Anda di halaman 1dari 32

PERSENTASI PERKEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA

Validitas, Realiabilitas, Praktikalitas, dan Efektivitas


Bahan Ajar Non Cetak
(Analisis Tesis Pengembangan Video Pembelajaran Fisika Berbasis
Contextual Teaching And Learning Pada Materi Hukum Newton Tentang
Gerak Dan Gravitasi Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Peserta didik)

Kelompok 6

Hendra Musfa Dirman (20175020)


Prima Nora Ananda (20175012)
Silmi Hidayatullah (20175014)

DOSEN PEMBIMBING :
Prof. Dr. FESTIYED, M.S
Dr. ASRIZAL, M.Si Silmi Nora Hendra
PENDAHULUAN
1 Latar Belakang
.
ICT
Tujuan Bahan Ajar
Bahan
Pendidikan Non Cetak
Ajar
Nasional

Analisis Tesis Pengem


bangan Video Pembe
Contextual Teaching lajaran Fisika Berbas
And Learning Pada is
Gerak Dan Gravitasi Materi Hukum Newt
Untuk Meningkatka on Tentang
n Keterampilan Pros
es Sains Peserta didi
k
PENDAHULUAN
2 Rumusan Masalah
. 3.
Bagaimana praktikalitas video
pembelajaran fisika berbasis contextual
1. teaching and learning pada materi hukum
Bagaimana validitas video pembelajaran
newton tentang gerak dan gravitasi untuk
fisika berbasis contextual teaching and
meningkatkan keterampilan proses sains
learning pada materi hukum newton
peserta didik?
tentang gerak dan gravitasi untuk
meningkatkan keterampilan proses sains
peserta didik?

2. 4.
Bagaimana efektivitas video pembelajaran
fisika berbasis contextual teaching and
Bagaimana reliabilitas video pembelajaran learning pada materi hukum newton
fisika berbasis contextual teaching and tentang gerak dan gravitasi untuk
learning pada materi hukum newton meningkatkan keterampilan proses sains
tentang gerak dan gravitasi untuk peserta didik?
meningkatkan keterampilan proses sains
peserta didik?
PENDAHULUAN
3 Tujuan Penelitian
. 3.
Mengetahui cara menentukan reliabilitas
video pembelajaran fisika berbasis
1. contextual teaching and learning pada
Mengetahui cara menentukan validitas
materi hukum newton tentang gerak dan
video pembelajaran fisika berbasis
gravitasi untuk meningkatkan keterampilan
contextual teaching and learning pada
proses sains peserta didik
materi hukum newton tentang gerak dan
gravitasi untuk meningkatkan keterampilan
proses sains peserta didik

2. 4.
Mengetahui cara menentukan efektivitas
video pembelajaran fisika berbasis
Mengetahui cara menentukan praktikalitas contextual teaching and learning pada
video pembelajaran fisika berbasis materi hukum newton tentang gerak dan
contextual teaching and learning pada gravitasi untuk meningkatkan keterampilan
materi hukum newton tentang gerak dan proses sains peserta didik.
gravitasi untuk meningkatkan keterampilan
proses sains peserta didik
PENDAHULUAN
4 Manfaat Penelitian
.
ar
g a i mo dal das
ba g
nulis, se iri dalam bidan
alon B agi p e d
siswa c bangan jar dan
m a h a a n tu pengem ngan bahan a
ru dan t memb ba n guru,
B agi g u n d a p a pengem an sebagai calo at untuk
arapka dalam ar
guru, dih ferensi dan ide an ajar m
pengala k memenuhi sy di mata
i re ah tu a
sebaga ngembangan b a tahap serta un ikan tugas prib an Ajar
pe ad s a a h
proses u ka n s ampai p ebut menyele gembangan B .
ak r ters en ika
yang dil b a han aja kuliah P b e la jaran Fis
n y a e m
tercipta dalam P
PENDAHULUAN
4 Landasan Agama
.
1. Al- Maidah Ayat 46

Artinya: Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan
Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat.
Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya
(ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan
kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta
pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa (Q.S.Al-Maidah:46)
PENDAHULUAN

2. Al- Fusilat Ayat 30

Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami


ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka
malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah
kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka
dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu".
PENDAHULUAN

