Unsur Pembentuk Negara?


3). Unsur Pembentukan Negara

Apa unsur-unsur pembentuk negara?


Konvensi internasional yang diselenggarakan di Montevideo, Uruguay pada tanggal 26 Desember 1933 membahas tentang hak dan
tugas negara. Konvensi yang ditandatangani oleh 19 negara tersebut mensyaratkan:

•Unsur Konstitutif (Unsur yang Mutlak harus dipenui sebagai prasyarat berdirinya negara)
1.Rakyat
2.Wilayah
3.Pemerintahan
4.Kapasitas untuk melakukan hubungan luar negeri dengan negara lain
•Unsur Deklaratif (Unsur mutlat untuk memenuhi tata aturan pergaulan internasional.
Pengakuan kedaulatan dari negara lain.
a.Pengakuan de facto
Pengakuan yang di dasarkan atas kenyataan akan hadirnya suatu negara, bahkan jika tidak diakui secara hukum
a.Pengakuan de yure
Pengakuan akan legalitas keabsahan suatu negara yang di dasarkan atas pertimbangan hukum yang memiliki sifat mengatur, memaksa
dan melindungi, terlepas apakah praktik itu ada atau sesuai dengan kenyataan
BAB II. Konsep dasar negara dan bangsa
A. Pengertian Negara
Bentuk Negara 4) Bentuk Negara

•Negara Kesatuan (Unitarianisme)


Negara merdeka dan berdaulat yang diatur dan dikendalikan oleh kekuasaan tertinggi di pusat untuk mengatur seluruh
kepentingan, baik yang ada dipusat maupun di daerah. Secara hierarki, model negara seperti ini memiliki susunan
pemerintahan yang bersifat tunggal. Terdapat dua model:
i. Sistem Sentralisasi
Sistem pemerintahan dimana semua urusan diatur dan dikendalikan oleh pemerintah pusat. Pemerintah Daerah hanya
bertugas menjalankan perintah tanpa mendapat kewenangan dari Pemerintah Pusat.

ii. Sistem Desentralisasi


Sistem pemerintahan dimana pemerintah pusat melimpahkan wewenang kepada pemerintah daerah agar dapat mengatur
urusan rumah tangganya sendiri sesuai dengan kebutuhan.

•Negara Serikat (Federasi)


Bentuk negara yang terdiri dari beberapa negara bagian yang saling bekerja sama untuk membentuk kesatuan organisasi
yang disebut federal. Dalam melaksanakan aktivitasnya, masing-masing negara bagian memiliki beberapa kewenangan
khusus untuk mengatur pemerintahan sendiri sescara lebih bebas. Sementara pemerintah pusat mengambil peran untuk
mengatur urusan bersama yang sifatnya nasional, seperti hubungan Internasional, pertahanan, mata uang, dan
komunikasi.
BAB II. Konsep dasar negara dan bangsa
A. Pengertian Negara
5) Sejarah Pembentukan Negara Indonesia

Sejarah Pembentukan Negara Indonesia


agaimana dengan negara Indonesia, apakah unsur-unsurnya memenuhi syarat?

•Rakyat
1)Dukungan sebelum Sumpah Pemuda
2)Dukungan paskah Sumpah Pemuda
3)Dukkungan paskah Proklamasi
•Wilayah
•Pemerintahan yang berdaulat
Guna memenuhi syarat tersebut pada tanggal 7 Agustus 1945 pemimpin-pemimpin Indonesia membentuk (PPKI) untuk
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dg membentuk pemerintahan Indonesia, memilih presiden dan wakil presiden,
membentuk KNIP, menetapkan kementerian dalam pemerintahan dan mmembentuk pemda, membentuk partai nasional
serta Badan Keamanan Rakyat (BKR).
•Pengakuan dari negara lain
Beberapa negara yang telah memberikan pengakuan tersebut, diantaranya adalah Mesir, Suriah, Lebanon, Yaman, Arab
Saudi, Vatikan, Palestina dan Afganistan. Pengakuan dari Belanda disampaikan empat tahun setelah
dikumandangkannya Proklamasi kemerdekaan, yakni pada tanggal 27 Desember 1949. Dan satu tahun kemudian, yakni
pada tahun 1950 Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) melalui Resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 82 secara resmi
mengakui kemerdekaan Indonesia.
BAB III. Karakter Bangsa
A. Konsep Karakter Bangsa
Konsp Karakter Bangsa
Apa sih yang dimaksud karekater bangsa?

•Definisi Karakter
W.B. Saunders mendefinisikan karakter sebagai sifat nyata dan berbeda yang ditunjukkan oleh individu, sejumlah atribut
yang dapat diamati pada individu.

•Aspek yang mempegaruhi karakter

1.Nature, sifat-sifat hereditas


Merupakan pembawaan fitrah manusia sejak lahir. Biasanya bersifat relative stabil, namun potensinya harus dibina melalui
sosialisi dan pendidikan sejak usia dini.

