Anda di halaman 1dari 22

DINAMIKA

PEMBENTU
KAN KATA
KELOMPOK 9
OUR TEAM
DEWI
WULANDARI
11220130000071

WAHDATUN
NAJIBAH
11220130000094

KELOMPOK 9
DINAMIKA PEMBENTUKAN KATA

Setiap bahasa di dunia, memiliki cara


yang khas dalam pembentukan katanya. Kekhasan itu bergantung pada tipe dan
rumpun bahasa yang bersangkutan. Artinya, setiap bahasa yang serumpun atau
setipe akan memilki cara pembentukan kata
yang hampir sama. Para ahli mencatat beberapa proses pembentukan kata yang
umum terjadi pada bahasa-bahasa di dunia.
01 02
PENDAHULUAN PEMBAHASAN
Pengenalan seperti pengertian Masuk topik terbentuknya dari
dan sejenisnya sudut internal juga eksternal

03
PENUTUP
Kesimpulan yang didapat, dan
penutup
Pendahuluan
Dinamika Pembantukan Kata
KATA
Kata adalah satuan terkecil yang dapat berdiri sendiri dan dapat
melambangkan suatu arti. Kata termasuk dalam golongan morfem
bebas. Kata dapat terbentuk dari beberapa morfem baik morfem terikat
atau morfem bebas atau gabungan morfem bebas.. Sebaliknya, kata
dapat terbentuk dari satu morfem yaitu morfem bebas.
KONSEP DAN KERANGKA TEORI
DINAMIKA PEMBENTUKAN KATA

Proses pembentukan kata secara internal yang lazim terjadi dalam


bahasa Indonesia mencakup: afiksasi, reduplikasi, pemajemukan,
pemendekan, dan derivasi balik. Dari beberapa pembentukan kata ini,
tidak semua dianalisis tetapi hanya dikhususkan pada pembentukan
kata yang dinamis (mengalami pasang surut).
KONSEP DAN KERANGKA TEORI
DINAMIKA PEMBENTUKAN KATA

proses pembentukan kata menurut para ahli


1. Huddleston (1984: 22-25) mengemukakan bahwa perubahan morflogis mencakup:
pemajemukan, afiksasi, konversi, derivasi balik, perubahan bunyi, suplesi,
perpaduan, dan pengakroniman.
2. Grady (1987: 134—132), mengatakan bahwa perubahan morfologis (baca
pembentukan kata) mencakup: afiksasi, reduplikasi, pemajemukan, konversi,
pemangkasan, pengakroniman, perpaduan, derivasi balik, dan penganamatopeaan.
3. Kridalaksana (1988: 56, 1992: 12) berpendapat bahwa, pembentukan kata terdiri
atas: derivasi balik, derivasi zero, afiksasi, reduplikasi, pemendekan, dan
perpaduan.
4. M huuhamkjaer (1991: 319) dengan mengutip Marchand (1969: 2) menyebutkan
bahwa proses morfologis mencakup: pemajemukan, afiksasi, derivasi zero, derivasi
balik, perpaduan, pemangkasan, dan pengakroniman
PEMBAHASAN
Masuk topik terbentuknya dari sudut
internal juga eksternal
Pembentukan Kata
Suatu kata dapat dibentuk melalui penghubungan dua atau lebih makan
yang membentuk kata dapat berupa morfem terikat morfem bebas atau
kata baik kata majemuk maupun kata berimbuhan. Proses
pembentukan kata disebut proses morfologis proses morfologis adalah
proses pembentukan kata dari satuan lain yang merupakan bentuk
dasarnya.

Dalam proses pembentukan kata morfem yang digabungkan dapat


berupa bentuk dan artinya perubahan bentuk morfem berupa perubahan
komponen perubahan floem yang terjadi akibat pertemuan morfem-
morfem dipelajari dalam morfofonemik dalam bahasa Indonesia
terdapat tiga tipe morfofonemik
.
TIPE TIPE MORFOFONEMIK

Perubahan Fonem Penghilangan Fonem


Proses perubahan fonem Proses penghilangan fonem
merupakan proses berubahnya Penambahan Fonem terjadi sebagai akibat pertemuan
respon yang akibat morfem terikat dengan bentuk
penggabungan morfem dengan Proses penambahan fonem dasar yang berlawanan dengan
bentuk dasar yang berlawanan terjadi sebagai akibat pertemuan fonem.
dengan fonem tertentu maupun terikat dengan bentuk
dasar yang memiliki satu suku
kata.
Pembentukan kata secara internal dan eksternal

Internal Ekternal
Sudut pandang internal adalah sudut pandang Sudut pandang ekternal adalah sudut
yang terfokus pada kaidah pembentukan kata pandang yang menekan pembentukan kata
yang ada dalam sistem bahasa indonesia dari bahasa lain
Pembentukan kata
secara Internal
Sudut pandang internal adalah sudut pandang yang terfokus pada
kaidah pembentukan kata yang ada dalam sistem bahasa indonesia
PEMBENTUKAN KATA SECARA INTERNAL!