3. Al-Kahfi ayat 103-104

Artinya: Katakanlah: "Apakah akan kami beritahukan kepadamu


tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya. Yaitu orang-
orang yang Telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini,
sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya”.
PENDAHULUAN
5 Landasan Yuridis
.
PP Nomor 74 Tahun 2008 pasal 3 ayat 4 tentang guru
menjelaskan kompetensi pedagogik sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) merupakan kemampuan guru
dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional, Pasal 1 ayat 1, tentang
menciptakan suasana belajar

Kemendiknas 2010 menyatakan bahwa bahan ajar non


cetak dikembangkan memberikan kontribusi positif
berbagai hal
KAJIAN TEORITIK
1 Bahan Ajar Non-Cetak (Video)
.
Peter Salim (1996:2230) dalam The

VIDEO Contemporary English-Indonesian Diction ary


memaknainya dengan sesuatu yang berkenaan
dengan penerimaan dan pemancaran gambar
Audio
Visual
Multimedia Manfaat Video (Munadi, 2008: 127; Smaldino, 2008: 311-
312):
 Mengatasi jarak dan waktu
 Mampu menggambarkan peristiwa-peristiwa masa lalu
Audio
Display secara realistis dalam waktu yang singkat
 Dapat membawa peserta didik berpetualang
 Dapat diulang-ulang
 Pesan yang disampaikannya cepat dan mudah diingat.
 Megembangkan pikiran dan pendapat para peserta
didik
 Mengembangkan imajinasi
Karakteristik video pembelajaran yang baik ialah sebagai
berikut…
1) Clarity of Massage (kejelasan pesan).
2) Stand Alone (berdiri sendiri).
3) User Friendly (bersahabat/akrab dengan pemakainya).
4) Representasi Isi.
5) Visualisasi dengan media lainnya
6) Menggunakan kualitas resolusi yang tinggi.
7) Dapat digunakan secara klasikal atau individual.

Tahapannya terbagi dalam 3 kategori o Telaah kurikulum.


o Pemilihan materi/informasi yang
besar yaitu: akan disajikan.
 Pra Produksi, o Menganalisa target/ sasaran dari
video tutorial yang dibuat.
o Menganalisa dan mempersiapkan
 Proses Produksi dan perlengkapan yang dibutuhkan.
o Mencari dan mengumpulkan
Referensi terkait
 Pasca Produksi.
KAJIAN TEORITIK
2 No Butir Penilaian Deskripsi
Validitas Bahan ajar non Cetak 1 Kelengkapan materi Materi yang disajikan mencakup materi yang terkandung dalam
. kompetensi dasar (KD)
2 Keluasan materi Materi yang disajikan mencerminkan jabaran yang mendukung
pencapaian kompetensi dasar (KD)
 Pengertian validitas 3 Kedalaman materi Materi yang disajikan mulai dari pengenalan konsep, defenisi,
prosedur, tampilan output, contoh, kasus, latihan sampai dengan
interaksi antar konsep sesuai dengan kompetensi dasar (KD)
4 Keakuratan konsep dan Konsep dan defenisi yang disajikan tidak menimbulkan banyak tafsir
defenisi
5 Keakuratan fakta dan data Fakta dan data yang disajikan sesuai dengan kenyataan dan efisien

 Komponen validitas 6 Keakuratan contoh dan


untuk meningkatkan pemahaman peserta didik
Contoh dan kasus yang disajikan sesuai dengan kenyataan dan
kasus efisien untuk meningkatkan pemahaman peserta didik
7 Keakuratan gambar, Gambar, diagram dan ilustrasi yang disajikan sesuai dengan
1). Aspek Kelayakan Isi diagram, dan ilustrasi kenyataan dan efisien untuk meningkatkan pemahaman peserta didik