2.Nurture, Pengaruh dari lingkungan


Unsur diluar individu yang berpengaruh besar terhadap pembentukan karakter manusia. Unsur ini antara lain terdiri dari
lingkungan hidup, pendidikan, kondisi dan situasi hidup dan kondisi masyarakat, serta pengalaman anak usia dini,
pemodelan oleh orang dewasa dan remaja yang lebih tua, pengaruh teman sebaya, lingkungan fisik dan sosial umum, serta
media komunikasi.
BAB III. Karakter Bangsa
A. Konsep Karakter Bangsa

Konsp Karakter Bangsa


Apa sih yang dimaksud karekater bangsa?

•Definisi Karakter Bangsa


•Dean Peabody
Mendefinisikannya pada kepatuhan terhadap aturan. Beliau menyakini bahwa karakter bangsa terbentuk karena adanaya
kesamaan karakteristik dan pola kepribadian di antara anggota masyarakat dewasa yang berperilaku sesuai dengan norma
yang telah ditentukan.

•Hans Kohn
Menitik beratkan pendefinisian pada wilayah dan sejarah sebagai unsur pembentukannya. Beliau berpendapat bahwa
karakter nasional terbentuk dari kehidupan manusia yang tunduk pada pengaruh yang sama dari sejarah dan sistem hukum
di wilayah yang sama.
BAB III. Karakter Bangsa
A. Konsep Karakter Bangsa
Pentingnya Karakter Bangsa Bangsa
Apa pentingnya karekater bangsa?

•Pendapat Ahli
Theodore Roosevelt, presiden Amerika Serikat ke-26 menyakini bahwa, “karakter, dalam jangka panjang, merupakan faktor
penentu dalam kehidupan individu dan bangsa”
John Hays Hammond Jr, seorang penemu Amerika yang dikenal sebagai “The Father of Radio Control” adalah fondasi nyata dari semua
kesuksesan yang berharga (Character is the real foundation of all worthwhile success)

•Contoh Negara dengan Karakter yang unggul


•Jepang
Negara yang pernah mengalami kehancuran akibat kekalahan dalam perang melawan Sekutu ini, dalam waktu yang
singkat mampu segera bangkit dari keterpurukan dan menjelma menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia. Penduduk
negara ini terkenal sebagai bangsa yang selalu menghargai waktu dan pekerja keras (workaholic) yang senantiasa
memegang teguh moto “tidak ada orang yang gagal di dunia ini, yang ada hanyalah orang yang malas”.

•Jerman
Negara yang memiliki standar hidup yang sangat tinggi dengan sistem jaringan pengaman sosial yang terbaik di dunia ini
merupakan entitas yang menguasai ilmu dan teknologi maju di berbagai bidang, yang terkenal jua sebagai bangsa yang
disiplin dan tidak kenal menyerah.
BAB III. Karakter Bangsa
B. Pentiingnya Karakter Bangsa

Karakter Bangsa Indonesia


Bagaimana karakter bangsa Indonesia?

•Pendapat Ahli
Theodore Roosevelt, presiden Amerika Serikat ke-26 menyakini bahwa, “karakter, dalam jangka panjang, merupakan faktor
penentu dalam kehidupan individu dan bangsa”
John Hays Hammond Jr, seorang penemu Amerika yang dikenal sebagai “The Father of Radio Control” adalah fondasi nyata dari semua
kesuksesan yang berharga (Character is the real foundation of all worthwhile success)

•Karakter
•Positive
Sangat toleran, sangat ramah, gotong royong, sopan santun

•Negative
Berwatak lemah, munafik atau hipokrit, berjiwa feudal, enggan bertanggung jawab, percaya pada takhayul,.
BAB III. Karakter Bangsa
C. Karakter Bangsa Indonesia
Rujukan Kebijakan
Bagaimana rujukan pemerintah terhdap kebijakan pembangunan karakter bangsa?

•Kebijakan Awal
•Kebijakan Era Sukarno
1.Mencetuskan program Character and Nation Building
2.membuat kurikulum pendidikan pertama bernama “Rencana Pelajaran 1947”. Kurikulum ini dibuat lebih bernuansa politis
untuk menggantikan kurikulum Belanda dengan ber-asaskan pada dasar negara Pancasila.
3.Pada tahun 1964 pemerintah menerbitkan kurikulum baru dengan menitik beratkan pada pengembangan daya cipta, rasa,
karya dan moral (dikenal sebagai panca wardhana)

•Kebijakan Era Suharto


1.Membuat Ketetapan MPR No.II / MPR / 1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4)
(Ekaprasetia Pancakarsa). Dalam pengaplikasiannya, Tap MPR ini menjabarkan sila-sila Pancasila dalam 36 butir
pengamalan sebagai pedoman kehidupan sehari-hari.
2.Membentuk BP-7 (Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila),
sebuah badan negara non-departemen yang bertugas khusus untuk membangun karakter bangsa yang Pancasilais melalui
kegiatan penataran-penataran dan pembinaan dengan melibatkan seluruh kekuatan elemen bangsa.
BAB III. Karakter Bangsa
Rujuakan Kebijakan C. Karakter Bangsa Indonesia

Bagaimana rujukan pemerintah terhdap kebijakan pembangunan karakter bangsa?