AFIKSASI
Afiksasi merujuk pada suatu runtunan perubahan yang
dilalui oleh bentuk dasar sehingga menjadi kata, entah
kata tunggal atau kompleks. Konsep ini setara dengan
proses pembubuhan afiks, yakni peristiwa pembentukan
kata dengan jalan membubuhkan afiks pada bentuk
dasar. Kontruksi afiksasi mengaju pada bentuk afiksasi,
1. Kontruksi afiksasi monoleksemis. terdapat 2 jenis kontruksi afiksasi
Yaitu proses menempelnya sebuah afiks,

1
misalnya prefiks kepada sebuah leksem untuk
menjadi kata.
Contoh : Afiks + Leksem = Kata = Makna
a. (meN+) + (Fasilitasi) = (Memfasilitasi) =
(Memberi Fasilitas)
2. Kontruksi Afiksasi Polileksemsi.
b. (meN+) + (Reklamasi) = (Mereklamasi) =
Yaitu peristiwa menempelnya sebuah afiks,
Pekerjaan memperoleh tanah
misalnya prefiks kepada dua Leksem membentuk

2 kata
Contoh: Afiks + Leksem komposisi = Kata = Makna
a. (ber-) + (struktur android) = Berstruktur android =
Memakai struktur android
b. (meN+) + Wipe data = (Mewipedata) =
Menghapus data
PEMBENTUKAN KATA SECARA INTERNAL!

REDUPLIKASI
Reduplikasi adalah adanya pengulangan
atau repetisi sehingga menghasilkan kata turunan.
Kridalaksana (2009) secara umum mengelompokkan
reduplikasi (pengulangan) menjadi tiga kelompok besar,
yaitu:
1. Reduplikasi fonologis adalah pengulangan
yang bersifat fonologis (bukan pengulangan
leksem), sehingga tidak sampai menimbulkan
perubahan makna, misalnya: dada, pipi, kuku.
1
2. Reduplikasi morfemis merupakan pengulangan

2
leksem yang dapat menimbulkan perubahan status
kata dan perubahan makna gramatikal, misalnya:
buku-buku, rumah-rumah, bunga-bungaan.

3. Reduplikasi sintaktis adalah proses yang


terjadi atas leksem yang menghasilkan satuan
yang berstatus klausa, jadi berada di luar
cakupan morfologi. Misalnya, “Jauh-jauh
3
didatanginya juga rumah sahabat lamanya
itu”.
PEMBENTUKAN KATA SECARA INTERNAL!

AKRONIMISASI
Abdul Chaer (2008:236) menjelaskan bahwa
akronimisasi adalah suatu proses pembentukan sebuah
kata dengan cara menyingkat sebuah konsep yang KONVERSI
direalisasikan dalam sebuah kontruksi lebih dari sebuah Menurut Abdul Chaer (2008:235)
kata. Proses inilah yang menghasilkan sebuah kata konversi, sering juga disebut
yang disebut dengan akronim. Jadi sebetulnya akronim devirasi zero, transmutasi, dan
adalah hampir mirip dengan singkatan, namun yang transposisi, adalah proses
“diberlakukan” sebagai sebuah kata atau sebuah butir pembentukan kata dari sebuah
leksikal. Contonhnya dalam kata pilkada yang berasal kata menjadi kata lain tanpa
dari Pemilihan Kepala Daerah. perubahan.

PEMENGGALAN
Pemenggalan (clipping) sebenarnya merupakan salah satu dari empat proses
pemendekan kata (abreviasi). Selain „pemenggalan‟, tiga proses abreviasi
lainnya, yaitu: singkatan, akronim, dan kontraksi. Pemenggalan adalah proses
pemendekan yang mengekalkan salah satu bagian dari leksem, misalnya Prof
(Profesor), Pak (Bapak) dan lain-lain.
PEMBENTU
KAN KATA
SECARA
EKSTERNAL
PEMBENTUKAN KATA SECARA EKSTERNAL

PENYERAPAN Pemajemukan

Abdul Chaer (2008:239) menjelaskan bahwa


penyerapan adalah suatu proses Pemajemukan merupakan salah satu
pengambilan kosakata dari bahasa asing pembentukan kata dalam bahasa
seperti bahasa eropa, asia, termasuk dari Indonesia yang cukup produktif dan unik.
bahasa-bahasa Nusantara seperti bahasa Dari sudut makna, ada kata majemuk yang
Jawa, bahasa Sunda, bahasa Minang, menyatakan satu-kesatuan makna, (ada
bahasa Bali dan sebagainya. Penyerapan makna pusat dan atribut) dan ada yang
kosakata asing berlangsung secara audial menimbulkan makna baru (semua unsur
atau pendengaran, orang Indonesia kehilangan identitas). Dari segi hubungan,
cenderung menirukan sesuai yang ada endosentris dan ada yang eksosentris
didengarnya.
PENUTUP
KESIMPULAN

pembentukan kata dalam bahasa Indonesia dewasa ini, senantiasa mengalami banyak
dinamika. Kecenderungan dinamika mengarah pada munculnya afiks asing atau afiks bahasa
serumpun, penanggalan afiks, munculnya leksikal baru, dan menyusutnya pemakaian kata yang
sebelumnya sangat tinggi. Dalam proses pembentukan kata, morfem yang digabungkan dapat
berubah bentuk dengan Proses perubahan, penambahan dan penghilangan fonem. Proses
pembentukan kata yang lazim terjadi dalam bahasa Indonesia mencakup: afiksasi, reduplikasi,
pemajemukan, pemendekan, dan derivasi balik. Dari beberapa pembentukan kata ini, tidak semua
dianalisis tetapi hanya dikhususkan pada pembentukan kata yang dinamis (mengalami pasang
surut). Sedangkan menurut beberapa ahli ada penambaham seperti akronimisasi, dan konversi.
Ada pertanyaan?

CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik and illustrations by Stories

THANKS!

Anda mungkin juga menyukai