(Menurut BSNP (2006) 8 Keakuratan istilah Istilah-istilah teknis sesuai dengan kelaziman yang berlaku
9 Gambar, diagram dan Gambar, diagram, ilustrasi diutamakan yang terdapat dalam
ilustrasi dalam kehidupan kehidupan sehari-hari, namun juga dilengkapi dengan penjelasan
sehari-hari
10 Menggunakan contoh dan Contoh dan kasus yang disajikan sesuai dengan situasi serta kondisi
kasus yang terdapat dalam yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari
kehidupan sejari-hari
11 Mendorong rasa ingin tahu Uraian, latihan atau contoh-contoh kasus yang disajikan mendorong
peserta didik untuk mengerjakannya lebih jauh dan menumbuhkan
kreativitas
12 Menciptakan kemampuan Uraian, latihan, atau contoh-contoh kasus yang disajikan mendorong
KAJIAN TEORITIK
2). Validitas Komponen Penyajian
(Menurut BSNP tahun 2006)
No Butir penilaian Deskripsi
1 Keruntutan konsep Penyajian konsep disajikan secara runtut mulai dari yang mudah ke sukar, dari yang konkret ke abstrakdan
dari yang sederhana ke kompleks, dari yang dikenal sampai yang belum dikenal. Materi bagian sebelumnya
bisa membantu pemahaman materi pada bagian selanjutnya.

2 Contoh-contoh soal dalam setiap Terdapat contoh-contoh soal yang dapat membantu menguatkan pemahaman konsep.
kegiatan belajar
3 Soal latihan pada setiap akhir Soal-soal yang diberikan dapat melatih kemampuan memahami dan menerapkan konsep yang berkaitan
kegiatan belajar dengan materi dalam kegiatan belajar.
4 Kunci jawaban soal latihan Terdapat kunci jawaban dari soal latihan setiap akhir kegiatan belajar lengkap dengan caranya dan pedoman
penskorannya.
5 Pengantar Memuat informasi tentang peran modul dalam proses pembelajaran
6 Glosarium Glosarium berisi istilah-istilah penting dalam teks dengan penjelasan arti istilah tersebut, dan ditulis alfabetis.

7 Daftar Daftar buku yang digunakan sebagai bahan rujukan dalam penulisan modul diawali dengan nama pengarang
(yang disusun secara alfabetis), tahun terbitan, judul buku/majalah/artikel, tempat, dan nama penerbit, nama
dan lokasi situs (jika memakai acuan yang memiliki situs)
8 Keterlibatan peserta didik Penyajian materi bersifat interaktif dan partisipatif (ada bagian yang mengajak pembaca untuk berpartisipasi)

9 Ketertautan antar kegiatan belajar/ Penyampaian pesan antar sub bab kegiatan belajar dengan kegiatan belajar lain/sub kegiatan belajar dengan
sub kegiatan belajar/ alinea sub kegiatan/ antar alinea dalam sub kegiatan belajar yang berdekatan mencerminkan keruntutan dan
keterkaitan isi
10 Keutuhan makna dalam kegiatan Pesan atau materi yang disajikan dalam satu kegiatan belajar/ sub kegiatan belajar/ alinea harus
belajar/sub kegiatan belajar/alinea mencerminkan kesesuaian tema.
KAJIAN TEORITIK
3). Validitas Komponen Kebahasaan
(Menurut BSNP tahun 2006)

No Butir Penilaian Deskripsi

1 Ketepatan struktur kalimat Kalimat yang digunakan mewakili isi pesan atau informasi yang ingin
disampaikan dengan tetap mengikuti tata kalimat Bahasa Indonesi
2 Keefektifan kalimat Kalimat yang digunakan sederhana dan langsung ke sasaran
3 Kebakuan istilah Istilah yang digunakan sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia dan
atau istilah teknis yang telah baku
4 Pemahaman terhadap pesan dan Pesan atau informasi disampaikan dengan bahasa yang menarik dan lazim
informasi dengan komunikasi tulis Bahasa Indonesia
5 Kemampuan memotivasi peserta Bahasa yang digunakan membangkitkan rasa senang ketika peserta didik
didik membacanya dan mendorong mereka untuk mempelajari modul tersebut
secara tuntas
6 Kesesuaian dengan perkembangan Bahasa yang digunakan dalam menjelaskan suatu konsep harus sesuai
intelektual peserta didik dengan tingkat perkembangan kognitif peserta didik
7 Kesesuaian dengan tingkat Bahasa yang digunakan sesuai dengan tingkat kematangan emosional
perkembangan emosional siswa peserta didik
8 Ketepatan tata bahasa Tata kalimat yang digunakan untuk menyampaikan pesan mengacu
kepada kaidah tata Bahasa Indonesia yang baik dan benar
9 Ketepatan ejaan Ejaan yang digunakan mengacu kepada pedoman ejaan yang
disempurnakan
KAJIAN TEORITIK
4). Validitas Komponen Kegrafisan