•Kebijakan Pasca Reformasi


•Era Gus Dur
Mengingat berbagai dinamika politik yang terjadi sangat cepat pada awal era-reformasi saat itu tentu tidak mudah bagi
pemerintah untuk mengevaluasi dan menata kembali konsep pendidikan karakter yang telah tertanam dan berakar kuat
dalam perjalanan panjang sejarah bangsa ini.
Mengusulkan pencabutan TAP MPRS No. XXIX/MPR/1966 yang melarang Marxisme-Leninisme dan mencabut Inpres
14/1967 tentang agama, kepercayaan, dan adat istiadat China.

•Era Megawati
1.Disahkannya UU nomor 23 tahun 2003 tentang Sisdiknas. Untuk itu sebagai wujud dari implementasi peraturan yang
berisi 77 pasal tersebut, pemerintah merancang system pendidikan yang tidak hanya menjamin pemerataan kesempatan
memperoleh pendidikan dan peningkatan mutu pembelajaran, tapi juga mampu mengembangkan potensi agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
1.Penerapan Kurikulum 2004 yang disebut juga sebagai Kurikulum Berbasis Kompetensi atau KBK, pemerintah juga
memulai menjalankan konsep pendidikan lifeskill (pendidikan kecakapan hidup). Program ini diimplementasikan dalam
upaya untuk membentuk kepribadian siswa yang utuh yang dilengkapi dengan skill yang dapat bermanfaat dalam
kehidupan sehari-hari
BAB III. Karakter Bangsa
Rujuakan Kebijakan C. Karakter Bangsa Indonesia

Bagaimana rujukan pemerintah terhdap kebijakan pembangunan karakter bangsa?

•Kebijakan Pasca Reformasi


•Era Susilo Bambang Yudoyono
1.Menetapkan Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2007 tentang RPJPN 2005–2025. Aturan yang merupakan landasan
hokum bagi perencanaan pembangunan jangka panjang tahun 2005-2025 ini berfungsi sebagai rujukan kebijakan nasional
pembangunan karakter bangsa.
2.Mencanangkan “Gerakan Nasional Pendidikan Karakter” yang dilaksanakan pada puncak peringatan Hari Pendidikan
Nasional (Hardiknas) 2011 dengan tema “Pendidikan Karakter Sebagai Pilar Kebangkitan Bangsa”,

•Era Jokowi
1.Membuat sembilan program yang disebut Nawa Cita tersebut diinisiasi untuk memberikan prioritas bagi terjadinya
perubahan menuju Indonesia yang berdaulat secara politik, serta mandiri dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam
kebudayaan.
2.Menerbitkan Peraturan Presiden RI No. 2 Tahun 2015 tentang RPJM 2014-1019. Visi dan misi Perpres tersebut berisi
komimen untuk meneguhkan kembali jalan idiologi Pancasila 1 Juni 1945 dan Trisakti yang dianggap sudah mulai luntur.
3.Me-launching sebuah gerakan yang disebut dengan “Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter” (PPK). Dalam program
ini, jenjang pendidikan dasar (SD dan SLTP) mendapatkan porsi yang lebih besar untuk mata pelajaran yang berkaitan
dengan pendidikan karakter
BAB III. Karakter Bangsa
C. Karakter Bangsa Indonesia

Strategi
Bagaimana strategi yang dilaksanakan ?

•Sosialisasi
Dilakukan dalam rangka membangkitkan kesadaran dan sikap positif para peserta melalui proses penanaman, transfer
nilai, dan pembakuan kebaikan yang dilakukan dengan memanfaatkan sarana komunikasi yang tersedia, termasuk media
cetak, elektronik, serta sarana komunikasi dan informasi tradisional agar pelaksanaanya dapat berjalan secara efektif dan
efisien.

•Pendidikan
Menurut T. Ramli (2003) pendidikan karakter memiliki esensi dan makna yang sama dengan pendidikan moral dan
pendidikan akhlak. Tujuannya adalah untuk membentuk membentuk pribadi anak supaya menjadi manusia yang baik,
warga masyarakat dan warga negara yang baik.
BAB III. Karakter Bangsa
C. Karakter Bangsa Indonesia

Strategi
Bagaimana strategi yang dilaksanakan ?

