Anda di halaman 1dari 11

HAK MILIK

Pasal 16 ayat (1) UUPA menentukan:


Hak-hak atas tanah sebagai yang dimaksud
dalam pasal 4 ayat (1) ialah:
a. Hak milik.
b. Hak guna usaha.
c. Hak guna bangunan.
d. Hak pakai,
e. Hak sewa.
f. Hak membuka tanah.
g. Hak memungut hasil hutan.
h. Hak-hak lain yang tidak termasuk dalam hak-
hak tersebut di atas yang akan ditetapkan
dengan undang-undangserta hak-hak yang
sifatnya sementara sebagai yang disebutkan
dalam pasal 53
A. HAK MILIK (Ps 20-27 UUPA)
Pasal 20 ayat (1) UUPA menentukan yang
dimaksud dengan Hak Milik adalah hak
turun temurun, terkuat dan terpenuh yang
dapat dipunyai orang atas tanah, dengan
mengingat ketentuan dalam pasal 6.

3 unsur/sifat hak milik adalah:


1. Turun temurun.
2. Terkuat dan terpenuh.
3. Harus berfungsi sosial (pasal 6)
Turun temurun, artinya bahwa pemegang
hak milik dapat mewariskannya kepada
generasi penerusnya atau kepada orang lain
yang dikehendakinya.
Terkuat, artinya hak milik adalah hak yang
paling kuat dibandingkan dengan hak-hak
lainnya karena hak milik dimiliki tanpa
batas waktu oleh seseorang atau badan
hukum yang memenuhi syarat untuk itu,
asal hak itu belum dialihkan ke pihak lain.
Terpenuh, artinya pemegang hak milik itu
dapat berbuat apa saja terhadap haknya
asal tidak merugikan diri sendiri maupun
orang lain.
Pasal 20 ayat (2) UUPA menentukan:

Hak milik dapat beralih dan dialihkan


kepada pihak lain.
Beralih, artinya peralihan/perpindahan hak
milik tidak dikehendaki oleh pemiliknya
melainkan oleh hukum, misalnya
pewarisan.
Unsur-unsurnya adalah:
a. Tidak dikehendaki.
b. Peristiwa hukum.
c. Subjeknya pasti/yang menerima telah
tertentu.
Dialihkan, artinya peralihan/
perpindahan hak milik itu disengaja
atau dikehendaki oleh pemiliknya
melalui perbuatan-perbuatan hukum,
misalnya: jual beli, hibah, tukar
menukar, pemasukan tanah sebagai
modal usaha (Inbreng)
Subjek Hak Milik (pasal 21 UUPA).
1. WNI.
2. Badan-badan hukum tertentu yang ditetapkan
oleh pemerintah.
Berdasarkan PP No.38/1973, ada 4 katagori badan
hukum yang boleh mempunyai hak milik, yaitu:
a. Bank-bank yang didirikan oleh negara (PMA
No.2/1960).
b. Perkumpulan-perkumpulan koperasi pertanian
(UU No.79/1958 dan UU No.12/1967).
c. Badan-badan keagamaan yang ditetapkan oleh
Mendagri/BPN setelah mendapat rekomendasi
dari Menteri Agama.
d. Badan-badan sosial yang ditetapkan oleh
Mendagri/BPN setelah mendapat rekomendasi
dari Menteri Sosial.
Hak milik dapat diperoleh dengan cara:

a. Peralihan hak, misalnya dengan jual beli,


pewarisan, penghibahan.
b. Dengan ketentuan hukum adat yang
tentunya berkaitan dengan hak/tanah
ulayat.
c. Dengan penetapan pemerintah.
d. Dengan ketentuan undang-undang
Hak milik hapus karena:
a.Dicabut.
b.Diserahkan dengan sukarela.
c.Ditelantarkan.
d.Ketentuan pasal 21 ayat (3) dan
pasal 26 ayat (2) UUPA.
e.Tanahnya musnah.
Tata Cara memperoleh hak milik
1. Pemohon mengajukan permohonan
kepada pejabat yang berwenang
melalui bupati/walikota cq kepala
sub direktorat agraria
kabupaten/kota yang bersangkutan
secara tertulis.
2. Permohonan itu harus
menerangkan tentang identitas
pemohon dan tanah meliputi, luas,
batas, letak, status tanah, serta
kegunaannya.
3.

Anda mungkin juga menyukai