Depdiknas (2008) selanjutnya menjelaskan bahwa


Analisis validitas menggunakan Skala
komponen kegrafisan antara lain mencakup:  Cara
Likert.
Menghitung validitas
penggunaan font; jenis dan ukuran, layout atau tata
letak, ilustrasi, gambar, foto, desain tampilan. Skala likert adalah skala yang dapat
Aspek ini terdiri dari beberapa komponen, yaitu : digunakan untuk
1. Ukuran mengukur pendapat seseorang tentang suatu
 Kesesuaian ukuran dengan standar. variable
 Kesesuaian ukuran dengan materi.
2. Desain cover Tabel 6. Penskoran menggunakan Skala
 Penampilan unsur tata letak yang konsisten (sesuai Likert
pola). (Sumber
Skor: Sugiyono, 2012 : 34)
Kriteria
 Menampilkan pusat pandang yang baik. 4 Sangat setuju
 Memiliki kekontrasan yang baik. 3 Setuju
2 Tidak setuju
1 Sangat tidak setuju
KAJIAN TEORITIK
3 Reliabilitas Bahan ajar non Cetak
. Keterangan:
 Pengertian Reliabilitas

 Cara Menghitung Reliabilitas r11 = reliabilitas intrumen


Sugiyono, (2012). Untuk mengukur = Jumlah varian skor tiap-tiap item
reliabilitas instrumen dapat dilakukan
= varians total
dengan 3 metoda yaitu:
N = jumlah butir soal

No Indeks Klasifikasi
Reliabilitas
1 0.80 < r11 < 1.00 Sangat tinggi
2 0.60 ≤ r11< 0.80 Tinggi
3 0.40 ≤ r11< 0.60 Sedang
4 0.20 ≤ r11< 0.40 Rendah
5 0.0 ≤ r11< 0.20 Sangat rendah
KAJIAN TEORITIK
4 Praktikalitas Bahan ajar non Cetak
.
 Pengertian Praktikalitas Analisis data angket praktikalitas produk menggunakan
Skala Likert dengan langkah-langkah berikut ini
 Cara menghitung Praktikalitas  Memberikan skor untuk setiap item jawaban sangat setuju (4)
setuju (3), tidak setuju (2) dan sangat tidak setuju (1).
menurut Sukardi (2011)  Menjumlahakan skor total tiap praktisi untuk seluruh indikator.
aspek-aspek dalam praktikalitas yaitu:  Pemberian nilai praktikalitas dengan cara menggunakan
1. Kemudahan penggunaan, meliputi: mudah rumus:
diatur, disimpan, dan dapat digunakan x 100 %
sewaktu-waktu. Dimana P adalah nilai akhir, f adalah perolehan skor, dan N
2. Efesiensi waktu pembelajaran adalah skor maksimum.
3. Manfaat bahan ajar  Kategori praktikalitas dapat dilihat pada Tabel
 Instrumen Praktikalitas
No Persentase (%) Kriteria

1 0-20 Rendah Sekali


 Lembar pengamatan keterlaksanaan bahan ajar non
2 21-40 Rendah
cetak oleh guru
3 41-60 Cukup Tinggi
 Angket respon peserta didik terhadap praktikalitas
4 61-80 Tinggi
bahan ajar non cetak yang dikembangkan
5 81-100 Sangat Tinggi
KAJIAN TEORITIK
4 Efektivitas Bahan ajar non Cetak
.
 Pengertian Efektivitas
Perbedaan sistem kerja lama dan baru perlu diuji secara statistik dengan
t-tes berkorelasi (related). Rumus yang digunakan adalah:
 Cara menghitung Efektivitas

Efektivitas bahan ajar dilakukan dalam uji terbatas.