•Pemberdayaan
Pemberdayaan merupakan suatu proses yang diarahkan untuk mendorong dan menumbuhkembangkan partisipasi para pemangku
kepentingan dalam satu program kegiatan dengan melibatkan unsur-unsur dari pihak-pihak terkait.
•Pembudayaan
Secara bahasa pembudayaan berarti proses, cara, perbuatan membudayakan; proses dari segala sosial budaya menjadi
suatu adat atau pranata yg mantap. Jadi secara umum pembudayaan karakter dapat diartikan sebagai sebuah proses yang
dilakukan dalam rangka meningkatkan harkat dan martabat bangsa yang dilakukan dengan berbagai metode,

•Kerjasama
Secara umum kerjasama merupakan salah satu bentuk interaksi social di masyaraakat. Secara definisi kerjasama dapat
diartikan sebagai suatu bentuk proses sosial, dimana didalamnya terdapat aktivitas tertentu yang ditunjukkan untuk
mencapai tujuan bersama dengan saling membantu dan saling memahami aktivitas masing-masing
BAB IV. Ketahanan Nasional

Konsp Ketahanan Nasional A. Konsep Ketahanan Nasional

Apa sebenarnya yang dimaksud ketahanan nasional itu?


Ada beberapa ahli yang mendefinisikannya, diantara mereka adalah:

•Soemarsono, dkk.
Ketahanan nasional dipahami sebagai wujud dari strategi pemanfaatan kondisi geografi negara dalam
menentukan kebijakan diartikan sebagai sebuah kondisi dinamis suatu bangsa yang berisi keuletan dan
ketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala
tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan, baik dari dalam maupun luar untuk menjamin identitas,
integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta untuk mencapai perjuangan nasional
•Ernest Renant
Mengartikan bangsa sebagai sekelompok manusia yang berada dalam suatu ikatan batin yang dipersatukan
karena memiliki persamaan sejarah, serta cita-cita yang sama.

•Muhammad Hatta
Menyakini bahwa keberadaan bangsa ditentukan oleh sebuah keinsyafan sebagai suatu persekutuan yang
tersusun jadi satu, yaitu keinsyafan yang terbit karena percaya atas persamaan nasib dan tujuan.
Konsp Ketahanan Nasional BAB IV. Ketahanan Nasional
A. Konsep Ketahanan Nasional
Apa sebenarnya hakekat ketahanan nasional itu?

Hakekat Ketahanan Nasional adalah:


•Ketahanan Nasional sebagai Mode
Dipahami sebagai cara yang digunakan secara teratur dan komprehensif untuk menggunakan dan
memaksimalkan semua kekuatan, kemampuan, daya tahan, dan keuletan yang dimiliki dalam rangka
menghadapi tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan, baik yang datangnya dari luar maupun dalam,
yang secara langsung ataupun tidak langsung dapat membahayakan kelangsungan hidup bangsa dan
negara.
•Ketahanan Nasional sebagai Konsep Pengaturan
Rumusan dalam penataan hubungan aspek kesejahteraan (IPOLEKSOSBUD) dan keamanan (Hankam)
dengan menguraikan secara lengkap ciri-ciri, sifat-sifat dan tujuan ketahanan nasional sehingga tercipta
optimalisasi fungsi dalam menjamin keberlangsungan kehidupan masyarakat dan negara
•Ketahanan Nasional sebagai Kondisi Dinamis
Menggambarkan situasi atau kondisi yang senantiasa bergerak secara fluktuatif yang memungkinkan suatu
negara memiliki kekuatan, kemampuan, daya tahan, dan keuletan yang dapat digunakan untuk menghadapi
segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan yang dapat membahayakan kelangsungan hidup
berbangsa dan bernegara.
BAB IV. Ketahanan Nasional
B. Sifat, Asas dan Kedudukan

Sifat, Asas dan Kedudukan


Sifat Ketahanan Nasional adalah:
•Mandiri
Kondisi dinamis suatu bangsa yang dikembangkan dari sumber keuletan dan ketangguhan sendiri dalam rangka
menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan.
Contoh: Sifat kemandirian bangsa Indonesia adalah bukti sejarah yang masih tetap terpatri dalam sanubari rakyat
Indonesia ketika bangsa ini harus berjuang dengan “tangan dan kaki sendiri” untuk membebaskan dirinya dari
cengkeraman penjajah. Beberapa negara mendapatkannya dari pemberian hadiah negara penjajah, seperti
kemerdekaan Philipina dari Amerika, kemerdekaan India dan Mesir dari negara Inggris, dll.
•Dinamis
Sifat ketahanan nasional Indonesia harus senantiasa mempertimbangkan dinamika perubahan yang dapat membawa
dampak bagi kepentingan suatu bangsa.
Contoh: Penandatanganan perjanjian damai antara Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Kesepakatan kedua
belah pihak yang ditandatangani pada tangga 15 Agustus 2005, merupkan wujud perubahan konstelasi konflik
berkepanjangan yang terjadi di Aceh menuju kepada proses perdamaian dan persahabatan.
BAB IV. Ketahanan Nasional
A. Konsep Ketahanan Nasional

Sifat, Asas dan Kedudukan


Sifat Ketahanan Nasional adalah:
•Berwibawa
Berwibawa dalam konteks ketahanan nasional dimaknai memiliki pembawaan yang mencerminkan sikap
kepemimpinan serta kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain. Karena itu ketahanan nasional harus mampu
memberikan pengaruh bagi terciptanya kondisi yang dapat membawa keuntungan bagi kepentingan nasional
Indonesia disegala aspek kehidupan secara berkesinambungan.
Contoh: Tindakan peneggelaman kapal-kapal berbendera asing yang melakukan kegiatan illegal fishing di perairan
Indonesia.
•Kerjasama
Kerjasama di dalam konsep ketahanan nasional diartikan sebagai tindakan yang dikembangkan dalam rangka
pencapaian tujuan nasional melalui aktivitas yang diusahakan untuk meminimalisir terjadinya konflik dan peperangan
dalam mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan.
Contoh: Sikap ini sering ditunjukkan oleh Indonesia di forum-forum internasional dalam menyelesaikan permasalahan-
permasalahan bilateral dan multilateral, termasuk keterlibatan dalam Gerakan Non-Blok untuk menghindari dampak
perang dingin antara Blok Timur dan Barat, pengirimkan Pasukan Garuda untuk menjaga perdamaian di beberapa
kawasan, termasuk Timur Tengah, Kongo, Somalia, Indocina, Kamboja, dll.
BAB IV. Ketahanan Nasional

Sifat, Asas dan Kedudukan A. Konsep Ketahanan Nasional

Asas Ketahanan Nasional adalah:


•Kesejahteraan dan Keamanan
Dalam pandangan ini, prinsip dasar ketahanan nasional yang dikembangkan Indonesia senantiasa ditujukan untuk
mencapai keadaan damai dan sejahtera serta bebas dari segalam macam gangguan dan ancaman yang dapat
membahayakan kelangsungan pembangunan suatu bangsa. Keamanan tanpa kesejahteraan akan mudah men–trigger
instinct primitive manusia menjadi “barbar,” sebaliknya kesejahteraan tanpa menghadirkan keamanan akan
memunculkan rasa was-was yang berlebihan (anxiety disorders).

•Komprehensivitas
Prinsip dasar ketahanan nasional yang dikembangkan Indonesia mencakup seluruh aspek kehidupan manusia
(IPOLEKSOSBUD dan HANKAM) yang dipersiapkan secara terarah, terpadu dan berkelanjutan untuk untuk memacu
peningkatan kemampuan nasional dalam rangka mewujudkan cita-cita pembangunan untuk meningkatkan
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia secara adil dan merata, serta mengembangkan kehidupan
masyarakat dan penyelenggaraan negara yang maju dan demokratis berdasarkan Pancasila.
Contoh: Penanganan narkoba harus dilaksanakan secara komprehensif dengan melibatkan semua elemen
masyarakat mulai dari keluarga, RT, RW, Kelurahan, Kecamatan, dst. sampai ke strata entitas atau institusi tertinggi di
negara ini.
BAB IV. Ketahanan Nasional
A. Konsep Ketahanan Nasional

Sifat, Asas dan Kedudukan


Asas Ketahanan Nasional adalah:
•Kekeluargaan
Prinsip dasar ketahanan nasional Indonesia adalah prinsip yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan, gotong
royong, keadilan, dan rasa peduli serta tanggung jawab di dalam mengelola semua potensi yang dimiliki sehingga
dapat menghasilkan output sebagaimana yang diharapkan dan menghindarkan diri dari potensi terjadinya perpecahan.
Contoh: Bergotong royong dalam meyelesaikan permasalahan yang dihadapi.
•Mawas Kedalam dan Keluar
Prinsip dasar ketahanan nasional Indonesia, asasnya senantiasa didasarkan pada instrospeksi dan evaluasi terhadap
segala kelebihan dan kelemahan diri sendiri yang selanjutnya digunakan sebagai strategi untuk menentukan langkah-
langkah yang akan diambil.
BAB IV. Ketahanan Nasional
A. Konsep Ketahanan Nasional

Sifat, Asas dan Kedudukan


Kedudukan Ketahanan Nasional adalah:
•Kedudukan
Ketahanan nasional merupakan landasan konseptual yang diyakini kebenarannya dan salah satu metode yang sudah
teruji secara berkesinambungan dalam membina kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara berdasarkan
landasan Pancasila dan UUD 1945

•Fungsi
Sebagai sebuah doktrin, Ketahanan nasional tidak hanya berfungsi membantu pembentukan norma sebagai sumber
hukum, tapi juga memberikan ruang secara terbuka bagi terjadinya dinamika pola pikir, pola sikap, pola tindak dan
pola kerja dalam rangka mengintegrasikan segala kegiatan secara komprehensif dan berkesinambungan bersama
dengan pihak-pihak yang terkait.
BAB IV. Ketahanan Nasional
B. Sifat, Asas dan Kedudukan

IPOLEKSOSBUD dan HANKAM


•Idiologi
Kondisi dinamis suatu bangsa yang berisikan keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kehidupan nasional dalam menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang
datang dari dalam atau luar yang membahayakan kelangsungan ideologi bangsa dan negara.

•Politik
Kondisi dinamis suatu bangsa yang berisikan keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kehidupan nasional dalam menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang
datang dari dalam atau luar yang membahayakan kelangsungan kehidupan politik bangsa dan negara.