Hal ini menggunakan desain eksperimen
Keterangan :
(before-after) yaitu membandingkan keadaan
=Rata-rata hasil belajar peserta didik sebelum menggunakan bahan ajar
sebelum dan sesudah menggunakan bahan ajar.
=Rata-rata hasil belajar peserta didik setelah menggunakan bahan ajar
=Simpangan baku hasil belajar sebelum menggunakan bahan ajar
=Simpangan baku hasil setelah menggunakan bahan ajar
=Varians hasil belajar peserta didik sebelum menggunakan bahan ajar
=Varians hasil belajar peserta didik setelah menggunakan bahan ajar
= Korelasi hasil belajar peserta didik sebelum dan setelah menggunakan -
bahan ajar

Jika didapatkan harga thitung lebih besar dari harga ttabel,


Maka bahan ajar non cetak efektif
KAJIAN TEORITIK
6 Metode pengembangan ADDIE
. & Carey (1990) yang terdiri atas tahap
Dick
Analisis, Design, Development, Implementation dan
Evaluation

1. Tahap Analiyze
 Analisis kurikulum
 Analisis peserta didik,
 Analisis konsep,
 Analisis potensi,
 Analisis media dan sumber
belajar.
KAJIAN TEORITIK

2. Tahap Design 3. Tahap Development


Pada tahap perancangan dibuat
Tahap development bertujuan
kisi-kisi untuk instrumen penilaian
menghasilkan suatu produk.
validasi, efektifitas, dan praktikalitas
bahan ajar
Tahap perancangan meliputi
 Constructin criterion-referended
tests (menyusun kriteria tes)
 Media Selection (pemilihan
media)
 Format Selection (pemilihan
bentuk penyajian)
 Initial design (mensilmulasikan
penyajian materi dengan media)
KAJIAN TEORITIK

4. Tahap Implementation 5. Tahap Evaluation


Tahap ini bertujuan:
 Membimbing peserta didik untuk Pada tahap ini dilakukan evaluasi
pada proses pembelajaran.
mencapai tujuan atau kompetensi.
 Menjamin terjadinya pemecahan
Evaluasi proses pembelajaran ini
masalah untuk mengatasi
difokuskan pada praktikalitas dan
kesenjangan hasil belajar yang
efektivitas peserta didik dalam
dihadapi oleh peserta didik.
 Memastikan nantiknya bahwa pembelajaran.
peserta didik perlu memilki
kompetensi sikap religius, sikap
sosial, pengetahuan, dan
keterampilan.
PEMBAHASAN
1 MATRISK
.
Komponen
Validitas Reliabilitas Praktikalitas Efektifitas
pembeda
Defenisi Suatu ukuran yang menunjukan Konsistensi terhadap hasil Kemudahan yang ada pada bahan ajar Keberhasilan suatu kegiatan
keshaSShihan suatu instrumen instrument baik dalam mempersiapkan, atau aktivitas untuk mencapai
menggunakan, memperoleh hasil dan tujuan yang telah ditentukan
menyimpan. sebelumnya.
Pengukuran Mengukur kevalidan suatu produk Mengukur apakah tes Mengukur kemudahan, daya tarik dan Mengukur tingkat keberhasilan
yang dibuat memberikan hasil yang efesiensi bahan ajar yang digunakan suatu bahan ajar yang dilihat
konsisten pada hasilnya dari hasil belajar peserta didik
Jenis  Validitas internal (validits Reliabilitas internal dan - -
isi, konstruk, bahasa dan eksternal
grafis)
 Validitas eksternal
(validitas kesejajaran dan
prediksi)
Instrument Angket Angket Angket Angket dan tes
yang
digunakan
Responden Validator (Dosen atau ahli) Validator yang sama Praktisi (Guru dan Peserta didik) Peserta didik
dengan waktu yang
berbeda
Analisis Menggunakan skala Likert Menggunakan analisis Menggunakan skala Likert Menggunakan analisis statistiks
statistic
PEMBAHASAN
2 ANALISIS TESIS
. Pengembangan Video Pembelajaran Fisika Berbasis
Contextual Teaching And Learning Pada Materi Hukum Newton Tentang
Gerak Dan Gravitasi Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Peserta didik