•Ekonomi
Kondisi dinamis suatu bangsa yang berisikan keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kehidupan nasional dalam menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang
datang dari dalam atau luar yang membahayakan kelangsungan kehidupan perekonomian bangsa dan negara.
BAB IV. Ketahanan Nasional
B. Sifat, Asas dan Kedudukan

IPOLEKSOSBUD dan HANKAM


•Sosial dan Budaya
Kondisi dinamis suatu bangsa yang berisikan keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kehidupan sosial budaya bangsa yang dapat menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai
dengan nilai-nilai budaya bangsa yang dapat membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa.
•Pertahanan dan Keamanan
Kondisi dinamis suatu bangsa yang berisikan keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kehidupan nasional dalam menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang
datang dari dalam atau luar yang membahayakan pertahanan dan keamanan bangsa dan negara.
BAB V. Wawasan Kebangsaan
A. Konsep

Konsp Wawasan Kebangsaan


Apa sih yang dimaksud wawasan kebangsaan itu?

•Pemahaman Umum
Dalam perspektif yang luas wawasan kebangsaan diartikan sebagai sudut pandang atau cara memandang yang
mengandung kemampuan seseorang atau kelompok orang untuk memahami keberadaan jati dirinya sebagai suatu bangsa
dalam memandang dirinya dan bertingkah laku sesuai falsafah hidup bangsa dalam lingkungan internal dan lingkungan
eksternal

•Prof. Dr. Muladi


Wawasan kebangsaan indonesia adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya,
mengutamakan kesatuan dan persatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara
BAB V. Wawasan Kebangsaan
A. Konsep
Konsp Wawasan Kebangsaan
Apa sih yang dimaksud wawasan kebangsaan itu?

•Otto H. Hadi
Wawasan kebangsaan dapat dipandang sebagai ‘way of life’ atau kerangka pengetahuan yang yang bisa mendorong
terwujudnya tingkah laku dan digunakan sebagai acuan bagi seseorang untuk menghadapi dan menginterpretasi
lingkungannya

•Sofyan dan Sundawa


Wawasan kebangsaan Indonesia diartikan sebagai panduan normatif yang didasarkan pada nilai-nilai filsafat bangsa yang
mencerminkan sikap dan kepribadian bangsa Indonesia yang memiliki rasa cinta tanah air, menjunjung tinggi kesatuan dan
persatuan, memiliki rasa kebersamaan sebagai bangsa untuk membangun Indonesia menuju masa depan yang lebih baik
dalam persaingan dunia yang globalistik tanpa harus kehilangan akar budaya dan nilai-nilai dasar Pancasila

•Lemhans
Cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan Iingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis
dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
BAB V. Wawasan Kebangsaan
A. Konsep

Konsp Wawasan Kebangsaan


Apa sih yang dimaksud wawasan kebangsaan itu?

•Samakah wawasan kebangsaan dengan wawasan nusantara

Jadi dari beberapa definisi yang sudah diutarakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa secara umum definisi wawasan
nusantara sangat identik dengan wawasan kebangsaan, yaitu cara pandang bangsa Indonesia dalam mencapai tujuan
nasional yang mencakup perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai kesatuan politik, sosial budaya, ekonomi dan
pertahanan keamanan. Sedangkan penekanan yang membedakaannya, menurut Ermaya Suradinata adalah karena
wawasan nusantara mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk mencapai tujuan nasional.
BAB V. Wawasan Kebangsaan
A. Konsep

Makna Wawasan Kebangsaan


Apakah makna wawasan kebangsaan?

•1 Wawasan kebangsaan dikembangkan agar senantiasa berpedoman kepada nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa,
sebagaimana yang tertera dalam moto Bhinneka Tunggal Ika, sehingga dapat mencegah segala bentuk usaha untuk
memecah belah bangsa.

•2 Wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya untuk senantiasa
meneladani semangat nasionalisme dan patriotisme para pahlawan bangsa dalam memperjuangkan tercapainya cita-cita
pembangunan bangsa.

•3 Wawasan kebangsaan yang dilandasi oleh nilai-nilai luhur Pancasila telah menempatkan bangsa Indonesia dalam tata
pergaulan dunia yang didasarkan pada politik luar negeri yang bebas dan aktif.
BAB V. Wawasan Kebangsaan
A. Konsep

Makna Wawasan Kebangsaan


Apakah makna wawasan kebangsaan?

•4 Wawasan kebangsaan dikembangkan dalam rangkan mewujudkan nilai-nilai kemandirian bangsa sehingga mampu
mensejajarka bangsa ini dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

•5 Wawasan kebangsaan Indonesia senantiasa dilandasi oleh nilai-nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia sehingga dalam penerapannya senantiasa menjauhi sikap dan prilaku diskiriminatif dalam menjalani
kehidupan berbangsa dan bernegara.
BAB V. Wawasan Kebangsaan
A. Konsep

Dasar Unsur Wawasan Kebangsaan


Apakah dasar unsur wawasan kebangsaan?

•Wadah (Cotour)
Dalam konteks wawasan kebangsaan, wadah memiliki dua arti.
1.Tempat yang luas. Dalam pemahaman ini, wadah dimanifestasikan sebagi seluruh tempat, dimana manusia Indonesia
dapat melakukan kegiatan atau aktivitas bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Tempat ini meliputi seluruh wilayah
kedaulatan NKRI, baik yang di darat, laut dan udara serta segala aspek yang ada di dalamnya, seperti manusia dan seluruh
kekayaan alam yang dimiliki.

2.Tempat perhimpunan untuk berorganisasi. Terdapat dua wadah untuk menjelaskannya.


a.Suprastruktur politik, yaitu struktur politik pemerintahan yang terdiri dari lembaga tinggi negara yang memiliki kewenangan
dalam membuat kebijakan, seperti lembaga eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif.

b. Infrastruktur politik, mesin politik yang ada di dalam masyarakat yang dapat mempengaruhi suprastruktur dalam
pembuatan kebijakan publik, misalnya: partai politik, kelompok penekan, jurnalis, pelajar dan tokoh politik.
BAB V. Wawasan Kebangsaan
A. Konsep

Dasar Unsur Wawasan Kebangsaan


Apakah dasar unsur wawasan kebangsaan?

•Isi (Content)
Yang dimaksud isi dalam kaitannya denga wawasan kebangsaan adala adalah segala bentuk aspirasi yang
berkembang di masyarakat dalam rangka pencapaian cita-cita dan tujuan sebagaimana yang termaktub dalam
pembukaan UUD 1945. Pencapaian aspirasi harus didasari oleh prinsip-prinsip yang menjunjung tinggi persatuan
dan kesatuan bangsa, agar setiap orang tidak memaksakan kehendak dan keinginannya. Untuk itu, isi senantiasa
menyangkut dua hal yang esensial, yakni:
1.Realisasi aspirasi bangsa yang didasarkan pada nilai-nilai kesepakatan bersama, cita-cita dan tujuan nasional;

2.Persatuan dan kesatuan yang didasarkan atas nilai-nilai kebhinekaan yang meliputi semua aspek kehidupan
berbangsa dan bernegara
BAB V. Wawasan Kebangsaan
A. Konsep

Dasar Unsur Wawasan Kebangsaan


Apakah dasar unsur wawasan kebangsaan?

•Tata Laku (Conduct)


Tata laku merupakan panduan moral yang digunakan dalam interaksi yang terjadi antara wadah isi.
Penyampaian aspirasi rakyat kepada pemerintah yang diperjuangkan melalui wakil-wakil rakyat di lembaga
legislatif atau melalui bantuan LSM, Ormas, Organisasi kepemudaan, dll. harus senantiasa berpedoman pada
aturan hukum dan norma-norma sosial yang berlaku di masyarakat. Terdapat dua macam tata laku, yakni:
1.Tata laku bathiniah, tercermin dari keadan batin, cara berfikir dan berperasaan manusia,

2.Tata laku lahiriah tercermin dalam tindakan, perbuatan, dan perilaku manusia yang dipengaruhi oleh adat,
sikap, emosi, nilai, dan etika.
BAB V. Wawasan Kebangsaan
A. Konsep

Arah Pandang Wawasan Kebangsaan


Apakah arah pandang wawasan kebangsaan?

•Kedalam (Inward)
Dalam pandangan ini, sebagai bangsa yang berkemajemukan yang hidup ditengah arus perubahan, bangsa Indonesia harus
memiliki rasa sensitivitas yang tinggi dalam usaha untuk mengantisipasi dan mengatasi sedini mungkin berbagai macam faktor
yang dapat menjadi penyebab munculnya permasalahan perpecahan dan disintegrasi bangsa sehingga terwujud nilai-nilai
persatuan dan kesatuan bangsa yang dapat menjamin kelancaran pelaksanaan pembangunan dalam segenap aspek kehidupan
.
•Keluar (Outward)
Sebagai bangsa yang hidup ditengah komunitas masyarakat internasional yang dipenuhi dengan berbagai
polarisasi kepentingan, bangsa Indonesia harus tetap menjaga priorits kepentingan nasional tanpa
mengesampingkan factor eksternal dengan berpijak pada kebijakan dan strategi penyelenggaraan politik luar
negeri yang bebas aktif. Strategi ini dijalankank dalam rangka membentuk masyarakat Indonesia yang adil dan
makmur didasarkan nilai-nilai demokrasi dan persamaan hak dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia
serta menciptakan ketertiban dunia atas dasar kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social.
BAB V. Wawasan Kebangsaan
A. Konsep

Astagatra
Apa sih yang dimaksud astagatra itu?