model pengembangan ADDIE yaitu tahap analysis, design, development,


implementation, dan evaluation
A. ANALYZE PEMBAHASAN
1). Analisis Kurikulum
2). Analisis Materi
a
s ka n pad
o ku
i ku lu m dif ti (KI) dan
r In
sis ku e n si g liti tel
ah
Anali s Kompet r (KD) yan ata e n e
si im ni, p ra
a
anali tensi Das standar is n a n a lisis i ng kira-ki
a a
e
Komp um dalam erdasark ator
a t aha p teri y ri pad
nt .B ik Pada nalisis ma ikan mate ang
terca an Fisika , dan ind but, a d
meng untuk dija n. Materi
y
a r D se
pelaj aran KI, K etensi ter lajaran k ra
coco embelaja ang Huku cok
m
b p e
penja aian kom deo pemb o p
vide adalah te i sangatn t c o
p i
a
penc ibuatlah L.
v n pada
d T dipilih n. Materi i t ilustrasi
maka erbasis C o
Newt bisa dibu n
a
b
fisika a
karen embelaja
ra
p
video
PEMBAHASAN
3). Analisis Peserta Didik
4). Analisis Media pembelajaran

ik
s e rt a did g
r
pe
akter h peneliti ja ra n yan
sis k a le b ela ia
Anali ilakukan o e d ia pem alah med udah 5). Analisis Ketrampilan Proses Sains
d M d
yang kompleks karakter lisis a an g m h
h lam. diana lajaran y la
suda ambarkan ra menda e n g te
pemb ai dan ya iantarany
a
g ca a
meng didik se oleh bahw p
dijum beredar wer point
d
rt a e r
pese alisis dip k a k
bany cobaan, p o
video i,
n o n lisis in
Dari a
d ik coc dia video e r
set p resentas
i, d a il a n a
rt a d i e n has es sains
pese unakan m un tu k p as a rk a
ros
g g
men lajaran Berd p ilan p lum dilatih
a m
pemb
e ke t e r be
didik dilakukan
e rt a
pe s rlu
ga pe h dalam tih
se h in g ia p a t mela
lm a
t an i ng d
kegia lajaran ya es sains
e s
pemb pilan pro
a m
ke t e r dik.
e s e rta di
p
PEMBAHASAN

B. DISIGN

VIDEO PEMB
E LAJARAN
PEMBAHASAN

C. DEVELOPMENT

Instrume
nt Penel
itian
PEMBAHASAN

D. IMPLEMITATION

Tahap implementasi dilakukan setelah melakukan uji validasi


terhadap ahli fisika dan ahli pembelajaran, uji kepraktisan oleh
guru fisika dan peserta didik, dan revisi sesuai dengan saran
masing-masing validator dan praktisi. Pada tahap implementasi
semua yang telah dinyatakan valid dan praktis untuk digunakan
dalam pembelajaran fisika. Video pembelajaran fisika berbasis
CTL diuji cobakan di SMA N 6 Padang kelas X IPA 5
PEMBAHASAN

E. EVALUTATION

Evaluasi memiliki dua tahap yakni evaluasi formatif dan evaluasi


sumatif. Pada evaluasi formatif didapatkan hasil revisi dari setiap
tahap pengembangan ADDIE yaitu pada tahap analysis, design,
development, dan implementation
PENUTUP
1 KESIMPULAN
.

1) Validitas bahan ajar non cetak (video pembelajaran) adalah ketepatan dan
kesesuaian bahan ajar yang dirancang dengan konsep dan teori bidang ilmu yang
bersangkutan, serta dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah (keilmuan)..
2) Reliabilitas bahan ajar non cetak (video pembelajaran) adalah untuk mengukur
suatu kuesioner atau angket yang merupakan indikator dari variabel atau
konstruk.
3) Praktikalitas bahan ajar non cetak (video pembelajaran) adalah sejauh mana
kepraktisan bahan ajar non cetak yang dirancang oleh guru.
4) Efektivitas bahan ajar non cetak (video pembelajaran) dilakukan dalam uji terbatas
dengan menggunakan desain eksperimen (before-after) yaitu membandingkan
keadaan sebelum dan sesudah menggunakan bahan ajar.
PENUTUP
2 SARAN
.

1) Bahan ajar yang digunakan di sekolah sebaiknya merupakan bahan ajar yang
tidak hanya diselarakan dengan karakterstik peserta didik dan lingkungannya,
tetapi juga yang mengakomodasi perkembangan kebutuhan zaman.
2) seorang guru dan calon guru untuk dapat mengembangakan bahan ajar non cetak
yang valid, reliabel, praktis, dan efektif. Usaha ini sejalan untuk mengakomodasi
perkembangan perangkat pembelajaran akibat perkembangan IPTEK sekarang
ini.
Thanks for
watching

Anda mungkin juga menyukai