•Pemahaman Umum
Dari sudut pandang cabang ilmu linguistik, istilah “Astagatra” merupakan gabungan dari dua suku kata, yaitu
asta dan gatra. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, asta berarti delapan dan gatra berarti aspek, wujud
atau sudut pandang. Gabungan dua kata ini menjadi ”Astagatra” berarti delapan aspek yang terikat satu
dengan yang lain. Dalam rumusan wawasan kebangsaan, Astagatra dibagi menjadi dua, yakni Tri gatra (tiga
aspek) yang mencerminkan aspek-aspek kehidupan alamiah dan Panca gatra (5 aspek) yang merupakan
wujud dari kehidupan social kemasyarakatan.
Trigatra BAB V. Wawasan Kebangsaan
A. Konsep
Apa sih yang dimaksud trigatra itu?

•Pemahaman Umum
Trigatra adalah aspek-aspek yang melekat pada sebuah negara yang mengandung unsur-unsur alamiah yang bersifat relatif
tetap yang dapat dijadikan sebagai identitas pembeda antara negara satu dengan lainnya. Aspek-aspek trsebut adalah:

•Letak Geografi
Letak geografi suatu negara merupakan perwujudan kesatuan wilayah yang tidak terpisahkan atas segala keadaan
lingkungan alam yang meliputi letak, luas, atau bentangan alam yang di batasi dengan berbagai komponen alam, seperti
benua, laut, gunung, samudera, gurun, dan lain sebagainya. Dalam kaitan ini, posisi geografi suatu negara tidak hanya
berfungsi memberi petunjuk tentang lokasi titik koordinat sebuah negara, tapi juga mempengaruhi keberlangsungan
kehidupan masyarakat yang tinggal di dalamnya.

Secara Geografis
letak Indonesia yang berada di antara Benua Australia dan Asia, serta di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik

Secara Astronomis
letak Indonesia yang berada di 6° LU (Lintang Utara) – 11° LS (Lintang Selatan) dan 95° BT (Bujur Timur) – 141° BT (Bujur Timur)
BAB V. Wawasan Kebangsaan
A. Konsep

Trigatra
Apa sih yang dimaksud trigatra itu?

•Kekayaan Alam
isi dan kekayaan alam yang terkandung didalam suatu negara merupakan perwujudan kesatuan wilayah dan
matra seluruh bangsa dan dikuasai oleh negara untuk dipergunakan sebesar-besar bagi kepentingan bersama.
Letak Indonesia yang strategis menjadikan negara ini sebagai salah satu negara yang kaya akan sumber daya
alam di dunia.

•Demografi
Dinamika penduduk suatu bangsa merupakan perwujudan kesatuan dari berbagai macam latarbelakang,
jumlah, struktur, dan distribusi serta status penduduk yang dapat menentukan maju atau mundurnya sebuah
peradaban. Penduduk merupakan modal penting dalam pembangunan nasional. Karena melalui merekalah
sebuah bangsa dapat mengolah sekaligus memanfaatkan hasil-hasil sumber daya alam yang mereka miliki
untuk digunakan memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan kesejahteraan.
BAB IV. Ketahanan Nasional
B. Sifat, Asas dan Kedudukan

Panca Gatra
•Idiologi
Aktualisasi wawasan kebangsaan pada gatra ideologi diartikan bahwa Pancasila adalah satu-satunya dasar negara,
ideologi, pandangan hidup bangsa Indonesia, dan pemersatu bangsa yang berkedudukan untuk membimbing, dan
mengarahkan bangsa menuju tujuannya yang diharapkan.

•Politik
Penerapan wawasan kebangsaan pada gatra politik dimaknai bahwa kehidupan politik di seluruh wilayah Indonesia,
baik yang berupa proses pembentukan dan pembagian kekuasaan atau hal-hal yang berkaitan dengan
penyelenggaraan pemerintahan atau perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik merupakan satu kesatuan politik
yang diselenggarakan berdasarkan Pancasila dan UUD Tahun 1945.

•Ekonomi
Pelaksanaan wawasan kebangsaan pada gatra ekonomi diartikan bahwa aktivitas keidupan perekonomian di seluruh
wilayah Indonesia merupakan satu kesatuan ekonomi yang diselenggarakan sebagai usaha bersama berdasar atas
asas kekeluargaan dan ditujukan bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat. Perekonomian diselenggarakan berdasar
atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
BAB IV. Ketahanan Nasional
B. Sifat, Asas dan Kedudukan

Panca Gatra
•Sosial dan Budaya
Aktualisasi wawasan kebangsaan pada gatra sosial budaya dimaknai bahwa pada dasarnya, masyarakat Indonesia
sebagai masyarakat majemuk yang hidup tersebar diseluruh tanah air dengan berbagai macam ragam budaya yang
dimiliki merupakan satu kesatuan masyarakat yang lahir secara terintegrasi di atas gagasan Bineka Tunggal Ika.
•Pertahanan dan Keamanan
Penerapan wawasan kebangsaan pada gatra pertahanan keamanan memiliki arti bahwa pertahanan nasional
merupakan upaya untuk mempertahankan kedaulatan NKRI dari selaga macam ancaman terhadap satu pulau atau
daerah diwilayah NKRI pada hakikatnya dipandang sebagai ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara.

Anda mungkin juga menyukai